380 likes | 745 Views
MATERIAL REQUIREMET PLANNING. Pendahuluan Definisi Tujuan Aplikasi Contoh MRP. MRP. SISTEM INFORMASI UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN. UNTUK JOB SHOP BESAR YANG PRODUKNYA BERMACAM-MACAM (KOMPUTERISASI). DEFINISI.
E N D
MATERIAL REQUIREMET PLANNING Pendahuluan Definisi Tujuan Aplikasi Contoh MRP
MRP SISTEM INFORMASI UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN UNTUK JOB SHOP BESAR YANG PRODUKNYA BERMACAM-MACAM (KOMPUTERISASI)
DEFINISI • Adalah suatu teknik atau prosedur yang sangat sistematis untuk mengelola persediaan dalam suatu proses manufaktur, dimana terjadi tahapan proses yang hirarkis, yaitu bahan mentah diproses menjadi komponen sub assembling dan seterusnya hingga menjadi produk akhir
Suatu item dibagi ke dalam beberapa level yang saling bergantung
JADWAL INDUK PRODUKSI Memberikan indikasi tentang produk yang dibuat, yaitu jumlah dan saat diperlukan • STRUKTUR PRODUK • Bahan yang dipakai • Gambaran proses • STATUS PERSEDIAAN • Yang telah ada (di tangan) • Sedang dipesan • lead time • Lot Size
TUJUAN • Merancang suatu sistem yang mampu menghasilkan informasi untuk mendukung aksi yang tepat, baik berupa pembatalan pesanan, pemesanan ulang, atau penjadwalan ulang sehingga diperoleh pegangan untuk melakukan pembelian atau produksi
FUNGSI • Pengendalian Persediaan • Menjaga tingkat persediaan pada tingkat minimum, tetapi dapat memenuhi permintaan pada saat dibutuhkan 2. Penjadwalan Produksi Menentukan dengan tepat, jadwal pembuatan item-item
Di samping, itu MRP berfungsi sebagai timbangan yang bertugas menyeimbangkan kebutuhan dnegan kemampuan penyediaan dari setiap item
MRP mampu memberi indikasi apabila terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan kemampuan
CIRI PENGGUNAAN MRP • Demand bersifat dependent (saling bergantungan) • Membutuhkan sistem informasi yang baik (Computer Oriented Approach) • Melibatkan banyak komponen/material untuk menghasilkan 1 unit produk
KARAKTERISTIK DASAR SISTEM MRP • Perhatian terhadap kapan dibutuhkan • Perhatian terhadap prioritas pemesanan • Penundaan pengiriman permintaan • Fungsi integrasi
CONTOH DEPENDENT • Misal Industri Mobil • Kebutuhan akan ban mobil dan radiator tergantung pada berapa unit mobil yang diproduksi 4 ban mobil 1 radiator
MRP digunakan bila demand tidak tetap, sporadik, lumpy untuk job shop • MRP tidak digunakan bila demand tetap, rata dan kontinyu. Pada kondisi ini digunakan OPP (Order Point Planning) • MRP sebaiknya digunakan untuk item dan bahan-bahan yang merupakan komponen suatu produk akhir
DEMAND INDEPENDENT DEPENDENT
INDEPENDENT • Tidak ada keterkaitan antara kebutuhan akan suatu item dengan item lainnya • Biasanya merupakan kebutuhan kontinyu, tetapi berfluktuasi karena pengaruh pasar • Ditentukan oleh konsumen • Dihitung berdasarkan peramalan
DEPENDENT • Ada hubungan matematis antara kebutuhan suatu item dengan item yang lain yang berada pada level yang lebih tinggi • Kebutuhan diturunkan dari pemakaian item dalam pembuatan item lain • Misal : Kebutuhan akan bahan baku, komponen atau sub assembly dalam pembuatan suatu produk jadi • Diperlukan MRP untuk menjadwalkan seluruh komponen dependent yang diperlukan dalam rencana Jadwal Induk Produksi
MRP (Material Requirement Planning) OPP (Order Point Planninng) EOQ & EPQ PERBEDAAN MRP DAN OPP
Untuk demand yang bersifat dependent terhadap jadwal produksi (untuk item-item yan gmerupakan komponen dari produk akhir) Untuk demand yang independent terhadap jadwal produksi, seperti produk jadi, atau produksi seri (serial production) dimana material harus selalu tersedia
2. Pemesanan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan Jadwal Induk Produksi 2. Pemesanan dilakukan apabila titik pemesanan kembali tercapai, atau waktu pemesanan kembali tercapai
3. Besar pemesanan (lot size) sesuai dengan kebutuhan yang didasarkan pada JIP, struktur produk dan status persediaan 3. Besar pesanan dihitung dengan rumusan matematis EOQ (Economic Order Quantity)
PERSYARATAN PELAKSANAAN MRP • Tersedianya JIP, yaitu suatu rencana produksi yang menentukan jumlah dan waktu suatu produk akhir harus tersedia • Setiap item dari produk harus memiliki identifikasi yang jelas dan unik, yang berguna untuk komputerisasi • Struktur produk pada saat perencanaan harus sudah jelas • Catatan mengenai sekarang dan yang direncanakan harus ada
ASUMSI –ASUMSI YANG DIPERLUKAN UNTUK MENGOPERASIKAN MRP • Tersedia data file yang terintegrasi yang berisi data status persediaan dan data tentang struktur produk • Lead time untuk semua item diketahui atau dapat diperkirakan • Terkendalinya setiap item persediaan
4. Tersedianya semua komponen untuk suatu perakitan, pada saat pesanan untuk perakitan tersebut dilakukan. Maksudnya agar jumlah dan wkatu kebutuhan kotor dari perakitan tersebut dapat ditentuykan 5. Pengadaan dan pemakaian terhadap komponen bahan bersifat diskrit 6. Proses pembutan suatu item bersifat independent terhadap proses pembuatan item lainnya
1. NETTING • Menentukan Gross Requirement • Menentukan Net Requirement
GROSS REQUIREMENT • Adalah jumlah yang akan diproduksi / dipakai / diambil pada setiap periode • Untuk End Item Gross Requirement = JIP • Untuk Komponen Gross Requirement = Planned Order Release dari induknya
NET REQUIREMENT • Adalah proses menentukan kebutuhan bersih setiap komponen agar JIP terwujud NET REQUIREMNET = GROOS REQUIREMENT – ON HAND – SCHEDULE RECEIPT
Schedule Receipt adalah material yang sudah dipesan dan akan diterima pada perioda tertentu • On Hand adalah jumlah material yang ada di tangan sebagai sisa perioda sebelumnya
NET REQUIREMENT = KELIPATAN DARI MINIMUM LOT SIZE DENGAN SISA DIAKHIR PERIODE
2. LOT SIZING • Adalah proses menentukan ukuran / jumlah pemesanan • Pesanan harus sudah teredia di awal periode produksi
ORDER SIZING RULES • Lot For Lot • Fixed Quantity • Fixed Period • Least Unit Cost • Least Total Cost • Part Period Balancing • Wagner Within • Silver Meal
3. OFF SETTING • Adalah proses menentukan kapan suatu order harus di-released / dimanufaktur • Kpaan suatu order harus di-released ditetapkan Lead Time period sebelum saat dibutuhkan