80 likes | 332 Views
BAB XIV. MESIN TURING. Spesifikasi Mesin Turing. Stack yang terdapat pada PDA memiliki keterbatasan kemampuan akses karena hanya diperkenankan mengakses data yang terdapat pada top stack.
E N D
BAB XIV MESIN TURING
Spesifikasi Mesin Turing Stack yang terdapat pada PDA memiliki keterbatasan kemampuan akses karena hanya diperkenankan mengakses data yang terdapat pada top stack. Untuk memindahkan akses pada bagian yang lebih rendah dari top stack, harus memindahkan bagian di atasnya. Permasalahan yang ada sekarang bukan keterbatasan memori tetapi bagaimana memori tersebut diorganisasikan.
Mesin Turing lebih bersifat umum, dan memiliki kemampuan lebih tinggi daripada finite state automata maupun push down automata dari segi aksi dan komponennya. • Pada mesin Turing, memori akan berupa suatu pita yang pada dasarnya berupa array atau deretan sel-sel penyimpanan. Pita tersebut tidak mempunyai sel pertama dan sel terakhir. • Setiap sel mampu menyimpan sebuah simbol tunggal. • Pita dapat memuat informasi dalam jumlah tak terbatas, dan dapat dijelajahi/diakses pada bagian manapun dan urutan manapun dari pita.
Terdapat sebuah head yang menunjukkan posisi yang di akses oleh pita. • Head dapat bergerak kekanan dan kekiri untuk membaca input dari pita dan sekaligus juga bisa melakukan penulisan pada pita atau mengubah isi pita. • Mesin Turing bisa dianalogikan seperti komputer sederhana, dengan sejumlah state sebagai memori, pita sebagai secondary storage, dan fungsi transisi sebagai program.
Sebuah Mesin Turing secara formal dinyatakan dalam 7 tupel : • Q = Himpunan state. • = Himpunan simbol input • = Simbol-simbol pada pita. • = Fungsi transisi • S = State awal, S Q • F = Himpunan final state • b = Simbol kosong.
Mekanisme kerja Mesin Turing • Pergerakan mesin Turing : R = right/kanan, L = left/kiri. • Fungsi transisi : (q1, a) = (q1, a, R) dibaca : Pada state q1, head menunjuk karakter ‘a’ pada pita menjadi state q1, head bergerak ke kanan.
Prinsip dalam menggerakkan mesin Turing : • Lihat state semula dan simbol yang ditunjuk head. • Berdasarkan fungsi transisinya: tentukan state berikutnya, lakukan penulisan ke pita, dan gerakkan head ke kanan atau ke kiri. • Bila dari pasangan (state, yang ditunjuk head) tidak ada lagi transisi, berarti mesin turing berhenti. • Bila mesin turing berhenti di dalam final state berarti input diterima, jika sebaliknya berarti input ditolak.
Deskripsi Seketika pada Mesin Turing • Deskripsi seketika diperlukan untuk menyatakan secara formal konfigurasi mesin Turing pada suatu saat. • Perubahan dari suatu kondisi ke berikutnya dipisahkan dengan tanda ‘ —’ (dibaca : berubah menjadi).