120 likes | 275 Views
BAB XIV. KEUANGAN DAERAH. KINERJA PELAKSANAAN UU NO. 5 / 1974. Utk Propinsi baru sampai tahun 1997/1998 Utk Kabupaten & Kotamadya baru sampai 1996/1997. ANALISIS KINERJA PELAKSANAAN UU NO. 5 / 1974. Kebutuhan Fiskal NJ = ns Zj NJ = Kebutuhan fiskal juridiksi j
E N D
BAB XIV KEUANGAN DAERAH
KINERJA PELAKSANAAN UU NO. 5 / 1974 • Utk Propinsi baru sampai tahun 1997/1998 • Utk Kabupaten & Kotamadya baru sampai 1996/1997
ANALISIS KINERJA PELAKSANAAN UU NO. 5 / 1974 • Kebutuhan Fiskal NJ = ns Zj NJ = Kebutuhan fiskal juridiksi j Ns = Biaya menyediakan tingkat pelayanan (misalnya pendekatan) setiap satuan Z Zj = Populasi target.
2. Kapasitas Fiskal Cj = ts Bj Cj = Kapasitas fiskal juridiksi j ts = tarif fiskal standar Bj = basis fiskal
Pendekatan Utk Melihat Kinerja Keuangan Daerah 1) Derajat Desentralisasi fiskal pusat & daerah:
Menentukan posisi fiskal • Dengan mencari koefisien PAD terhadap PDRB. semakin elastis PAD suatu daerah, maka struktur PAD di daerah tsb makin baik. Formula yg dipakai: e = elastisitas y = PDRB Δ = perubahan TR = penerimaan pajak
PELAKSANAAN UU NO. 22 & 25 / 1999 • PP No.25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah & Propinsi sbg Daerah Otonom • PP No.104 tahun 2000 tentang Dana Perimbangan • PP No.105 tahun 2000 tentang Pengelolaan & Pertanggungjawaban Keuangan Daerah • PP No.25 tahun 2000 tentang Pengelolaan & Pertanggungjawaban