1.35k likes | 1.43k Views
DIGENETIC TREMATODES. Siklus Hidup. DIGENETIC TREMATODES. CLINOSTOMUM ✓ Clinostomiasis larvaire : penyakit yang disebabkan oleh metacercaria genus Clinostomum , habitat : di bawah kulit, dalam otot, dari bermacam- macam ikan air tawar, katak salamander tiger.
E N D
DIGENETIC TREMATODES CLINOSTOMUM ✓ Clinostomiasis larvaire : penyakit yang disebabkan oleh metacercaria genus Clinostomum, habitat : di bawah kulit, dalam otot, dari bermacam- macam ikan air tawar, katak salamander tiger. ✓ Habitat Cacing dewasa : dalam rongga mulut, faring dan esofagus bangsa burung - burung bangau
✓ Metacercaria berbentuk nodule/kista, habitat :rongga tubuh, dibawah kulit di seluruh tubuh, dan tertanam pada otot ikan. ✓ Larva cacing ini disebut Yellow Grubs, menyerang ikan salmon, Cyprinida, Esocidae dan Siluridae(catfish). ✓ Distribusi: kosmopolit
Phylum : PlatyhelminthesClassis : TrematodaOrdo : DigeneaFamilia : ClinostomatidaeGenus : ClinostomumSpecies :C complanatum= C microstomum= C piscidum TAXONOMI/KLASIFIKASI
Morfologi: • Ukuran cacing dewasa 3–10 X 2–3mm • Pipih, bagian lateral konkaf • Tidak mempunyai faring • Caecum sangat panjang • Ovarium kecil, terletak diantara testis yang terletak tandem • Ukuran telur 105 – 146 X 65 – 75 μm
Clinostomum dewasa Metacercaria
Keterangan : VB : Ventouse Buccale = Oral sucker VV : Ventouse Ventral = Ventral sucker Vg : Vitteline gland Cae : Caecum T : Testis Ut : Uterus O : Ovari
Cercaria berbentuk furcocercaria Metacercaria berukuran 1,5–4/6 mm x 2 mm, warna putih Siklus hidup : Inang perantara I : siput air :Lymnea, Planorbis dan Helisoma Inang perantara II: Bangsa amfibi dan ikan
Ikan terinfeksi karena termakannya telur cacing yang dikeluarkan hospes definitif (burung pantai/pemakan ikan). • Telur dikeluarkan oleh inang definitif (burung) --miracidium di dalam air --- IP I moluska– ------ penetrasi secara aktif melalui jaringan lunak moluska----sporokista----redia induk----redia anak----cercaria dalam bentuk furcocercaria----- keluar dari tubuh siput dan berenang --------- menempel pada kulit IP II : ikan-----------metacercaria dibawah kulit/hipodermis atau pada superfisial dari kulit .
Jika ikan yang terinfeksi metacercaria termakan burung pemakan ikan -------- - berkembang menjadi cacing dewasa. Periode prepaten : 3 hari Metacercaria terbentuk 2 minggu pasca infeksi dan mencapai masak setelah 20 minggu. Metacercaria dapat membesar setelah 2 tahun dan dapat bertahan sampai 4 tahun
Patogenesis dan Gejala Klinis : ❐ Ikan ukuran besar dan dewasa lebih sering terinfeksi dari pada ikan kecil dan muda; betina lebih peka daripada jantan. ❐ Nodule/kista 1 – 3 mm diameter, warna krem. Nodule nampak terutama 3 minggu pasca infeksi
Infeksi berat: kesulitan bergerak, peredaran darah sub kutan terhambat.--sangat sensitif pada keadaan anaerob-- mati. Lesi-lesi : ❐ Metacercaria terbungkus jaringan hospes---- membentuk kulit menjadi menebal (sampai 0,1 mm tebalnya). • Dinding jaringan yang membungkus metacercaria berpigmen hitam
Diagnosis: 1. Berdasarkan klinis nampak sejumlah nodule berwarna krem berukuran kecil dan non-ulceratik. 2.Diagnosis dikonfirmasi dengan diketemukan metacercaria, karakternya mirip dengan cacing dewasa.
Kontrol penyakit: ❐ Molluscida : niclosamide 10 ppm memberantas mollusca tapi juga toxic terhadap ikan ------- IP I yang terinfeksi cercaria-------- menginfeksi ikan ❐ Pemberian desinfektan : alkohol 30%,mercurochrom dan gentian violet 1 % ❐ Public Health : memasak ikan secara sempurna.
Transversotremiasis • Penyebab: Transversotrema sp- termasuk ektoparasit • Habitat cacing dewasa :Kulit dibawah sisik • Hospes definitif: ikan kakap (Lates calcafier), ikan blanakan (Mugil sp) dan ikan mujair(Tilapia mossambica) • Distribusi : Perairan/ sungai di Tabanan,Bali
Morfologi : • Tubuhnya lebih lebar dari pada panjangnya dan agak melingkar. • Oral sucker tidak ada • Mulut terbuka langsung kedalam faring
Klasifikasi/Taxonomi • Phylum : Platyhelminthes • Classis : Trematoda • Ordo : Digenea • Familia : Transversotrematidae • Genus : Transversotrema • Species : Transversotremasp
Inang perantara : siput air Melanoides sp habitat pada fresh water dan brackish-water Life Cycle: miracidium berenang mencari inang perantara siput air di perairan air tawar dan payau- berkembang menjadi sporokista- redia-- cercaria Stadium infektif cercaria yang penetrasi dari tubuh siput--- berenang dan menempel pada tubuh inang definitif/ikan dibawah sisik---- berkembang menjadi cacing dewasa
Gejala Klinis : • Kerusakan jaringan kulit • Peradangan kulit • Stress Pengobatan: Dengan CuSO4 0,7 ppm 2 kali dalam waktu 24 jam
Genus Diplostomulum = Diplostomum MORFOLOGI: • Bagian anteriornya seperti daun • Bagian ventral konkaf • Bagian posterior pendek dan berbentuk kerucut, dilengkapi muscular pseudo sucker di bagian latero-anterior (pada setiap bagian anterior oral sucker), bentuknya seperti telinga, disebut cotylae
Larva DiplostomulumdisebutEye flukes • Habitat metacercaria : lensa mata disebut juga White Eye, juga di rongga tubuh dan susunan saraf pusat • Metacercaria biasanya tidak berbentuk kista tapi membentuk kapsul dari jaringan hospes • Dapat menyebabkan kebutaan dan kematian. • Cacing dewasa : Diplostomum spp.
Genus Neascus • Disebut White Grubs atau jika dikelilingi pigmen dari hospes dikenal dengan sebutan Black Spot= Black Spot Disease • Menyebabkan Melanophore Reaction di sekitar infeksi metacercaria/kista.
Morfologi : • Bagian anterior mirip dengan Diplostomulum. • Larva berukuran 2 -3 mm • Bagian posterior berkembang dengan baik dan memanjang • Tidak mempunyai pseudo sucker lateral (cotylae)
Metacercaria dikelilingi dinding kista yang tipis • Habitat pada kulit • Cacing dewasa : Neascus spp.
Cara Penularan : • Ikan sebagai inang perantara II dan inang perantara I mollusca • Termakannya telur cacing dari definitive host/burung->miracidium, menembus jaringan tubuh mollusca /snailsporokistaredia cercaria-metacercaria
Kontrol penyakit : • Praziquantel • Pemberian molluscida---- memberantas snail/mollusca • Kista dioperasi
DIGENEA DALAM SALURAN PENCERNAAN Penyebab: Azygia lucii • Termasuk digenetik trematoda • Morfologi: • Ukuran : panjang mencapai 3 cm (1 – 5 cm) • Tubuhnya memanjang • Kutikula tebal dan tidak berduri tapi kasar
Ovarium terletak di bagian anterior testes, jarang di bagian posterior testes • Glandula vitteline sedikit memanjang terletak di depan testes • Uterus bercabang keatas, terletak antara ovarium dan ventral sucker
Inang perantara : snail/moluska dari jenis Gastropoda • Ikan kecil dapat sebagai parathenic host.
Azygia lucii Habitat : esofagus, lambung dan usus dari Ikan Percha (Perca fluvitilis) • Cercaria dalam bentuk furco-cercaria. • Metacercaria dapat membentuk kista dalam tubuh inang perantara:moluska. Inang definitif : ikan terinfeksi karena memakan siput/moluska.