761 likes | 5.67k Views
FUNGSI, SASARAN DAN RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN KONSELING. Herry Kusmiharto hkusmiharto@gmail.com FBS- UWKS. Rentang Bahasan:. Latar belakang berbagai aspek yang berkaitan dengan perlunya layanan bimbingan di sekolah Latar belakang sosial kultural Latar belakang pedagogis
E N D
FUNGSI, SASARAN DAN RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN KONSELING Herry Kusmiharto hkusmiharto@gmail.com FBS- UWKS
Rentang Bahasan: • Latar belakang berbagai aspek yang berkaitan dengan perlunya layanan bimbingan di sekolah • Latar belakang sosial kultural • Latar belakang pedagogis • Latar belakang psikologis • Pengertian, prinsip dan asas bimbingan dan konseling di sekolah. • Fungsi, sasaran, dan ruang lingkup layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Fungsi Bimbingan dan konseling • Sesuai dengan uraian sebelumnya, bimbingan dan konseling menempati bidang pelayanan mahasiswa dalam keseluruhan, proses dan kegiatan pendidikan. Dalam hubungan ini bimbingan dan konseling bertungsi sebagai pemberi layanan kepada siswa agar masing-masing dapat berkembang menjadi pribadi mandiri secara optimal. Secara khusus dilihat dan sifatnya, layanan tersebut dapat berfungsi pencegahan (preventif)pengembangan, dan perbaikan (kuratif). Dan dilihat dan hubungan antara siswa dengan pendidikan sebagai lingkungan, bimbingan dan konseling memiliki fungsi penyaluran dan penyesuaian Berikut ini dijelaskan masing-inasing fungsi tersebut.
a. Fungsi Pencegahan Pelayanan bimbingan dan konseling dapat berfungsi pencegahan, artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dan berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya tersebut dapat ditempuh melalui program bimbingan yang sistematis sehingga hal-hal yang dapat menghambat seperti kesulitan belajar, kekurangan intormasi, masalah sosial dan sebagainya dapat dihindari. Beberapa kegiatan bimbingan yang dapat berfungsi pencegahan, antara lain: • Program orientasi, yang memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk lebih mengenal sekolah sebagai lingkungannya yang baru. Dalam program ini dapat disampaikan berbagai informasi seperti: kurikulum, cara-cara belajar, fasilitas belajar, hubungan sosial, tata tertib sekolah, informasi pekerjaan, dan sebagainya. • Program bimbingan karir, yang membantu para mahasiswa untuk memperoleh pemahaman diri dan lingkungan yang lebih baik serta mengembangkannya ke arah pencapaian karir yang sesuai dengan bakat, minat, cita-cita, dan kemampuan. • Program pengumpulan data yang memungkinkan diperolehnya data yang lebih lengkap dan tepat yang amat diperlukan guna pemahaman pribadi siswa secara lebih mendalam.
Program kegiatan kelompok, seperti diskusibermain peranandinamika kelompok dan teknik-teknik pendekatan kelompok lainnya. Melalui kegiatan ini diharapkan para siswa memperoleh pemahaman diri secara lebih baik di samping meningkatkan pemahaman lingkungan dan kemampuan mengambil keputusan secara tepat. • b. Fungsi Penyaluran • Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah para siswa perlu dibantu agar memperoleh prestasi yang sebaik-baiknya. Untuk itu setiap siswa hendaknya mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan, sesuai dengan keadaan pribadinya masing-masing (seperti bakat, minat, kebutuhan, kecakapan, dan sebagainya). • Dalam hubungan ini bimbingan dan konseling membantu siswa mendapatkan kesempatan penyaluran pribadinya masing-masing. Melalui fungsi penyaluran, bimbingan dan konseling mengenali masing-masing siswa secara perseorangan, dan kemudian membantunya dalam penyaluran ke arah kegiatan atas program yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang optimal. • Bentuk kegiatan bimbingan dan konseling dalam fungsi ini misalnya, bantuan dalam: 1) memperoleh jurusan yang tepat; 2) menyusun program belajar; 3) pengembangan bakat dan minat; 4) perencanaan karir.
c. Fungsi Penyesuaian • Yang dimaksud dengan fungsi penyesuaian adalah bahwa pelayanan bimbingan dan konseling berfungsi rnembantu terciptanya penyesuaian antara siswa dan lingkungannya. Dengan demikian, adanya kesesuaian antara pribadi siswa dan sekolah sebagai lingkungan merupakan sasaran fungsi ini. • Fungsi penyesuaian mempunyai dua arah. Arah pertama adalah bantuan kepada para siswa agar dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekolah. Arahkedua adalah bantuan dalam mengembangkan program pendidikan yang sesuai dengan keadaan masing-masing siswa. Jadi, dalam arah kedua ini lingkungan yang disesuaikan terhadap keadaan siswa. Berikut ini akan dijelaskan kedua arah fungsi penyesuaian tersebut. • Pertama, keberhasilan para siswa dalam belajarnya di sekolah banyak dipengaruhi oleh kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan Sekolah sebagai suatu “tata sosial budaya tersendiri” ( merupakan suatu lingkungan tertentu bagi siswa dengan segala tuntutan dan norma-normanya. Siswa harus mampu menyesuaikan dirinya dalam lingkungan sekolah yang mungkin berbeda dengan lingkungan sebelumnya. • Untuk dapat menyesuaikan diri dengan sebaik-baiknya para siswa perlu mendapat bantuan yang terarah dan sistematis. Dalam hubungan ini program bimbingan dan konseling memberikan bantuan kepada para siswa agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan sebaik-baiknya di lingkungan sekolah. • Beberapa kegiatan bimbingan dan konseling dalam fungsi ini antara lain:
1) orientasi terhadap sekolah, untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai berbagai hal antara lain: kurikulum, cara belajar, fasilitas, ketentuan akademik, dan sebagainya; • 2) kegiatan-kegiatan kelompok untuk memperoleh penyesuaian sosial yang lebih baik; • 3) pengumpulan data siswa untuk memperoleh pemahaman diri yang lebih baik sebagai penyesuaian diri terhadap lingkungan; • 4) konseling perorangan untuk mengarahkan siswa demi penyesuaian diri yang lebih baik terhadap lingkungan.
Kedua, seperti telah dikemukakan dalam bagian terdahulu, perbedaan perorangan di antara siswa. Ini berarti bahwa siswa yang satu berbeda dengan siswa lainnya dalam satu atau beberapa aspek kepribadiannya. Ada siswa yang cepat dalam belajar, dan ada pula yang lambat. Demikian pula ada siswa yang penuh minat terhadap suatu kegiatan, sementara ada pula sejumlah siswa yang kurang berminat. • Agar para siswa mendapat kepuasan diri secara optimal perlu dikembangkan program pendidikan yang disesuaikan dengan keadaan masing masing siswa. Dengan kata lain perlu adanya program yang disesuaikan dengan keadaan masing-masing siswa. Dalam hubungan ini pelayanan bimbingan dan konseling berfungsi membantu mengenali keadaan pribadi masing-masing siswa dan kemudian membantu mengembangkan program-program pendidikan yang disesuaikan dengan keadaan pribadi masing-masing siswa itu. Program yang dikembangkan ini dapat berupa program perorangan ataupun program kelompok, seperti paket program belajar sendiri, program kegiatan ekstra kurikuler, kegiatan kesenian, kegiatan keterampilan, dan sebagainya, yang semuanya itu bersifat pilihan.
d. Fungsi Perbaikan • Meskipun fungsi pencegahan, penyaluran, dan penyesuaian telah dilaksanakan, namun siswa yang bersangkutan masih mungkin mengalami masalah-masalah tertentu. Di sinilah fungsi perbaikan dan pelayanan bimbingan dan konseling diperlukan. Dalam hal ini bantuan bimbingan dan konseling berusaha untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa. Bantuan yang diberikan itu tentulah amat tergantung pada masalah yang dihadapi, baik dalam jenisnya, sifatnya, maupun bentuknya. Pendekatan yang dipakai dalam pemberian bantuan itu dapat bersifat perorangan ataupun kelompok, langsung berhadapan dengan siswa yang bersangkutan, melalui perantaraan orang lain (misalnya orang tua), ataupun melalui pengubahan lingkungan.
e. Fungsi Pengembangan • Bimbingan dan konseling dapat berfungsi pengembangan, artinya layanan yang diberikan dapat membantu para siswa dalam mengembangkan keseluruhan pribadinya secara lebih terarah dan mantap. Dalam fungsi ini hal-hal yang dipandang sudah bersifat positif dijaga agar tetap baik dimantapkan. Dengan demikian dapat diharapkan para siswa dapat mencapai perkembangan kepribadian secara optimal. • Secara keseluruhan, jika semua fungsi yang terdahulu telah terlaksana dengan baik dapatlah dikatakan bahwa siswa yang bersangkutan mampu berkembang secara wajar, terarah dan mantap menuju perwujudan dirinya secara optimal. Keterpaduan semua fungsi tersebut akan sangat membantu perkembangan siswa secara terpadu pula.
Sasaran Bimbingan dan konseling • Pada dasarya sasaran pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah ialah pribadi siswa secara perseorangan. Ini tidaklah berarti bahwa pelayanan bimbingan dan konseling bersifat individualistisyang mengutamakan kepentingan individu di atas segala-galanya, melainkan bimbingan dan konseling mempunyai sasaran mengembangkan apa yang terdapat pada diri tiap-tiap individu secara optimal agar masing-masing individual dapat sebesar-besarnya berguna bagi dirinya sendiri, lingkungannya, dan masyarakat pada umumnya. Dalam setiap kegiatannya pelayanan bimbingan dan konseling, meskipun kegiatan itu berupa kegiatan kelompok misalnya, berusaha untuk membina satu atau beberapa kemampuan pribadi individu yang dibimbing itu dalam berbagai aspeknya, yaitu aspek akademik, sosial, emosional, sikap, keterampilan dan sebagainya. Sasaran bimbingan dan konseling ini secara konseling sebagai disebut terdahulu. • Lebih khusus lagi, sasaran pembinaan pribadi siswa melalui pelayanan bimbingan dan konseling meliputi tahap-tahap pengembangkan kemampuan-kemampuan (a) pengungkapan, pengenalan, dan penerimaan diri; (b) pengenalan lingkungan; (c) pengambilan keputusan; (d) pengarahan diri; dan (e) perwujudan diri.
Tahap-tahap Pengembangan Kemampuan • (a) pengungkapan, pengenalan, dan penerimaan diri; • (b) pengenalan lingkungan; • (c) pengambilan keputusan; • (d) pengarahan diri; dan • (e) perwujudan diri.
a. Pengungkapan, Pengenalan dan Penerimaan Diri Pribadi dewasa yang mantap dan berkembang diri baik ialah apabila individu yang bersangkutan benar-benar sadar tentang dirinya sendiri. Kesadaran tentang diri sendiri ini akan tercapai apabila kemampuan pengungkapan diri dapat berkembang dengan baik. Seringkali kemampuan pengungkapan diri tidak serta merta timbul pada diri seseorang, melainkan memerlukan bantuan orang lain atau alat-alat tertentu (misalnya tesintelegensi, alat pengungkapan ciri-ciri kepribadian, dan sebagainya). Seseorang harus tahu batas-batas kemampuannya sendiri, apa-apa yang dia mampu dan tidak mampu, harus tahu tentang bakat dan minatnya, harus tahu tentang keadaan dirinya baik jasmaniah maupun rohaniah, dan sebagainya. Hasil pengungkapan diri yang objektif merupakan dasar yang sehat untuk mengenal diri sendiri sebagaimana adanya yang selanjutnya menjadi titik tolak bagi penerimaan diri sendiri. Pribadi yang sehat ialah apabila dia mampu menerima dirinya sebagaimana adanya dan mampu mewujudkan hal-hal positif sehubungan dengan penerimaan diri itu. Jika seorang siswa rnengenal dirinya sebagai kurang berprestasi dibandingkan dengan kawan-kawannya maka hendaknya dia tidak menjadi putus asa, rendah diri, dan sebagainya melainkan justru hendaknya lebih bersemangat lagi untuk berprestasi lebih tinggi. Sebaliknya, mereka yang tahu bahwa dirinya dalam satu hal lebih baik daripada kawan-kawannya, hendaklah tidak inenjadi sombong ataupun berhenti berusaha. Keadaan jasmaniah yang “kurang mengungtungkan” hendaknya tidak menjadi alasan untuk bersedih hati, merasa rendah diri, dan sebagainya. • Demikianlah beberapa contoh penerimaan diri yang positif, pelayanan bimbingan dan konseling berusaha untuk mengembangkan penerimaan diri yang positif seperti itu.
b. Pengenalan Lingkungan • Sebagaimana diketahui hidup manusia ialah dalam hubungannya dengan lingkungannya. Seorang individu dewasa tidak hanya dituntut untuk mengenal diri sendiri, melainkan juga dituntut untuk mengenal lingkungannya. Seperti pada penerimaan diri sendiri, individu juga hendaknya menerima lingkungan sebagaimana adanya. Ini tidak berarti bahwa individu harus ‘nrimo’ atau tunduk saja terhadap lingkungan, melainkan dia dituntut untuk mampu bensikap positif terhadap lingkungannya itu. Lingkungan yang kurang menguntungkan misalnya tidak membuat dia putus asa, melainkan dia menerimanya secara wajar dan berusaha memperbaikinya. Dengan kata lain, pribadi yang sehat selalu berusaha bersikap positif terhadap dirinya sendiri dan terhadap lingkungannya. Perpaduan yang tepat dan serasi antara unsur-unsur pribadi dan unsur-unsur lingkungan akan dapat membawa keuntungan timbal balik antara individu dan lingkungannya. Pelayanan bimbingan dan konseling selalu berusaha membantu tercapainya perpaduan yang tepat dan serasi ini.
c. Pengambilan Keputusan • Setelah siswa mampu mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, tahap berikutnya ialah pembinaan kemampuan untuk mengambil keputusan. Hal apakah yang paling baik dilakukan sesuai dengan keadaan diri yang sudah dikenal, dan diterimanya itu dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan? Pengambilan keputusan yang menyangkut diri sendiri ini sering kali amat berat dilakukan, lebih-lebih kalau pada diri seorang siswa masih terjadi pertentangan antara kenyataan tentang diri sendiri dan penerimaan diri sendiri, serta pertentangan antara penerimaan diri sendiri dan penerimaan lingkungan. Di sinilah peranan bimbingan dan konseling untuk membantu penampilan secara objektif dua unsur, yaitu diri sendiri dan lingkungan, dan di atas kedua unsur objektif itu dibangun suatu arah yang positif, yaitu keputusan yang berkenaan dengan diri individu yang dibimbing. • Perlu dicacat bahwa pengambilan keputusan itu hendaknya dilakukan oleh individu itu sendiri atau setidak-tidaknya, apabila pengambilan keputusan itu diprakarsai oleh orang lain (misalnya oleh konselor), keputusan itu hendaknya disetujui oleh individu yang dibimbing. Tujuan akhir bimbingan dan konseling ialah agar individu yang dibimbing mampu mengambil keputusan untuk dirinya sendiri.
d. Pengarahan Diri • Keputusan yang diambil di atas hendaknya diwujudkan dalam bentuk kegiatan nyata. Bagaimanapun bagusnya keputusan apabila tidak dijalankan tidaklah ada faedahnya. Individu yang bersangkutan harus berani menerjunkan dirinya untuk menjalani keputusan yang telah diambilnya untuk dirinya sendiri itu. Jika seorang siswa telah memutuskan bahwa dia perlu menghadap wali kelasnya untuk membicarakan rencana kegiatan karyawisata, maka dia harus berani melaksanakan keputusan itu, yaitu menghadap wali kelas.
e. Perwujudan Diri • Kemampuan mewujudkan diri merupakan tujuan akhir dan usaha bimbingan dan konseling. Setiap individu hendaknya mampu mewujudkankan diri sendiri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dasar dan kemungkinan-kemungkinan yang dimilikinya. Perwujudan diri ini hendaknya terlaksana tanpa paksaan dan tanpa ketergantungan pada orang lain. Di samping itu perwujudan diri haruslah normatif, artinya sejalan dengan norma dan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat. Apabila kemampuan mewujudkan diri ini benar-benar telah ada pada diri seseorang maka dia akan mampu berdiri sendiri dengan pribadi yang bebas dan mantap. Individu seperti ini terhindar dan keragu-raguan dan ketakutan serta penuh dengan hal-hal positif pada dirinya, seperti kreativitas, semangat, sportivitas, dan sebagainya. Individu ini juga pada umumnya mampu mengatasi masalah-masalahnya sendiri.
Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling a. Segi fungsi 1) pencegahan, 2) pengembangan, 3) penyaluran, 4) penyesuaian, dan 5) perbaikan. b. Segi sasaran bagi seluruh siswa c. Segi Layanan 1)pengumpulan data, 2) pemberian informasi, 3) penempatan, 4) layanan lain, 4) alih tangan (referal), 5) penilaian tindak lanjut d) Segi Masalah 1) Bimbingan pendidikan, 2)bimbingan karir,3) Bimbingan sosial-pribadi-emosional
Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling • Sesuai dengan pokok-pokok pengertian tersebut di atas, bimbingan dan konseling di sekolah mempunyai ruang lingkup yang cukup luas. Ruang lingkup tersebut dapat dilihat dan berbagai segi yaitu dan segi fungsi, sasaran, layanan, masalah. • a. Segi fungsi • Dilihat dan segi fungsinya ruang lingkup bimbingan dan konseling di sekolah mencakup bimbingan dalam fungsi-fungsi (a) pencegahan, (b) pengembangan, (c) penyaluran, (d) penyesuaian, dan (e) perbaikan. Penekanan prioritas pada fungsi-fungsi tertentu pada umumnya didasarkan pada kemudahan-kemudahan yang tersedia dan pada permasalahan yang dihadapi oleh siswa. • b. Segi sasaran • Dan segi sasarannya, bimbingan dan konseling di sekolah diperuntukkan bagi seluruh siswa dengan tujuan agar siswa secara perseorangan mencapai perkembangan optimal melalui kemampuan pengungkapan-pengenalan-penerimaan diri dan lingkungan, pengambilan keputusan, pengarahan diri, dan perwujudan diri. Dalam hal tertentu, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, akan terdapat prioritas dalam sasaran bimbingan dan konseling tersebut.
C Segi Layanan Dilihat dari layanan yang diberikan, kegiatan bimbingan dan konseling disekolah meliputi layanan-layanan: • 1) Pengumpulandatadata.pdfyaitu kegiatan dalam bentuk pengumpulan data pengolahan dan penghimpunan berbagai informasi tentang siswa beserta latar belakangnya. Tujuan layanan ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang objektif terhadap siswa dalam membantu mereka mencapai perkembangan optimal. daftar pribadi.pdf • 2) Pemberian informasi yaitu layanan dalam memberikan sejumlah informasi kepada para siswa. Tujuan layanan ini adalah agar para siswa memiliki informasi yang memadai baik informasi tentang dirinya maupun informasi tentang lingkungan. Informasi yang diterima oleh siswa merupakan bantuan dalam membuat keputusan secara tepat. • 3) Penempatan yaitu layanan untuk membantu para siswa agar memperoleh wadah yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Tujuan layanan ini adalah agar setiap siswa dapat mencapai prestasi optimal sesuai dengan potensinya. Setiap siswa diharapkan memperoleh wadah yang tepat untuk mengembangkan segala kemampuan pribadinya.
4) konseling dan bentuk layanan lainnya yaitu layanan kepada para siswa yang menghadapi masalah-masalah pribadi melalui teknik konseling dan teknik pemberian bantuan lainnya. Adapun tujuan layanan ini adalah agar pada akhirnya siswa yang menghadapi masalah pribadi mampu memecahkannya sendiri. • 5) Alih tangan (referal), yaitu layanan untuk melimpahkan kepada pihak lain yang lebih mampu dan berwenang apabila masalah yang ditangani itu di luar kemampuan dan kewenangan petugas pemberi bantuan yang terdahulu. Misalnya mengirim siswa ke dokter untuk pemeriksaan kesehatan, pengiriman ke psikolog untuk pemeriksaan psikologis, dan sebagainya. • 6) Penilaian dan tindak lanjut yaitu layanan untuk menilai keberhasilan usaha bimbingan yang telah diberikan. Sekaligus secara tidak langsung layanan ini dapat berfungsi untuk menilai keberhasilan program pendidikan secara keseluruhan.
d. Segi masalah • Dilihat dan masalah yang dihadapi para siswa, bimbingan dan konseling di sekolah mencakup: • 1. Bimbingan pendidikan yaitu jenis bimbingan yang membantu para siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pendidikan. Yang tergolong masalah-masalah pendidikan misalnya, pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan, cara belajar, perencanaan pendidikan, dan sebagainya.
2) Bimbingan karir yaitu jenis bimbingan yang membantu siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah yang menyangkut karir seperti: pemahaman terhadap dunia kerja, perencanaan karir, penyesuaian pekerjaan, pemilihan lapangan kerja, dan pemahaman terhadap keadaan dirinya serta kemungkinan-kemungkinan pengembangan karir. • 3) Bimbingan sosial-pribadi-emosional yaitu jenis bimbingan yang membantu para siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi-emosional seperti: masalah pergaulan, penyelesaian konflik, penyesuaian diri, dan sebagainya.
Latihan Setelah Anda mempelajari uraian di atas, coba jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini secara tepat. 1) Jelaskan pengertian-penertian berikut secara tepat. a. fungsi pencegahan b. fungsi penyesuaian c. fungsi perbaikan d. fungsi penyaluran e. pengarahan diri f. alih tangan g. bimbingan karir. 2) Diskusikan bersama teman-teman Anda untuk mendapatkan masing-masing satu contoh kegiatan guru yang bersifat bimbingan dalam fungsi: a. pencegahan b. perbaikan c. penyaluran d. penyesuaian. 3) Dalam situasi-situasi manakah kegiatan bimbingan lebih menekankan fungsi: a. pencegahan b. perbaikan c. pengembangan
4) Apakah manfaat kemampuan: a. pengungkapan diri b. pengenalan diri c. penerimaan diri. 5) Dalam situasi manakah bimbingan lebih menekankan jenis bimbingan: a. pendidikan b. Karir c. sosial-pribadi.
4.3.3 Rangkuman Bimbingan dan p menipinyai fungsi yang amat pa dalam keseluruhan pendidikan di sekolah. Dilihat dan sifatnya biinbingan dan konseling dapat berfungsi prevaitif (pencegahan), paigenbangan, dan kuratif (perbaikan). Dilihat dan hubungan antara sisv dengan lingkungannya, bimbingan dapat berfungsi paiyaluran dan penyesuaiafl. Sesual dengan tujuannya, sasaran bimbingan meliputi aspek: (a) pengungkapan perigenalan, dan penerimaan din, (b) pengenalan lingkungan, (c) pengambilan keputusan, (d) pengarahan din, dan (e) perwujudan din. Biinbingan dan konseling di sekolah rnenpunyai ruang lingkup yang luas. Bimbingan mencakup sanua fungsi bimbingan (preventif, kuratif, pengunbangan, p dan penyesuaian); sanua j enis layanan (pengiinpulan data, penbenian inforniasi, penenpatan, konseling, alih tangan, evaluas i dan tindak lanj Ut), sanua aspek yang menj adi dan senua j enis bimbingan (pendekatan, karir, dan sosial-pribadi). 4.3.4 Tea Formatif 3 I Jodohkanlah pertanyaan-pertanyaan di sebelah kin dengan yang di sebelah kanan, sehingga menj adi pasangan yang tepat. A. Thingsi pencegahan ... 1) nbantu siswa untuk manperoleh jurusan yang sesuai dengan B. Fungsi perbaikan dirinya. C. Fungsi pangenbangan ... 2) t elaskan tata tertib dan aturan disiplin sekolah. D. Ringsi penyaluran ... 3) Melatth dalan cara-cara belajar yang tepat. E. Fungsi penyesuaian ... 4) Menilih metode yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa 5) Menbantu siswa agar dapat berbuat sesuai dengan us ianya. 6) Menbantu siswa agar dapat berbuat sesuai dengan tuntutan sekolah. 7) Mengusahakan agar siswa tidak banyak maidapat nilai rendah. 8) Manbantu sis dalam mengurangi kekece karena mendapat nilai reidah.