340 likes | 678 Views
QUALITY ASSURANCE. FITA RAHMAWATI. PENDAHULUAN. Apa yang ingin dicapai sebagai organisasi/individual standar Bagaimana menentukan tujuan telah tercapai evaluasi Bila tidak, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja koreksi. DEFINISI.
E N D
QUALITY ASSURANCE FITA RAHMAWATI
PENDAHULUAN • Apa yang ingin dicapai sebagai organisasi/individual standar • Bagaimana menentukan tujuan telah tercapai evaluasi • Bila tidak, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja koreksi
DEFINISI • Semua usaha untuk mengukur, menilai, memastikan & mengevaluasi (pelayanan kesehatan) • Menjamin kualitas produk yang memuaskan, andal dan ekonomis bagi customer (kaizen) Eliminasi kenerja dibawah standar & meningkatkan efisiensi system pelayanan kesehatan • Menentukan apa yang harus dilakukan, mengukur keberhasilan kinerja, bila tidak sesuai, bagaimana mengkoreksi agar dimasa depan dapat diterima
PRINSIP QA • QA dapat diterapkan pada tiap pelayanan kesehatan • Proses QA meliputi penetapan tingkat kualitas minimal yang masih dapat diterima sebelum sampai pada pelayanan ideal Bila didapatkan hasil pelayanan dibawah standar diperlukan perbaikan bagi petugas untuk mengeliminir kekurangan • QA merupakan suatu siklus proses yang berkesinambungan
PRINSIP QA • Untuk menjalankan program QA, syaratnya : - SOP (standar operating procedur) - Sosialisasi SOP dan mentrain SDM - Sudah membangun distribusi obat yang cukup terkendali • Ada daerah QA - QA untuk drug therapy (DUR) - QA untuk pharmaceutical services (pelayanan)
PROSES QA • SELEKSI SUBYEK PROGRAM - Langkah ini ditentukan sendiri - Dipilih program priorotas : cost, imbas terhadap pasien, kemungkinan timbulnya masalah - Kegiatan FRS cukup besar sehingga tidak mungkin dilaksanakan semua - Beberapa fungsi kegiatan FRS : Distribusi obat unit dose Pelayanan IV admixture Pelayanan Rawat Inap dan Rawat Jalan Pelayanan Farmasi Klinik Pelayanan Informasi Obat Produksi dan pengemasan
PROSES QA 2.DEFINISIKAN KRITERIA & STANDAR - Relevan dengan sasaran RS/FRS - Informasi mudah didapat - Ringkas, jelas, tidak mudah misinterpretasi - Kriteria : 1. Struktur,mis : iv admixture program 2. Proses, mis : proses konseling pada pasien yang menerima obat 3. Outcame,mis : px mengerti bagaimana minum obat dengan benar
PROSES QA 3. EVALUASI KUALITAS PELAYANAN Prospektif, mis : menanyakan kepada farmasis apa yang dilakukan pada saat konseling Concurent, mis : mengamati apa yang dilakukan farmasis pada saat memberikan konseling Retrospektif,mis : Review terhadap dokumentasi konseling atau menanyakan langsung pada pasien yang menerima konseling
PROSES QA 4. Penilaian aktivitas dengan memakai standar dan kriteria 5. Pendidikan bagipetugas atau pengkoreksian terhadap prosedur atau fasilitas untuk mengeliminir kekurangan 6. Penilaian apakah tahap sebelumnya telah dilakukan dengan berhasil 7. Peninjauan berkala apakah standar & kriteria masih sesuai dengan tuntutan sekarang
CONTOH QA Buat proses QA untuk subyek program: Delivery Time pada px askes
Tentukan standar yang akan dicapai Delivery time 1 – 3 menit Zero defect (medication error 0) Pasien tidak menumpuk Ruang tunggu nyaman Informasi 2. Evaluasi kualitas pelayanan Px askes mengeluh waktu tunggu terlalu lama, shg ruangan menjadi penuh 3. Identifikasi penyebab defisiensi Banyak pasien lansia Dokter datang ke poliklinik sesudah jam 10 Harus ada persetujuan askes untuk kasus ttt Delivery time lebih dari 30 menit
4. Buat rencana Uraikan proses pelayanan : - Px ke dokter - Px diperiksa - Px mendapat resep - Px menunggu obat Rencana - Pembenahan loket - Pembenahan petugas loket - Perbaikan program komputer - Penyiapan paket-paket obat diluar pelayanan - Usulan : dokter datang lebih pagi - Usulan untuk askes : petugas askes berada di RS - Mengaktifkan konseling
5.Pelaksanaan rencana dan evaluasi Buat format pelaporan tentang : - Mengukur delivery time - Ukur produktivitas - Ukur medication errors - Apakah SDM/SIM menunjang cukup baik ? - Awasi sampai keadaan ideal tercapai Buat SOAP
STANDAR PELAYANAN FARMASI RS STANDAR : • Tingkat performance atau keadaan yg dpt diterima oleh seorang yg berwenang dalam situasi tersebut • Suatu ukuran at patokan unt mengukur kuantitaqs, berat, nilai atatu mutu Standar pelayanan farmasi RS merupakan bagian dari Standar pelayanan RS Evaluasi penerapan standar dilakukan mell akreditasi pelayanan Farmasi RS
MANFAAT AKREDITASI Bagi Rumah Sakit • Perbaikan RS • Self Assessment Peningkatan Pelayanan • Masyarakat RS Terakreditasi • Standar yang kurang Usulan Anggaran Bagi Pemerintah • Cara Pendekatan Konsep Mutu Pelayanan RS (Pembinaan Terarah dan Berkesinambungan) • Potret RS Pengembangan Pembangunan Kes.
MANFAAT AKREDITASI Bagi Masyarakat • Dapat memilih dengan tepat • Lebih Aman Pelayanan RS terakreditasi Bagi Pegawai • Lebih senang/aman • Apabila memenuhi standar pelayanan Reward Peningkatan motivasi kerja
Akreditasi Rumah Sakit Standar pelayanan rumah sakit terdiri dari 16 kelompok kerja (POKJA) yaitu: • Administrasi dan Manajemen • Pelayanan Medis • Pelayanan Gawat Darurat • Pelayanan Keperawatan • Rekam Medik • Pelayanan Farmasi • Keselamatan kerja, kebakaran dan kewaspadaan bencana
Akreditasi Rumah Sakit • Pelayanan Radiologi • Pelayanan Laboratorium • Kamar Operasi • Pelayanan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit ( DALIN ) • Pelayanan Perinatal Resiko Tinggi • Pelayanan Rehabilitasi Medik • Pelayanan Gizi • Pelayanan Intensif • Pelayanan Darah
Akreditasi Rumah Sakit Tahapan Pelaksanaan Akreditasi RS terdiri dari 3 tahap: • Tahap I : Akreditasi 5 (lima) pelayanan disebut akreditasi tingkat dasar. Meliputi: Administrasi Manajemen, Pelayanan Medik, Gawat Darurat, Keperawatan, dan Rekam Medik. • Tahap II : Akreditasi 12 (dua belas) pelayanan disebut akreditasi tingkat lanjut. Meliputi: 5 pelayanan (tahap I) ditambah 7 pelayanan yaitu: Kamar Operasi, Laboratorium, Radiologi, Farmasi, K-3, Pengendalian Infeksi, Perinatal Resiko Tinggi. • Tahap III : Akreditasi lengkap meliputi 16 pelayanan. Meliputi: 12 pelayanan tahap II ditambah 4 pelayanan yaitu: Pelayanan Rehabilitasi Medik, Pelayanan Gizi, Pelayanan Intensif dan Pelayanan Darah.
Standar pelayanan farmasi tdd dari 7 • Falsafah dan tujuan • Administrasi dan pengelolaan • Staff dan pimpinan • Fasilitas dan peralatan • Kebijakan dan prosedur • Pengembangan staf dan program pendidikan • Evaluasi dan pengendalian mutu
Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit Standar 1. Falsafah dan tujuan Pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, dan terjangkau bagi semua lapisan Standar 2 Administrasi dan pengelolaan Pelayanan diselenggarakan dan diatur demi berlangsungnya pelayanan farmasi yang efisien dan bermutu, berdasarkan fasilitas yang ada dan standar pelayanan keprofesian yang universal Standar 3. Staff dan pimpinan Pelayanan farmasi diatur dan dikelola demi tercapainya tujuan pelayanan
Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit Standar 4. Fasilitas dan peralatan Harus tersedia ruangan, peralatan, dan fasilitas lain yang dapat mendukung administrasi, profesionalisme, dan fungsi teknik pelayanan farmasi, sehingga menjamin terselenggaranya pelayanan farmasi yang fungsional, profesional dan etis Standar 5 Kebijakan dan prosedur Semua kebijakan dan prosedur harus tertulis dan dicantumkan tanggal dikeluarkannya peraturan tersebut. Peraturan dan prosedur yang ada harus mencerminkan standar pelayanan farmasi mutakhir yang sesuai dengan peraturan dan tujuan daripada pelayanan farmasi itu sendiri
Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit Standar 6 Pengembangan staf dan program pendidikan Setiap staf di rumah sakit harus mempunyai kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya Standar 7 Evaluasi dan pengendalian mutu Pelayanan farmasi harus mencerminkan kualitas pelayanan kefarmasian yang bermutu tinggi, melalui cara pelayanan farmasi rumah sakit yang baik
STANDAR 1, dengan criteria : • Tercantumnya falsafah dan tujuan tertulis mencerminkan peranan pely. Farmasi & kegiatan lain • Pely. Farmasi meliputi penyediaan dan distribusi perbekalan farmasi, pely. Farmasi klinik serta membuat informasi dan menjamin kualitas pelayanan yg berhubungan dengan penggunaan obat
STANDAR 2, dengan criteria: • Adanya bagan organisasi yg menggambarkan tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab serta hub koordinasi di dalam maupun diluar pely. Farmasi yg ditetapkan oleh pimpinan RS • Bagan organisasi dapat direvisi tiap 3 tahun dan diubah bila terdapat perubahan seperti pelayanan, pola kepegawaian, standar pely. Farmasi, peran RS • Kepala Instalasi harus terlibat dalam perencanaan manajemen dan penentuan anggaran serta penggunaan sumber daya.
Definisi operasional (DO) Bagan organisasi yang lengkap adalah bagan yang terisi personil lengkap disertai uraian tugas, fungsi, wewenang tanggung jawab serta hubungan koordinasi dengan Komite/Panitia Farmasi & Terapi termasuk penyebar luasan ke bagian lain RS • Cara Pembuktian (CP) Dokumen (D): Bagan organisasi, uraian tugas, fungsi Bukti penyebaran informasi Catatan evaluasi Observasi (O) Wawancara (W): Pimpinan dan staf
Contoh penilaian Adanya bagan organisasi yang lengkap yang menggambarkan garis tanggung jawab dan koordinasi di dalam maupun diluar pelayanan farmasi Skor: 0 = Tidak ada bagan organisasi dan uraian tugas 1 = Ada bagan organisasi, tidak ada uraian tugas 2 = Ada bagan organisasi, ada uraian tugas, ditetapkan oleh pimpinan farmasi
Contoh penilaian Skor: 3 = Ada bagan organisasi dan uraian tugas, lengkap, ditetapkan oleh pimpinan RS belum diketahui oleh seluruh petugas farmasi 4 = Ada bagan organisasi dan uraian tugas, lengkap, ditetapkan oleh pimpinan RS sudah diketahui oleh seluruh petugas farmasi 5 = Idem Ada evaluasi sekurang-kurangnya setiap 3 tahun sekali
Hasil Akreditasi • Penetapan status akreditasi oleh Direktur Jenderal Pelayanan Medik. • Hasil status akreditasi RS terdiri dari: • Tidak Terakreditasi (gagal) • Akreditasi Bersyarat • Akreditasi Penuh • Akreditasi Istimewa
Hasil Akreditasi Tidak Terakreditasi (gagal) Rumah sakit tidak mendapat status akreditasi jika belum mampu memenuhi standar yang ditetapkan, ada satu atau lebih kegiatan pelayanan yang memperoleh skor kurang dari 65%, atau perolehan rata-rata dari semua kegiatan pelayanan yang dinilai hanya mencapai 65% atau kurang. Akreditasi Bersyarat Rumah sakit telah memenuhi syarat minimal, tetapi belum cukup karena ada beberapa pelayanan dengan rekomendasi khusus (skor minimal 65% dan setiap bidang tidak mempunyai nilai kurang 60%). Diberikan waktu 1 tahun untuk perbaikan.
Hasil Akreditasi Akreditasi Penuh Rumah sakit telah dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh komisi akreditasi rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya. Total skor minimal adalah 75% dan dari masing-masing bidang pelayanan skor tidak ada yang kurang 60%. Berlaku untuk 3 tahun rumah sakit yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan untuk diakreditasi pada periode berikutnya, yaitu 3 bulan sebelum masa berlakunya status masa akreditasi berakhir. Akreditasi Istimewa Rumah sakit lulus akreditasi 3 periode berturut-turut memperoleh status akreditasi untuk 5 tahun kedepan
Latihan dan Diskusi • Apakah perbedaan antara Quality assurance dan Quality control? • Berikan contoh pelaksanaan quality assurance . • Apakah manfaat akreditasi? • Akreditasi mencakup berapa bidang? • Sebutkan hasil akreditasi