430 likes | 989 Views
I P K M. Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat. Pokok bahasan. Latar belakang Batasan IPKM Cara perumusan IPKM Manfaat IPKM Contoh penerapan IPKM dalam membantu pembangunan kesehatan daerah. Latar belakang.
E N D
I P K M Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Pokok bahasan • Latar belakang • Batasan IPKM • Cara perumusan IPKM • Manfaat IPKM • Contoh penerapan IPKM dalam membantu pembangunan kesehatan daerah
Latar belakang • Salah satu indikator penting dalam pembangunan adalah HDI (Human Development Index) • HDI terdiri dari: • Indeks ekonomi (pendapatan riil per kapita) • Indeks pendidikan (angka melek huruf dan lama sekolah) • Indeks kesehatan (umur harapan hidup waktu lahir
Unsur HDI & Intervensinya • Ekonomi: pendapatan per kapita, intervensinya jelas: pertumbuhan ekonomi dan pemerataan melalui perluasan lapangan kerja • Pendidikan: melek huruf dan lama sekolah, intervensinya jelas: wajib belajar 9 tahun akan meningkatkan indeks pendidikan. • Kesehatan: umur harapan hidup waktu lahir, intervensinya? • Harus dijabarkan lebih lanjut • Diperlukan rumusan program yang nyata
Kebijakan Pembangunan • HDI dijadikan indikator pembangunan daerah, banyak Bupati/Walikota dan Gubernur yang mengacu ke HDI • Untuk kesehatan, indikator yang masuk dalam IPM adalah Umur Harapan Hidup Waktu Lahir • Dari UHH ke program kesehatan, sulit penjabarannya • Riskesdas menyajikan data yang sangat kaya. Bisakah dikemas indikator komposit yang berkaitan dengan UHH? IPKM
Batasan IPKM • IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat) adalah indikator komposit yang menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan, dirumuskan dari data kesehatan berbasis komunitas yaitu: • Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) • Susenas (Survei Ekonomi Nasional) • Survei Podes (Potensi Desa) • IPKM merupakan komposit indeks yang dirumuskan dari 20 indikator kesehatan
Tujuan • Diketahuinya IPKM untuk tiap kabupaten/kota, dapat dibuat peringkat kabupaten/kota berdasarkan kemajuan pembangunan kesehatan. • Diketahuinya indikator kesehatan yang tertinggal di masing-masing kabupaten/kota, sehingga bisa dirumuskan pogram intervensi yang lebih tepat.
Manfaat IPKM Digunakan untuk: • Menentukan peringkat kab/kota dalam pembangunan kesehatan. • Advokasi ke Pemda agar terpacu menaikkan peringkatnya, sehingga sumber daya dan program kesehatan diprioritaskan. • Sebagai dasar penentuan alokasi dana bantuan kesehatan dari Pusat ke Daerah (provinsi maupun kab/kota).
Perumusan IPKM • Riskesdas, menghasilkan prevalensi / proporsi masalah kesehatan per kabupaten/kota • Susenas, menghasilkan prevalensi / proporsi masalah kesehaan per kabupaten/kota • Podes, menghasilkan data SDM dan fasilitas kesehatan per kabupaten/kota
Perumusan IPKM Riskesdas Susenas Podes Indikator Kesehatan Indikator Kesehatan Indikator Kesehatan Diseleksi berdasarkan substansi dan representasi tingkat kab/kota oleh para pakar dan praktisi Terpilih 20 Indikator Kesehatan yang kemudian dirumuskan menjadi IPKM
Perumusan IPKM • Dikembangkan 10 alternatif IPKM • Variasi terjadi: • Jenis dan jumlah indikator yang dipilih • Ada pembobotan antar indikator/tidak • Berapa bobot masing-masing indikator • Kesmuanya diuji korelasinya dengan umur harapan hidup waktu lahir • Hasil uji korelasi sebagai berikut
Pemanfaatan IPKM untuk daerah • Contoh pemanfaatan IPKM untuk membantu merumuskan intervensi program kesehatan • Bila ingin membantu daerah yang HDI-nya rendah, langkahnya adalah sebagai berikut: • Buat peringkat kab/kota menurut HDI • Ambil 50 kab/kota terbawah • Buat peringkat menurut IPKM • Ambil 10 terbawah kab/kota yang perlu dibantu • Urai per kab/kota, indikator apa yang lemah • Kaji bersama untuk merumuskan intervensi
Kesimpulan • IPKM merupakan penjabaran lebih lanjut dari indikator kesehatan (Umur Harapan Hidup) pada HDI • Dengan IPKM bisa dirumuskan lebih tajam masalah apa yang harus diselesaikan pada tiap kabupaten/kota • Program intervensi bisa dirumuskan bersama antara tim pusat dengan tim kab/kota • Diperlukan paket bantuan bagi daerah dengan masalah kesehatan berat, yaitu peringkat terbawah menurut IPKM