310 likes | 637 Views
PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU. TUJUAN PEMBERIAN PERTOLONGAN. Menyelamatkan nyawa korban Meringankan penderitaan korban Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah Mempertahankan daya tahan korban Mencarikan pertolongan lebih lanjut.
E N D
PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PADA PEKERJAAN TERTENTU
TUJUAN PEMBERIAN PERTOLONGAN • Menyelamatkan nyawa korban • Meringankan penderitaan korban • Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah • Mempertahankan daya tahan korban • Mencarikan pertolongan lebih lanjut
PEMBERIAN PERTOLONGANTERHADAP KORBAN KECELAKAANPADA PEKERJAAN TERTENTU • Pemberian pertolongan terhadap korban kecelakaan pada pekerjaan dalam ruangan tertutup dan terbatas. • Pemberian pertolongan terhadap korban kecelakaan yang Kontak dengan bahan kimia. • Pemberian pertolongan terhadap kecelakaan akibat listrik
PRINSIP DASARTINDAKAN PERTOLONGAN • Pedoman tindakan • Penolong harus memahami dan terampil • Tindakan pertolongan harus berurutan • Amankan korban dan beri tanda tempat kejadian • Cari bantuan sambil memberikan pertolongan • Ciri-ciri gangguan • Mengenali ciri-ciri gangguan pada korban • Kesiapan pertolongan • Personil • Buku petunjuk/buku pedoman panduan • Kotak P3K & kotak khusus dokter • Alat angkut & transportasi • Alat perlidungan • Peralatan darurat
PEMBERIAN PERTOLONGANTERHADAP KORBAN KECELAKAANPADA PEKERJAAN DALAM RUANGAN TERTUTUP DAN TERBATAS • Menilai situasi • Mengenali bahaya diri sendiri dan orang lain • Memperhatikan sumber bahaya (fisik, kimia) • Memperhatikan jenis pertolongan • Memperhatikan adanya bahaya susulan
PEMBERIAN PERTOLONGANTERHADAP KORBAN KECELAKAANPADA PEKERJAAN DALAM RUANGAN TERTUTUP DAN TERBATAS • Mengamankan Tempat Kejadian • Memperhatikan penyebab kecelakaan • Utamakan keselamatan diri sendiri dengan menggunakan APD • Singkirkan sumber bahaya yang ada • Hilangkan faktor bahaya (misal dengan menghidupkan exhaus ventilasi) • Singkirkan korban dengan cara aman dan memperhatikan keselamatan diri sendiri.
PEMBERIAN PERTOLONGANTERHADAP KORBAN KECELAKAANPADA PEKERJAAN DALAM RUANGAN TERTUTUP DAN TERBATAS • Memberikan pertolongan • Menilai kondisi korban dan tentukan status korban dan prioritas tindakan • Berikan pertolongan sesuai status korban
PEMBERIAN PERTOLONGANTERHADAP KORBAN KECELAKAANYANG KONTAK DENGAN BAHAN KIMIA Faktor yang menimbulkan kondisi bahaya • Derajat racun • Sifat fisik • Sifat dasar • Tata cara kerja • Tempat jalan masuk • Kerentanan individu
PEMBERIAN PERTOLONGANTERHADAP KORBAN KECELAKAANYANG KONTAK DENGAN BAHAN KIMIA Penggaruh bahan kimia terhadap tubuh : • Iritasi • Korosif • Alergi • Kekurangan oksigen • Keracunan sistemik • Kanker • Merusak janin • Pengaruh teradap generasi mendatang • Pneumoconiosis • Efek bius
PEMBERIAN PERTOLONGANTERHADAP KORBAN KECELAKAANYANG KONTAK DENGAN BAHAN KIMIA Pada prinsipnya sama dengan pertolongan terhadap korban kecelakaan pada pekerjaan dalam ruangan tertutup dan terbatas : • Menilai situasi • Mengamankan tempat kejadian • Memberikan pertolongan
PEMBERIAN PERTOLONGANTERHADAP KORBAN KECELAKAANYANG KONTAK DENGAN BAHAN KIMIA Hal-hal yang perlu diperhatikan : • Menilai situasi • Mengenali bahaya bahan kimia yang mengancam penolong dan orang lain. • Memperhatikan sumber bahaya bahan kimia • Memperhatikan jenis pertolongan • Memperhatikan adanya bahaya susulan
PEMBERIAN PERTOLONGANTERHADAP KORBAN KECELAKAANYANG KONTAK DENGAN BAHAN KIMIA • Mengamankan Tempat Kejadian • Memperhatikan penyebab kecelakaan • Bahan kimia bentuk gas atau uap, penolong memakai alat pernafasan. • Singkirkan sumber bahaya yang ada atau singkirkan korban dengan cara aman.
PEMBERIAN PERTOLONGANTERHADAP KORBAN KECELAKAANYANG KONTAK DENGAN BAHAN KIMIA • Memberikan pertolongan • Menilai kondisi korban dan tentukan status korban dan prioritas tindakan • Berikan pertolongan sesuai status korban • Menghilangkan kontak & mendinginkan kulit. • Terkontaminasi kuli & pakaian diguyur dengan air waktu melepas pakaian. • Kena kulit cuci dengan sabun • Kena mata cuci dengan boor water/air • Tertelan usahakan muntah • Sesak nafas segera longgarkan pakaian dan beri O2.
Faktor Yang MempengaruhiKeparahanPadaCederaAkibatListrik • Voltage (Kekuatan listrik) • Amper (Arus Listrik) • Type Arus (searah/bolak-balik) • Lama Kontak • Area Kontak • Jalan Arus • Banyaknya Jaringan Resistance • Kandungan Air Dalam Jaringan
Akibat Sengatan listrikArus searah dan Bolak-balik • Akibat arus searah : • Perubahan elektrolit. • Akibat Arus bolak-balik • Kejang otot • Berkeringat • Kerusakan jaringan • Voltage dan freq. 100 v & 60 Hz menyebabkan ventrical vibrilation • Voltage tinggi dapat menyebabkan paralysis pernafasan • Arus diatas 20 mA dapat menyebabkan kontraksi otot pernafasan dada, dlll.
Jaringan Penghantar Listrik • Jaringan konduktor • Pembuluh darah • Otot • Jaringan tidak konduktor • Tulang • Kulit kering • Syaraf tepi
Gejala dan tanda • Cidera (luka bakar akibat listrik masuk dan keluar) • Mati klinis (hilang kesadaran, henti nafas, henti jantung) • Kerusakan jaringan (kulit/sub kutis, saraf, otot, tulang patah, mata, ginjal, saluran pencernaan, pembuluh darah, jantung/irama, konduksi, infark) • Kejang (kontraksi otot tidak teratur) • Gelisah, nyeri otot, kelumpuhan, gangguan penglihatan.
Pemberian Pertolongan • Menilai situasi • Mengenali bahaya diri sendiri dan orang lain • Memperhatikan sumber bahaya • Memperhatikan jenis pertolongan • Memperhatikan adanya bahaya susulan
Pemberian Pertolongan • Mengamankan Tempat Kejadian • Memperhatikan penyebab kecelakaan • Utamakan keselamatan diri sendiri • Singkirkan sumber bahaya yang ada (putuskan aliran dan matikan sumber listrik) • Hilangkan faktor bahaya misal dengan menghidupkan exhaus ventilasi, jauhkan sumber listrik dengan bahan non konduktor) • Singkirkan korban dengan cara aman dan memperhatikan keselamatan diri sendiri (dengan alat pelindung seperti; sarung tangan, kayu, tali, kain, sapu dll).
Pemberian Pertolongan • Memberikan pertolongan • Menilai kondisi korban dan tentukan status korban dan prioritas tindakan • Berikan pertolongan sesuai status korban • Baringkan korban dengan kepala lebih rendah dari tubuh • Bila ada tanda henti nafas dan jantung berikan resusitasi Jantung paru • Selimuti korban • Bila luka ringan obati seperlunya (luka bakar ringan). • Bila luka berat carikan pertolongan ke RS/dokter.
PRINSIP RESUSITASI OTAK SELALU MENDAPATKAN O2 Oksigen TUBUH ENERGI SEL (MLL DARAH) Zat Lain (Makanan, Air)
ABC KEHIDUPAN 3 Unsur masuknya O2 ke otak • Jalan nafas (Air Way) • Pernafasan (Breathing) • Aliran Darah (Circulation)
ABC RESUSITASI • Membuka jalan nafas (Air Way) • Mempertahankan pernafasan (Breathing) • Mempertahankan aliran Darah (Circulation)
RESUSITASI PARU • Baringkan korban terlentang • Longgarkan pakaian • Bersihkan mulut, hidung dan tenggorokan • Bebaskan jalan nafas dengan menengadahkan kepala • Pada Mulut ke mulut, tutup hidung korban dan Pada mulut ke hidung, gunakan ibu jari tangan untuk menahan dagu dan menekan bibir bawah agar mulut tertutup. • Ambil nafas dan berikan 4 kali hembusan dengan cepat sehingga dada korban mengembang • Lanjutkan pertolongan nafas 12 – 15 kali permenit • Jika sudah bernafas awasi pernafasan
RESUSITASI JANTUNG PARU • Baringakan korban terlentang diatas dasar yang keras dan kuat • Kepala korban ditengadahkan • Tentukan titik kompresi (2 jari diatas ujung tulang dada/titik temu lengkung iga). • Letakkan tumit tangan diatas titik kompresi • Kuncilah jari-jari tangan satu dengan jari tangan lainnya. • Dengan kedua tangan tegak lurus terhadap tulang dada lakukan tekanan dengan bantuan BB 80 x/menit kedalaman 4 – 5 cm. • Bila penolong 1 orang : lakukan 2 x nafas buatan dan disusul 15 x pijatan jantung • Bila penolong 2 orang : lakukan bersama-sama dengan perbandingan 1 : 5. • Lakukan 4 siklus, bila nadi (-) teruskan RJP.
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) • Kapan tidak dilakukan RJP : • Ada lebam mayat • Ada kaku mayat • Ada pembusukan • Korban terpotong-potong • Kapan menghentikan RJP : • Korban pulih • Diganti tenaga terlatih • Kelelahan • Dokter mengatakan untuk menghentikan • Henti jantung lebih 30 menit