1 / 24

Gradually Varied Flow

Gradually Varied Flow. Week #8. Contoh. A. Q=955 m3/det P. + 4,5. So=0,0826 L=~. B. C. So=0,00066 L=1200 m. + 0,0. So=0,00172 L=650 m. D. 40 m, k = 4 mm. Kedalaman kritis. Kedalaman normal. Luas penampang kritis. Keliling basah. Jari-jari hidrolis. Kekasaran saluran.

Download Presentation

Gradually Varied Flow

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Gradually Varied Flow Week #8

  2. Contoh A Q=955 m3/det P + 4,5 So=0,0826 L=~ B C So=0,00066 L=1200 m + 0,0 So=0,00172 L=650 m D 40 m, k = 4 mm

  3. Kedalaman kritis Kedalaman normal Luas penampang kritis Keliling basah Jari-jari hidrolis Kekasaran saluran Kedalaman normal • superkritis • subkritis • subkritis

  4. Hydraulic Jump di AB? Kedalaman di hilir loncatan tidak mungkin karena y2>yn  loncatan terjadi di BC Analisis Aliran CD

  5. Pada segmen CD – tentukan titik P (kedalaman normal) PD < CD (650 m)  kedalaman di titik p = kedalaman normal CD YC = Yn(CD)

  6. B M 1 N 2 O C Panjang B-1= 314 m

  7. Panjang loncatan = 28,13 m Pemisalan y1= 2m berarti tidak benar, cari pemisalan lain ulangi langkah yang sama

  8. Menghitung panjang X berdasarkan y = 1,12 m dan Y1 = 2,7 m YB = 1,12 m VB = 21, 317 m/det ESB= 24,281 m SfB=0,0819639 Y1 = 2,7 m V1 = 8, 843 m/det ES1= 6,686 m Sf1=0,0062879 Sfr= 0,0441259 m x = 404,8 m Menghitung panjang loncat air y1=1,12 y2=4,833m L = 15,9 m Menghitung panjang 2-C berdasar y2=4,833 m dan YC = 4,25 m Y2 = 4,833 m V2 = 4,464 m/det ES2= 6,3638 m Sf2=0,000903536 YC = 4,25 m VC = 5, 618 m/det ESC= 5,8585 m SfC=0,001722364 Sfr= 0,00131295 m x = 774 m Total panjang = 404,8+15,9+774 = 1194,7 m Asumsi benar, loncatan air terdapat pada segmen BC

  9. Trapesium • Saluran trapesium dengan lebar 5 m dan kemiringan tebing 1:1 mempunyai dasar n=0,022. Kemiringan dasar saluran So=0,012 dan debit aliran 40 m3/det yang berasal dari suatu waduk. Hitung profil muka air dengan metode langkah langsung.

  10. Trapesium;Ketinggian dan Slope kritik Saluran trapesium dengan lebar dasar 15 m dan kemiringan tebing 1:1 mengalirkan debit 100 m3/det. Apabila koefisien Manning n=0,02 Kedalaman kritis dan kemiringan kritis dari aliran tersebut: Yc = 1,59 m dan Sc = 0,0038

  11. Penyelesaian persamaan aliran berubah lambat laun Persamaan-persamaan : Diselesaikan dengan metode numerik Metode numerik : • Direct step method  jarak dari kedalaman √ • Standard step method kedalaman dari jarak • …. • Metode Integrasi Numerik

  12. Direct step method Langkah-langkah • Tentukan kedalaman kontrol sebagai awal • Perkirakan profil aliran atau perubahan kedalaman jika memungkinkan. • Pilihlah perbedaan kedalaman yang sesuai • Lakukan perhitungan pada rata-rata kedalaman • Hitunglah Dx • Ulangi lagi hingga perbedaan kedalaman dan jarak yang memadai tercapai

  13. Standard step method Langkah-langkah • Asumsikan kedalaman kontrol • Hitunglah energi spesifik Es • Hitunglah Sf • Hitunglah DEs • Hitunglah DEs(x+Dx) = Es + DEs • Ulangi lagi hingga DEs(x+Dx) = Es

  14. Standard step method-alternatif Langkah-langkah mirip dengan standard step

  15. Metode Integrasi Numerik

  16. Metode Integrasi Numerik • Berdasarkan nilai yi awal yang diketahui dihitung nilai fi • Pertama kali dianggap fi+1 = fi • Hitung nilai yi+1 dari persamaan dengan menggunakan nilai fi+1 yang diperoleh dari langkah 2 atau nilai fi+1 yang diperoleh dalam langkah 4. • Hitung nilai baru yi+1 dengan menggunakan nilai fi+1 yang dihitung dari nilai yi+1 dari langkah 3 • Apabila nilai yi+1 yang diperoleh dalam langkah 3 dan 4 masih berbeda jauh, maka langkah 3 dan 4 diulangi lagi. • Sesudah nilai yi+1 yang benar diperoleh dihitung nilai yi+2 yang berjarak Dx dari • Prosedur di atas diulangi lagi sampai diperoleh nilai ya di sepanjang saluran.

  17. contoh • Saluran lebar berbentuk segiempat mengalirkan debit tiap saluran lebar q=2,5 m3/d/m mempunyai kemiringan dasar So=0,001 dan n=0,025. Hitung profil muka air (garis pembendungan) yang terjadi karena adanya bendung dimana kedalaman air sedikit di hulu bendung adalah 2 m, dengan metode integrasi numerik.

  18. Untuk y2, karena hanya ada satu f, Hitung..

  19. 1,7613 yn

  20. Latihan • Saluran lebar segiempat dengan debit tiap satuan lebar 2,5 m3/det/m. Kemiringan dasar saluran 0,001 dan koefisien Manning n=0,015. Pada suatu titik kedalaman air adalah 2,75 m. Berapakah kedalaman air pada jarak setiap interval 200 m dari titik tersebut ke arah hulu. Gunakan metode integrasi numerik.

More Related