220 likes | 353 Views
Economic and Social Update April 2008. William E. Wallace, Kepala Ekonom Bank Dunia, Indonesia 1 April 2008. Indonesia mengalami pertumbuhan PDB berkesinambungan di tahun 2007. Sebagian besar karena dorongan domestik.
E N D
Economic and Social UpdateApril 2008 William E. Wallace, Kepala Ekonom Bank Dunia, Indonesia 1 April 2008
Indonesia mengalami pertumbuhan PDB berkesinambungan di tahun 2007
Kenaikan barang modal dan konstruksi serta peningkatan kembali konsumsi karena penurunan suku bunga Investasi (persentase perubahan) Konsumsi (persentase perubahan)
Kemudian didukung kenaikan dalampertumbuhan lapangan kerja(dan penurunan tingkat pengangguran)
Tren berlanjutjasa dan layanan umum tetap kuat sektor perdagangan mengalami tren campuran
Perekonomian domestik menarik impor;sementara harga komoditas yang tinggi mendukung ekspor
Ekspor Indonesia menjadi kurang tergantung pada Amerika Serikat (dan semakin tergantung pada China dan India)
Komoditas mendorong bursa saham Indonesia menjadi salah satu bursa berkinerja terbaik di dunia Indeks Harga Saham 1/2/2006=100
Tantangan meningkat bersamaan dengan harga bahan bakarmenekan kebijakan fiskal
Risiko subsidi energi mengganggu pengeluaran lain(dan mengganggu insentif)
Harga bensin (sen USD/liter) Inggris 150 RepKorea Jepang 125 100 Singapura 75 AmerikaSerikat China 50 Malaysia UniEmiratArab Indonesia 25 Yaman ArabSaudi Venezuela Iran 0 100 1,000 10,000 100,000 PDB per kapita (skala log) Harga Bahan Bakar Indonesia Sangat Rendah(bahkan setelah disesuaikan dengan pendapatan)
Walaupun harga komoditas lainmasuk ke biaya pangan domestik(kecuali beras) Inflasi CPI Perubahan persentase tahun ke tahun Harga beras keseluruhan & internasional
Spread pinjaman naik, tapi tetap rendah secara historis Sumber: Bloomberg
Kondisi internasional terus memburuk Pertumbuhan produksi industri, tahun ke tahun (%) Indikator utama OECD OECD IP Sumber: Bank Dunia, DECPG.
Outlook global untuk 2008 Prelim. Projected 2005 2006 2007 2008 Real GDP growth (annual % change): World 3.4 3.9 3.6 2.7 OECD 2.4 2.8 2.5 1.5 Amerika Serikat 3.1 2.9 2.2 0.4-1.4 Jepang 1.9 2.2 2.1 1.5 Euro Area 1.5 2.8 2.7 1.6 Developing East Asia Pacific 9.1 9.7 10.2 8.8 World trade (% change in volume) 7.8 10.1 9.2 4.5 CPI inflation G7 (% change) 2.0 2.0 1.7 1.7 Oil Price (USD per barrel)* 53.4 64.3 71.2 86.8 Non-oil commodity prices (% change) 13.4 24.5 -0.7 13.4 * Simple average of spot prices of U.K. Brent, Dubai, and West Texas Intermediate crude oil. Source: World Bank Development Economics Prospects Group (preliminary, March 2008)
Pertumbuhan negara berkembang dan berpendapatan tinggi berbeda Negara berkembang Negara berpendapatan tinggi Sumber: Bank Dunia, DECPG.
Negara berkembang memberi lebih banyak momentum, terutama pertumbuhan perdagangan Kontribusi terhadap pertumbuhan impor nominal global dalam US$, tahun ke tahun (%-poin) Negara berkembang Amerika Serikat Sumber: Bank Dunia, DECPG.
Pertumbuhan Indonesia melambat Outlook untuk perekonomian Indonesia 2006 2007 2008 2009 Pertumbuhan PDB 5.5 6.3 6.0 6.4 Pertumbuhan ekspor aktual NIA 9.4 8.0 7.0 8.6 Pertumbuhan investasi tetap 2.5 9.2 10.5 10.0 Rekening lancar BOP (% PDB) 2.7 2.5 1.7 0.9 Rekening modal BOP (% PDB) 0.7 1.4 1.3 1.6 Cadangan devisa (Miliar $) 42.6 52.9 71.8 87.0 Saldo pemerintah pusat (% PDB) -0.9 -1.3 -2.2 -2.1 Utang pemerintah (% PDB) 39.6 34.4 31.9 30.3 Inflasi CPI (%) 13.1 6.6 6.5 5.5 Suku bunga kebijakan utama (1 juta SBI) 12.0 8.0 7.5 7.25
Tinjauan Indonesia • 2007 merupakan tahun yang baik • Pertumbuhan output yang kuat • Percepatan investasi dan • Hasil lapangan kerja yang lebih baik. • Ada kekuatan di masa depan • Momentum domestik dari perluasan kredit dan pertumbuhan investasi infrastruktur. • Pangsa perdagangan lebih kecil secara relatif (lebih berfokus pada perekonomian domestik) dengan perdagangan terkonsentrasi pada komoditas yang harganya diperkirakan terus kuat • Pengurangan eksposur utang pemerintah (<35% PDB) • Sedikit eksposur dalam sistem Perbankan atas utang sub-prime • Juga kelemahan • Kenaikan harga pangan meningkatkan inflasi dan ketidakamanan sosial • Beban subsidi tinggi pada anggaran akibat pengendalian harga bahan bakar domestik • Kebutuhan pinjaman pemerintah yang tinggi
Walaupun pertumbuhan dan investasi meningkatkan impor dan harga komoditas mendukung ekspor