80 likes | 379 Views
ANESTESIOLOGI. Dr. H. Chilafat Dalimunthe SpAn Departemen Anestesiologi FK Universitas Malahayati. RESPIRASI. KATA KUNCI. Pembuangan CO2 ditentukan oleh ventilasi alveolar, bukan dari total, ventilasi semenit
E N D
ANESTESIOLOGI Dr. H. Chilafat Dalimunthe SpAn Departemen Anestesiologi FK Universitas Malahayati
KATA KUNCI • Pembuangan CO2 ditentukan oleh ventilasi alveolar, bukan dari total, ventilasi semenit • Pada kasus ekstrim : Ventilasi dead space dapat meningkat secara bermakna pada pasien penyakit paru obstruktif kronik dan emboli paru di lebih dari 80% sampai 90% ventilasi semenit • Bernafas dengan volume paru rendah dapat meningkatkan resistensi jalan napas dan menyebabkan penutupan jalan nafas
Hipoksemia dapat disebabkan oleh hipoventilasi alveolar, gangguan difusi, ventilasi-perfusi mismatch dan shunt kanan ke kiri • Hampir semua obat anestesi mengurangi tonus otot, yang akhirnya menurunkan kapasitas residual fungsional (FRC) mendekati awake residual volume • Penurunan FRC selama anestesi dengan ventilasi O2 tinggi dapat menyebabkan atelektasis
Preoksigenasi sebelum dan selama induksi anestesi merupakan penyebab utama atelektasis • Anestesi umum menyebabkan ketidak-seimbangan ventilasi-perfusi (penutupan jalan napas) dan shunt (atelektasis) • Vasokonstriksi paru hipoksik ditumpulkan oleh kebanyakan obat anestesi, sehingga meningkatkan ketidakseimbangan ventilasi-perfusi • Kerja napas meningkat selama anestesi, akibat compliance napas berkurang (mengurangi volume paru yang tersedia untuk ventilasi?) dan resistensi jalan nafas meningkat (FRC diturunkan, lebih lanjut mengurangi ukuran airway?).