230 likes | 600 Views
Sertifikasi. Cara untuk melakukan standar sebuah profesi Pengakuan dari suatu organisasi profesi independen Alasan pentingnya sertifikasi Untuk menuju level yang diharapkan/diinginkan Untuk memenuhi capaian standar kinerja tertentu Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat pengguna.
E N D
Sertifikasi • Cara untuk melakukan standar sebuah profesi • Pengakuan dari suatu organisasi profesi independen • Alasan pentingnya sertifikasi • Untuk menuju level yang diharapkan/diinginkan • Untuk memenuhi capaian standar kinerja tertentu • Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat pengguna
Jenis Sertifikasi • Sertifikasi berorientasi produk • Microsoft, Corel • Oracle, CISCO, Novell • Siemens, Toshiba, dan lain-lainnya • Sertifikasi berorientasi profesi • Sertifikasi Guru/Dosen, IATKI, dan lain-lain • CompTIA (Computing Technology Industry Association),misal:network support, Computer Technical • Sun Microsystems, misal:Java programmer
Pengertian KODE ETIK (1) • Kode, yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa tulisan, gambar,atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu • Kode etik, yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja
Pengertian KODE ETIK (2) • Kode etik, yaitu sistem norma, nilai dan aturan tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik, bagi profesional • Kode etik, menyatakan tindakan apa yang benar atau salah, serta perbuatan apa yang harus dilakukan atau harus dihindari
Tujuan KODE ETIK • Agar profesionalmemberikanlayanansebaik-baiknyakepadamasyarakatpengguna • Agar masyarakatpenggunaterlindungidaritindakan yang tidakprofesional
Prinsip Dasar KODE ETIK • Prinsip integritas Harus menjunjung nilai tanggung jawab dan integritas tinggi • Prinsip obyektivitas Harus menjaga obyektifitas dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya • Prinsip kerahasiaan Menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesi dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tanpa persetujuan • Prinsip perilaku profesional Harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskriditkan profesi yang diembannya
Ruang gerak kode etik Profesi Menurut Harris [1995]: Ruang gerak seorang profesional diatur melalui etika profesi yang distandarkan dalam bentuk kode etik profesi
Kode etik profesi (K.E.P) • Aturan atau ketentuan tertulis yang disepakati di dalam menjalankan suatu profesi • Umumnya dikeluarkan oleh asosiasi atau organisasi tertentu (profesi, politik, sosial, dll) • Contoh di Indonesia:IAI, IDI, PII, IPKIN (Ikatan profesi komputer Indonesia), IATKI (Ikatan Ahli Teknik Ketenagalistrikan Indonesia), dll • Contoh di Mancanegara :ACM (Association for Computing Machinery), ICCP (Institute for Certification of Computer Programming, DPMA (Data Processing Management Association), ITAA (Information Technology Association of America),dll
Menurut UU No. 43/1999(POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN) • Profesiadalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai-nilai bersama • Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan Kode Etik Profesi • Menjunjung tinggi martabat profesi • Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota • Meningkatkan pengabdian para anggota profesi • Meningkatkan mutu profesi • Meningkatkan mutu organisasi profesi • Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi • Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat • Menentukan baku standarnya sendiri
CIRI-CIRIKodeEtikProfesi • Singkat • Sederhana • Jelas & konsisten • Masuk akal • Dapat diterima • Realistis • Komprehensif/lengkap • Positif dalam formulasinya
Fungsi Kode Etik Profesi Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yangtidak boleh dilakukan. 2. Merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakatatas profesi yang bersangkutan Maksudnya bahwa etika profesi dapatmemberikan suatu pengetahuankepadamasyarakatagardapat memahamiarti pentingnya suatu profesi, sehinggamemungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan keja. 3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atauperusahaan.
Karakteristik K.E.P Bukan algoritma sederhana yang dapat menghasilkan keputusan etis atau tidak etis Terkadang bagian-bagian dari kode etik dapat terasa saling bertentangan dengan kode etik lain Menggunakan keputusan yang etis untuk bertindak sesuai dengan semangat kode etik profesi Menggariskan dengan jelas prinsip-prinsip mendasar yang butuh pemikiran, bukan kepatuhan membuta
Pemilik Kode Etik Profesi Umumnya adalah organisasi kemasyarakatan atau organisasi profesi yang bersifat nasional, misalnya: Ikatan Profesi Komputer Indonesia (IPKIN), Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Ikatan Akuntansi Indonesi (IAI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dll.
Orientasi Kode Etik Profesi 1. Rekan, 2. Profesi, 3. Badan, 4. Nasabah/Pemakai, 5. Negara, dan 6. Masyarakat.
Bagaimanakodetersebutakandigunakan Seberapa detail tingkatrinciannya Siapa yang menjadisasarankodeetik Kodeetikdiperuntukkanbagikepentingansiapa Kendala Penyusunan K.E.P
Alasan K.E.P Diabaikan Pengaruh sifat kekeluargaan Pengaruh jabatan Pengaruh materialisme
Pelanggaran kode etik Profesi • Pelanggaranterhadapnilai-nilai yang seharusnyadijunjungtinggiolehprofesiitu • Memperdagangkanjasaataumembeda-bedakanpelayananjasaatasdasarkeinginanuntukmendapatkankeuntunganuang yang berkelebihan • Menyalahgunakankekuasaanmerupakanperbuatan yang seringdianggapmelanggarkodeetikprofesi • Pelanggaranterhadapperbuatanpelayananjasaprofesi yang kurangmencerminkankualitaskeahlianserta yang kurangdapatdipertanggung-jawabkanmenurutstandarmaupunkriteriaprofesional
Pelanggaran kode etik Profesi NasionalKamis, 27 Jan 2011 09:02 WIB DuaLagiMasihDiproses - EmpatDokterdi Medan LanggarKodeEtik MedanBisnis– Medan. MajelisKodeEtikKedokteranIkatanDokter Indonesia ((MKEK- IDI) Kota Medan telahmenyidang 6 dokterberdasarkanpengaduanmasyarakat. Dari 6 orangtersebut, 4 diantaranyaterbuktimelakukanpelanggarankodeetik, sedangkan 2 lagimasihdalamprosespenyindanganlebihlanjut.DemikiandikatakanSekretarisMKEK- IDI Medan, drErySuhaymiSHkepadawartawan, Rabu (26/1), di Medan. Iamenjelaskan, kasus yang merekasidangkanitumerupakanpengaduandariparapasien yang merekaterimauntuk 2010.
SANKSI PELANGGARAN K.E.P Sanksi moral & Sanksidikeluarkandariorganisasi Kasus-kasuspelanggarankodeetikakanditindakdandinilaiolehsuatudewankehormatanataukomisi yang dibentukkhususuntukitu Karenatujuannyaadalahmencegahterjadinyaperilaku yang tidaketis, seringkalikodeetikjugaberisikanketentuan-ketentuanprofesional, seperti: Kewajibanmelaporjikaketahuantemansejawatmelanggarkodeetik Ketentuanitumerupakanakibatlogisdari “self regulation” yang terwujuddalamkodeetik