380 likes | 869 Views
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. MUHAMMAD HANAD HAIFANI. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI. BAB V III PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK. A. PENDAHULUAN
E N D
AKUNTANSI SEKTORPUBLIK MUHAMMAD HANAD HAIFANI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI BAB VIIIPENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK A. PENDAHULUAN PENGUKURAN KINERJA SANGAT PENTING UNTUK MENILAI AKUNTABILITAS ORGANISASI DAN MANAJER DALAM MENGHASILKAN PELAYANAN PUBLIK YANG LEBIH BAIK. PENGUKURAN KINERJA YANG HANDAL (RELIABLE) MERUPAKAN SALAH SATU FAKTOR KUNCI SUKSESNYA ORGANISASI.
B. PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI SISTEM PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK ADALAH SUATU SISTEM YANG BERTUJUAN UNTUK MEMBANTU MANAJER PUBLIK MENILAI PENCAPAIAN SUATU STRATEGI MELALUI ALAT UKUR FINANSIAL DAN NON FINANSIAL. SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAPAT DIJADIKAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN ORGANISASI KARENA PENGUKURAN KINERJA DAPAT MENETAPKAN REWARD AND PUNISHMENT SYSTEM.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI MAKSUD PENGUKURAN KINERJA PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK DIMAKSUDKAN UNTUK MEMBANTU MEMPERBAIKI KINERJA PEMERINTAHAN. PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK DIGUNAKAN UNTUK SUMBER DAYA DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN. PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK DIMAKSUDKAN UNTUK MENWUJUDKAN PERTANGGUNG JAWABAN PUBLIK DAN MEMPERBAIKI KOMUNIKASI KELEMBAGAAN. KINERJA SEKTOR PUBLIK BERSIFAT MULTI DIMENSI-ONAL SEHINGGA TIDAK ADA INDIKATOR TUNGGAL YANGV DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENUNJUKKAN KINERJA SECARA KOMPREHENSIF.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI MANFAAT SISTEM PENGUKURAN KINERJA a. MEMBERIKAN PEMAHAMAN MENGENAI UKURAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENILAI KINERJA MANAJEMEN ; MEMBERIKAN ARAH UNTUK MENCAPAI TARGET KINERJA YANG TELAH DITETAPKAN. UNTUK MEMONITOR DAN MENGEVALUASI PENCAPAIAN KINERJA DAN MEMBANDINGKANNYA DENGAN TARGET KINERJA SERTA MELAKUKAN TINDAKAN KOREKTIF UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA. SEBAGAI DASAR UNTUK MEMBERIKAN PENGHARGAAN DAN HUKUMAN (REWARD ANG PUNISH MENT) SECARA OBYEKTIF ATAS PENCAPAIAN PRESTASI YANG DIUKUR SESUAI DENGN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI SISTEM PENGUKLURAN KINERJA YANG TELAH DISEPAKATI e. SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI ANTARA BAWAHAN DAN PIMPINAN DALAM RANGKA MEMPERBAIKI KINERJA ORGANISASI. f. MEMBANTU MENGIDENTIFIKASIKAN APAKAH KEPUASAN PELANGGAN SUDAH TERPENUHI. g. MEMBANTU MEMAHAMI PROSES KEGIATAN INSTANSI PEMERINTAH. h. MEMASTIKAN BAHWA PENGAMBILAN KEPUTUSAN DILAKUKAN SECARA OBYEKTIF
B. INFORMASI YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGUKURAN KINERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI 1. INFORMASI FINANSIAL PENILAIAN LAPORAN KINERJA FINANSIAL DIUKUR BERDASARKAN PADA ANGGARAN YANG TELAH DIBUAT. PENILAIAN TERSEBUT DILAKUKAN DENGAN MENGANALISIS VARIANS (SELISIH ATAU PERBEDAAN) ANTARA KINERJA AKTUAL DENGAN YANG DIANGGARKAN.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI ANALISIS VARIANS GARIS BESAR BERFOKUS PADA : 1. VARIANS PENDAPATAN (REVENUE VARIANCE) 2. VARIANS PENGELUARAN (EXPENDITURE VARIANCE) • VARIANS BELANJA RUTIN (RECURRENT EXPENDITURE VARIANCE) • VARIANS BELANJA INVESTASI/MODAL (CAPITAL EXPENDITURE VARIANCE) ANALISIS VARIANS BELUM CUKUP UNTUK MENGUKUR KINERJA KARENA MASIH ADANYA KETERBATASAN (CONSTRAIN)
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI 2. INFORMASI NONFINANSIAL BALANCED SCORECARD MENGUKUR KINERJA ORGANISASI DARI ASPEK FINANSIAL DAN NONFINANSIAL. ADA 4 (EMPAT) ASPEK B ALANCED SCORECARD a. PERSPEKTIF FINANSIAL (FINANCIAL PERSPECTIVE). PERSPEKTIF KEPUASAN PELANGGAN (CUSTOMER PERSPECTIVE). c. PERSPEKTIF EFISIENSI PROSES INTERNAL (INTERNAL PROCESS EFFICENCY)
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI d. PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN (LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE). JENIS INFORMASI DAPAT DINYATAKAN DALAM BENTUK VARIABEL KUNCI (KEY VARIABLE) ATAU SERING DINAMAKAN SEBAGAI KEY SUCCES FACTOR, KEY RESULT FACTOR, ATAU PULSE POINT. VARIABEL KUNCI ADALAH VARIABEL YANG MENGINDIKASIKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI PENYEBAB KESUKSESAN ORGANISASI.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI SUATU VARIABLE KUNCI MEMILIKI KARAKTERISTIK, ANTARA LAIN : a. MENJELASKAN FAKTOR PEMICU KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN ORGANISASI. b. SANGAT VALATILE DAN DAPAT BERUBAH DENGAN CEPAT. c. PERUBAHAANNYA TIDAK DAPAT DIPREDIKSI. d. JIKA TERJADI PERUBAHAN PERLU DIAMBIL TINDAKAN SEGERA. e. VARIABEL TERSEBUT DAPAT DIUKUR SECARA LANGSUNG MAUPUN MELALUI UKURAN ANTARA (SURROGATE)
D. PERANAN INDIKATOR KINERJA DALAM PENGUKURAN KINERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI PENGUKURAN KINERJA DILAKUKAN DENGAN MENGEMBANGKAN VARIABEL KUNCI YANG SUDAH TERIDENTIFIKASI MENJADI INDIKATOR KINERJA. UNTUK DAPAT DIKETAHUI TINGKAT CAPAIAN KINERJA, INDIKATOR KINERJA TERSEBUT KEMUDIAN DIBANDINGKAN DENGAN TARGET KINERJA DAN STANDAR KINERJA. TAHAP TERAKHIR ADALAH EVALUASI KINERJA YANG HASILNYA BERUPA FEEDBACK, REWARD DAN PUNISHMENT. INDIKATOR KINERJA DAPAT BERBENTUK FAKTOR KEBERHASILAN UTAMA ORGANISASI (CRITICAL SUCCESS FACTORS) DAN INDIKATOR KINERJA KUNCI (KEY PERFORMANCE INDIKATOR).
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI 1. FAKTOR KEBERHASILAN UTAMA SUATU AREA YANG MENGIDIKASIKAN KESUKSESAN KINERJA UNIT ORGANISASI. 2. INDIKATOR KINERJA KUNCI SEKUMPULAN INDIKATOR YANG DAPAT DIANGGAP SEBAGAI UKURAN KINERJA KUNCI BAIK YANG BERSIFAT FINANSIAL MAUPUN NON FINANSIAL UNTUK MELAKSANAKAN OPERASI DAN KINERJA UNIT BISNIS. INDIKATOR INI DAPAT DIGUNAKAN OLEH MANAJER UNTUK MENDETEKSI DAN MEMONITOR CAPAIAN KINERJA.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI PENGEMBANGAN INDIKATOR KINERJA INDIKATOR KINERJASANGAT PENTING UNTUK MENGETAHUI SUATU AKTIVITAS DAN PROGRAM TELAH DILAKUKAN SECARA EFISIEN DAN EFEKTIF. INDIKATOR UNTUK TIAP-TIAP UNIT ORGANISASI BERBEDA-BEDA TERGANTUNG DARI TIPE PELAYANAN YANG DIHASILKAN. PENENTUAN INDIKATOR KINERJA PERLU MEMPERTIMBANGKAN KOMPONEN BERIKUT : a. BIAYA PELAYANAN (COST OF SERVICE) b. PENGGUNAAN (UTILIZATION) c. KUALITAS DAN STANDAR PELAYANAN (QUALITY AND STANDARDS) CAKUPAN PELAYANAN (COVERAGE), KEPUASAN (SATISFACTION)
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI INDIKATOR KINERJA BIASANYA DIUKUR DALAM BENTUK BIAYA PER UNIT. INDIKATOR PENGGUNAAN (UTILIZATION) PADA DASARNYA MEMBANDINGKAN ANTARA JUMLAH PELAYANAN YANG DITAWARKAN (SUPPLAY OF SERVICE) DENGAN PERMINTAAN PUBLIK (PUBLIC DEMAND). INDIKATOR KUALITAS DAN STANDAR PELAYANAN MERUPAKAN INDIKATOR YANG PALING SULIT DIUKUR, KARENA MENYANGKUT PERTIMBANGAN YANG SIFATNYA SUBYEKTIF. INDIKATOR KEPUASAN BIASANYA DIUKUR MELALUI METODE JEJAK PENDAPAT SECARA LANGSUNG.
E. INDIKATOR KINERJA DAN PENGUKURAN VALUE FOR MONEY SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI VALUE FOR MONEY MERUPAKAN INTI PENGUKURAN KINERJA PADA ORGANISASI PEMERINTAH. ISTILAH “UKURAN KINERJA” PADA DASARNYA BERBEDA DENGAN ISTILAH “INDIKATOR KINERJA”. UKURAN KINERJA MENGACU PADA PENILAIAN KINERJA SECARA LANGSUNG, SEDANGKAN INDIKATOR KINERJA MENGACU PADA PENILAIAN KINERJA SECARA TIDAK LANGSUNG. YAITU HAL-HAL YANG SIFATNYA HANYA MERUPAKAN INDIKASI KINERJA. UNTUK DAPAT MENGUKUR KINERJA PEMERINTAH, MAKA PERLU DIKETAHUI INDIKATOR-INDIKATOR KINERJA SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI MEKANISME PENENTUAN INDIKATOR KINERJA : 1. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN. 2. SPESIFIKASI TEKNIS DAN STANDARISASI. 3. KOMPETENSI TEKNIS DAN PROFESIONALISME. 4. MEKANISME EKONOMI DAN MEKANISME PASAR. 5. MEKANISME SUMBER DAYA MANUSIA. PERAN INDIKATOR KINERJA BAGI PEMERINTAH : 1. MEMBANTU MEMPERJELAS TUJUAN ORGANISASI. 2. MENGEVALUASI TARGET AKHIR (FINAL OUTCOME) YANG DIHASILKAN. 3. MASUKAN UNTUK MENENTUKAN SKEMA INSENTIF MANAJERIAL. 4. MEMUNGKINKAN BAGI PEMAKAI JASA LAYANAN PEMERINTAH UNTUK MELAKUKAN PILIHAN.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI 5. MENUNJUKKAN STANDAR KINERJA. 6. MENUNJUKKAN EFEKTIVITAS. 7. MEMBANTU MENENTUKAN AKTIVITAS YANG MEMILIKI EFEKTIVITAS BIAYA YANG PALING BAIK UNTUK MENCAPAI TARGET SASARAN. 8. MENUNJUKKAN WILAYAH, BAGIAN ATAU PROSES YANG MASIH POTENSIAL UNTUK DILAKUKAN PENGHEMATAN BIAYA. UNIT COST STATISTIC (BIAYA PER UNIT) DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI BENANG MERAH UNTUK MENGUKUR KINERJA. UNIT COST STATISTIC JUGA MENDORONG DILAKUKANNYA INVESTIGASI LEBIH DETAIL ATAS HASIL YANG DICAPAI OLEH SUATU UNIT KERJA.
F. PENGUKURAN VALUE FOR MONEY SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI KRITERIA POKOK MANAJEMEN PUBLIK ADALAH EKONOMI, EFISIENSI, EFEKTIVITAS, TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PUBLIK. INDIKATOR KINERJANYA YANG IDEAL HARUS TERKAIT PADA EFISIENSI BIAYA DAN KUALITAS PELAYANAN.
G. PENGEMBANGAN INDIKATOR VALUE FOR MONEY SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI INDIKATOR VALUE FOR MONEY DIBAGI MENJADI DUA YAITU : INDIKATOR ALOKASI BIAYA (EKONOMI DAN EFISIENSI). INDIKATOR KUALITAS PELAYANAN (EFEKTIVITAS).
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI INDIKATOR KINERJA HARUS DAPAT DIMANFAATKAN OLEH 2 (DUA) PIHAK, YAITU : 1. PIHAK INTERNAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUANTITAS DAN KUALITAS PELAYANAN SERTA EFISIENSI BIAYA. 2. PIHAK EKSTERNAL DALAM RANGKA PELAKSANAAN FUNGSI KONTROL ATAU PENGAWASAN DAN SEKALIGUS SEBAGAI INFORMASI DALAM RANGKA MENGUKUR TINGKAT AKUNTABILITAS PUBLIK.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI 3 (TIGA) POKOK BAHASAN DALAM INDIKATOT VALUE FOR MONEY. EKONOMI PEMBELIAN BARANG DAN JASA DENGAN TINGKAT KUALITAS TERTENTU PADA HARGA TERBAIK (SPENDING LESS). 2. EFISIENSI OUTPUT TERTENTU DAPAT DICAPAI DENGAN SUMBER DAYA (INPUT) YANG SERENDAH-RENDAHNYA (SPENDING WELL).
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI 3. EFEKTIVITAS KONTRIBUSI OUTPUT TERHADAP PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN YANG TELAH DITETAPKAN.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK - MUHAMMAD HANAD HAIFANI PENGUKURAN VALUE FOR MONEY NILAI INPUT (Rp) INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME TUJUAN EKONOMI (hemat) EFISIENSI (berdaya guna) EFEKTIVITAS (berhasil guna) COST EFFECTIVENESS
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI INDIKATOR EFEKTIVITAS BIAYA (COST-EFFECTIVENESS) INDIKATOR EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS HARUS DIGUNAKAN SECARA BERSAMA-SAMA. INDIKATOR EFEKTIVITAS BIAYA MERUPAKAN KOMBINASI INFORMASI EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS DAN MEMBERIKAN UKURAN KINERJA BOTTOM LINE YANG DALAM SEKTOR PUBLIK ANALOG DENGAN PELAYANAN MASYARAKAT.
H. LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN VALUE FOR MONEY SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI PENGUKURAN EKONOMI ADALAH PENGUKURAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASUKAN YANG DIGUNAKAN. EKONOMI MERUPAKAN UKURAN YANG RELATIF EKONOMI = INPUT/INPUT VALUE (DALAM MATA UANG) 2. PENGUKURAN EFISIENSI ADALAH DIUKUR DENGAN RASIO ANTARA OUTPUT DENGAN INPUT. EFISIENSI = OUTPUT/INPUT.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI RASIO EFISIENSI TIDAK DINYATAKAN DALAM BENTUK ABSOLUT MELAINKAN DALAM BENTUK RELATIF. CARA-CARA PERBAIKAN EFISIENSI 1. MENINGKATKAN OUTPUT PADA TINGKAT INPUT YANG SAMA. 2. MENINGKATKAN OUTPUT DALAM PROPORSI YANG LEBIH BESAR DARI PADA PROPORSI PENINGKATAN INPUT. 3. MENURUNKAN INPUT PADA TINGKATAN OUTPUT YANG SAMA. 4. MENURUNKAN INPUT DALAM PROPORSI YANG LEBIH BESAR DARI PADA PROPORSI PENURUNAN OUTPUT.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI RASIO EFISIENSI TIDAK DINYATAKAN DALAM BENTUK ABSOLUT MELAINKAN DALAM BENTUK RELATIF. CARA-CARA PERBAIKAN EFISIENSI 1. MENINGKATKAN OUTPUT PADA TINGKAT INPUT YANG SAMA. 2. MENINGKATKAN OUTPUT DALAM PROPORSI YANG LEBIH BESAR DARI PADA PROPORSI PENINGKATAN INPUT. 3. MENURUNKAN INPUT PADA TINGKATAN OUTPUT YANG SAMA. 4. MENURUNKAN INPUT DALAM PROPORSI YANG LEBIH BESAR DARI PADA PROPORSI PENURUNAN OUTPUT.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI ADA 2 (DUA) EFEISIENSI YAITU : 1. EFISIENSI ALOKASI TERKAIT DENGAN KEMAMPUA UNTUK MENDAYAGUNAKAN SUMBER DAYA INPUT PADA TINGKAT KAPASITAS OPTIMAL. 2. EFIENSI TEKNIS ATAU MANAJERIAL TERKAIT DENGAN KEMAMPUAN MENDAYA GUNAKAN SUMBER DAYA INPUT PADA TINGKAT OUTPUT TERTENTU.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI 3. PENGUKURAN EFEKTIVITAS. ADALAH UKURAN BERHASIL TIDAKNYA SUATU ORGANISASI MENCAPAI TUJUANNYA . EFEKTIVITAS = OUTCOMES/OUTPUT. 4. PENGUKURAN OUTCOMES OUTCOMES ADALAH DAMPAK DARI PELAKSANAAN SUATU KEGIATAN. PENGUKURAN OUTCOMES MEMILIKI 2 (DUA) PERAN YAITU : a. PERAN RETROSPEKTIF TERKAIT DENGAN PENILAIAN KINERJA MASA LALU. b. PERAN PROSPEKTIF TERKAIT DENGAN PENILAIAN KINERJA DI MANA YANG AKAN DATANG.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK - MUHAMMAD HANAD HAIFANI ELEMEN-ELEMEN PENGUKURAN KINERJA VFM DISTRIBUSI MANFAAT EQUITY & EQUALITY O U T C O M E EFEKTIVITAS O U T P U T EFISIENSI 2 THROUGHPUT KAPASITAS VFM FUNGSI PRODUKSI EFISIENSI 1 I N P U T EKONOMI NILAI INPUT (Rp)
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI PENGUKURAN OUTCOME DIGUNAKAN UNTUK MENGARAHKAN KEPUTASAN ALOKASI SUMBER DAYA PUBLIK. ESTIMASI INDIKATOR KINERJA SUATU UNIT ORGANISASI PERLU MELAKUKAN ESTIMASI UNTUK MENENTUKAN TARGET KINERJA YANG INGIN DICAPAI PADA PERIODE MENDATANG. PENENTUAN TARGET TERSEBUT DIDASARKAN PADA PERKEMBANGAN CAKUPAN PELAYANAN ATAU INDIKATOR KINERJA. ESTIMASI DAPAT DILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN : 1. KINERJA TAHUN LALU. DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR UNTUK MENGESTIMASI INDIKATOR KINERJA.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI PENGUKURAN OUTCOME DIGUNAKAN UNTUK MENGARAHKAN KEPUTASAN ALOKASI SUMBER DAYA PUBLIK. ESTIMASI INDIKATOR KINERJA SUATU UNIT ORGANISASI PERLU MELAKUKAN ESTIMASI UNTUK MENENTUKAN TARGET KINERJA YANG INGIN DICAPAI PADA PERIODE MENDATANG. PENENTUAN TARGET TERSEBUT DIDASARKAN PADA PERKEMBANGAN CAKUPAN PELAYANAN ATAU INDIKATOR KINERJA. ESTIMASI DAPAT DILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN : 1. KINERJA TAHUN LALU. DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR UNTUK MENGESTIMASI INDIKATOR KINERJA.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI EXPERT JUDGEMENT. DIGUNANAKAN KARENA KINERJA TAHUN LALU AKAN SANGAT BERPENGARUH TERHADAP KINERJA BERIKUTNYA 3. TREND DIGUNAKAN DALAM MENGESTIMASI INDIKATOR KINERJA KARENA ADANYA PENGARUH WAKTU DALAM PENCAPAIAN KINERJA UNIT KERJA. Y = a + bt DIMANA Y = INDIKATOR KINERJA. a= INDIKATOR KINERJA AUTOMOUS t = TIME LOG
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI 4. REGRESI Y = a+b1X1+b2X2+e Y = a+B1x1+b2X2+e Dengan menggunakan rumus regresi sederhana dapat dilakukan estimasi kinerja unit kerja.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - MUHAMMAD HANAD HAIFANI PERTIMBANGAN DALAM MEMBUAT INDIKATOR KINERJA HASIL KEBIJAKAN ADA 3(TIGA) KELUARAN (OUTPUT) AKIBAT (TUJUAN FUNGSIONAL DAN DAMPAK (OUTCOME/TUJUAN AKHIR) 3. DISTRIBUSI MANFAAT (DISTRIBUTION OF BENEFITS)