300 likes | 594 Views
Pengelolaan Alamat IP. ASRINAH_102904107_PTIK_”jaringan komputer. Pengalamatan IP. Di dalam jaringan TCP/IP setiap terminal diidentifikasi dengan sebuah alamat IP unik. Kecuali Router dapat memiliki lebih dari sebuah alamat IP, karena itu disebut sebagai Multihomed Device.
E N D
PengelolaanAlamat IP ASRINAH_102904107_PTIK_”jaringan komputer
Pengalamatan IP • Di dalam jaringan TCP/IP setiap terminal diidentifikasi dengan sebuah alamat IP unik. • Kecuali Router dapat memiliki lebih dari sebuah alamat IP, karena itu disebut sebagai Multihomed Device.
IlustrasiPengalamatan IP Source: www.tcpipguide.com
BadanInternasionalPengelola IP • Di Asia Pasificpengelolaan IP dilakukanoleh Asia Pacific Network Information Center (APNIC). • APNIC bertugassebagaipembagibloknomor IP dannomor Autonomous System (AS) kepadapara ISP dikawasan Asia Pasific, selainitujugamengelola authoritative resgistration server (whois) dan reverse domains (in-addr.arpa).
BadanInternasionalPengelola IP • Selain APNIC badan-badan lain yang bertugasmelakukanmanajemen IP iniantara lain : - America Rregistry for Internet Number (ARIN) - Reseaux IP Europeens (RIPE) - African Regional Internet Registry Network Information Center (AFRINIC) • KoordinasiInternasionaldarike-empatbadantersebutdipegangoleh International Assigned Number Authority (IANA).
KonversiBiner - Desimal • Setiap 8 bit nomor IP dapatdikonversikedesimaldengankomposisi : (x*27+x*26+x*25+x*24+x*23+x*22+x*21+x*20), Atau (x*128+x*64+x*32+x*16+x*8+x*4+x*2+x*1),
Contoh: • Sehinggauntukmenghitungbentukdesimaldari 11001011 dapatdilakukandengan : =1*128+1*64+0*32+0*16+1*8+0*4+1*2+1*1 = 128 + 64 + 0 + 0 + 8 + 0 + 2 + 1 = 203
KonversiBiner – HexaDesimal - Biner • AngkaHexadesimalmengandung: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F • Contoh: 11000011.10001101 C 3 . 8 D • Note: Format HexaDesimaldipakaiuntukpengalamatan IPv6.
Contoh: Source: www.tcpipguide.com
KonversiDesimal - Biner • Untukmengubahdesimalmenjadibinerdapatdilakukandenganmelakukanpengurangandengankelipatanpengaliandiatas, jikadikurangibisamakadiberiangka 1 danjikatidakbisadiberiangka 0.
Contoh: 203 - 128 = 75 1 75 - 64 = 11 1 11 - 32 0 11 - 16 0 11 - 8 = 3 1 3 - 4 0 3 - 2 = 1 1 1 - 1 = 0 1 Hasilnya yang beradadikanananakpanahditulisdariataskebawahmenjadi11001011.
KategoriPengalamatan IP • Ada 3 macamkategoripengalamatan IP, yaitu: - Classfull Addressing (conventional): pengalamatanberdasarkankelas, tanpaperluadasubnetting. - SubnettedClassfull Addressing: pengalamatandengansubnetting. - Classless Addressing: CIDR
Subnetting • Dalamsebuahjaringankomputer, sekelompokkomputerdanperalatanjaringan yang memiliki routing prefix IP address yang samadinamakansebuahsubnetworksatausubnet. • Denganmenggunakansubnetting, sebuahjaringan yang besarbisadipecahdandibentukmenjadisebuahjaringan-jaringan yang lebihkecil. Prosestersebutdinamakandengansubnetting.
Subnettingmemberikanbeberapakeuntungan, antara lain: • Berkurangnyalalulintasjaringan. Untukmengkomunikasikanbeberapa subnet dalamsebuahjaringan, makakitaharusmenggunakansebuah router. Denganadanya router, makasemualalulintashanyaakanberadadidalamjaringantersebut, kecuali jika paket tersebut ditujukan kepada jaringan yang lainnya. • Pengelolaanyang sederhana. Akanlebihmudahbagikitauntukmengelolasebuahjaringankecil-kecil yang salingterisolasijikadibandingkandenganmengelolasebuahjaringantunggal yang sangatbesar.
Cont’d 3. Kerjajaringan yang optimal. Hal inidisebabkanolehberkurangnyalalulintasjaringan. 4. Membantupengembanganjaringandenganjarakgeografis yang jauh. Karenajalurdalam WAN yang lebihlambatdanmahal, makasebuahjaringan yang mencakupjarak yang jauhakanmenciptakanmasalahmasalahdiatas. Sehinggamenghubungkanbanyakjaringankecilakanmenjadilebihefisien.
Olehkarenaitu, jikadilihatdariposisinyadidalamsebuahjaringan, sebuahalamat IP dibagimenjadi 2 golongan, yaitu: • a. IP publikyaitualamat IP yang langsungterhubungkedalam internet, dimana IP tersebutbersifatunikdikeseluruhanjaringan internet. • b. IP private yaitualamat IP yang bersifattidakumum, yang hanyadikenaliolehjaringanlokalsaja. Agar dapatterhubungke internet dibutuhkanbeberapa server yang bisadigunakanuntukmengkonversialamatkitasehinggaterhubungkedalam internet.
PerhitunganSubnetting Ketikasudahdiputuskanuntukmemilihsebuah subnet mask, makakitaperluuntukmenentukanbeberapahalyaitu: jumlah subnet, host yang valid, danalamat broadcast. Makadari subnet yang telahdipilihtadiperludijawab 5 buahpertanyaanmendasarberikut: • Berapa jumlah subnet yang dihasilkan? • Berapajumlah host yang valid untuksetiap subnet? • Manasajakah subnet-subnet yang valid? • Alamatbroadcast darisetiap subnet adalah? • Manakahhost-host yang valid untuksetiap subnet?
Contohuntukkelas C Misaluntukmelakukansubnettingpadaalamatjaringan 192.168.1.0 dengan subnet mask 255.255.255.192 makabentukdari subnet mask tersebutadalah 11111111 . 11111111 . 11111111 . 110000000 Jawabanuntukmasing-masingpertanyaandiatasadalah a. Berapa jumlah subnet yang dihasilkan? Jumlahsubnet = 2x-2. Dimana x adalahjumlah bit 1(satu) dalam subnet mask terakhir. Akankitaambiloktetterakhirnya, 11000000. Sehinggadapatkitatentukanbahwajumlah subnet dengan x=2, adalah 22 – 2 = 2 subnet. b. Berapajumlah host yang valid untuksetiap subnet? Jumlahhost per-subnet=2y-2. Dimana y adalahjumlahangka 0 (nol). Dari oktetterakhir 11000000, dapatkitatentukanjumlah host valid/subnet dengan y=6 adalah 26 – 2 = 62 host/subnet.
c. Manasajakah subnet-subnet yang valid? Sebelumnyaharuskitatentukanukuranbloksubnetnya. Dari contohdiatasmakaukuranblok per subnet adalah 256 – 192 = 64. Kita mulaidari 0 denganmenambahkannyadenganukuranbloknya, hinggamencapaiangka subnet masknya (daricontohdiatasadalah 192). 0 + 64 = 64 valid 64 + 64 = 128 valid 128 + 64 = 192 tidak valid Tetapiblok 192 akanmenjaditidak valid karenasemua bit-nyaadalah 1. Sehinggadua subnet yang valid adalah 64 dan 128. d. Alamat broadcast darisetiap subnet adalah? Adalahnomor yang tepatsebelum subnet yang selanjutnya (subnet selanjutnya - 1). Sehinggaalamat broadcast daritiap subnet adalah Subnet 64 127 Subnet 128 191
e. Manakah host-host yang valid untuksetiap subnet? Akanmenjadilebihmudahjikakitagunakandalambentuktabel. Tabel 4.4 AnalisaSubnetting Makadidapatkanbahwa host yang valid untuk • subnet 64 adalahantara 65 - 126, ataulengkapnya 192.168.1.65 – 192.168.126 denganalamat broadcast 127 (192.168.1.127). • subnet 128 adalahantara 129-190, ataulengkapnya 192.168.1.129 – 192.168.190 denganalamat broadcast 191 (192.168.1.191).
ContohUntukkelas B Antarakelas B dankelas C tidakjauhberbeda, masihtetapkitagunakan 5 buahpertanyaan yang telahdigunakanpadacontohdiatas. • Misaluntuksebuahalamatjaringan 172.16.0.0/18. 18 = 255.255.192.0 = 11111111 . 11111111 . 110000000 . 00000000 Jumlah subnet? 22 – 2 = 2 Jumlah host? 214 – 2 = 16.382 (16 berasaldari 6 oktetketigadan 8 oktetkeempat) Subnet yang valid? 256 – 192 = 64. 0 + 64 = 64 valid 64 + 64 = 128 valid 128 + 64 = 192 tidak valid
Alamat broadcast tiap subnet? • Host yang valid? Tabelberikutakanmemperlihatkankedua subnet yang ada, range host valid danalamat broadcast masing-masing subnet. Makadidapatkanbahwa host yang valid untuk • subnet 172.16.64.0 adalahantara 64.1 – 127.254, ataulengkapnya 172.16.64.1 – 172.16.127.254 denganalamat broadcast 127.255 (172.16.127.255). • subnet 172.16.128.0 adalahantara 128.1 – 191.254, ataulengkapnya 172.16.128.1 – 172.16.191.254 denganalamat broadcast 191.255 (172.16.191.255). untukkelas A cara yang digunakantidakjauhberbeda.
Kesimpulan • Metoda conventional subnettinghanyamenambah 1 buah level hirarkipengalamatan IP (i.e., Network-Id, Subnet-Id, Host-Id). • Subnettingmembagi network menjadi subnet denganjumlah host yang samauntuksetiap subnet. • Terdapatbeberapa no IP yang tidakdapatdigunakan (terbuang).