1 / 18

Gastroenteritis virus

Gastroenteritis virus. Dan Viral Central Nervous System. Gastroenteritis virus (2). Gastroenteritis: Salah satu penyakit yang banyak menyerang manusia dari berbagai usia Gastroenteritis: Inflamasi lambung dan usus Penyebabnya: virus, bakteri, parasit

erik
Download Presentation

Gastroenteritis virus

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Gastroenteritis virus Dan Viral Central Nervous System

  2. Gastroenteritis virus (2) • Gastroenteritis: Salah satu penyakit yang banyak menyerang manusia dari berbagai usia • Gastroenteritis: Inflamasi lambung dan usus • Penyebabnya: virus, bakteri, parasit • Simtom Klinik: mulai muntah  diare akut (diarrhea) kematian • Episode simtom: abdominal cramping, malaise, headache, myalgia, nausea, vomiting, diare. • Simtom bisa muncul sendiri-sendiri atau sekaligus

  3. Gastroenteritis virus (3) • Sejarah penemuan ini dimulai ketika pasen diare, ternyata tidak ditemukan penyebabnya yang umum, baru 1970 ditemukan penyebab nya virus. • 1972 awal ditemukan banyak virus yang menye babkan diare tsb. • Diantaranya rotavirus, adenovirus, astrovirus, Sapporo-like virus (masuk caliciviridae) • Di USA penyebab umum diare pd anak-anak adalah virus

  4. Gastroenteritis virus (4) 1950-1970: Echovirus, adenovirus, Coxsackie A dan B virus (diisolasi dari tinja pasen, tapi apakah virus tsb penyebab diare blm jelas) 1972: Norwalkvirus (virus pertama yang diyakini berkaitan dengan diare); Rotavirus Grup A (ditemukan Bishop pada mukosa duodenal, dan kini dikenal sbg virus penyebab diare berat pada anak-anak) 1975: Enteric adenovirus serotype 40 dan 41 (berkaitan dengan diare); Astrovirus (dikenal sebagai penyebab umum diare; jarang ditemukan pada tinja) 1979: Calicivirus (berkaitan dg norwalkvirus) 1980-1990s: Rotavirus B dan C; Norwalk-likeviruses (ini calicivirus juga); Torovirus; picobirnavirus, enterovirus 22 (ditemukan pada tinja, tapi apa penyebab diare atau bukan belum jelas)

  5. Gastroenteritis virus (5) Jika dikelompokan virus penyebab gastroente ritis terdiri dari 4 suku: • Rotavirus (Reoviridae) (dsRNA) • Human calicivirus (Caliviridae) (ss RNA) • Enteric adenovirus (Adenoviridae) (dsDNA) • Astrovirus (Astroviridae) (ssRNA)

  6. Gastroenteritis virus (6) Epidemiologi gastroenteritis virus Virus Rotavirus A, adeno Rotavirus B&C astro, calicivirus Umur < 5 tahun semua umur Transmisi droplet, kontak mamin, kontak Pencegahan vaksin (dev) Public health

  7. Gastroenteritis virus (7) Group high risk • Anak-anak dan lansia • Pegawai rumah sakit, keluarga perawat • Wisatawan di negara berkembang • Immunodeficient • Khemoterapi (misal orang yg sedang transplan tasi sumsum)

  8. Gastroenteritis (8) • Torovirus (Coronaviridae; RNA positif) ini menyebabkan infeksi dan diare pada binatang, tapi pada manusia perannya belum jelas benar. • Ada laporan, pasen yg terinfeksi torovirus, lebih sering mengalami diare berdarah dan lebih jarang muntah dibanding yg terinfeksi rotavirus dan astrovirus

  9. Gastroenteritis (9) Coronavirus (Coronaviridae) • Penyebab diare pada binatang, terakhir dike nal juga mrpk penyebab diare pd manusia, dan ini sudah clear.

  10. Gastroenteritis (10) Treatment and prevention • Terapi yang direkomendasikan untuk acute viral gastroente ritis sejak 1985 tidak berubah • Terapi cairan elektrolit plus gula (glukosa atau sukrosa), dan mungkin cukup rawat jalan. • Tidak perlu antibiotik untuk yg tdk ada komplikasi infeksi. Sampai saat ini tdk ada antiviral spesifik. • Perhatian yg besar jika sudah ngalami dehidrasi berat, untuk ini perlu parenteral fluid yang tidak hanya elektrolit tapi juga nutrisi. • Belum ada chemoprophylaxis untuk viral gastroenteritis. Untuk bayi prematur ada oral human serum globulin yang mengandung rotavirus antibodi.

  11. Viral CNS Infection (1) • Penyakit utama: meningitis dan ensefalitis Virus Penyebab: • DNA Virus • HSV 1: meningitis; ensefalitis • HSV 2: meningitis, ensefalitis • CMV : ensepalitis • EBV : ensepalitis, meningitis, myelitis • VZV : serebelitis, ensefalitis, meningitis, myelitis • Human herpes virus 6: ensefalitis • B virus: ensefalitis • Adenovirus : meningitis, ensefalitis • Vaccinia virus: ensephalomyelitis

  12. Viral CNS infection (2) b. RNA virus (ini lebih banyak dari DNA virus) • Arbovirus (alphavirus; flavivirus; bunyaviridae; reoviridae) (misal Western/Eastern equine encephalitis virus): meningitis, ensefalitis • Enterovirus (Polio, Coxsackie, Echo): Polio  meningitis, myelitis • Paramyxoviridae (measles, mumps): measles  ensefalitis; mumps  meningitis, ensefali tis, myelitis • Orthomyxoviridae (Influenza virus): ensefalitis • Rhabdiviridae (Rabies virus): Ensefalitis, encephalomye litis • Retroviridae (HIV): encephalitis, Encephalopathy • Arenaviridae (Lymphocytic choriomeningitis virus): meningitis; encephalitis.

  13. Viral CNS Infection (3) • Acute viral meningitis dan meningoencephalitis (penyakit utama kelompok virus ini) Viral meningitis: Kelompok virus penyebab: • Enterovirus (penyebab utama/90% kasus di negara yang melaksanakan imunisasi mumps viral meningitis disebab kan oleh virus ini) • Arbovirus (di USA lebih dari 74.000 kasus/tahun terutama akhir musim panas dan musim gugur; penyebab utama arbovirus) • Mumps virus (terutama dinegara yg tidak melaku kan imunitas untuk mumps virus)

  14. Manifestasi klinik meningitis • Meningitis oleh enterovirus boleh dikatakan tidak menunjukan simtom spesifik, juga demam (38-40) selama 3-5 hari; malaise; sakit kepala. • Simtom kekakuan tengkuk, sakit kepala, photo phobia terjadi pada sekitar 11% laki, 36 % wanita pada infeksi pertama HSV 2 • 5 % pasen dengan infeksi pertama HSV 2 mempe roleh meningitis yang parah sehingga perlu rawat inap

  15. Treatment meningitis • Tidak ada terapi khusus untuk viral meningi tis • Usaha utama lewat preventive • Antiviral terapi yang berkembang untuk ente rovirus meningitis • Pada pasen normal umumnya viral meningitis bisa dianggap jinak

  16. Manifestasi klinik viral ensefalitis • Ensefalitis berbeda dengan meningitis, ini memiliki angka mortalitas dan komplikasi yang tinggi • Fatality rates bervariasi tergantung virus penyebab nya dan faktor pasennya. • Misal arbovirus ensefalitis oleh St Louis Encephalitis, virus mortality rate hanya 2 % pada anak-anak, tapi meningkat jadi 20 % pada manula • Western dan Eastern equine encephalitis menghasil kan mortalitas yang tinggi pada anak-anak dibanding dewasa.

  17. Viral encephalitis prevention n treatment • Prevention masih merupakan cara terbaik • Mumps telah banyak dikurangi dengan ada vaksinnya, juga untuk measles dan rubella. • Saat ini tersedia obat sebagai antiviral untuk HSV1 dan 2, VZV, CMV seta HIV. • Acyclovir dan vidarabin dapat menurunkan angka kesakitan (morbidity) 90 50 % • Varicella Imunoglobulin dan acyclovir dpt mengurangi komplikasi infeksi pertama VZV • Ganciclovir dan forcarnet digunakan untuk treatmen CMV encephalitis • Psychosocial effect?

  18. non virus penyebab meningitis dan ensefalitis Bakteri: • Mycoplasma, Ureaplasma, Chlamydia, Mycobacterium, Spirochetes, Ricketsia, Nocardia, Brucella etc. Fungi: • Blastomyces, Candida, Aspergillus, Sporothrix, Zygomyces Protozoa n parasit lain: • Toxoplasma, Acanthamoeba, Naegleria, Enta moeba, Trypanosoma, Plasmodium. Noninfectious causes: • Obat: sulfa, antibiotik, isoniazid, ara-C dll. • Brain tumor • Racun: logam berat (Pb, Hg, As) Kecelakaan: • Cerebral vascular accident

More Related