370 likes | 888 Views
“ Pengenalan Manajemen Diri dalam Pergaulan Kampus “. Menyambut Mahasiswa Baru UNHAS Angkatan 2009/2010. 18 Agustus 2009. Kuliah Orientasi. Dr. Arlina G. Latief. Congratulations. SELAMAT. Pengantar. Selamat. 1. Selesai Tahap Persiapan Awal. 2. Diterima sebagai Mahasiswa UNHAS.
E N D
“PengenalanManajemenDiri dalamPergaulanKampus “ MenyambutMahasiswaBaru UNHAS Angkatan2009/2010 18 Agustus 2009 KuliahOrientasi Dr. Arlina G. Latief
Congratulations SELAMAT Pengantar
Selamat 1. Selesai Tahap Persiapan Awal 2. Diterima sebagai Mahasiswa UNHAS 3. Selamat Hari Kemerdekaan R.I Apaartinya ? Bagaimanamemaknainya ?
Pendahuluan 1 Pergaulandikampus 2 ManajemenDiri 3 Sejumlah Tips 4 Penutup 5 PengenalanManajemenDiri dalamPergaulandiKampus
Mahasiswa Siswa Ada perubahan Pendahuluan 1
Perubahan dalam Hal Apa ? Dalam banyak Aspek dalam pembelajaran dalam pergaulan dalam penanganan waktu dalam penanganan masalah Dalammenangani kehidupan Mengapa ? 1
Pertanggung Jawaban Hidup Area rata-rata 16 % 16 % 68 % 10 % 15 % 2,5% 0,2 % X-3SD X+3SD X-1SD X+1SD X X+2SD X-2SD Distribusi Normal 1
Pertanggung Jawaban Hidup Sulit? YA & TIDAK Berat ? Anda tidak sendirian Ada dia, kamu, kami dan mereka Ada 'supporting system' 1
Pertanggung Jawaban Hidup Anda tidak sendirian, ASALKAN : 'AKU' mau & mampu meng - 'AKU' mampu memposisikan diri 'AKU' mau & mampu meng - 'KAMI' dalam pergaulan 'AKU' mau & mampu meng - 'KITA' Pentingnya Keterampilan Bergaul social soft skills 1
Perihalbergaul, percampurandalam per-temanan, persahabatan (perhubungan yang erat). Pergaulan : Area lingkunganbangunanuniversitasatauperguruantinggi , dimanaseluruhkegiatandanaksiwarganyaberlangsung. Kampus : Pergaulan dalam Kampus : Interaksiantarpribadikomunitaskampusber-matra ‘persahabatan’ dalamberbagaikegiatan & aksikampus yang bercirikanlogik, sistimatik, danobyektifsertakritis Pergaulandikampus 2
a.ldengan : Teman ~ sahabat OrganisasiKemahasiswaan Dosen / PenasehatAkademik Staf Non Akademik PrasaranaLainnya Konsultan/Pakar & Profesional Manajemen 2 LingkupPergaulandiKampus
logik , sistimatik, obyektif, kritis Kampus UNHAS Ragam Latar Belakang Budaya Komunitas UNHAS Kepribadian Hangat, terbuka, kolaboratif, kritis dan bermartabat Keluarga Komunitas Dinamis, berkembang selaras komunitas & kemajuan zaman Golongan Ideologi Penyelarasan 2
logik , sistimatik, obyektif, kritis Kampus UNHAS Ragam Kegiatan dalam Kampus Budaya Komunitas UNHAS Proses Pembelajaran Hangat, terbuka, kolaboratif, kritis dan bermartabat Kegiatan Ilmiah Kegiatan organisasi Dinamis, berkembang selaras komunitas & kemajuan zaman Kegiatan minat Kegiatan insani Penyelarasan 2
Memposisikandiridalampergaulan Penyelarasan fleksible, lentur, optimal, creatif Steady state Balance Homeo statik 2
maksimum optimum Aku optimalisasi kami Anda optimalisasi Kita mereka Dia optimalisasi Penyelarasan 2
3.1 ApaituDiri ? 3.2 BagaimanaDiriberkembang? 3.3 MengapaManajemenDiri? 3.4 BagaimanaManajemenDiri? ManajemenDiri 3
Ranah spiritual Sanubari ‘conscience’ Ranah kejiwaan Pikiran 'mind' Perasaan 'emosi' Kehendak 'will' Ranah jasmani tindakan 'action' Arl-6 3.1 ApaituDiri ?
Usia produktif berkarir Usia Persiapan Karir Usia Persiapan pensiun Usia perkembangan Usia pensiun Usia pertumbuhan VII V V VI VIII I IV VI 55/60 VIII 45 II 65/70 30 III 18 >>> 70 12 0 5 3.2 BagaimanaDiriberkembang?
0-2 thn I. Trust vs misstrust 2 – 3.5 thn II. Autonomy vs Shame & doubt 3-6 thn III. Inisiatif vs Guilt 6-18 thn IV. Industry vs inferiority V. Identity vs Identity diffusion 15-25 thn VI. Intimacy vs Isolation 20-35 thn 35-65 thn VII. Generativity vs Self absorption VIII. Integrity vs Disgust, Despair > 65 thn 3.2 Issue kritis sesuai tahap perkembangan
Diri terbentuk/dibentuk melalui hubungan inter-personal ~ interaksi antar pribadi, melalui pergaulan diri dengan pribadi-pribadi bermakna disekeliling diri Kontekssosial kehidupanku Individualitas ‘Aku’ tidak ada keluarga Tanpainteraksi tidak ada KITA yang membangun AKU Individualitas ‘Diri’ 3.2
Maturity : Kedewasaan mental Mampu membedakan dirinya dari semua diri lain dan memapankan batas diri secara jelas ( ’ego boundaries’) memiliki identitas yang jelas mendekati lingkungannya tanpa rasa marah / terpaksa Punyapilihan menjauhi lingkungannya tanpa rasa bersalah Prosesdifferensiasidiri 3.2 • ..,. • . Orang tidak dapat mempunyai identiti baginya sendiri saja, paling tidak mesti ada sesorang lain yang bermakna baginya membenarkan keberhargaan tersebut. Dengan perkataan lain, identiti kita baru ada dan jelas bila berakar dalam konteks sosial – ’Aku’ baru absah apabila berakar dalam ’kita’ ( Bayangkan apabila orang selalu mau-mauku tanpa kita, maka berarti rasa berharga hilang, tidak ada. Baik bagi dirinya maupun bagi lingkungan sosialnya.) dalam bahasa Psikologik : identitas yang baik selalu berakar dalam belonging. ”Good identity is always rooted in belonging”. Hanya apabila saya merasa terhisab kedalam keluarga UNHAS, barulah saya memiliki identias yang jelas, sehat sebagai warga UNHAS. Menurut Maslow, Identiti mempersatukan kebutuhan aktualisasi diri dengan kebutuhan akan belonging. Itu sebabnya selalu ada tarik-ulur antara individuasi dan konformitas dengan lingkungan sosial kita.
Memiliki identitas memiliki seseorang atau sejumlah orang membenarkan rasa diri berharga ’Aku’ identiti diri baru ada, jelas & absah, bila berakar dalam konteks sosial berakar dalam ’Kita’ ”Good identity is always rooted in belonging”. 3.2
Kebutuhanaktualisasi identitas diri Kebutuhan ‘belonging’ ada tarik-ulur antara individuasi dan konformitas dengan lingkungan sosial Hanya apabila Aku terhisab kedalam keluarga UNHAS, barulah Aku memiliki identitas sebagai WARGAUNHASsebagaiMAHASISWA UNHAS Identitassebagaimahasiswa UNHAS 3.2
Ada sejumlah hal yang kita pelajari sedari kecil, perlu dimutahirkan agar dapat selaras dengan lingkungan ’Aku’ sosialisasi ’Keluarga’ internalisasi Kita tidak dapat mengatur diri lain, maupun cara dia berhubungan Kita dapat mengatur diri-ku, juga cara aku berhubungan 3.3 MengapaManajemenDiri?
IntiManajemenDiri : Manajemen Pikiran Manajemen Perasaan Sejumlah skill Manajemen Kehendak perlu dikuasai Manajemen Raga Sanubari Isi ~ mutahirkan ~ fungsikan BagaimanaManajemenDiri? 3.4
Aku, kamu, diadandia : sama-sama ciptaan Tuhan, dan dikasihi NYA sama-sama diciptakan unik sama-sama punya hak azasi yang sama sama-samapunyakelebihan & kekurangan sama-sama membutuhkan pergaulan Seyogyanya tidak mustahil untuk bisa bersama Mindset dalambergaul
Smart terampil terbuka optimal - selaras I am OK, you are OK Kuncinya?
Mulailah berupaya mengubah diri sendiri, dan bukan mengubah orang lain Berubah menakutkan, tetapi kemelengketan lebih menakutkan sebab muncul ke-mandeg-an Merubah cara diri berhubungan dengan diri lain lebih sulit dari merubah diri Anda, tapi berharga untuk diupayakan …..beri cukup waktu Hadapi diri lain apa adanya Hindari ungkapan : “cobanya dia………..” ; “Andai saja dia …..” Sejumlah Tips 4
Bersikaplah adil ke diri dan ke orang lain. >>> perlu belajar assertive ( bukan pasif/agresif ) >>> perlu belajar mendengarkan ( listening to ) >>> perlu belajar menerima masukkan ( terbuka ) Kenali diri dan pengaruh masa lalu >> perlu belajar berdamai dengan diri >> perlu belajar kreatif menangani persoalan Kenali diri dalam konteks lingkungan >>> belajar memposisikan diri secara sesuai >>> fleksible bertindak sesuai posisi …..dan bukan kapan saja, dimana saja selalu ……. Sejumlah Tips 4
Dalamperjalananhidup ……..buang segala sesuatu yang tidak penting ……. tangani rintangan ……….., lupakan ketidak sempurnaan kawan di masa lalu , tinggalkan perasaan gagal. ……Berangkatlah tanpa terbeban…….., dengan hati ringan, dan …… hati ringan sarat bobot pengaruh Give yourself, and all you have ever met a fresh start from to-day. Penutup 5
BilatohAndalagi ‘suntuk’ ….. Cobalah nikmati kebersamaan dengan diri Anda ajaklah diri menghadap Sang Pencipta temukan keteduhan, inspirasi dan kekuatan dalam kesyahduan ‘solitude’ bersama Nya. ….. Kalau belum sanggup Datang lah di Pusat Bimbingan & Konseling www.unhas.ac.id/pbk Kita ngobrol atasi suntuknya PBK ada untuk Anda semua Penutup 5
Mari kita bangun bersama PERGAULAN BERMARTABAT DI KAMPUS UNHAS Terimakasih
Basic Skills Basic Life Skills Basic Study Skills Basic Interpersonal Skills dan Skills lainnya
KehendakTuhan KehendakTuhan (mutlak) (mutlak) tidak ada tidak ada ada ada Kehendak Manusia lahir mati KEHIDUPAN MANUSIA DI DUNIA Awal Akhir
KEMERDEKAAN KEBEBASAN KEHENDAK POTENSI Memilih PENGETAHUAN SKILLS Pengambilan Keputusan SEJUMLAH PILIHAN konsekwensi Tanggung-jawab SATU PILIHAN AKIBAT resiko