270 likes | 635 Views
Parity Progression Ratio. (PPR). Suatu cara sederhana untuk melihat dinamika kelahiran Dapat pula dikatakan sebagai: Suatu model pendekatan evaluasi kinerja program KB. Parity Progression Ratio (PPR). 1.Tujuan pemberian materi PPR 2. Apa yang dimaksud dengan PPR
E N D
Parity Progression Ratio (PPR)
Suatu cara sederhana untuk melihat dinamika kelahiran Dapat pula dikatakan sebagai: Suatu model pendekatan evaluasi kinerja program KB Parity Progression Ratio (PPR)
1.Tujuan pemberian materi PPR 2. Apa yang dimaksud dengan PPR 3. Data yang dibutuhkan untuk menghitung PPR 4. Kelebihan 5. Keterbatasan 6. Manfaat 7. Contoh perhitungan Materi
Secara umum bertujuan untuk memperluas wawasan evaluasi kinerja program KB dengan teknik analisis demografi memakai metode pengukuran yang lain Tujuan khusus: Memperkenalkan ukuran perilaku fertilitas selain TFR Memperkenalkan cara perhitungan PPR Menyajikan hasil analisis PPR menurut berbagai variabel penting seperti kel. umur, tempat tinggal, serta menurut perbedaan angka fertilitas/TFR antar propinsi Memberi masukan yang menyangkut implikasi kebijakan untuk mendukung kegiatan operasional Tujuan Pemberian Materi
Parity Progression Ratio (PPR) sebagai salah satu instrumen analisis untuk mengkaji fertilitas melalui “marital fertility” Perbandingan antara jumlah wanita kawin yang mempunyai jumlah anak minimal n dengan jumlah wanita kawin yg mempunyai jumlah anak minimal n-1, berdasarkan kohor tertentu. Kohor tertentu adalah Umur/kelompok umur yang sama Umur kawin yang sama tahun perkawinan yang sama PPR berarti probabilitas menambah seorang anak untuk wanita kawin yang sudah mempunyai anak jumlah tertentu Apa yang dimaksud PPR
Jumlah wanita kawin menurut “kohor tertentu” Jumlah anak lahir hidup menurut kohor Sumber data: - Sensus Penduduk - Survai (Susenas, SDKI) - Pendataan yang dilakukan oleh BKKBN Data yang dibutuhkan
1 Lebih realistis dari TFR, karena dapat menggambarkan keadaan fertilitas PUS yang telah terjadi selama masa reproduksinya 2 Perhitungan PPR relatif mudah dan sederhana 3. Dapat menggunakan sampel yang relatif kecil, sehingga dapat dipakai untuk analisis keadaan di tingkat kabupaten Kelebihan PPR
Sangat tergantung dari kebenaran pelaporan jumlah anak yang pernah dilahirkan dipengaruhi oleh pendidikan, program KB nasional PPR kelompok perempuan yang umur muda (yang belum menyelesaikan rencana fertilitasnya), angka PPR nya bersifat labil Hati-hati dalam analisa, terutama perbandingan dengan perempuan kawin yang secara programatik dianggap selesai menjalani masa reproduksi atau secara alami sudah selesai menjalani masa reproduksinya Keterbatasan PPR
Untuk mengevaluasi perilaku reproduksi, termasuk efektifitas pelaksanaan program KB Angka PPR yang dihasilkan antar wilayah merupakan gambaran tentang seberapa jauh norma keluarga kecil telah diterima dalam masyarakat PPR dapat digunakan untuk melengkapi analisis TFR Manfaat PPR
Langkah perhitungan PPR Contoh perhitungan PPR menurut “kohor” tertentu (mis. umur yang sama) Cara penyajian - tabel , grafik Analisis/interpretasi hasil perhitungan PPR Perhitungan dan analisa PPR
Tentukan kohor yang akan digunakan Hitung jumlah wanita kawin menurut kohor berdasarkan jumlah anak lahir hidup yang dimiliki Bandingkan jumlah wanita yang mempunyai jumlah anak minimal n dengan jumlah wanita yang mempunyai jumlah anak minimal n-1 berdasarkan kohor tersebut Langkah perhitungan PPR
Rumus PPR • Σk=nPk • PPR(n/n-1)= • Σ k=n-1Pk • Untuk n=1,2,3…. • Σk=n Pk= Jumlah wanita kawin yang mempunyai jumlah anak minimal n • Σ k=n-1Pk= jumlah wanita kawin yang mempunyai jumlah anak minimal n-1
Data daerah Tk II Mapolso: Jumlah wanita kawin menurut kelompok umur UmurAnak Lahir Hidup 0 1 2 3 4 5+# wanita 15-19 320 100 50 - - - 470 20-24 300 250 240 110 900 25-29 410 370 360 170 120 80 1510 30-34 535 520 490 340 220 100 2205 35-39 450 435 440 410 230 180 2145 40-44 470 450 330 340 350 200 2140 45-49 380 385 400 370 360 215 2110 Jumlah 2865 2510 2310 1740 1280 775 Contoh menghitung PPR
Data daerah Tk II Mapolso: Jumlah wanita kawin menurut kelompok umur Umur minimal jumlah Anak Lahir Hidup 0 1 2 3 4 5+ jmlh wanita 15-19 470 150 50 - - - 470 20-24 900 600 350 110 900 25-29 1510 1100 730 370 200 80 1510 30-34 2205 1670 1150 660 320 100 2205 35-39 2145 1695 1260 820 410 180 2145 40-44 2140 1670 1220 890 550 200 2140 45-49 2110 1730 1345 945 575 215 2110 Contoh menghitung PPR
Data daerah Tk II Mapolso: Jumlah wanita kawin menurut kelompok umur Umur min. jumlah Anak Lahir Hidup 0 1 2 3 4 5+ jmlh wanita 20-24 900 600 350 110 900 600/900 350/600 110/350 PPR(20-24) = 0,66 = 0,58 =0,31 30-34 2205 1670 1150 660 320 100 2205 1670/2205 1150/1670 660/1150 320/660 100/320 PPR(30-34) =0,76 =0,69 =0,57 =0,48 =0,31 45-49 2110 1730 1345 945 575 215 2110 1730/2110 1345/1730 945/1345 575/945 215/575 PPR(45-49) =0,82 =0,78 =0,70 =0,61 =0,37 Contoh menghitung PPR
Cara Membaca hasil • Min. jumlah ALH 1 2 3 • PPR(20-24) 0,66 0,58 0,31 • Dari semua wanita kawin kel. umur 20-24, PPR yg mempunyai anak min. 1 sebesar 66%, artinya dari semua wanita kawin berusia (20-24) ada 66% yang mempunyai anak min. 1, dan dari mereka yang mempunyai anak min.1 ada 58% yang mempunyai anak min.2, dan dari wanita yang mempunyai anak min.2 ada 31% yang mempunyai anak minimal 3 • Kel umur (20-24) masih kel. umur muda, hati2 dalam analisanya karena belum selesai masa reproduksinya.
Lanjutan Min.jumlah ALH 1 2 3 4 5+ • PPR(30-34) 0,76 0,69 0,57 0,48 0,31 Dari wanita kawin kel.umur (30-34) tampak bahwa PPR yang mempunyai anak minimal 1 sebesar 76%, artinya 76% dari semua wanita kawin kel. umur 30-34 mempunyai anak minimal 1. Selanjutnya dari mereka yang mempunyai anak minimal 1 ada 69% yang mempunyai anak minimal 2, dan dari mereka yang mempunyai anak minimal 2 ada 57% telah mempunyai anak 3…..dst
PPR dapat ditampilkan dalam bentuk Tabel atau Grafik garis Tampilan dalam bentuk tabel biasanya digunakan apabila PPR akan disajikan men. kohor tertentu secara lengkap Tampilan dalam bentuk grafik biasanya digunakan apabila nilai PPR menurut unit tertentu dalam kohor akan dibandingkan Bagaimana cara menyajikan PPR
Tabel Parity Progression Ratio Menurut Kelompok Umur, Indonesia, Susenas 1999. Minimal Jumlah Anak Lahir Hidup Umur 1 2 3 4 5 6+ 15-19 0.42 0,07 0,04 - - - 20-24 0,77 0,24 0,16 0,19 0,23 0,24 25-29 0,91 0,57 0,32 0,28 0,26 0,29 30-34 0,95 0,82 0,55 0,43 0,52 0,51 35-39 0,97 0,91 0,73 0,58 0,52 0,51 40-44 0,97 0,94 0,82 0,70 0,61 0,58 45-49 0,97 0,94 0,86 0,76 0,69 0,66 Indonesia 0,91 0,75 0,64 0,59 0,56 0,56 Penyajian dalam Tabel
Aspek yang perlu diperhatikan dan diungkap dalam analisa : Perilaku melahirkan menurut kohor Setting sosial ekonomi wilayah dan tingkat modernisasi saat kohor itu mengarungi perjalanan reproduksi Dapat melihat pengaruh upaya pemerintah dalam pelaksanaan program KB kohor sebelum adanya program KB berbeda perilakunya dengan kohor sekarang Analisa/interpretasi hasil perhitungan PPR
Min. Jumlah Anak Lahir Hidup 1 2 3 4 5 6+ Indo. 0.91 0.75 0.64 0.59 0.56 0.56 SulSel 0.90 0.80 0.70 0.68 0.62 0.58 Bali 0.93 0.74 0.51 0.44 0.44 0.40 Contoh: Membandingkan PPR (15-49) Indonesia dengan Sulsel dan Bali (Susenas 1999)
Pola PPR kel umur 30-34 menurut Tempat Tinggal, Indonesia, Susenas 1999
Beberapa Referensi PPR 1.Macquarie University School of Economic & Financial Studies : “Estimating Parity Progression Ratios from Australian Official Statistics” by A.H.Polard Research Paper no.78, April 1975 2.Studies in Family Planning Vol 25,No.6/part 1 Nov/Dec 1994, page 332.”Using Parity-progression Ratios to Estimate the Effect of Female Sterilization on Fertility” by Paul W. Stuup and Renee Samara 3.Population Studies: A Journal of Demography “Period Parity Progression Measures of Fertility in China” by Griffith Feeney and Jing Yuan Yu. 4.Demographic Analysis;Method, Result, Applications by Ronald Pressat