390 likes | 904 Views
Sumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar. Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, “Kenalilah akan Dia.”.
E N D
Sumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, “Kenalilah akan Dia.”
Pemikiran kita tentang pendidikan terlalu sempit dan dangkal. Karena hanya mengejar suatu arah pelajaran tertentu, dan mempersiapkan diri untuk kehidupan yang sekarang saja. Itu sebabnya perlu ada suatu ruangan yang lebih luas, dan tujuan yang lebih tinggi.
Pendidikan yang Benar Pendidikan yang benar adalah perkembangan yang harmonis dari pada kekuatan-kekuatan jasmani, pikiran dan rohani dan menyiapkan diri supaya senang bekerja di dunia ini dan lebih tinggi kesenangannya dalam pekerjaan yang lebih luas di dunia yang akan datang
3 Aspek Penunjang Keberhasilan • Ke 3 aspek ini harus seimbang ROHANI JASMANI PIKIRANI
Alberth Einstain Ilmu Pengetahuan tanpa Agama adalah Pincang
Banyak orang pintar di dunia ini • Dunia memiliki guru‑guru yang besar, yang kecerdasannya luar biasa dan risetnya luas, orang-orang yang ucapannya merangsang dan membuka pikiran untuk melihat bidang pengetahuan yang maha luas; dan mereka telah dihormati sebagai pembimbing dan penyumbang bangsanya; tetapi ada Satu yang berdiri lebih tinggi dari pada mereka. • Terang itu berada di hadapan mereka seperti bulan dan bintang-bintang yang bercahaya oleh pantulan sinar matahari, maka selama pengajaran mereka benar, mereka akan memantulkan sinar Matahari Kebenaran. Setiap pancaran pikiran, setiap kilasan kecerdasan berasal dari Terang dunia itu.
ALLAH adalah Sumber Pendidikan • Dalam Dialah “tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan" (Kolose 2:3). • "Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian" (Ayub 12:13). • "dari mulut‑Nya keluarlah pengetahuan dan kepandaian" (Amsal 2:6). • Pendidikan tinggi yang benar adalah yang diberikan oleh Dia yang memiliki "pertimbangan dan pengertian" (Ayub 12:13),
Semua pengetahuan sejati dan perkembangan yang benar bersumber dari Allah. • Garis penyelidikan apapun yang kita tempuh, dengan maksud yang ikhlas untuk mencapai kebenaran, maka kita akan berkenalan dengan Oknum tak kelihatan, yang besar kepandaian‑Nya, yang bekerja pada dan melalui semua orang.
Pendidikan Tertinggi Pikiran manusia yang fana dibawa ke dalam persekutuan dengan pikiran Allah yang baka, maka hasil persekutuan tersebut terhadap tubuh, pikiran dan jiwa tidaklah dapat diperkirakan, inilah yang disebut pendidikan tertinggi.
Kenalilah ALLAH • “Kenalilah Dia” (Ayub 22:21) adalah amanat dan metode‑Nya kepada umat manusia, hal ini telah diikuti dalam pendidikan nenek moyang kita, ketika mereka dalam kemuliaan tanpa dosa, dan masih berada di Eden yang suci.
Supaya dapat memahami apa yang terkandung dalam karya pendidikan, kita perlu mempertimbangkan dan mengenal dengan baik mengenai sifat manusia maupun maksud Allah menciptakannya. • Kitapun perlu mempertimbangkan perubahan pada kondisi manusia melalui masuknya pengetahuan tentang kejahatan dan rencana Allah untuk tetap menggenapi maksudnya yang mulia dalam mendidik bangsa manusia.
Di Taman Eden • Ketika Adam lahir dari tangan Pencipta, ia membawa dalam tubuh, pikiran, dan rohaninya sifat yang serupa dengan citra Khaliknya (Kejadian 1:27), dan ia harus menyatakankan citra ini semakin penuh memantulkan kemuliaan Pencipta. • Segenap kemampuannya dapat berkembang; kemampuan dan kekuatannya terus bertambah-tambah. Ruang jelajah yang diberikan pada mereka sangat luas, dan lapangan riset yang berbuka bagi mereka sangat mulia. Rahasia semesta alam yang dapat dilihat mengundang penyelidikan manusia.
Jika Manusia tidak berdosa • Persekutuan muka dengan muka, hati dengan hati, dengan Khaliknya merupakan kesempatan yang istimewa. • Sekiranya ia tetap setia pada Allah, maka sepanjang zaman yang kekal ia akan terus‑menerus memperoleh harta pengetahuan yang baru, untuk menemukan sumber‑sumber kebahagiaan yang segar, dan mencapai pengertian semakin jelas terhadap hikmat, kuasa dan kasih Allah. • Ia akan semakin penuh menggenapi tujuan penciptaannya dan semakin penuh memantulkan kemuliaan Pencipta.
Dosa mengubah segalanya • Tetapi oleh karena pelanggaran ini telah hilang. Melalui dosa keserupaan dengan Ilahi itu telah rusak dan nyaris terhapus. Kekuatan tubuh manusia menjadi lemah,kemampuan pikirannya berkurang, penglihatan rohaninya sirna. Ia telah menjadi pokok kematian. • Namun ALLAH tidak membiarkan manusia tanpa pengharapan. Dengan kasih dan rahmat yang kekal, rencana keselamatan dirancang dan pintu kasihan dikaruniakan, rencana penebusan dilaksanakan
tujuan Penebusan Pekerjaan penebusan itu adalah juga tujuan pendidikan dan tujuan besar kehidupan • Untuk memulihkan pada manusia citra Khaliknya, • Untuk mengembalikannya kepada kesempurnaan di mana ia diciptakan, • Untuk meningkatkan perkembangan tubuh, pikiran dan jiwa, sehingga maksud ilahi dalam menciptakannya dapat diwujudkan inilah
Kasih adalah landasannya • Kasih adalah landasan penciptaan dan penebusan, Lukas 10:27 "Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu." • Mengasihi ALLAH seperti kata-kata di atas berarti perkembangan setiap kekuatan yang tertinggi dalam diri manusia untuk membuat segenap jiwa raga, tubuh, pikiran dan jiwa kepada Citra ALLAH. Ini juga landasan pendidikan yang sejati.
Kasih adalah landasannya • Sama seperti hukum yang pertama, begitu pula hukum yang kedua "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Matius 22:39). • Hukum kasih menuntut pengabdian tubuh, pikiran dan jiwa demi pelayanan terhadap Allah dan terhadap sesamanya. Dan pelayanan ini, sambil menjadikan kita berkat bagi orang lain, mendatangkan berkat paling besar kepada kita sendiri.
Sifat tidak mementingkan diri mendasari semua perkembangan yang sejati. Melalui pelayanan yang tidak mementingkan diri, kita menerima pemeliharaan setiap kemampuan yang tertinggi. • Semakin lama kita semakin penuh menjadi orang yang turut mengambil bagian dalam kodrat ilahi. Kita layak untuk sorga, karena kita menerima sorga dalam hati kita.
TUJUAN PERTAMA PENDIDIKAN • Semua benda ciptaan, dalam bentuk aslinya, merupakan ungkapan pikiran Allah, maka tujuan pertama pendidikan itu ialah mengarahkan pikiran kita kepada pengungkapanNya sendiri mengenai diriNya. • Adam dan Hawa menerima pengetahuan ini melalui hubungan yang langsung dengan Allah, dan mereka belajar tentang Dia melalui hasil karyaNya. Setiap karyaNya penuh dengan hikmat ilahi.
Manusia berdosa belajar mengenal ALLAH dari Alam • Dosa membuat manusia berhenti belajar tentang Allah melalui hubungan langsung dan, selanjutnya, melalui hasil karyaNya. Syukurlah karena pelajaran‑pelajaran utama tidak terhapus. Di atas setiap halaman buku besar hasil karya ciptaanNya tulisan tanganNya masih dapat ditelusuri. • Bumi, yang rusak dan cemar oleh dosa, hanya samar‑samar memantulkan kemuliaan Khalik.
Manusia memerlukan ALLAH yang mengerti semuanya • Alam masih tetap berbicara mengenai Penciptanya. Namun ungkapan‑ungkapan ini baru sebagian saja dan tidak sempurna. Dan di dalam keadaan kita yang berdosa, dengan kekuatan yang lemah dan pandangan yang terbatas, kita tidak sanggup menafsir dengan tepat. • Kita memerlukan penyataan yang lebih lengkap tentang diriNya yang diberikan Allah dalam firmanNya yang tertulis.
Untuk mengenal ALLAH, manusia memerlukan Alkitab • Kitab Suci adalah standar kebenaran yang sempurna, dan dengan demikian itu harus diberi tempat yang paling tinggi dalam pendidikan. • Untuk mencapai pendidikan yang sesuai dengan namanya, kita harus menerima pengetahuan tentang Allah, sang Pencipta, dan tentang Kristus, sang Penebus, sebagaimana itu semuanya dinyatakan dalam firman yang kudus.
Tanggung jawab penting dari seorang pendidik • Setiap makhluk manusia, yang diciptakan menurut rupa Allah, dikaruniai kuasa yang serupa dengan Pencipta yaitu Kepribadian, Kuasa Berpikir dan Bertindak. • Orang‑orang pada siapa kuasa ini dikembangkan adalah orang-orang yang memikul tanggung jawab besar, seperti para pemimpin dalam perusahaan, karena mempengaruhi tabiat. • Adalah pekerjaan pendidikan yang benar mengembangkan kekuatan ini, untuk mendidik orang-orang muda menjadi para ahli pikir dan bukan hanya sekadar pemantul pikiran orang lain.
Gantinya membatasi penyelidikan mereka terhadap apa yang dikatakan atau ditulis orang, hendaknya para pelajar diarahkan kepada sumber‑sumber kebenaran, kepada lapangan‑lapangan luas yang terbuka untuk riset di alam dan penyataan. • Biarlah mereka merenungkan fakta‑fakta besar mengenai kewajiban dan tujuan, sehingga pikiran akan menjadi luas dan kuat.
Hasil mendidik yang benar • Gantinya orang‑orang lemah yang terdidik, lembaga‑lembaga pendidikan akan menghasilkan orang‑orang yang kuat berpikir dan bertindak, orang-orang yang adalah tuan dan bukannya budak keadaan, orang yang memiliki pikiran yang luas, pikiran yang jernih, dan keberanian terhadap keyakinan mereka.
Hasil mendidik yang benar • Pendidikan seperti itu memberi lebih banyak dari pada disiplin pikiran; memberi lebih banyak dari pada pendidikan jasmani. Itu menguatkan tabiat, sehingga dengan demikian kebenaran dan ketulusan tidak dikorbankan untuk keinginan yang mementingkan diri atau ambisi duniawi, menguatkan pikiran untuk menentang kejahatan. • Gantinya nafsu yang berkobar yang menjadi kekuatan untuk membinasakan, setiap dorongan dan keinginan disesuaikan dengan prinsip-prinsip besar yang benar, maka jiwa dipulihkan kembali ke dalam citra Allah.
Ayub 28:15‑18 Pendidikan manakah yang lebih tinggi dari pada yang ini? Apakah yang dapat menyamai nilainya? "Untuk gantinya tidak dapat diberikan emas murni, dan harganya tidak dapat ditimbang dengan perak. Ia tidak dapat dinilai dengan emas Ofir, ataupun dengan permata krisopras yang mahal atau dengan permata lazurit; tidak dapat diimbangi oleh emas, atau kaca, ataupun ditukar dengan permata dari emas tua. Baik gewang, baik hablur, tidak terhitung lagi; memiliki hikmat adalah lebih baik dari pada mutiara“.
Lebih tinggi dari pada yang dapat dicapai oleh pikiran manusia adalah cita‑cita Allah bagi anak‑anak‑Nya. Kesalehan, keserupaan dengan Allah adalah tujuan yang harus dicapai.
Di hadapan pelajar terbentang suatu jalan yang terus‑menerus maju, suatu tujuan yang harus dicapai, suatu standar yang harus diraih, yang mencakup segala sesuatu yang baik, dan suci serta agung. Ia akan maju secepat dan sejauh mungkin dalam setiap cabang pengetahuan yang benar. • Tetapi usaha-usahanya harus diarahkan kepada tujuan yang lebih tinggi dari pada yang hanya menetingkan diri dan bersifat sementara sebagaimana langit lebih tinggi dari bumi.
Barangsiapa yang bekerja sejalan dengan maksud Ilahi dalam menanamkan pengetahuan tentang Allah kepada orang-orang muda, dan membentuk tabiat sehingga sesuai dengan tabiat‑Nya, ia melakukan pekerjaan yang tinggi dan mulia. • Karena ia membangkitkan kerinduan untuk mencapai cita‑cita Allah, maka ia mempersembahkan suatu pendidikan yang sama tingginya dengan sorga dan sama luasnya dengan semesta alam semesta;
Suatu pendidikan yang tidak dapat diselesaikan dalam kehidupan ini, tetapi yang akan dilanjutkan dalam kehidupan yang akan datang; suatu pendidikan yang menjamin murid yang berhasil mendapat paspornya dari sekolah persiapan di bumi sampai kepada tingkat yang lebih tinggi, yaitu sekolah di sorga.