610 likes | 1.07k Views
APLIKASI KLINIS TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK PADA KASUS BEDAH. DR.Dr. Harmin Sarana , MM,FS, SpB, SpKL Kolonel Laut (k) NRP. 7951/P. HBOT (Terapi Oksigen Hiperbarik).
E N D
APLIKASI KLINIS TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK PADA KASUS BEDAH DR.Dr. Harmin Sarana,MM,FS, SpB, SpKL Kolonel Laut (k) NRP. 7951/P
HBOT(Terapi Oksigen Hiperbarik) • Metode pengobatan mengunakan oksigen hiperbarik, yaitu dengan menempatkan pasien dalam suatu ruangan bertekanan lebih dari satu atmosfer dg bernapaskan oksigen murni.
Terapi oksigen hiperbarik : pemberian O2 100% utk pengobatan dg tek. di atas 1 ATA yg dilaksanakan dlm RUBT (Jain KK 1999)
TOHB • Hiperoksigenasi • Vasokonstriksi • Bakteriologis • Reduksi gelembung2 udara.
Hiperoksigenisasi • supply oksigen darah ke jaringan • pembentukan fibroblast, phagocyte dll • Nilai ambang mendorong O2 lebih cepat gantikan gas2 racun
Vasokonstriksi • Analog dg alpha adrenergic agent • kehilangan cairan & elektrolit pd luka bakar • tekanan intrakranial edema otak
Bakteriosidal • Bakteriosidal pada kebanyakan organisme anaerob • Bakteriostatik beberapa bakteri aerob histochemical effect host
Reduksi gelembung udara/gas • Untuk terapi emboli udara & penyakit dekompresi
Hyperbaric Oxygen Committee of the Undersea Medical Society (1981) : • Kategori I tdk diragukan khasiat OHB • Kategori II bermanfaat tp controlled studies kurang dari I • Kategori IIIeksperimen harapan/indikasi • Kategori IVtidak berdasar
Hyperbaric Oxygen Committee of the Undersea Medical Society (1984) : • Accepted • Experimental
Accepted: • Gas gangren • Ulkus diabetikum • Ulkus dekubitus • Stump amputasi yang non healing • Edema serebri • Trauma tumbuk (crush injury) • Skin graft & skin flap • Infeksi campuran aerobik & anaerobik • Osteomyelitis • Replantasi • Luka bakar • Infeksi jaringan lunak • Luka dengan problem penyembuhan
Experimental: • Ileus paralitik • Obstruksi usus • Ulkus gaster & duodenum • Kolitis iskemik
Kontraversi : • Senilitas • Rambut beruban
Kontra Indikasi mutlak: • Pneumothoraks yang tidak diobati
Kontra Indikasi tidak mutlak : • Infeksi saluran napas bg atas • Sinusitis kronis • Kelainan kejang • Emphysema dg intoksikasi CO2 • High fever yang tak terkontrol • Riwayat pneumothoraks spontan • Riwayat operasi thoraks • Riwayat operasi telinga • Lesi paru2 asimptomatik pada foto thoraks • Infeksi virus
Peranan O2 dalam penyembuhan luka • O2 dibutuhkan utk hydroxylation proline & lysine, tahapan penting utk release collagen dari fibroblast • Luka non healing, biasanya berhubungan dg hypoxia & ischemia
Trauma hipoxia lokal iskemi jaringan, karena lesi vaskuler atau fungsional berhubungan dg proses metabolik sel dpt terjadi nekrosis jaringan
Gas gangren = acute painful condition of the soft tissues usually associated with trauma of surgery, but it may occur spontaneously. - gas-forming anaerobic organisms / clostridial myonecrosis
TOHB pada gas gangrene • 3 ATA 90’ 3 kali dlm 24 jam pertama, dilanjutkan 2 kali dlm 24 jam ke dua & ke tiga.
Ulkus diabetikum • Salah satu ulkus nonhealing • Perlu evaluasi kondisi vaskular (palpasi, Doppler, angiography). Transcutaneous oxygenmeasurement kulit sekitar. • Sumbatan mikrosirkulasi HBO bakteriosidal dan produksi fibroblast collagen (angiogenesis) • Perrins dan Barr (1976) : 67% ulkus sembuh & 18% kasus amputasi dapat dicegah
TOHB pada Ulkus diabetikum • 2,5 ATA 90’ 15 sesi (2,4 ATA selama 90’ dg istirahat 5’ setiap 30’)
Ulkus dekubitus • Penyebab : tekanan pada kulit dalam jangka waktu lama, shg mengganggu sirkulasi pada titik kontak. tek.lama iskhemik infasi bakteri
Crush injury • 2 or more tissues must be involved • Must be severe enough to render the viability of the tissues questionable. If the tissues recover, functional deficits are likely • Severity of injury varies from minimal to irreversible with a partially viable gray zone between the two. Enhancing survival from injuries in the gray zone is the object of therapy.
Osteomyelitis • Infeksi pada tulang • Dpt bermanifestasi sbg cellulitis atau abses jaringan lunak pada daerah tulang yang infeksi
Osteomyelitis • Radiologi: - destructive & reactive bone change - cortical erosion & periosteal new bone formation, necrotic sequestered bone
Osteomyelitis • 2,4 ATA selama 90 meit , diselingi bernafas udara 5’ pada pertengahan terapi. • 1 kali per hari sampai 20 – 30 sesi.
Traumatic ischemia • acute peripheral vascular ischemia • Kausa : direct compression, trauma & compartment syndromes • Gejala : - edema - gangguan mikrosirkulasi - trauma reperfusion - penurunan ATP & creatine phosphate dalam sel otot
Fraktur • 3 – 5 % menjadi delayed union / non union • Kausa utama : terhambatnya supply darah pada ujung daerah fraktur (kekurangan oksigen)
TOHB pada fraktur • Healing 100% bila TOHB dlm 10 hari pertama fraktur (Strauss & Hart, 1977) • Protokol terapi = osteomyelitis
Skin flap & skin graft • Mengurangi hipoksia/iskhemi jaringan • Menghilangkan gangguan metabolik pada jaringan iskhemi/hipoksia • Meningkatkan mikrosirkulasi dan kurangi aggregasi platelet • Meningkatkan jumlah dan ukuran pembuluh darah • Counteract free radical mediated reperfusion injury • Tingkatkan pembentukan jaringan sehat granulasi yang meliputi tulang
TOHB pada skin graft & skin flap • 2,4 ATA selama 90’ 2 kali tiap hari selama 3 – 10 hari. • Paling efektif diberikan dalam 24 jam pertama
Traumatic Amputations & Reimplantations • Reimplantasi edema & perubahan degeneratif (anoxia) nekrosis • OBH edema + mikrosirkulasi • 70% reimplantasi survive (Bao, 1987)
Luka bakar • Pemakaian HBOT pada luka bakar : - 30% pengurangan penggantian cairan dan elektrolit - penyembuhan lb cepat dari akibat iskhemik kebakaran - hospitalisasi lebih pendek
Luka bakar 24 jam pertama: • Vasokontriksi ( >< vasodilatasi & eksudasi) cegah syok • Cegah infeksi luka • Epitelisasi luka • Bantu survival skin graft & flap • Atasi trauma inhalasi & keracunan CO • Kurangi kebutuhan cairan • >< iskhemi jaringan • minimalkan aggregasi SDM & platelet thombi pada zona heat coagulation
Luka bakar Setelah 24 jam pertama : • mengurangi ileus paralitik • Cegah stress ulcer • Kurangi hipertrophi scar & ulserasi • Mencegah burn encephalopathy/ edema serebri • Kurangi lama perawatan RS 25% • Mengurangi kemungkinan pembedahan
Luka bakar • Undersea and Hyperbaric Medical Society (1989) : 2 ATA 90’ dua kali sehari
Ileus • Ileus obstruksi usus(Dorland’s illustrated Medical Dictionary, 1994) • Ileus hambatan fungsional pasase usus (Livingston & Passaro, 1990)
Ileus: hambatan usus sebgn atau total yg mengakibatkan kegagalan pasase isi usus. Dpt disebabkan obstruksi lumen usus / ggan peristalsis (Sjamsuhidayat & Wim de Jong 1997)
Obstruksi usus : - sederhanatdk terjepit pemb.drh - strangulasi terjepit pemb.drh nekrosis / gangren
Obstr. strangulasi tind. darurat bedah • Obstr. non strangulasi konservatif non bedah dulu - penanggulangan dehidrasi - perbaikan keseimbangan elektrolit - dekompresi pipa lambung
Salah satu alternatif terapi non bedah terapi oksigen hiperbarik