460 likes | 877 Views
Trauma Susunan Saraf. Prof. DR. dr. H. Darwin Amir, Sp.S (K) Bagian Neurologi FK UNAND RS. Dr. M. Djamil Padang. Trauma Susunan Saraf. Trauma Kapitis : Cedera Kepala (Head Injury) Trauma Medula Spinalis. Trauma Kapitis. Sasaran Belajar
E N D
Trauma SusunanSaraf Prof. DR. dr. H. Darwin Amir, Sp.S (K) BagianNeurologi FK UNAND RS. Dr. M. Djamil Padang
Trauma Susunan Saraf • Trauma Kapitis : Cedera Kepala (Head Injury) • Trauma Medula Spinalis
Trauma Kapitis Sasaran Belajar Setelah pembelajaran, harus mampu : • Menjelaskan definisi, epidemiologi, patofisiologi, klasifikasi dan gbran klinik berbagai jesis cedera kepala dan merencanakan pemeriksaan penunjang • Melakukan pemeriksaan klinis yang benar untuk menentukan diagnosa CK dan melakukan perawatan awal • Menunjukkan minat. Kecermatan dan kesungguhan kerjasama serta komunikasi
Isi dan Uraian • Anatomi kranio-serebral • Fisiologi otak • Mekanisme dan klasifikasi trauma • Patologi dan patofisiologi trauma kranio serebral • Gambaran klinik berbagai jenis trauma • Langkah-langkah pemeriksaan dan tindakan untuk penyelamatan jiwa penderita • Merencanakan rujukan penderita trauma kapitis
Trauma Medula Spinalis Sasaran belajar Setelah pembelanjaran, harus mampu : • Menjelaskan definisi, epidemiologi, patofisiologi, klasifikasi dan gbran klinik trauma MS dan merencanakan pemeriksaan penunjang • Melakukan pemeriksaan klinik yang benar dan penanganan awal trauma MS • Menunjukkan minat, kecermatan dan kesungguhan kerja dan mampu bekerja sama serta membina komunikasi dgn teman
ISI dan URAIAN • Anatomi dan fisiologi MS • Klasifikasi trauma medula spinalis • Patologi dan patofisiologi trauma • Gbrn klinik trauma dari berbagai klasifikasi • Langkah-langkah pemeriksaan dan tindakan untuk penyelamatan fungsi fisik dan jiwa penderita • Merencanakan rujukan
Two types of head injury occur • Closed Head Injury • Open Head Injury
Closed Head Injury • Resulting from falls, motor vehicle crashes, etc. • Focal damage and diffuse damage to axons • Effects tend to be broad (diffuse) • No penetration to the skull
Closed Head Injury Penyebab : • Benturan • Statis • Dinamis • Penetrasi • Luka tusuk • Luka tembak • Efek samping tindakan persalinan
Patofisiologi • Efek segera pada kepala Aa. Kerusakan struktur kepala • Kulit robek • Batok fraktur - Depresi - Kominute - Linear - Diastasis • Duramater robek • Otak memar, perdarahan
Ab. Terhadap tekanan intrakranial • Peninggian TIK sesaat, Tergantung beratnya benturan • Tekanan < 1000 mm • Tekanan 1000-2000 mm • Tekanan > 2000 mm
B.Sekuele Dini Intra Kranial • Perobahan dinamis krn adanya hematom
C. Sekuele Dini SistemikKerusakan otak Perobahan struktur Perobahan dinamis Perobahan metabolisme Hilangnya fungsi
Sekuele Intra Kranial Lanjut • Berupa komplikasi : • Hipertensi intra kranial • Spasme pemb. darah • Deregulasi serebro vaskuler • Infeksi intra kranial • Epilepsi
E. Sekuele Sistemik Lanjut* Perubahan tek.darah* Perobahan keseimbangan cairan* Perdarahan GIT
KLASIFIKASI • Konkusio = Komosio • Kontusio • Laserasio • Epidural Hematom • Subdural Hematom
Konkusio Serebri Definisi : Hilangnya kesadaran sementara stlh trauma kepala Terjadi tanpa kerusakan struktur otak. Berlangsung bbrp menit-bbrp jam, Setelah sadar pasien pusing dan bingung
Dapat terjadi hilangnya kesadaran• Hilangnya daya ingat setelah kejadian Amnesia post traumatic• Hilangnya daya ingat sebelum kejadian Amnesia anterograde
Lamanya keadaan berlangsung merupakan indikasi beratnya trauma Trauma berat perobahan dinamis CSS & ADO Hilangnya kesadaran akibat dari distorsi mekanik ischemic formasio retikularis Experimental : Konkusio kerusakan difusa subst.alba Edema hypoxia Sekuele : Ggn fs intelektual
Kontusio Serebri Kerusakan berat Perobahan struktural yang luas Perdarahan & Oedema otak Hilang kesadaran lebih lama Defisit neurologik menetap Koma dalam dgn peningatan TIK (Bradikardi, hipertensi & resp. rate ) Terapi : Betametason Manitol 20% slow infusion
Koma dalam dgn peningatan TIK(Bradikardi, hipertensi & resp. rate )Terapi : Betametason Manitol 20% slow infusion
EPIDURAL HEMATOM Fraktur tlg tengkorak di temporo parietal ruptur aeteri meningea media Perdarahan epidural hematom TIK Gejala : hilangya kesadaran pd awal trauma, sadar lagi (tenang) = lucid interval, disusul dgn koma Merupakan emergensi bedah saraf Terapi operasi
SUBDURAL HEMATOM Sering khronik Sekuele trauma kepala pd : orang debil, bayi, orang tua. Trauma ringan (disepelekan) Diketahui stlh berminggu2/bulan Perdarahan krn ruptur vena kecil pd ruang subarahnoid membentuk kista berisi darah m.l.m besar Ekspansi
Gejala • Perlahan-lahan (insidious) • Nyeri kepala, perobahan mentasi • Mengantuk • Muntah • Hemiparese ringan • Ptosis dan pupil melebar • Prbhn fisik & mental berfluktuasi Pemeriksaan : • Foto Kepala AP displacement gld pineal dan kalsifikasi • Diagnostik CAT Scan
Pd Angiografi : terlihat pmblh darah tertekan kebawah kubah kepala Ada daerah bebas vaskuler (a-vascular zone) Keadaan ini tidak boleh dilalaikan Merupakan emergensi yang memerlukan tindakan Bedah Saraf
TRAUMA MEDULA SPINALIS Pedoman : • Berat lesi MS tidak berhbng erat dgn derajat deformasi tulang. Tapi ditentukan 0leh beratnya ggn fungsi sist.saraf • Tindakan ditempat kejadian (kecelakaan) dan metode transportasi berpengaruh besar terhdp prognosa • Trauma MS harus dicurigai pd setiap kecelakaan (aksiden) tu.pd penderita yang menurun kesadarannya
ATLS principles • A irway; protect Cspine • B reathing • C irculation • D isability, Dx and Rx shock • E xpose patient • Treat (IV, XR chest/Cspine) • Secondary survey
Pemeriksaan • Menilai luas & letak lesi Dalam fase akut, lesi komplit MS memperlihatkan aktivitas motorik bawah sadar hilang dari tingkat lesi kebawah • Paralisis atonik/flaksia/arefleksi • Sensibilitas hilang total • Fs vegetatif hilang pelan-pelan Spinal shock
Menentukan tingkat lesi • Roentgenologis tidak dpt diandalkan • Tingkat lesi ditentukan menurut segmen MS, kemudian dibandingkan dgn bukti roentgenologik • Tingkat lesi ditentukan menurut prosesus spinosus • Lesi ditentukan berdasarkan fungsi yang masih ada ump : segmen C5 baik bila lengan bisa diangkat setinggi bahu
Segmen C6 baik, bila siku masih bisa difleksikan dan lengan supinasi Segmen C7 baik, bila siku dan tangan bisa ekstensi Segmen C8 baik, bila tangan bisa difleksikan Segmen Th, baik bila otot-otot tangan bisa menggenggam Segmen Th XI-XII & Li terganggu bila lesi motorik tipe sentral & perifer bercampur, otonom juga terganggu
Tingkatan Lesi MS • Konkusio : gejala ringan dan membaik dlm 6 jam dan sembuh dlm 28-48 jam • Kontusio : • Lesi kompresive sirkuler dgn tekanan 400 mmHg • Terjadi edema stlh 1 jam • Ggn fungsi maksimal stlh 4 jam • Perdarahan : kompresif masif
Treatment of Spinal Injuries • No Current Effective Treatment • Prevention is Key • all current medical and surgical treatments aimed to prevent further injury to the spinal cord.
PRINSIP PERAWATAN • Immobilisasi vertebra • Mencegah “displacement” agar lesi tidak lebih berat • Terutama dalam 24 jam I • Fiksasi eksterna atau operative (dekompresi) • Pemberian Obat-obatan • Memperbaiki mikrosirkulasi • Anti oedema
Skin Care: Common Sites of Pressure Sores • Occiput • Sacrum • Trochanter • Ischium • Ankle • Heel
We hear and we forget We see and we remember We do and we understand Confucius