270 likes | 910 Views
POLITIK PERTANIAN DALAM SISTEM EKONOMI ISLAM. WIWIT RAHAYU, SP MP. PENGERTIAN. Politik pertanian adalah pengaturan / penerapan berbagai kebijakan di bidang pertanian yang ditujukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di bidang pertanian.
E N D
POLITIK PERTANIAN DALAM SISTEM EKONOMI ISLAM WIWIT RAHAYU, SP MP
PENGERTIAN Politikpertanianadalahpengaturan/penerapanberbagaikebijakandibidangpertanian yang ditujukanuntukmewujudkankesejahteraanmasyarakatdibidangpertanian • Bidangpertanianterkaitdenganbidang/sumberekonomi yang lain: industri, perdagangan, danjasa • Mencakuppengaturandibidangproduksi, pengolahanhasil, perdaganganpertanian
Kebijakandibidangproduksi • Peningkatanproduksiuntukmenjaminketersediaanpangan Program • Intensifikasi:penggunaansaranaproduksi yang baiksepertibibitunggul, obat-obatan, teknologi, bantuan modal • Ekstensifikasi:peningkatanproduksipertaniandenganperluasanlahan
Strategipeningkatanproduksipertaniandiarahkanpada : • Meningkatkanproduksibahanmakanan, karenabahanmakananmerupakankebutuhanpokokmasyarakat. • Meningkatkanproduksibahan-bahan yang diperlukanuntukmembuatpakaiansepertikapas, wool, pohonramidan sutra. • Meningkatkankomoditi-komoditi yang memilikipotensipasarluarnegeri yang menguntungkan.
Program ekstensifikasi Program ekstensifikasidilaksanakanmelaluihukum-hukum yang terkaitdenganpertanahan. • Negara mendorongrakyatuntukmenghidupkantanahmati • Negara memberikantanahsecaracuma-cumakepadaorang yang mampudanmaubertanitetapitidakmemilikilahan • Negara memaksaorang yang memilikilahanuntukmengolahnyakalauselama 3 tahunditelantarkanmakaakandiberikankepadaorang yang maumengolahnya • Laranganmenyewakanlahanpertanian
KebijakanPertanahanMenurut Islam • Sistemekonomi Islam mengakuitanahtermasukdalamkategorikepemilikanindividuapabilatidakadaunsur-unsur yang menghalanginyasepertiterdapatkandunganbahantambangataudikuasaiolehnegara. Ketikakepemilikaninidianggapsahsecarasyariah, makapemiliktanahmemilikihakuntukmengelolanyamaupunmemindahtangankansecarawaris, jualbelidanpembelian. • Sistemekonomi Islam jugatelahmenetapkanmekanismelainnyadalampenguasaantanahsecarakhususyaitumenghidupkantanahmatidanpemberianolehnegara.
Menghidupkan Tanah Mati • Menghidupkantanahmati (ihya’ulmawat) artinyamengelolaataumenjadikantanahmati agar siapditanami. Yang dimaksudtanahmatiadalahtanah yang tidaktampakdimilikiolehseseorang, dantidakterdapattanda-tandaapa pun, sepertipagar, tanaman, pengelolaan, ataupun yang lain. HakkepemilikaniniditetapkanberdasarkanbeberapahaditsRasulullah saw. • “Siapasaja yang telahmengelolasebidangtanah, yang bukanmenjadihakorang lain, makadialah yang lebihberhak.” (HR. Imam BukharidariAisyah) • “Siapasaja yang telahmemagarisebidangtanahdenganpagar, makatanahituadalahmiliknya.” (HR. Abu Daud) • “Siapasaja yang telahmenghidupkansebidangtanahmati, makatanahituadalahhakmiliknya.” (HR. Imam Bukhari)
Pemberian Negara • Pemberiannegara (iqtha’) adalahmemberikantanah yang sudahdikeloladansiapuntuklangsungditanami, atautanah yang nampaksebelumnyatelahdimilikiolehseseorang. Dengankata lain, mekanismeinihanyaberlakupadatanah yang tidakmati. Pemberiantanaholehnegarajugadisertaidenganpenganugerahanhakkepemilikansecarautuh. • BaidhurimelaporkanbahwapemberianRasulullahkepadaBilalibn al-HaritsolehRasulullahtelahdijualolehahliwarisnyakepadaUmar.
PengelolaanLahanPertanian • Keharusanmengelolalahan, tidakbolehmenelantarkan Rasulullah saw. bersabda: “Siapa yang mempunyaisebidangtanah, hendaknyadiamenanaminya, atauhendaknyadiberikankepadasaudaranya. Apabiladiamengabaikannya, makahendaknyatanahnyadiambil” (HR. Imam Bukhari) “Umarmengatakan: ‘Siapasaja yang mengabaikantanahselamatigatahun, yang tidakdiakelola, laluadaorang lain mengelolanya, makatanahtersebutadalahmiliknya.”
Syariahtelahmenjadikanpemilikantanahpertaniandengancaradikelola. Semuanyainiadalah agar tanahtersebutselaluditanamidandikelolasecara optimal. • seorangpemiliktanahbolehmenanamitanahnyadenganalatnya, benih, hewandanpekerja-pekerjanya. Diajugabolehmempekerjakanparapekerjauntukmenanaminya. Apabiladiatidakmampuuntukmengusahakannya, makadiaakandibantuolehnegara. • apabilatanahtidakditanamiolehpemiliknya, makatanahtersebutakandiberikankepadaorang lain sebagaipemberiancuma-cuma, tanpakompensasiapa pun, laludiamenggarapnya. Apabilapemiliknyatidakmenggarapnyadantetapmenguasainya, makadibiarkanselamatigatahun. Apabilatanahtersebutdibiarkan – tanpadikelola - selamatigatahun, makanegaraakanmengambiltanahtersebutdaripemiliknyadandiberikankepada yang lain.
2. Laranganmenyewakantanah • Di dalamShahih Muslim disebutkan: “Rasulullah saw. melarangpengambilansewaataubagianatastanah” • Diriwayatkan, “Rasulullah saw. melarangmenyewakantanah. Kamibertanya: WahaiRasulullah, kalaubegitukamiakanmenyewakannyadenganbibit. Beliaumenjawab: ‘Jangan. ‘Bertanya (sahabat): ‘Kamiakanmenyewakannyadenganjerami. Beliaumenjawab: “Jangan.” Bertanya (sahabat): ‘Kamiakanmenyewakannyadengansesuatu yang adadiatasrabi. Beliaumenjawab: “Jangan. Kamutanamiataukamuberikantanahitukepadasaudaramu.” (HR. Imam Nasa’i)
Dalamhaditsshahihdinyatakan : “Bahwabeliau (Nabi) melarangpengambilansewadanbagianatassuatutanah, sertamenyewakandengansepertigaataupunseperempat.” Imam Abu DaudmeriwayatkandariRafi’ bin Khudaij, bahwaRasulullah saw. bersabda: “Siapasaja yang mempunyaitanah, hendaknyamenanamitanahnya, atauhendaknya (diberikan agar) ditanamiolehsaudaranya. Dan janganlahmenyewakannyadengansepertiga, seperempat, maupundenganmakanan yang sepadan.” • Laranganpenyewaanlahanpertaniansecaraekonomidapatdipahamisebagaiupaya agar lahanpertaniandapatberfungsisecara optimal.
KebijakandiSektorIndustriPertanian • Negara hanyaakanmendorongberkembangnyasektorriilsaja • Mengaturjeniskomoditidansektorindustriapasaja yang bolehatautidakbolehdibuat • Menyediakansaranadanprasarana yang mendukungtumbuhnyaindustripertaniansecaramemadai (bahanbaku, transportasi, teknologi, pasar) • Menyediakanlembaga-lembagapendukunglainnya (lembagapenyuluhanpertanian, lembagakeuangan)
KebijakandiSektorPerdaganganHasilPertanian • negaramelakukanberbagaikebijakan yang dapatmenjaminterciptanyamekanismepasarsecaratransparan, tidakadamanipulasi, tidakadaintervensi yang dapatmenyebabkandistorsiekonomisertatidakadapenimbunan yang dapatmenyebabkankesusahanbagimasyarakat
Kebijakan yang ditempuh: • Pertama : Negara menyediakanberbagaiprasaranajalan, pasardansaranatransportasi yang dapatmengangkuthasilpertaniandanhasilindustripertaniansecaracepatdandenganhargamurah. • Kedua : Negara harusmenjamin agar mekanismehargakomoditipertaniandanhargakomoditihasilindustripertaniandapatberjalansecaratransparandantanpaadamanipulasi.
TelahdiriwayatkandariIbnuMas’udbahwa : • “Rasulullah saw telahmelarangmelakukanpenghadanganterhadapparapedagang” (HR. Bukhari-Muslim) JugadiriwayatkanbahwaRasulullah saw bersabda : • “Janganlah kalian hadangkafilah-kafilah (orang-orang yang berkendaraan) danjanganlahorang yang hadir (orangdikota) menjualkanbarangmilikorangdesa.” (HR Bukhari-Muslim) LaranganRasulullah saw terhadapaktivitasini, agar harga yang berlakubenar-benartransparandantidakada yang memanfaatkanketidaktahuansatupihak –baikpenjualmaupunpembeli—. Dengandemikianharga yang berlakuadalahhargapasar yang sebenarnya.
Ketiga :Pemerintahharusmembuatkebijakan yang dapatmenjaminterciptanyaharga yang wajarberdasarkanmekanismepasar yang berlaku.Mekanismepasar yang berjalan normal, perekonomianakanberjalandengansebaik-baiknya. • secarapreventifnegaramenjaga agar mekanismepasardapatberjalan. Negara jugaakanmengawasimekanismepenawarandanpermintaanuntukmencapaitingkatharga yang didasari rasa keridlaan. • Islam melarangnegaramempergunakanotoritasnyauntukmenetapkanhargabaikhargamaksimummaupunhargadasar. Terdapatriwayattentanghalini.
“Suatuketikaorang-orangberserukepadaRasulullah saw. menyangkutpenetapanharga, “WahaiRasulullah saw. harga-harganaik, tentukanlahhargauntukkami.” Rasulullahlalumenjawab : “Allahlah yang sesungguhnyaPenentuharga, Penahan, PembentangdanPemberirizki. Akuberharap agar bertemukepada Allah tidakadaseorangpun yang memintakepadakutentangadanyakezalimandalamurusandarahdanharta.” (HR. AshabusSunan). • Negara bolehmelakukanoperasipasar agar pasarberjalan normal
Keempat : Pemerintahharusdapatmencegahterjadinyaberbagaipenipuan yang seringterjadidalamperdaganganbaikpenipuan yang dilakukanolehpenjualmaupun yang dilakukanolehpembeli. Penipuandilakukanolehpenjualdenganjalanmerekamenyembunyikancacatbarangdagangandaripembeli. DalamhaliniRasulullah saw bersabda : • “Tidakhalalbagiseseorang yang menjualsesuatu, melainkanhendaklahdiamenerangkan (cacat) yang adapadabarangtersebut.” (HR. Ahmad) • Sedangkanpenipuan yang dilakukanolehpembeliadalahdenganjalanmemanipulasialatpembayarannya (baikberupauangmaupunbarang).
Kelima : Pemerintahharusmencegahberbagaitindakanpenimbunanproduk-produkpertaniandankebutuhanpokoklainnya. Penimbunadalahorang yang mengumpulkanbarang-barangdenganmenungguwaktunaiknyahargabarang-barangtersebut, sehinggadiabisamenjualnyadenganharga yang tinggi, sementaramasyarakatmengalamikesulitanuntukmenjangkauharganya. Dalamhalinirasulullah saw bersabda : • “Tidakakanmenimbun (barang) kecualiorang yang berdosa” (HR. Muslim) • “Sejelek-jelekmanusiaadalahorang yang sukamenimbun, jikamendengarhargamurahdiamerasakecewa, danjikamendengarharganaikdiamerasagembira.” (HR. IbnuMajahdan Hakim)
Keenam: Pemerintahharusdapatmencegahperselisihan yang terjadiakibattindakan-tindakanspekulasidalamperdagangan. Banyaksekalijenis-jenisspekulasi yang mengandungkesamaran yang dilarangoleh Islam, sebagaimanadinyatakandalamberbagaihadits. • Anasmeriwayatkanbahwa, “Rasulullah saw. telahmelarangmuhaqalah, mukhadarah, mulamasah, munabazahdanmuzabanah. (HR. Bukhari)
Sistemmuhaqalahmerupakanpanjualankomoditaspertanian yang belumdipanenuntukmemperolehhasilpanen yang kering. • Penjualansecaramunabazahberartiseseorangmenawarkanbarang yang diamilikikepadaorang lain danpenjualantersebutdianggapsahmeskipunorangtersebuttidakmemegangataumelihatbarangtersebut. Hal iniberartipenjuallangsungmelemparkanbarangkepadapembelitanpamemberikesempatankepadapembeliuntukmemeriksabarangdanharganya.
Penjualansecaramulamasahartinyaseseorangmenjualsebuahbarangdenganbolehmemegangtapitanpaperlumembukaataumemeriksanya. keduabentukperdagangansepertiinidilarangolehRasulullah saw. karenakeduanyatidakmemberikesempatanpembelimemeriksaataumelihatbarang yang dibelinyadandapatdenganmudahditipuataudikelabui. • Dalambentukpenjualanmuzabanah, buah-buahanketikamasihdiataspohonsudahditaksirdandijualsebagaialatpenukaruntukmemperolehkurmadananggurkering. Secarasederhanadapatdikatakansebagaimenjualbuah-buahansegaruntukmemperolehbuah-buahankering.