300 likes | 704 Views
C = I = Exogen G = Exogen X M. Teori Pendpatan Nasional Keseimbangan (Y*). Investasi Sebagai Varibel Exogen. MODEL ANALISIS IS – LM. Angka Pengganda. I akan mempengaruhi Y* melalui proses penggandaan. Pasar Uang. Kurva LM. Pasar Barang. Kurva IS. I = f (Y)
E N D
C = I = Exogen G = Exogen X M Teori Pendpatan Nasional Keseimbangan (Y*) Investasi Sebagai Varibel Exogen MODEL ANALISIS IS – LM Angka Pengganda I akan mempengaruhi Y* melalui proses penggandaan
Pasar Uang Kurva LM Pasar Barang Kurva IS I = f (Y) I = f (r) I = Var. Endogen • Realitanya Investasi Sebagai Variabel Endogen • r mempunyai hubungan tidak langsung dengan Y* melalui I(r I Y*) atau Y* = f(r) r - Merupakan Fungsi Permintaan Investasi - Lebih Realistis - Berhubungan Secara Negatif Y Y = f (r)
Diagram Kurva IS Digunakan Analisis Empat Kuadran Dengan Menggabungkan Empat Kuadran Tersebut r Posisi Kurva Fungsi Investasi Posisi Kurva I S Y I, G Posisi Kurva Fungsi Syarat Keseimbangan ST = IG Posisi Kurva Saving S, T
Pasar Barang dan Perekonomian tertutup • Pasar Barang = Sektor Riil = Sektor Pengeluaran • Variabel-variabel Ekonomi Agregate
r 20 I = 80 – 4r I 80 s S = -40 + 0,4Y Y • Fungsi Permintaan Investasi • Investasi = Variabel Endogen I = f( r ) • I = I0 – i r • I = 80 – 4r • Fungsi Saving - Saving (S) dan sekaligus konsumsi (C) berperan dalam analisis IS • - C = f ( Y ) • C = a + c Y S = - a + s Y • S = - 40 + 0,4Y
S I • SYARAT KESEIMBANGAN • S = I S = I
r Y MENURUNKAN FUNGSI IS S = I Y = C + I Y = a + cY + Io – ir Y - cY = a + I0 - ir (1- c)Y = a + I0 – ir FUNGSI I S Y = (a + I0 – ir) / (1- c) Y = (40 + 80 - 4r) / (1- 0,6) Y = 300 – 10 r 30 Y = 300 – 10r Y = 40 + 0,60Y + 80 – 4r 0,4Y = 120 – 4r 300 Y = 300 – 10 r
Plotting Empat Kuadran Y = 300 – 10 r I = 80 – 4 r I = S S = - 40 + 0,4 Y r = 20 % Y = 100 r = 10 % Y = 200
Pasar Barang Dan Kurva Is Dengan Keb. Fiskal • Contoh : • C = 300 + 0,75 Yd • Tx = - 60 + 0,20 Y • I = 400 – 50 r • G0 = 105 • Persoalan : tentukan fungsi is dan gambar melalui empat kuadran • gabungan • Jawab : • C = 300 + 0,75Yd • S = -300 + 0,25Yd • S = -300 + 0,25(Y – Tx) • S = -300 + 0,25(Y – (- 60 + 0,20 Y) • S = -300 + 0,25(Y + 60 – 0,20Y) • S = -300 + 0,25Y + 15 – 0,05Y • S = -285 + 0,20Y • Dalam posisi keseimbangan : • S + T = I + G • -285+0,20Y+(-60+0,20Y)= 400–50 r +105 • -345 + 0,40Y = 505 – 50 r • 50 r = 850 – 0,40Y • r = 17 – 0,008Y • Y = 2.125 – 125 r
GRAFIK Y = 2.125+ 125 r 505 Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pasar barang, hubungan tingkat bunga dengan pendapat-an nasional adalah berlawanan, artinya semakin rendah tingkat bunga , maka semakin tinggi pe-ndapatan nasional keseimban-annya
GARFIK r Y = 300 – 10 r I = 80 – 4 r Y = - 40 + 0,4 r • Pergeseran Kurva IS • Faktor-faktor yang mempengaruhi Pergeseran Kurva IS • Perubahan Pengeluaran untuk Konsumsi Mengakibatkan perubahan Saving • Perubahan pengeluaran pemerintah sebagai varibel exogeen
PASAR UANG & KURVA LM r Posisi Kurva L M Posisi Kurva Fungsi Lsp Lsp Y Posisi Kurva Fungsi Syarat Keseimbangan L = M Posisi Kurva Lt , Lj Lt, Lj
PERMINTAAN UANG DAN PENAWARAN UANG PENAWARAN UANG = JUMLAH UANG BEREDAR PASAR UANG PERMINTAAN UANG = KEBUTUHAN MASY. AKAN UANG • MOTIF TRANSAKSI • MOTIF BEJAGA-JAGA • MOTIF SPEKULASI
PERMINTAAN UANG (L) • Permintaan uang tunai untuk transaksi (Lt) • Dapat diramalkan • Dikarenakan jumlah atau saat transaksi tidak selalu • sama • Faktor-faktor yang menentukan adalah pendapatan • individu atau nasional, sehingga fungsi Lt adalah : • Lt = f (Y) • Lt = 0,25 Y Lt / Y = 0,25 Lt Lt = 0,25 Y Y
Permintaan uang tunai untuk berjaga-jaga(Lj ) • Pada umumnya tidak dapat diramalkan • Dapat dipertanggungjawabkan • - Untuk mengatasi kerugian yang mungkin terjadi • - Untuk dapat menggunakan kesempatan transaksi yang • menguntungkan • Dipengaruhi oleh transaksi, sedangkan transaksi dipenga- • ruhi oleh pendapatan nasional • JADI : Lj = f ( Y ) • Lj = 0,15 Y • L1 = Lt + Lj = 0,25 Y + 0,15 Y = 0,40 Y L1 = f(Y) • L1 = k1 Y k1 = L1 / Y
Permintaan uang tunai akan Lsp/ L2 • Dimaksudkan sebagai spekulasi untuk membeli surat- • surat berharga khususnya obligasi • Mempunyai hubungan terbalik dengan harga obligasi • Kalau bunga (r) naik permintaan obligasi berkurang, • yang berarti L2 berkurang • Jadi hubungan r dengan L2 adalah negatif r L2 = f ( r ) L2 = L2-0 - k2( r ) Y
PENAWARAN UANG Asumsi : 1. Yang dimaksud dengan penawaran adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat (kartal dan giral) 2. Dengan kebijaksanaan moneternya, pemerintah mampu mempenga- ruhi jumlah uang yang beredar dengan cara : a) Rediscount policy kebijaksanaan memanipulasi bunga untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar b) Open market operation menjual atau membeli obligasi : - Open market selling - Open market buying c) Manipulasi legal reserve rasio minimum legal reserve rasio - Menurunkan MLRR - Menaikkan MLRR (tight money policy) d) Selective credit control - Moral suation bank sentral secara informal mempengaruhi kebijaksanaan bank-bank umum
3. Untuk perekonomian yang menggunakan sistem pengawasan devisa dimana masy. Tak bebas memiliki valuta asing dan terpisahnya sistem moneter luar negeri dan dlm negeri, maka pemerintah leluasa mencetak uang. 4. Neraca pembayaran mempengaruhi jumlah uang yang beredar - Jika np surplus penawaran uang meningkat - Jika np defisit penawaran uang menurun 5. Pemerintah disamping mampu mempengaruhi jumllah uang yang nominal juga mampu mempengaruhi uang riil
MenurunkanFungsi / KurvaLM • Fungsi / kurva LM = kurva / fungsi yang menggambarkan • hubungan antara tingkat-tingkat pendapatan nasisonal pada • berbagai tingkat-tingkat bunga yang memenuhi syarat keseimbangan pasar uang • Syarat keseimbangan pasar uang : • Jumlah permintaan uang (L) = Jumlah penawaran uang (M) L1 L = M 45 45 L2
Fungsi / kurva LM L = M L1 + L2 = M f (Y) + f (r) = M Jika : M = M0 L1 = k1 Y L2 = L2-0k2 r, maka : k1 Y + L2-0 k2 r = M0 k1 Y = M0L2-0 + k2 r r Y
Contoh : • M0 = 200 milyar • Lt = 0,25 Y • Lj = 0,15 y • L2 = 160 4 r • Turunkan fungsi dan kurva LM ! • Jawab • L = M • L1 + L2 = M • Lt + Lj = M0 • (0,25Y + 0,15Y) + (160 - 4r) = 200 • 0,40Y = 40 + 4r • Y = 100 + 10r
r 40 LM = 100 + 10 r L2 = 160 – 4r 20 10 Y L2/ Lsp 160 100 300 200 L1 = 0,40 Y Mo = 200 L1 / Lt, Lj
KESEIMBANGAN DALAM ANALISIS IS – LM` Keseimbangan Perekonomian Analisis IS – LM → Keseimbangan Semu Keseimbangan Umum
S S Y I r r r E L2 I Y L2 L2 Y L1
BENTUK KURVA L2 dan EFETIFITAS KEBIJAKSANAAN FISKAL dan MONETER CR IR LTR