6.57k likes | 15.4k Views
PENGERTIAN PUISI. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Oleh : Khairil Usman , S. Pd. Sastra Puisi. Secara etimologi istilah puisi berasal dari bahasa yunani “poeima” = membuat atau “poeisis” = pembuatan. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut “poem” atau “poetry”. Sastra Puisi (Lanjutan).
E N D
PENGERTIAN PUISI Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Oleh : Khairil Usman, S. Pd.
Sastra Puisi Secara etimologi istilah puisi berasal dari bahasa yunani “poeima” = membuat atau “poeisis” = pembuatan. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut “poem” atau “poetry”.
Sastra Puisi (Lanjutan) Pendapat ahli (Sastrawan) mengenai puisi : • Hudson (mengutip McCaulay) : puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, serta menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan pelukisnya.
…..Lanjutan • Samuel Taylor Coleridge : Puisi adalah kata-kata terbaik dalam susunan terbaik, sehingga nampak seimbang, simetris, dan memiliki hubungan yang erat antara satu unsur dengan unsur lainnya. • William Wordsworth : Puisi adalah pengucapan yang imajinatif dari perasaan yang mendalam, biasanya berirama. Pengucapan secara spontan tentang perasaan yang memuncak timbul dari daya ingatan ketika berada dalam keadaan tenang.
…..Lanjutan • H. B. Jassin : Puisi merupakan pengucapan dengan perasaan yang didalamnya mengandung pikiran-pikiran dan tanggapan-tanggapan. • Shahnon Ahmad : Puisi adalah record dan interpretasi pengalaman manusia yang penting dan digubah dalam bentuk yang paling berkesan.
Apresiasi Puisi Seperti bentuk karya sastra lain, puisi mempunyai ciri-ciri khusus. Pada umumnya penyair mengungkapkan gagasan dalam kalimat yang relatif pendek-pendek serta padat, ditulis berderet-deret ke bawah (dalam bentuk bait-bait), dan tidak jarang menggunakan kata-kata/kalimat yang bersifat konotatif.
…..Lanjutan Struktur dan ragam puisi sebagai karya cipta kreatif jika dilihat dari ciri-cirinya terus mengalami perubahan zaman. Misal di masa lampau, penciptaan puisi harus memenuhi ketentuan jumlah baris, ketentuan rima dan persyaratan lain (Wirjosoedarmo:karangan terikat). Definisi tersebut tentu saja tidak tepat lagi untuk masa sekarang karena saat ini penyair sudah lebih bebas dan tidak harus tunduk pada persyaratan-persyaratan tertentu.
Catatan Hal ini mengakibatkan pembaca tidak dapat lagi membedakan antara puisi dengan prosa hanya dengan melihat bentuk visualnya
Langkah Mengapresiasi Puisi • Membaca puisi berulang kali • Melakukan pemenggalan dengan membubuhkan : garis miring satu (/) untuk menandakan koma dan garis miring dua (//) untuk titik • Melakukan parafrase dengan menyisipkan atau menambahkankata-kata yang dapat memperjelas maksud kalimat dalam puisi • Menentukan makna kata/kalimat yang konotatif (jika ada) • Menceritakan kembali isi puisi dengan kata-kata sendiri dalam bentuk prosa.
Prosa Prosa ialah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat oleh rima (bunyi yang berselang/berulang di dalam/akhir larik), irama, dan kemerduan bunyi (meliputi euphony/mengambarkan keriangan, cacophony/bernuansa ketertekanan batin, kebekuan dan kesedihan, onomatope/sugesti suara yang sebenarnya).
Analisis Puisi (Strata Norma) Rene Wellek : Puisi merupakan karya sastra yang memiliki struktur yang sangat kompleks yang terdiri dari beberapa strata (lapis) norma. Masing-masing norma menimbulkan lapis norma di bawahnya.
Lapisan Strata Norma • Lapis norma pertama adalah lapis bunyi (sound stratum) yang bersifat “istimewa”. Bila orang membaca puisi, maka yang terdengar adalah serangkaian bunyi yang dibatasi jeda pendek, agak panjang, dan panjang.
…..Lanjutan • Lapis pertama tersebut mendasari timbulnya lapis kedua, yaitu lapis arti (units of meaning), karena bunyi-bunyi yang ada bukanlah bunyi tanpa arti. Bunyi-bunyi itu disusun sedemikian rupa menjadi satuan kata, frase, kalimat, dan bait yang menimbulkan makna yang dapat dipahami oleh pembaca.
…..Lanjutan • Rangkaian satuan-satuan arti tersebut menimbulkan lapis ketiga berupa unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi, misalnya latar, pelaku, lukisan-lukisan, objek-objek yang dikemukakan, makna implisit, sifat-sifat metafisis, dunia pengarang dan sebagainya.
Jenis-Jenis Puisi Menurut zamannya puisi dibagi dalam dua kategori : • Puisi Lama • Puisi Baru
Puisi Lama Ciri-ciri • Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya • Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan • Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima
…..Lanjutan Yang termasuk puisi lama adalah • Mantra, adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib. • Pantun, adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka. • Karmina, adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek. • Seloka, adalah pantun berkait. • Gurindam, adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat. • Syair, adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita. • Talibun, adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.
Puisi Baru Ciri-ciri : bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima Menurut isinya, puisi baru dibedakan atas: • Balada, adalah puisi berisi kisah/cerita. • Himne, adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. • Ode, adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. • Epigram, adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. • Romance, adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. • Elegi, adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. • Satire, adalah puisi yang berisi sindiran/kritik
Tamat Semoga dapat melakukan pembelajaran dengan baik dan menyenangkan