120 likes | 542 Views
Bismillahirrahmanirrahim. SISTEM POLITIK DAN KORUPSI MENURUT ISLAM. KHUSNUL KHOTIMAH : 135050101111133 ILHAM AKBAR MAULANA : 135050101111126 SCEHAN ALIF ILHANY : 135050101111081 DIBYA HADI WIGUNA : 135050101111088 RONI PRIA SANTOSA : 135050101111095
E N D
Bismillahirrahmanirrahim.... SISTEM POLITIK DAN KORUPSI MENURUT ISLAM
KHUSNUL KHOTIMAH : 135050101111133 ILHAM AKBAR MAULANA : 135050101111126 SCEHAN ALIF ILHANY : 135050101111081 DIBYA HADI WIGUNA : 135050101111088 RONI PRIA SANTOSA : 135050101111095 ENTEK ALEXANDER : 135050101111103 SURYA ARIYANDA : 135050101111111 YUSUF EKO PRIYANTO : 135050101111118 Nama anggota kelompok 7
Latar Belakang Politik merupakan pemikiran-pemikiran yang berhubungan dengan mengurus kepentingan masyarakat. Pemikiran tesebut dapat berupa pedoman,keyakinan, hukum. Atau aktivitas yang terjadi maupun berupa informasi-informasi. Dizaman sekarang politik sangat sering dikaitkan dengan korupsi. Terdapat banyak ungkapan yang dapat di pakai untuk menggambarkan pengertian korupsi, meskipun tidak seutuhnya benar. Akan tetapi tidak terlalu menjauh dari hakikat dan pengertian korupsi itu sendiri. Ada sebagian yang menggunakan istilah “ikhtilas” untuk menyebutkan prilaku koruptor, meskipun dalam kamus di temukan arti aslinya yaitu mencopet atau merampas harta orang lain. BAB IPENDAHULUAN
A. Konsep Politik dalam Islam Kata politik berasal dari bahasa Latin politicos yang berarti relating to cityzen (hubungan warga negara), dalam bahasa Arab, politik biasa diterjemahkan dengan kata siyasah, kata ini diambil dari kata saasa-yasuusu yang diartikan mengemudi, mengendalikan dan mengatur ( M. Quraish Shihab, 2000 ). Jadi kata politik diartikan mengurus, mengatur kepentingan seseorang. BAB IIPEMBAHASAN
B. Istilah Korupsi korupsi merupakan prilaku yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di pemerintahan yang terletak pada penggunaan kekuasaan dan wewenang.
Sifat jujur merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan dunia. Kehidupan dunia tidak akan baik, dan agama juga tidak bisa tegak di atas kebohongan, khianat serta perbuatan curang.Jujur dan mempercayai kejujuran, merupakan ikatan yang kuat antara para rasul dan orang-orang yang beriman dengan mereka. Allah berfirman.وَالَّذِيجَآءَبِالصِّدْقِوَصَدَّقَبِهِأُوْلَئِكَهُمُالْمُتَّقُونَلَهُممَّايَشَآءُونَعِندَرَبِّهِمْذَلِكَجَزَآءُالْمُحْسِنِينَ"Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan orang yang membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Rabb mereka. Demikianlah balasan orang-orang yang berbuat baik". [Az zumar:33-34]. C. Sifat Jujur
Rasulullah saw. bersabda, “Tiada iman pada orang yang tidak menunaikan amanah; dan tiada agama pada orang yang tidak menunaikan janji.” (Ahmad dan Ibnu Hibban) Secara syar’i, amanah bermakna: menunaikan apa-apa yang dititipkan atau dipercayakan. Itulah makna yang terkandung dalam firman Allah swt. “Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah-amanah kepada pemiliknya; dan apabila kalian menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kalian menetapkan hukum dengan adil.” (An-Nisa: 58) D. Sifat Amanah
Seorang hakim dapat mempertimbangkan dan menganalisa berat dan ringannya perbuatan yang dilakukan oleh pelaku korupsi. Kejahatan yang telah ditetapkan sanksi hukuman oleh nash, seorang hakim tidak punya pilihan lain kecuali menerapkannya. Meskpun sangsi hukuman bagi pelaku korupsi tidak dijelaskan dalam nash secara tegas, akan tetapi perampasan dan penghianatan dapat diqiyaskan sebagai penggelapan dan korupsi. E. Sanksi Tindak Pidana Korupsi dalam Perspektif Islam
Ta’zir ialah hukuman terhadap terpidana yang tidak ditentukan secara tegas bentuk sangsinya didalam nash. Hukuman ini dijatuhkan unutk memberikan pelajaran terhadap terpidana agar ia tidak mengulangi kejahatan yang pernah ia lakukan.
Jadi kesimpulannya adalah KORUPSI merupakan dunia hantu yang hanya sebuah kenikamatan dunia yang fana..maka jadilah khalifah ( pemimpin ) yang dapat dipercaya,jujur,adil dan berwibawa agar Islam kembali ketujuan semula seperti yang diajarkan Nabi Muhammad saw. Menjadi agama Rahmatan lil Alamin... BAB IIIKESIMPULAN dan SARAN