420 likes | 669 Views
Mas’ud Hariadi Departemen Reproduksi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. GANGGUAN PADA PERIODE KEBUNTINGAN. Periode Kebuntingan. Bunting normal Inseminasi Kelahiran Fertilisasi Kelahiran patologis. Gangguan pada Periode Kebuntingan.
E N D
Mas’udHariadi DepartemenReproduksiVeteriner FakultasKedokteranHewanUniversitasAirlangga GANGGUAN PADA PERIODE KEBUNTINGAN
PeriodeKebuntingan Bunting normal InseminasiKelahiran FertilisasiKelahiran patologis
GangguanpadaPeriodeKebuntingan Kematianembriodini ( early embryonic death) Prenatal Kematianembriotua (late embryonic death) death Kematian fetus : Mumifikasi, Maserasi, Stillbirth, Abortus Abnormalitaskongenital Prolapsusserviko – vaginal Torsio uteri Ruptura uteri Hidropsamniidanhidropsalantois Peradanganplasenta Perdarahanplasenta Tumor plasenta Kebuntingandiluar uterus Hernia uteri
1. Kematianembriodini(Early embryonic death) Embriomatisebelumharike 13 umurkebuntingan Embriobesertaselaputnyadiresorbsi, induksapikembalibersiklus danmenunjukkantanda – tandabirahipadawaktu yang normal, olehkarenaitusulitdibedakandengankegagalanfertilisasi
2. Kematianembriotua(late embryonic death) Embriomatiantaraharike 13 dan 42 dariumurkebuntingan Cairan fetus diresorbsidanembriodanselaputnyamengalamiautolisis Kemungkinanterdapatlendirdanselaput fetus yang keluardari vulva tetapitidakdiperhatikan. Induksapikembaliberahipadawaktu yang lebihpanjangdari normal
Penyebabkematianembriodini Faktorgenetik Stres Infeksi yang disertaipeningkatansuhutubuh Penyakitdegenerasimelemakdarihati Defisiensinutrisidankelebihannutrisi Defisiensi, asinkronidanketidakseimbangan hormonal Agensinfeksius yang non – spesifik Agensinfeksiusspesifik (Tritrichomonas fetus, Campylobacter fetus venerealis, virus Bovine viral diarrhoea /BVD, Infectious bovine rhinotracheitis /IBR, bovine herpes virus 1 /BHV – 1, Catarrhal vagino – cervicitis, Chlamydia psittaci, Haemophilussomnus)
3. Kematian fetus Mumifikasi fetus Setelah fetus matiterjadipengeluarancairan fetus, dehidrasi jaringantubuh fetus danselaputnya. Korpusluteumgraviditatummenjadipersisten (KLP) Fetus besertaselaputnyamenetapdidalam uterus Fetus danselaputnyasteril (tidakadakuman yang meng – infeksi) Gejala/tanda – tandaadanyamumifikasipadasapi: Induksapitidakmelahirkanpadawaktunya Tidakadaperubahandanperkembanganambingpada trimester akhirdarikebuntingan Padapalpasirektal : uterus danisinya (fetus) terabasepertibenda keras, karunkuladankotiledondanfremitustidakteraba Penyebabkematian fetus padamumifikasitidakdiketahui Fetus dapatdikeluarkandenganpenyuntikan PGF2αdanpemberian bahanpelicinpadajalankelahiran
3. Kematian fetus Maserasi fetus Kematian fetus padapertengahan s/d akhirkebuntingan Fetus tidakdiabortuskan, kumanmasukkedalam uterus danterjadiprosespembusukandanautolisisdari fetus danselaputnya, sehinggatinggaltulangbelulangnyasaja. Pengobatan hormonal denganpreparat estrogen, oksitosinatau PGF2αkurangefektif, cara lain adalahdenganhisterotomi. Biladapatdisembuhkanmakainduksapitersebutbiasanyainfertilatausteril Stillbirth Adalahkelahiranpedetmatisesudahkebuntinganberumur 272 hari, sebagianbesarstillbirthterjadipadasaatpartus
3. Kematian fetus (lanjutan) Abortus Keluarnya fetus dalamkeadaanmatiatauhidupkurangdari 24 jam padaumurkebuntingankurangdari 271 harisesudahkawin/inseminasi Abortusdianggap normal apabilakejadiannyaberkisarantara 1 – 2% dariseluruhternak yang bunting, tetapibilakejadianabortus meningkatsampailebihdari 3% harusdilakukaninvestigasi Perludiperhatikan pula adanyakasus – kasus stillbirth dankelahiran prematur Penyebababortusdikelompokkanmenjadi 2 yakni : Non – infeksius Infeksius
Abortus Non - infeksius Abnormalitaskongenitalakibatkelainangenetikatauteratogenik Defisiensiataueksesendokrin Keracunantanam – tanaman Substansiberacunmisalnyanitrat, mikotoksin, warfarin, goitrogen danderivatnya Defisiensinutrisimisalnyadefisiensi vitamin A, yodium Kelebihan (ekses) nutrisimisalnya diet protein tinggi Strestemperaturlingkungan Kesalahandalampemberianpengobatan : PGF2αatauanalognya, estrogens, corticosteroids danderivatnya
Abortusinfeksius Penyebababortuspadaternaksapisangatluasmeliputiberbagaimacambakteri, virus, protozoa danjamur Spirochaeta : Leptospirainterrogan, L. pomona, L. canicola, L ichterohaemorrhagiae, L grippotyphosa and L hardjo. Abortusumumnyaterjadipadaumurkebuntingan 4 s/d 6 bulan. Gejalaklinisnyaadalahsebagaiberikutpanasbadantinggi yang akut, disertaidengan “agalactiae” atau “leptospiral mastitis” Diagnosis : identifikasileptospirapada organ fetus secaralangsung ataudikultur, tehnikimunofluoresen, “fetal serology” untuk diagnosis individual atau “maternal serology” untukscreeningpada kelompokternak.
Abortusinfeksius (lajutan) Salmonella dublin Meliputi 80% daripenyebababortusolehspesies salmonella lainnya. Abortusbiasanyaterjadisecarasporadissetelahmenderitadiare berat. Penyakitiniseringkaliberhubunganeratdenganpadangrumputatau sumber air yang terkontaminasi. Abortusnyabervariasitetapiseringkaliterjadipadakebuntinganumur 7 bulan Diagnosis : isolasikumandari fetus, selaput fetus ataucairandari uterus. S. typhimuriumdanspesies Salmonella lainnyakurangberperandidalammenyebabkanabortuspadaternakdibandingkandengan S. dublin Diagnosis dankontrolnyasamadenganpada S. dublin
Abortusinfeksius (lanjutan) Bacillus licheniformis Telahdiidentifikasisebagaipenyebababortussporadissekitar tahun ’80 – an Infeksiterjadiakibatmengkonsumsi air ataupakan yang bercampur dengansilaseataurumputkering yang lama danmembusuk. Abortusterjadipadaakhirkebuntingan Diagnosis : berdasarkanidentifikasiorganismedanlesipadaplasenta yang menyerupailesipadaabortus yang disebabkanolehjamur Actinomycespyogenes Penyebababortussporadispadasemuaumurkebuntingantetapi utamanyapadaakhirkebuntingan Umumnyamerupakanbukanmerupakanpenyebab primer tetapi adalah “secondary invader” Diagnosis : isolasiorganismedari fetus ataumembrannya
Abortusinfeksius (lanjutan) Listeriamonocytogenes Penyebabdariabortussporadis, abortusterjadipadaakhir kebuntingandankemungkinandiikutiolehpireksia Diagnosis : identifikasiorganismepadapreparatulasdarahatau menggunakanimunofluoresendanadanyafokusnekrotikberwarna kelabu – kekuninganpadahati fetus dankotiledon. Penyebabpenyakitiniseringdikaitkandenganmengkonsumsisilase Jamur Penyebababortussporadispadakebuntinganumur 4 – 9 bulan Ada 2 jenisjamur : Aspergillus sp danMucor sp. Diagnosis : lesiseperti ringworm padaintegumen fetus, plasentitis nekrotik, permukaaninterkotiledon–allantochorionkasar , adanya hyphae Kontrol : hindaripakanternakberjamur/buluken
Abortusinfeksius (lanjutan) Brucellaabortus Abortusbiasanyaterjadipadaumurkebuntingan 6 – 9 bulan, tetapi abortus yang labihawaljugadapatterjadidan fetus yang dilahirkan lemahdanmati Infeksiterjadimelaluiingestidaripakan yang terkontaminasioleh bagiandariselaput fetus ataulendir/cairandariinduksapi yang mengalamiabortus. Diagnosis : identifikasikumanpadapreparatulasdari material yang terkontaminasi, biakan/kultur, FAT, ELISA dan test serologispada milk, serum, lendir/mukus vagina dan semen. Kontrol : 1. Vaksinasidenganvaksin S19, S45/20 atau 2. Identifikasiternak yang terinfeksidan yang positip dipotong
Abortusinfeksius (lanjutan) Campylobacter fetus Ada 2 subspesiesyakni : subspesies fetus danvenerealis C. fetus menyebabkanabortussporadispadakebuntinganumur 4 bulan C. fetus venerealis, dapatmencegahterjadinyafertilisasiatau menyebabkankematian embryo danjugaterjadinyaabortuspada kebuntingan 6 – 8 bulan. Dagnosis : identifikasikumandenganpreparatulasataukulturdari mukus/lendir vagina, ujiaglutinasidanujiserologislainnya. Kontrol : Infeksidengan C. fetus venerealisdapattimbulkekebalan 3 – 6 bulansetelahinfeksi; inseminasibuatan
Abortusinfeksius (lanjutan Clamydiapsittacimenyebabkanabortuspadakebuntinganumur 7 – 9 bulan Mycoplasmabovis, Acholeplasmalaidlawiidanspesiesmycoplasma lainnyamenyebabkaninfertilitas, lesi vulva dan vagina danabortus. Haemophilussomnus, menyebabkanabortusdanlesipadasaluran reproduksidaninfertilitas Coxiellaburnetii Eschericia coli Catarrhal vaginocervicitis(enterovirus) Virus Parainfluenza 3
4. Abnormalitaskongenital Abnormalitasstrukturdanfungsidari organ organ fetus yang terjadisebelumataupadasaatlahir. Padakasuskasustertentukelainantsbtidakterlihatsampaibeberapasaatsetelahlahir, sebagaikonsekwensinyamakadapatterjadi : Kematian prenatal Distokia Berpengaruhterhadapkemampuanpedetuntukhidup Kemungkinanpedet yang dilahirkankurangekonomisuntuk dipelihara (kurangproduktif), ataudapatmenularkancacattsbpada keturunannya Lebihkurang 1% daripedet yang dilahirkanmenderitacacat kongenitalini
4. Abnormalitaskongenital (lanjutan) Penyebab Faktorlingkunganmisalnyastrespanasmengakibatkanhipertermia, atauagenteratogenik Defekgenetikakibatdarimutasi gen atauabnormalitaskromosom Penyakitinfeksi : BVD, virus bluetongue atau virus Akabane Padabeberapakasuspenyebabnyatidakdiketahui, olehkarenanya apabiladiketemukandefekkongenital, makadianggapsebagai cacatberasal yang berasaldarifaktorgenetikdanpedettsb sebaiknyatidakdipeliharauntuktujuanbreeding (diternakkan)
4. Abnormalitaskongenital (lanjutan) Beberapaabnormalitaskongenitaldanpenyebabnya
5. Prolapsusserviksdan vagina (Cervico – vaginal) Terjadiakibatkelemahandarimusculuskonstriktorvestibulum vagina dan vulva sertaberkurangnyaketeganganligamentumsuspensoridaritractusgenitalis Beberapafaktorpredisposisipadakondisiiniadalah: Genetik, seringkaliterdapatpadasapipotongbangsa Hereford danCharolais Obesitas, terutamaakibatdeposisilemak yang berlebihanpada daerah retroperitoneal Kebuntingan : seringterjadipada bunting tua , mungkinberhubungan eratdenganrelaksasi vagina dan perineum akibatperubahan status hormonal padawaktu bunting Ransumberseratkasartinggi, rumen menjadisesakdanmembesar akibatnyameningkatkantekanan intra abdominal Self – perpetuation, padasaatprolapsusmulaiterjadimukosa vagina yang tersembulkeluarmengering, lemah, lukadanterinfeksi, akibatnyamerangsanginduksapiuntukmerejan.
5. Prolapsusserviksdan vagina/Cervico – vaginal (lanjutan) Diagnosis dan prognosis Awalnyapadainspeksikondisinyatidakjelas, polippada vagina dan tersembulnyaselaput fetus dapatmenyebabkankesalahan diagnosis. Prolapsusberderajatringan yang terjadidalamkurunwaktu seminggusebelummelahirkantidakbegitupenting; prolapsus yang lebihberatterutamaterjadilebihdari 6 minggusebelummelahirkan harusditangani. Kegagalanmenanganikasustersebutdapat berakibatrusaknyamukuspenutupserviks, invasikumankedalam uterus, kematian fetus danabortus.
5. Prolapsusserviksdan vagina/Cervico – vaginal (lanjutan) Treatment Tujuanutamadaripenanganankasusprolapsusiniadalahmenahan serviksdanmukosa vagina yang tersembultersebutsampaidengan indukmelahirkan. Besarkemungkinanbahwaprolapsusakan kembaliterjadipadakebuntinganberikutnyadanadanya kecenderunganbahwakasusinimenurun. Anestesi epidural caudal dilakukanuntukmengurangiperejanan, mukosadibersihkandengancairan yang tidakiritasi (NaClfisiologis atauakuades), dikeringkandandigosokdengan petroleum jelly atau ataupelumaslainnyakemudiandireposisidanditahanpadaposisi normal semuladenganjahitansementarasebagaiberikut : Talibundel; Jahitansederhanapada vulva; Jahitanperivulva menggunakanbenangnilon “Buhner method”; OperasiCaslick Jahitansementaradiambilpadasaatmelahirkan Jahitanpermanenyaknireseksisubmukosaataufiksasi serviko – vaginal dapatdilakukantetapisulitpelaksanaannya
6. Torsio uteri Perputaran uterus padasumbumemanjangnyapadaternak yang sedang bunting Seringterjadipada bunting tuadanpadasaatmelahirkan Gejalaklinistimbulbilaperputaran uterus lebihdari 180° yakni : Rasa tidakenak (nyeri) padaperutpada bunting tua Meningkatnyadenyutnadi Diagnosis : Palpasi per – vaginal padasapiinduk (bukandara/premipara) Palpasi per – rektal Penanganan/koreksi : Denganmemutarindukternak Laparotomi Histerotomi Padakasustertentudapatterjadikematian fetus denganmumifikasiatauruptura uteri denganpseudo ectopic pregnancy
7. Ruptura uteri Ruptura uteri dapatterjadispontanselamakebuntinganakibatdari torsio uteri Kemungkinan fetus mati, ataupadabeberapakasusapabila fetus dan plasentanyamasihutuhmakadapatberkembangmenjadipseudo ectopic pregnancy
8. Hidropsamniidanhidropsallantois Adanyacairanberlebihandidalamselaput fetus (amnion dan allantois) Banyakterjadipadakudadansapi, jarangpadadomba, kambing, babiatauanjing Padakudadansapidiakhirkebuntingan volume cairan amnion berkisarantara 3 – 5 liter, cairanallantois 8 – 15 liter Padakasushidropsselaput fetus yang berat, maka volume cairan amnion dapatmeningkatsampai 100 l dancairanallantoissampai 250 l Penyebabnyabelumjelas, tetapifaktorpendorongnyaadalah : Adanyagangguansirkulasidarah yang menujuketubuhfertusatau didalamtubuh fetus sendiri Adanyatransudat yang berlebihan, karenabendungatautorsiotali pusar
8. Hidropsamniidanhidropsallantois (lanjutan) Gejalaklinis Padasepertigaakhirkebuntingan, terdapattekanan abdomen yang berlebihan Nafsumakanberkurangkarena rumen tertekanmenjadikecil Ternakmenjadisulitberjalan, padakeadaan yang beratternak berbaring Diagnosis : Berdasarkansejarahdangejalaklinisnya Perkusi abdomen terasaadanyasuatumassacairan yang besar Padapalpasirektal uterus terabaamatbesardanterababeberapa karunkula
8. Hidropsamniidanhidropsallantois (lanjutan) Prognosis : Jelek, kecualiapabiladekatsaatpartussehinggadapatmelahirkan secaraspontanatauditolonguntukmelahirkan (dilahirkan). Dapatterjadidistokiakarena uterus mengalamiinersia, atauterjadi retensisekundinarumdandiikutidenganmetritis. Pengobatan : Dipotong/jagal, pertolongandiberikanpadaternak yang bernilai ekonomistinggi. Induksikelahirandenganpemberianpreparatkortikosteroid Histerotomi, cairandikeluarkanperlahan – lahan (± 30 menit), untuk mencegahcirculatory shock akibatdarimenurunnyasecaratibatiba tekananpadarongga dada apabilacairandikeluarkansecaracepat dantekanan intra abdominal yang tibatibamenurun.
9. Peradanganplasenta Peradanganpadaplasentaumumyadisebabkanolehinfeksikuman baik yang spesifiksepertiBrucella sp atau Campylobacter sp, maupun yang non – spesifikseperti C. pyogenes, E. coli dankokus yang berasal dariradangambing (mastitis). Derajatkeradangandapatdibedakanmenjadi: Peradanganringan, tanpagejala yang jelas Peradanganberat, terjadinekrosispadaplasentomnyadisertaigejala yang jelas Pencegahan : Sanitasilingkungankandang Pengobatan: Antibiotikaataukemoterapeutika PerdarahanplasentaTumor plasentaKebuntingandiluar uterusHernia uteri
10. Perdarahanplasenta Sangatjarangterjadipadaternak, seringterjadipadamanusiadan primata Penyebabnyaadalah trauma misalnyajatuh, ditendang/ditanduk/ dipukulpadabagianperut yang mengakibatkanpersobekanpada mukosa uterus ataukarunkulanya. Perdarahanringandapatdiserapolehdinding uterus dantidak memberikangejalaklinis Perdarahanberat, terjadipengeluarandarahmelalui vulva, akibatnya terjadigangguansuplaidarahdariindukke fetus makanan danoksigenberkurang fetus abnormal ataumati Indukternakmengalami anemia, pucat, kurusdanbilaberlangsung lama, dapatmenyebabkankematian
10. Perdarahanplasenta (lanjutan) Prognosis : Jelek Pengobatan: Istirahat total, tidakdipalpasi per – rektal Abortusbuatan/provokatus Balokespadapunggungindukternak Haemostatika
11. Tumor plasenta Tumor plasenta Kasusnyajarang Hipertropikarunkula, hemangioma, korioepithelioma, papilomata Pengobatan : Pertolonganberupaoperasi, dilakukansetelahmelahirkan Prognosis : Baik
12. Kebuntingandiluar uterus Synonim, graviditasektopi, ectopic pregnancy, extra uterine pregnancy Perkembangan embryo/fertusdiluartubuhinduk Menurutproseskejadiannyadibedakanmenjadi 2 macam : Graviditasektopik primer Fertilisasiterjadidiluarampula tuba falopii (dirongga abdomen), embrioberkembang s/d waktutertentu 2. Graviditasektopiksekunder Fertilisasiterjadiditempat yang normal, embrioberpindahkeluardarirongga uterus Hubunganiduk – anak (plasentasi) melaluijari – jariataubagian lain tubuh fetus dengan organ – organ dirongga abdomen ernia uteri
12. Kebuntingandiluar uterus (lanjutan) Sebab – sebabterjadinyagraviditasektopiadalahadanyagangguananatomisdanfisiologisdi tuba falopii Macamgraviditasektopi: Berdasarkanlokasiembrio/fetus Graviditasovarika Graviditastubaria Graviditasabdominalis Graviditasvaginalis
13. Hernia uteri Keadaanpadahewan bunting, uterus danfetusnyaterperosokke rongga hernia, suaturonggadiantara peritoneum danuratdaging perutdengankulitdindingperut, seringdisebutdenganhysterocele. Padakudabiasanyaterjadipadabulanke 9 sampaiakhirkebuntingan, padasapiterjadipadabulanke 7 sampaiakhirkebuntingan. Terdapat 3 bagian hernia : Gerbang/cincin hernia Rongga/kantong hernia Isi hernia (fetubersamaselaputnya) Menurutletakhernianya : Hernia ventralis, cicin hernia dilantaibawahronggaperut Hernia inguinalis, bilacincin hernia beradadisaluran inguinal
13. Hernia uteri (lanjutan) Penyebab/faktorpendorong hernia : Kemungkinanherediter Trauma Fetus terlalubesar Bunting kembar Hidropsselaput fetus Gejalaklinis: Pembengkaankecilmakin lama makinbesarsesuaidenganumur kebuntingandidaerahbawahperut Oedemsekitarcincin hernia Kondisitubuhmenurun
13. Hernia uteri (lanjutan) Gejalaklinis: Palpasisakit Suhutubuhmeningkat Pernafasancepat Kotorankerasdll Diagnosis : Palpasipadabagian/bidangperut yang membengkak , dapatdirasakanadanyagerakan fetus. Prognosis : Tidakjelek, bilacepatdiketahuidandiadakanpertolongan
13. Hernia uteri (lanjutan) Pertolongan: Harusdilakukansecepatmungkin Isi hernia dikembalikankerongga abdomen danmenahannyadengan papan yang diikatkanpadabagianbawahronggaperut, induk dibiarkanmelahirkansecara normal Operasi , mengeluarkan fetus danselaputnya, mereposisiuetrusdan menutupcincin hernia