421 likes | 911 Views
FAKTOR FISIK. KEBISINGAN Definisi kebisingan : Bunyi yang tidak disukai atau tidak dikehendaki maka dinyatakan / dirasakan sebagai suatu kebisingan (noise).
E N D
FAKTOR FISIK • KEBISINGAN Definisi kebisingan : • Bunyi yang tidak disukai atau tidak dikehendaki maka dinyatakan / dirasakan sebagai suatu kebisingan (noise). • Tidak ada definisi yang pasti tentang kebisingan karena kondisi bising setiap orang berbeda, namun dapat di ukur terutama di tempat kerja.
KEBISINGAN BUNYI :* Adanya sumber bunyi * Adanya sesuatu yang bergetar * Perlu medium pengantar
KEBISINGAN Kualitas bunyi : Frekwensi bunyi getaran/detik : Hertz Intensitas bunyi tekanan arus energy bunyi persatuan luas : d Kenyaringan bunyi tergantung frekwensi bunyi 16 Hz : infrasonic 20.000 Hz : ultrasonic Semakin rendah frekwensi bunyi semakin rendah kenyaringan bunyi dibanding frekwensi tinggi.
KEBISINGAN Jenis bising menurut sifat : * Barang kontinyu, spektrum fr luas * Bising kontinyu, spektrum fr sempit * Bising yang ter putus-putus * Kebisingan impulsif * Kebisingan impulsif berulang
KEBISINGAN Jam kerja dan tingkat intensitas kebisingan
KEBISINGAN Sumber bising : # Eksternal:jalan raya, tetangga, industri di luar pabrik. # Internal :dari pabrik sendiri z: bunyi mesin, kompressor, penggilingan dll. # Contoh kebisingan : 1. 100-115 : pabrik pengalengan, ruang ketel, musik keras, buldozer, ruang diesel 2. 115-130 : mesin diesel besar, mesin turbin, kompressor, mesin turbo pesawat 3. 140 : mesin jet pesawat saat take-off
KEBISINGAN Pengaruh Kebisingan : ~ Gangguan Fisiologis : Tensi , nadi , pucat gangguan sensorik, konstriksi pembuluh darah perifer. ~ Gangguan Komunikasi : masking effect, berteriak kecelakaan kerja. ~ Gangguan Keseimbangan : rasa melayang, pusing, mual. ~ Gangguan Psikologis : gastritis, stress, lelah, psikosomatik. ~ NIHL, Tuli.
SUHU KERJA * Suhu menetap (homoeotermis) : akibat keseimbangan antara panas yang dihasilkan tubuh dengan lingkungan sekitar. * Produksi panas tubuh dipengaruhi : kegiatan fisik, makanan, pengaruh berbagai bahan kimia dan gangguan pada sistem pengatur panas. * Pertukaran panas tubuh dipengaruhi : konduksi ; konveksi, radiasi dan penguapan.
SUHU KERJA * Kombinasi dari : • Suhu udara termometer • Kelembaban udara hygrometer • Kecepatan udara anemometer • Suhu radiasi globe termometer * Alat ukur : Sling Psychrometer atau arsman Psychrometer.
SUHU KERJA • Proses penyesuaian yang terjadi pada seseorang selama minggu pertama berada di tempat panas, sehingga setelah itu mampu bekerja tanpa pengaruh tekanan panas/dingin. • Di Indonesia 29 -30º C dengan kelembaban 85 – 95 % • NAB : 21 – 30º C suhu basah. • Aklitimasi
3. TEKANAN UDARA TINGGI & RENDAH a. Tekanan udara tinggi • Penyelam lautan pengambil mutiara, pekerja tambang. • Gejala didasari atas besarnya tekanan udara dekompressi atas bebasnya nitrogen dalam tubuh gelembung gas d alam darah. • Emboli gas dalam paru dan jaringan otak, mati mendadak. • “ Caisson disease “. • Diangkut kepermukaan keseimbangan gas nitrogen.
3. TEKANAN UDARA TINGGI & RENDAH b. Tekanan udara rendah • Terjadi pada penerbang atau astronot, pendaki gunung. • Rendahnya atau turunnya → kurang oksigen dalam udara untuk pernafasan. • Pernafasan cepat, pusing, daya fikir dan reaksi berkurang, bisa pingsan. • “ Polycythaemia “.
4. PENERANGAN • Ukuran : Lux • Ruang lingkup kerja : ukuran objek, derajat kontras antara objek dengan sekelilingnya, luminensi lapangan penglihatan, lamanya melihat • Penerangan kurang : kecelakaan, eyestrain, effisiensi kurang, prodiktivitas berkurang • Penerangan kuat : kesilauan, kecelakaan • Effek lama : visus <
4. PENERANGAN • Tingkat pencahayaan berdasarkan pekerjaan Jenis pekerjaan Contoh Illuminasi Umum Gudang 80 – 170 Ketelitian sedang Pengepakan barang 200 – 250 Pengeboran,pasang baut/mur 250 – 300 Pekerjaan halus Membaca,menulis 500 - 700 tehnisi laborat Pekerja dengan Gambar tehnik, 1000 – 2000 ketelitian tinggi pemasangan alat listrik,arloji dst.
5. RADIASI Di tempat kerja : • Radiasi elektromagnetis : gelombang mikro, radiasi laser, radiasi panas, sinar infra merah, sinar ultra violet, sinar X. • Radiasi radioaktive : sinar bahan radioaktif.
6. VIBRASI • Getaran mekanis seluruh tubuh (whole body vibration). • Getaran alat lengan (tool-hand vibration).
6. VIBRASI Effek fisiologis : • Tergantung besarnya frekwensi : - 3 – 9 Hz : dada dan perut - 10 – 12 Hz : alat perifer tubuh - 13 – 15 Hz : pharynx • Intensitas tinggi mempengaruhi tekan darah, denyut jantung • Effek lanjut : erytrosit pada urine, ketulian.
FAKTORKIMIA • Penggunaan bahan kimia dihampir semua sektor industri tidak dapat dihindari • Pemakaian bahan kimia saat ini sudah mencapai > 100.000 jenis • Baru < 10.000 yang telah diteliti – efek terhadap kesehatan
PAJANAN BAHAN KIMIA • Pekerja terpajan bahan kimia dalam berbagai bentuk : - Gas, debu, uap, asap, kabut dsb. • Absorbsi bahan kimia kedalam tubuh di tempat kerja tersering melalui : - Inhalasi, kontak kulit dan kadang-kadang melalui saluran pencernaan. • Sumber pajanan : - Kecelakaan, kebocoran, kerusakan pada alat ventilasi dan proses kerja yang tidak sesuai standar.
FAKTOR BIOLOGI • MASALAH KESEHATAN • Penyakit saluran pernafasan • Penyakit kulit • Zoonoses dan penyakit parasit : - Anthrax, brucellosis, malaria dll.
FAKTOR BIOLOGI • Gangguan Saluran Pernafasan • Asma • Inflamasi membrana mucosa • Hipersensitivity Pneumonitis • Bagassosis • Farmer’s Lung • Debu padi-padian, binatang, OP • Endotoksin, Mycotoksin • Spora jamur, actinomycetes • Tebu berjamur • Pupuk, padi-padian berjamur • M. tuberkulosis
FAKTOR BIOLOGI • PEKERJA BIDANG KESEHATAN Risiko apa yang paling sering/umum terjadi pada petugas kesehatan pada waktu memberikan pelayanan pada pasien ? Yaitu kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh lainnya.
FAKTOR BIOLOGI • PEKERJA BIDANG KESEHATAN Pembedahan Merawat Pasien
Pembuangan Limbah Memproses Perlengkapan pasien FAKTOR BIOLOGI • PEKERJA BIDANG KESEHATAN
FAKTOR BIOLOGI • PEKERJA BIDANG KESEHATAN • Bahaya Potensial Biologis • Virus - HIV - Hepatitis B virus - Hepatitis C virus - Rotavirus - Ebola - Papillorna virus • Bakteri - E. coli - Tuberculosis - Streptococcus Group A • Jamur • Parasit - Malaria
FAKTOR ERGONOMI • PENGERTIAN • Ilmu serta penerapannya yang berusaha menyerasikan pekerjaan dengan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktivitas dan efisiensi yang setinggi - tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal mungkin.
FAKTOR ERGONOMI • TUJUAN PENERAPAN KONSEP ERGONOMI • Keselamatan & Kesehatan Kerja : * Mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja * Menurunkan insidens berbagai penyakit akibat kerja • Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari suatu pekerjaan : * Peningkatan kemudahan penggunaan sistem * Penurunan kesalahan * Peningkatan produktifitas.
FAKTOR ERGONOMI • Rehability & kualitas * Bagi industri tertentu tujuannya bukan terutama produktifitas tetapi reliabilitas, penerbangan, tambang * Mempertahankan kualitas produk • Kepuasan Kerja & Pengembangan Pribadi * Meningkatkan kenyamanan * Peningkatan keamanan * Pengurangan kelelahan dan stress * Kesempatan untuk pengembangan diri.
ERGONOMI • PENERAPAN ERGONOMI Dilakukan melalui dua pendekatan : • Pendekatan konseptual pendekatan sistem yang dimulai pada saat perencanaan 2. Pendekatan kuratif pada suatu proses yang sedang berlangsung berupa perbaikan / modifikasi proses yang sedang berlangsung.
ERGONOMI • FAKTOR RISIKO PEKERJAAN Terdapat 7 faktor risiko pekerjaan, yaitu : • Kerja fisik berat • Sikap kerja statis • Membungkuk dan berputar • Mengangkat, mendorong dan menarik • Kerja berulang • Getaran • Psikologis dan psiko-sosial.
ERGONOMI • Sikap Tubuh Sangat Penting Karena : • Sumber beban muskulo-skeletal • Mempunyai hubungan erat dengan keseimbangan dan stabilitas • Merupakan dasar dari kemampuan bergerak dan observasi visual • Merupakan sumber informasi • Sikap tubuh merupakan awal kelainan muskulo-skeletal.
ERGONOMI • Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Tubuh : • Manusia : postur tubuh, umur, sex • Dimensi tempat kerja • Cara kerja • Pada suatu individu dan situasi kerja tertentu, harusdicari sikap tubuh terbaik dengan risiko terkecil atau tanpa risiko untuk terjadinya kelainan atau gangguan muskulo-skeletal.
ERGONOMI • MENGANGKAT DAN MENDORONG • Risiko yang terjadi sebanding dengan berat beban dan jarak beban dari tubuh seseorang (baik ke depan atau kesamping). • Umumnya kerja pengangkatan yang dimulai pada jarak tertentu dan mendekat ke tubuh akan lebih aman dari pada sebaliknya.
ERGONOMI • Mengangkat Dengan Punggung dan Kaki Tertekuk Kaki yang tertekuk • Tenaga 2 kali lebih besar dari pada punggung tertekuk • Lebih aman karena vertebra lumbal dalam posisi di tengah.
ERGONOMI • Asimetri dan Putaran • Gerak mengangkat yang asimetri dan berputar berbahaya • Posisi asimetri meningkatkan beban tulang belakang. • Alat Bantu Sikap Tubuh • Ikat pinggang • Penunjang lumbal • orthotic
ERGONOMI • PENUTUP • Kecelakaan / penyakit akibat kerja akibat kesalahan penanganan material (manual handling). • Dibutuhkan standard operating procedure (SOP) dan pengawasan yang teratur oleh penyelia.