450 likes | 657 Views
Perhatian Guru Kepada Siswa (Attending to The Learner). Observasi Kelas Siswa Kelas 2 – Anderson School Bumi Serpong Damai – Tangerang Gatot Prihandoko - 69080070. BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Sekelompok siswa dan guru merupakan suatu komunitas pembelajaran (Wajnryb, 1992)
E N D
Perhatian Guru Kepada Siswa (Attending to The Learner) Observasi Kelas Siswa Kelas 2 – Anderson School Bumi Serpong Damai – Tangerang Gatot Prihandoko - 69080070
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sekelompok siswa dan guru merupakan suatu komunitas pembelajaran (Wajnryb, 1992) Komunitas ini membentuk interaksi kemanusiaan yang berkualitas yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran Salah satu elemen interaksi tersebut adalah bagaimana guru memberikan perhatiannya kepada para siswa di kelas Berbagai bentuk perhatian di atas dapat berupa senyuman, memanggil nama, kontak mata, dll
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Namun kenyataan di lapangan, tidak semua siswa dalam satu kelas mendapatkan perhatian guru secara merata Beberapa alasan yang umum adalah rasio guru murid tidak memadai, pengaturan tempat duduk, atau memang ketidakmampuan guru dalam mengelola interaksi kelas
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Akibatnya akan memberikan pengaruh yang tidak kondusif kepada siswa dalam proses pembelajarannya, seperti siswa menjadi tidak tertantang untuk belajar, tidak fokus pada pelajaran terkait atau bahkan terkesan mengganggu jalannya proses pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN Masalah Penelitian Bagaimana cara guru memberikan perhatian kepada siswa? Apakah ada siswa yang diperhatikan lebih daripada siswa lainnya? Apakah terlihat adanya “pattern within the pattern”?, misalnya: Apakah jenis kelamin membentuk pola distribusi perhatian guru terhadap murid? Apakah pola tempat duduk membentuk pola distribusi perhatian guru terhadap murid? Apakah ada ciri siswa yang menonjol yang mendapatkan perhatian relatif lebih?
BAB I PENDAHULUAN Tujuan Penelitian Menemukan bentuk-bentuk perhatian guru – siswa Menemukan strategi guru dalam memberikan perhatian kepada siswa Menemukan pola-pola perhatian guru – siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
BAB I PENDAHULUAN Manfaat Penelitian Guru mendapatkan beragam bentuk perhatian yang dapat dipertimbangkan untuk digunakan dalam melakukan interaksi guru – siswa Guru dapat memilih dan menerapkan pola-pola perhatian guru – siswa yang mendukung lingkungan belajar yang kondusif Siswa pada akhirnya mendapatkan perhatian dengan semestinya yang berujung pada meningkatnya motivasi belajar dan pencapaian akademis Memberikan referensi bagi Kepala sekolah untuk melihat sejauh mana guru-guru sudah atau masih belum dalam memberikan perhatian yang semestinya kepada murid mereka
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Learner-Centered (McCombs & Whisler, 1997) Definisi “Learner Centered” (h.9) : The perspective that couples a focus on individual learner (their heredity, experiences, persepctives, backgrounds, talents, interests, capacities, and needs) with a focus on learning (the best available knowledge about learning and how it occurs and about teaching practices that are most effective in promoting the highest levels of motivation, learning, and achievement for all learners)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Premis Model Learner-Centered (h.10) Learner berbeda dan unik – yang harus mendapat perhatian dan diperhitungkan Perbedaan tersebut mencakup emosi, laju pembelajaran, gaya belajar, tingkat perkembangan, kemampuan, bakat, perasaan dan sifat akademis dan non akademis serta kebutuhannya Pembelajaran merupakan proses konstruktif Pembelajaran terjadi sangat baik di dalam lingkungan positif, yaitu interaksi dan hubungan antar person yang positif dimana learner merasa dihargai, diperhatikan, dihormati dan diakui Pembelajaran merupakan proses alamiah yang sangat mendasar Karenanya, para guru perlu didorong untuk lebih mengenal prinsip-prinsip psikologis learner-centered ini untuk memaksimalkan motivasi, pembelajaran, dan pencapaian bagi seluruh siswa (h.101)
BAB III METODOLOGI Desain Penelitian Kualitatif Subyek Penelitian Siswa kelas 2 SD, Anderson School – Bumi Serpong Damai, Tangerang Mata pelajaran: Science, Rabu 25 Agustus 2010, pukul 08.20-09.00 Jumlah siswa 29 orang 14 siswa laki-laki 15 siswa perempuan Jumlah guru 2 orang 1 guru utama mengajar science, art & math english 1 guru asisten yang juga mengajar math indo
BAB III METODOLOGI Instrumen Checklist observasi Interview guru
BAB III METODOLOGI Teknik Pengumpulan Data Observasi interaksi guru-siswa Cara guru dalam memberikan perhatian Pola guru dalam memberikan perhatian Interview guru Cara guru memberikan perhatian Alasan dalam memberikan perhatian
BAB III METODOLOGI Analisis Data Analisis hasil observasi contoh: Data Guru dan Murid
BAB III METODOLOGI Analisis Data Analisis hasil observasi contoh: Seating Arrangement
BAB III METODOLOGI Analisis Data Analisis hasil interview, Contoh pertanyaan:
BAB III METODOLOGI Analisis Data Analisis hasil interview, Contoh jawaban:
Hasil & Pembahasan Hasil observasi dihubungkan dan dipergunakan untuk menjawab masalah penelitian yang diajukan di Bab I Pendahuluan
Masalah Penelitian Bagaimana cara guru memberikan perhatian kepada siswa? Apakah ada siswa yang diperhatikan lebih daripada siswa lainnya? Apakah terlihat adanya “pattern within the pattern”?, misalnya: Apakah jenis kelamin membentuk pola distribusi perhatian guru terhadap murid? Apakah pola tempat duduk membentuk pola distribusi perhatian guru terhadap murid? Apakah ada ciri siswa yang menonjol yang mendapatkan perhatian relatif lebih? Hasil & Pembahasan
Hasil & Pembahasan Masalah Penelitian ke-1 “ Bagaimana cara guru memberikan perhatian kepada siswa?”
Tabel 1: Pola Perhatian HASIL PENGAMATAN Catatan Pola Mnyp = Menyapa MNma = Menyebut Nama Mntp = Menatap Snym = Tersenyum Snth = Menyentuh Brtny = Bertanya Mnjwb = Menjawab Knfrms = Konfirmasi pemahaman Mnyp = awal pelajaran Snym = seringkali saat interaksi + = gabungan Contoh: MNma Mntp Brtny = l+ l+ l+ Bertanya sambil menyebut nama dan menatap
Hasil Interview • s • Dengan cara apa saja Bapak/Ibu memberikan perhatian kepada murid? • Menyapa (umumnya di awal pelajaran) • Menyebut nama (bersamaan dengan bertanya, mengingatkan sesuatu, menyuruh) • Tersenyum • Menatap (dan bertanya) • Bertanya (dan menyebut nama) • Menjawab (dan menyebut nama) • Menyentuh – untuk kondisi khusus seperti murid mogok, menangis dsb
Pembahasan Tabel 1 dari hasil pengamatan menggambarkan pola perhatian guru kepada siswa Dari tabel teramati 8 macam perhatian guru kepada siswa Ke-8 macam perhatian tersebut diberikan secara gabungan Hasil pengamatan dengan hasil interview menunjukkan hasil yang relatif sama / konsisten dari cara guru memberikan perhatian kepada siswa
Masalah Penelitian ke-2 “ Apakah ada siswa yang diperhatikan lebih daripada siswa lainnya?” Hasil & Pembahasan
HASIL PENGAMATAN Tabel 1: Pola Perhatian
Hasil Interview • Apa pendapat Bapak/Ibu tentang pemberian perhatian kepada murid selama pelajaran di kelas? • Memberikan perhatian kepada murid sangat penting • Saya usahakan untuk memberikan perhatian secara merata • Namun keterbatasan yang ada adalah kelas yang cukup besar • Untuk itu, bagi murid yang belum mendapat perhatian di satu pelajaran, maka saya akan memberikan perhatian di pelajaran yang lainnya • Beberapa murid saya akan perhatikan dengan lebih karena faktor ketertinggalan mereka di pelajaran, sifat khusus mereka seperti suka mogok, hiperaktif, suka bengong dll
Pembahasan Dari Tabel 1, secara umum guru memberikan perhatian kepada siswa relatif merata Tidak terlihat secara menyolok adanya perhatian lebih yang diberikan guru kepada siswa tertentu Teramati guru bertanya 2 x untuk MVJ dan VRW yang memang tercatat sebagai siswa-siswa yang relatif tertinggal Namun, bukan berarti bahwa guru memberikan perhatian lebih kepada mereka Karena beberapa siswa dengan sifat khusus lainnya, yang seharusnya juga mendapat perhatian lebih, seperti APJ, CMA, GK, K dan TAR, pada kenyataannya bahkan tidak mendapatkan perhatian sekalipun Hal ini relatif tidak sesuai dengan hasil interview no.5
Masalah Penelitian ke-3 Apakah terlihat adanya “pattern within the pattern”?, misalnya: Apakah jenis kelamin membentuk pola distribusi perhatian guru terhadap murid? Apakah pola tempat duduk membentuk pola distribusi perhatian guru terhadap murid? Apakah ada ciri siswa yang menonjol yang mendapatkan perhatian relatif lebih? Hasil & Pembahasan
Gambar 1: Jenis Kelamin vs Perhatian Guru Laki-laki Perempuan Perhatian guru Apakah jenis kelamin membentuk pola distribusi perhatian guru terhadap murid? HASIL PENGAMATAN
Pembahasan Dari Gambar 1, terlihat guru memberikan perhatian kepada 5 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan Dapat dikatakan bahwa guru memberikan perhatian yang relatif seimbang antara siswa laki-laki dan perempuan Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jenis kelamin siswa tidak memberikan pola distribusi perhatian yang khusus
Gambar 2: Pola Tempat Duduk vs Perhatian Guru Perhatian guru Apakah pola tempat duduk membentuk pola distribusi perhatian guru terhadap murid? HASIL PENGAMATAN
Pembahasan Dari Gambar 2, pola tempat duduk adalah classroom yang terbagi dua tepat di depan papan tulis Sisi kiri papan tulis terlihat adanya perhatian guru kepada siswa yang relatif merata disetiap barisnya (baris depan, tengah dan belakang) Sisi kanan papan tulis terlihat perhatian guru hanya pada siswa di bagian tengah dan belakang. Siswa di bagian depan sama sekali tidak mendapatkan perhatian Dapat dikatakan bahwa perhatian guru kepada siswa tidak seimbang bila ditinjau dari pola tempat duduk Namun, terlalu dini untuk menarik kesimpulan bahwa pola tempat duduk mempengaruhi pola perhatian guru. Adakah faktor lain selain pola tempat duduk yang juga mendukung tidak seimbangnya distribusi perhatian guru ke siswa
Terpandai Tertinggal Kritis Hiperaktif Suka mogok Kalau gak bisa nangis Suka bengong Perhatian guru Apakah ada ciri siswa yang menonjol yang mendapatkan perhatian relatif lebih? HASIL PENGAMATAN Gambar 3: Ciri siswa khusus vs Perhatian Guru
Pembahasan Dari Gambar 3, terlihat guru memberikan perhatian kepada 5 siswa tanpa ciri khusus dan 6 siswa dengan ciri khusus Dapat dikatakan bahwa guru memberikan perhatian yang relatif seimbang antara siswa tanpa dan siswa dengan ciri khusus Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak didapatkan ciri siswa yang menonjol yang membuat guru memberikan perhatian yang relatif lebih Baik siswa dengan ciri khusus maupun siswa tanpa ciri khusus mereka mendapatkan perhatian guru yang relatif seimbang Sebagai catatan utama bahwa ada dua siswa dengan ciri khusus bahkan tidak mendapatkan perhatian sama sekali
Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian
Kesimpulan Bagaimana cara guru memberikan perhatian kepada siswa? Hasil observasi menunjukkan adanya 8 macam cara guru dalam memberikan perhatian kepada siswa yang dilakukan secara gabungan
Kesimpulan Apakah ada siswa yang diperhatikan lebih daripada siswa lainnya? Secara umum tidak teramati adanya siswa yang mendapatkan perhatian yang relatif lebih dari guru
Kesimpulan Apakah terlihat adanya “pattern within the pattern”?, misalnya: Apakah jenis kelamin membentuk pola distribusi perhatian guru terhadap murid? Hasil observasi menunjukkan bahwa jenis kelamin siswa tidak memberikan pola distribusi perhatian yang khusus Baik siswa laki-laki maupun perempuan mendapatkan perhatian dari guru yang relatif sama
Kesimpulan Apakah terlihat adanya “pattern within the pattern”?, misalnya: Apakah pola tempat duduk membentuk pola distribusi perhatian guru terhadap murid? Teramati bahwa perhatian guru kepada siswa relatif tidak seimbang dimana siswa yang berada di sisi kiri papan tulis cenderung mendapatkan perhatian lebih daripada siswa yang berada di sisi kanan papan tulis Namun, terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa pola tempat duduk membentuk pola distribusi perhatian guru terhadap murid
Kesimpulan Apakah terlihat adanya “pattern within the pattern”?, misalnya: Apakah ada ciri siswa yang menonjol yang mendapatkan perhatian relatif lebih? Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tidak didapatkan ciri siswa yang menonjol yang membuat guru memberikan perhatian yang relatif lebih terhadap siswa tersebut Baik siswa dengan ciri khusus maupun siswa tanpa ciri khusus mereka mendapatkan perhatian guru yang relatif seimbang
Saran Untuk pihak guru: Melihat antusiasme siswa yang tinggi dan untuk memastikan pemberian perhatian kepada siswa yang merata: maka setiap siswa yang sudah mendapatkan perhatian, bagi mereka diberikan sebuah tanda, misalnya sebuah bendera. Dengan demikian, guru kemudian dapat memberikan perhatiannya kepada siswa yang belum mendapatkan bendera Guru lebih banyak memberikan tugas kepada murid secara berkelompok dan kemudian meminta mereka menjelaskan secara bergantian, termasuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan rekan mereka
Saran Untuk pihak guru: Melihat bentuk perhatian kepada siswa yang diberikan guru yang relatif sama, maka perlu dipertimbangkan bagi guru untuk melihat keunikan setiap individu siswa yang pada akhirnya memberikan perhatian yang disesuaikan dengan keunikan siswa-siswanya
Saran Untuk penelitian berikutnya: Karena adanya keterbatasan waktu observasi yang hanya sekitar 40 menit, maka beberapa tindakan / pertanyaan di bawah ini yang disarankan untuk diadakan pengamatan yang lebih mendalam lagi: Apakah pola tempat duduk ataukah ada hal lain seperti penyebaran siswa dengan ciri khusus, posisi guru mengajar, yang menyebabkan siswa di sisi kanan papan tulis kurang terperhatikan? Apakah siswa dengan ciri khusus yang belum diperhatikan akan mendapat perhatian di sesi kelas berikutnya? Menghitung jenis perhatian yang diberikan dengan lebih detil lagi untuk siswa-siswa dengan ciri khusus, terutama yang cenderung negatif seperti siswa tertinggal, siswa suka mogok, hiperaktif, suka bengong dan yang menangis kalau tidak bisa. Ini untuk memvalidasi hasil interview guru yang mengatakan bahwa dia akan memberikan perhatian yang relatif lebih kepada mereka yang masuk kategori di atas