230 likes | 591 Views
Studi Dasar (Baseline) untuk Advokasi Kebijakan. Sirojuddin Arif Materi untuk pilot training “Advokasi Berdasarkan Bukti: Menjembatani Penelitian dan Kebijakan” Bandung, 9 – 12 Juni 2009. Introduction. Sebagian besar waktu sesi ini akan melibatkan kerja kelompok
E N D
Studi Dasar (Baseline) untuk Advokasi Kebijakan Sirojuddin Arif Materi untuk pilot training “Advokasi Berdasarkan Bukti: Menjembatani Penelitian dan Kebijakan” Bandung, 9 – 12 Juni 2009
Introduction • Sebagian besar waktu sesi ini akan melibatkan kerja kelompok • Kerja kelompok dimaksudkan untuk membantu peserta memahami cara kuantifikasi data kualitatif dan pembuatan baseline data
Outline • Arti penting studi dasar (baseline study) dalam advokasi kebijakan • Penggunaan data/hasil penelitian yang ada untuk menyusun data dasar (baseline data) • Analisis kuantitatif atas data kualitatif
Studi Dasar • ‘… gathers key information early in an Activity so that later judgments can be made about the quality and development results achieved of the Activity.’ • ‘A systematic effort to collect data about the condition or characteristics of a population before a programme or policy intervention is set up. This data can then be monitored from time to time in order to see what has changed, as part of a monitoring and evaluation system
Data Dasar • Garis imajiner untuk mengukur suatu perubahan atau dampak program atau kebijakan • Dasar untuk membuat perbandingan • Dasar untuk mengevaluasi suatu program atau kebijakan
Kerangka Kerja Advokasi Kebijakan Treatment Post-Treatment Pre-Treatment Advokasi kebijakan Studi Dasar
Arti Penting Studi Dasar • Landasan untuk menyusun suatu kebijakan, program, atau advokasi • Mempertajam atau meningkatkan kualitas pelaksanaan suatu kebijakan, program atau kebijakan • Monitoring dan evaluasi kebijakan, program, atau advokasi
Yang Perlu Diperhatikan • Tidak teoretikal, tidak terlalu detail • Baseline bukan needs assessment • Tidak mengulangi data yang sudah ada • Data yang dibutuhkan untuk monitoring dan evaluasi • Fokus pada hal-hal terkait dengan tujuan dan dampak • Kelayakan pelaksanaan baseline studi (SDM, dana, waktu)
Indikator Perubahan • Hanya mengukur atau memonitor perubahan, namun tidak menjelaskannya • SMART (specific, measurable, attainable, relevant and timely)
Melakukan Studi Dasar: Dengan Metode Apa? • Tergantung pokok persoalan (i.e. untuk meningkatkan kehadiran murid diperlukan indikator statistik; untuk mengubah cara berpikir dibutuhkan pemahaman tentang cara pandang) • Reliabilitas metode yang dipakai • Bagaimana data akan dianalisis?
Analisis Kuantitatif atas Data Kualitatif (1) • Menurut studi kualitatif, ada 412 kakus • Dibagi jumlah rumah yang ada (1.689) 24,7 % • Survey yang dilakukan sesudahnya menemukan: 21,9 % penduduk memiliki kasus, 3,9 % sedang membuat kakus, dan 0,2 % memiliki dua atau lebih kakus (total 26 %)
Analisis Kuantitatif atas Data Kualitatif • Jawaban yang bisa dikuantifikasikan • Homogenitas masyarakat yang diteliti • Secara geografis terkonsentrasi (hasil FGD di desa relatif sama dengan hasil survey)
Simulasi I • Masing-masing kelompok memilih salah satu data set yang tersedia (2 kelompok mengerjakan data set yang sama sehingga bisa saling mengomentari di sesi pleno) • Berilah skor 1-5 pada kelima asset yang telah disusun berdasarkan data yang telah disediakan • Skor tersebut selanjutkan digunakan untuk menyusun gambar pentagonal aset masing-masing desa
Simulasi II • Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada, masing-masing kelompok membuat baseline data tentang salah satu dari kedua persoalan berikut: 1. Pengurangan angka kematian ibu melahirkan dan bayi 2. Peningkatan akses penduduk miskin terhadap layanan kesehatan dasar