1 / 24

PRINSIP BEHAVIOR PADA HANDLING TERNAK

PRINSIP BEHAVIOR PADA HANDLING TERNAK. ( 1) PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN BEHAVIOR PENTING UNTUK : MENGETAHUI CARA HANDLING, MENGURANGI STRES, MENINGKATKAN SAFETY (HANDLER DAN HEWANNYA), WELFARE (2) TERNAK YANG EXCITED ATAU AGITATED DAPT MENCEDERAI HANDLER (DRH) DAN TERNAKNYA

ivana
Download Presentation

PRINSIP BEHAVIOR PADA HANDLING TERNAK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PRINSIP BEHAVIOR PADA HANDLING TERNAK (1) PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN BEHAVIOR PENTING UNTUK : • MENGETAHUI CARA HANDLING, • MENGURANGI STRES, • MENINGKATKAN SAFETY (HANDLER DAN HEWANNYA), • WELFARE (2)TERNAK YANG EXCITED ATAU AGITATED DAPT MENCEDERAI HANDLER (DRH) DAN TERNAKNYA • MENGURANGI STRES : • MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS, • B. MENCEGAH PERUBAHAN FISIOLOGIS, DLL (4) STRESOR : LISTRIK, MENURUNTKAN CONCEPTION RATE PENAHANAN DAN TRANSPORTASI MENURUNKAN FUNGSI IMUN (SAPI, BABI) STRES KARENA TRANSPORT LEBIH BERAT DIBANDING STRES PAKAN DAN KEKURANGAN AIR

  2. VISI DAN GERAKAN TERNAK (1)TERNAK MEMPUNYAI VISI (SUDUT PANDANG) YANG LUAS • SAPI DAN BABI >300O • BIRI – BIRI 191 – 306O TERGANTUNG JUMLAH WOOL DI KEPALA • LOADING DAN HANDLING RAMS PERLU DINDING ISOLASI SOLID (MENCEGAH MELIHAT GANGGUAN KELUAR TERUTAMA TERNAK YANG MASIH LIAR • OBJEK YANG BERGERAK (ORANG, DLL) BALKING ATAU MENAKUTKAN TERNAK • BLOCKING VISI (SUDUT PANDANG) MENCEGAH UPAYA MELARIKAN DIRI (ESCAPE) • PEMBATASAN SUDUT PANDANG MENURUNKAN LEVEL STRES • INDUK SAPI LIAR AKAN TENANG PADA RUANG AI YANG DIGELAPKAN BILA PENGELIATANNYA DI BLOCK

  3. VISI PENYINARAN DAN GERAKAN TERNAK (2) SAPI  PENGELIHATAN KE BAWAH BURUK (EKSTENSIF BLIND AREA) UNTUK MELIHAT KE BAWAH : BERHENTI DULU, LALU MENURUNKAN KEPALANYA BILA ADA BENDA ANEH, ATAU MENAKUTKAN : PIPA, GENANGAN AIR, BAYANG-BAYANG, TEKTUR LANTAI YANG BERBEDA, DLL ?) SAPI, BABI, DOMBA, DAN KUDA SERING MOGOK (TIDAK MAU JALAN) MELEWATI : BENDA-BENDA TSB. (3)PENERANGAN HARUS UNIFOR DAN DIFFUS (NAUNGAN DAN SINAR YANG TAJAM HARUS DIKURANGI) OBJEK YANG BERGERAK DIKANDANG HEWAN BERHENTI DOMBA DAN BABI : CENDERUNG BERJALAN DARI RUANG YANG REMANG-REMANG (SURAM) KE RUANG YANG LEBIH TERANG

  4. VISI PENYINARAN DAN GERAKAN TERNAK (4) BABI, SAPI DAN DOMBA : TIDAK SUKA SINAR (TAJAM) YANG MENYILAUKAN SINAR TIDAK BOLEH LANGSUNG KE MATA KAPASITAS SINAR YANG DIINGINKAN : 5 – 80 LUX (5) TERNAK (SAPI, DOMBA, KAMBING, BABI)  PUNYA PERSEPSI WARNA MEMILIKI RETINA TIPE DICHROMAT (RETINA YANG SENSITIF WARNA) PALING SENSITIF TERHADAP : • (WARNA KUNING –HIJAU DAN • BLUE-PURPLE • SENSITIF TERHADAP GERAKAN YANG TIBA-TIBA • TIDAK SUKA WARNA YANG KONTRAS (DARK AND LIGHT)  MOGOK (6) (MANUSIA : RETINA TIPE TRICHROMATS)

  5. VISI PENYINARAN DAN GERAKAN TERNAK • GRAZING ANIMALS MEMPUNYAI SISTEM VISUAL : (A) MELIHAT JAUH, BAIK, (B) MELIHAT OBJEK YANG DEKAT, BURUK, • MENDEKATI TERNAK HARUS PERLAHAN DAN MENYEBABKAN TAKUT • (NO SUDDEN MOVEMENT) • MEMPUNYAI : SISTEM VISUAL, PUPIL MATA YANG BISA DISPLIT  EFISIEN MELIHAT JARAK JAUH, TIDAK MAU MASUK KE RUANG ATAU KANDANG GELAP

  6. BAGAIMANA PENGARUH SUARA ? (1) SAPI DAN DOMBA LEBIH SENSITIF TERHADAP SUARA (FREKUENSI TINGGI) BANDING MANUSIA SAPI : MEMPUNYAI SENSITIVITAS AUDITORI 8000 HZ DAN DOMBA 7000 HZ SUARA YANG TIDAK DIINGINKAN DAN ASING STRESSFUL (PENINGKATAN HORMON THYROID DAN CORTISOL) (2) ADAPTASI TERJADI BILA : • SUARA YANG KONTINUS TETAPI TIDAK BISING (REASONABLE) : MUSIK, INSTRUMEN, WHITE NOISE, SUARA MISCELLANEOUS • SUARA KONTINUS DENGAN >100DB  MENURUNKAN PBB (DOMBA), • SUARA MISCELLANEOUS DENGAN 75 DB MENINGKATKAN PBB (FASTER THAN CONTROLS)

  7. BAGAIMANA PENGARUH SUARA ? (3) BABI : DI EKSPOSE DENGAN SUARA DARI RADIO (MUSIK DLL) MENURUNKAN REKASI TERHADAP SUARA YANG TIBA-TIBA (SUDDEN OR UNEXPECTED NOISES),YANG DAPAT MENURUNKAN BB (4) SAPI : YANG MEMPUNYAI TEMPRAMEN TINGGI (FLIGHTLY TEMPERAMENT)  CENDERUNG AKAN MELONCAT BILA ADA SUDDEN MOVEMENT ATAU SUARA TERIAKAN (NADA TINGGI YANG INTERMITTENT) CONTOH : PADA STAND PELELANGAN (AUCTION RING) JELLING OR WHISTLING  MENINGKATKAN DETAK JANTUNG (PALPITASI) HINDARI VISUAL DAN AUDITORY STIMULI (SUDDEN INTERMITTENT SOUND AND SUDDEN JERKY MOVEMENT) YANG MEMBUAT TAKUT

  8. BAGAIMANA PENGARUH SUARA ? (5) KUDA ZEBRA DAN SAPI : DAPAT MENGARAHKAN TELINGANYA KEPADA SESUATU YANG DIA CURIGAI (EAR RADAR : DAUN TELINGA DIGERAKKAN KE ARAH YANG BERBEDA) (6) JAUHKAN HALANGAN YANG MENYEBABKAN PEMOGOKAN PADA KANDANG ATAU FASILITAS PENANGANAN TERNAK (HANDLING FACILITY) TERNAK YANG JINAK DAPAT MENUNJUK ADANYA HALANGAN (DISTRACTION) DENGAN MENGGERAKKAN MATA DAN DAUN TELINGANYA KE ARAH HALANGAN TSB HAL INI PENTING BAGI HANDLERS (DRH) ?

  9. FLIGHT ZONE (FZ) ? (1) KONSEP PENTING PADA PENANGANAN TERNAK  DISEBUT SEBAGAI “PERSONAL SPACE “ (2) (A) BILA HANDLER MASUK KE DALAM FZ TERNAK AKAN BERGERAK (MENJAUH) (B) LUAS (SIZE) FZ BERBEDA TERGANTUNG PADA TINGKAT KEJINAKAN (TAMENESS) DAN KELIARAN (WILDNESS) TERNAK (3)PEMAHAMAN TERHADAP FZ  • MENGURANGI STRES • MENOLONG MENCEGAH TERJADI KECELAKAAN HANDLERS

  10. FLIGHT ZONE (FZ) ? (4) BERAPA LUAS FZ ? SAPI : (A) DIPELIHARA EKSTENSIF : 50 M (B) SIPELIHARA DI FEEDLOT 2 – 8 M ATAU MUNGKIN 0 M (TERNAK AMAT JINAK) LUAS FZ DAPAT TERUS BERKURANG BILA TERNAK MEMPEROLEH  FREQUENT GENTLE HANDLING (5) BAGAIMANA MENGETAHUI BATAS FZ ?: DEKATI TERNAK PELAN – PELAN (LINGKARAN MENUNJUKKAN FZ) BAGAIMANA HANDLING TERNAK AMAT JINAK  TUNTUN DENGAN : (A) HALTER ATAU (B) EMBER BERISI PAKAN LUAS LINGKUNGAN (ENCLOSURE) PEMELIHARAAN TERNAK BERPENGARUH TERHADAP LUAS FZ

  11. FLIGHT ZONE (FZ) ? (6) • MENDEKATI TERNAK DARI DEPAN (KEPALA)  MENINGKATKAN FZ • HATI – HATI MENDEKATI FZ SEBAB TERNAK DAPAT LARI (LONCAT) ATAU MENYERANG • (BERBALIK ARAH PADA WAKTU MENGGIRING TERNAK) • POSISI TERBAIK DALAM MENANGANI TERNAK ADALAH PADA BATAS FZ (TERNAK BERGERAK SECARA PELAN) • TERNAK BERHENTI JALAN BILA HANDLER MUNDUR DARI BATAS FZ • MEMBUAT TERNAK BERGERAK KE POSISI HANDLER  BERDIRI PADA NAUNGAN, TEMPAT YANG RINDANG (SHADED AREA) DI LINGKARAN FZ • MEMBUAT TERNAK MUNDUR DARI HANDLER  BERDIRI PADA TITIK (POSISI) NETRAL • (THE POINT OF BALANCE)

  12. FLIGHT ZONE (FZ) ? (7) • BILA POSISI HANDLER OUTSIDE FZ TERNAK AKAN KEMBALI DAN BERHADAPAN DENGAN HANDLER DAN MEMPERTAHANKAN JARAK YANG AMAN • BILA HANDLER MASUK KE DALAM FZ TERNAK AKAN BALIK DAN LARI • SAPI YANG DIGIRING KE DALAM “RACE”  MENJADI TAKUT DAN AGITATED WAKTU MENUNGGU DAN BERBALIK KE BELAKANG • KENAPA : HANDLER CENDERUNG MEMAKSA MASUK KE DALAM FZ • BILA HANDLER MUNDUR, TERNAK AKAN DIAM • JANGAN PAKSA TERNAK MASUK KE RICE (A CHUTE) TERNAK AKAN LIAR (AGITATED)

  13. Update – Point of Balance Diagram (8) Bagaimana gerakan handler agar ternak mau masuk  ke Squeeze chute (tempat penjepitan) : • Bergerak melewati point of balance (pada wilayah FZ ternak) dengan arah berlawanan dengan arah ternak yang diinginkan • Kemudian kembali ke posisi awal di luar FZ • Sapi masih dapat mengamati handler agar gerakan ini berhasil • Pada sistem race yang dipagar penuh (solid sides) handler perlu membuat celah pada daerah mata sepanjang race

  14. Tambahan : Baca : Herd animals Faktor genetik mempengaruhi reaksi ternak terhadap handling Sapi Brahman dan Brahman crossed lebih excitable dan sulit dihandling dibanding sapi Eropa (English)

  15. ANIMAL BEHAVIOUR (STRES TERJADI PADA PENANGANAN TERNAK) STRESOR BERAT DAN MERUSAK : • PENANGANAN YANG BURUK (KASAR) • HEWAN YANG TEMPRAMENTAL BRAHMAN CROSSED DIBANDING SAPI EROPA (KANDUNGAN KORTISOL SAPI BRAHMAN TINGGI) • STATUS TERNAK (SOCIAL RANK) DALAM KELOMPOK MEMPENGARUHI TINGKAT STRES (TERNAK YANG SUBMISSIVE) LEBIH MENDERITA DIBANDING YANG DOMINAN

  16. Takut dan Pengaruh Novelty RASA TAKUT : EMOSI YANG BERSIFAT UNIVERSAL MOTIVASI UNTUK MENGHINDARI PREDATOR PUSAT TINGKAH –LAKU RASA TAKUT DI OTAK : AMAGLADA MENOLAK SESUATU YANG BARU (NOVELTY) (SESUATU YANG BELUM PERNAH DIDENGAR, DILIHAT, MEMBAHAYAKAN ATAU MENAKUTKAN, MOBIL, TRUK, PENIMBANGAN, PENGAMBILAN DARAH, DLL?) GEJALANYA : TERNAK BERUBAH DARI KEBIASAAN SEHARI-HARI TEKANAN DARAH MENINGKAT MOGOK ATAU FLOORING MELOMPAT OBJEK YANG MENAKUTKAN, DLL

  17. HANDLING DAN ADAPTASI (1) TERNAK KURANG MENDERITA STRES THD HANDLING BILA : TERBIASA DENGAN PENANGANAN SERING KONTAK DG MANUSIA (PETERNAK) CONTOH : PENANGAN PENYAPIHAN PEDET OLEH PETERNAK, PENANGAN SEJAK AWAL,  MENGHASILKAN EFEK RESPON STRES PSIKOLOGIS PEDET JINAK (PETTING DG PENGUNJUNG) DAN KADAR KORTISOL RENDAH (2) BRANDING (CAP BAKAR) MENIMBULKAN RESPON STRES LEBIH BERAT DIBANDING PENANGANAN (PENAHANAN) (3) MENJINAKKAN TERNAK MENGURANGI REAKSI FISIOLOGIS SISTEM SYARAF

  18. HANDLING DAN ADAPTASI (4) KUDA DAN SAPI YANG SUDAH JINAK (AT HOME FARM) DAPAT MENJADI SANGAT AGITATED (LIAR) BILA DI MASUKKAN KE DALAM PAMERAN TERNAK (LIVESTOCK SHOW ATAU PELELANGAN) (5) REAKSI TINGKAH LAKU TERNAK KURANG DAPAT DIGENERALISASI TERHADAP PROSEDUR PENANGANAN (6) PENGALAMAN TERNAK SELAMA PEMELIHARAAN MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU DILAPANGAN TERBUKA (BIRI-BIRI) (7) PIGLETS YANG DIEKSPOSE PADA BUNYI-BUNYIAN SELAMA 20 MENIT MENINGKATKAN DETAK JANTUNG DAN AKTIVITAS MOTORIK

  19. HANDLING DAN ADAPTASI (8) PENGALAMAN REAKSI RASA TAKUT (FEAR RESPONSE) MASA LALU DAPAT MENJELASKAN KERAGAMAN HASIL PENELITIAN TENTANG HANDLING TERNAK YG DIPELIHARA SECARA EKSTENSIF MEMPUNYAI STRES ATAU TAKUT PSIKOLOGIS PADA WAKTU LOADING ATAU UNLOADING DIBANDING YANG DIPELIHARA SECARA INTENSIF (9) PENELITIAN : LOADING ATAU UNLOADING BIRI-BIRI DAN PEDET PALING MENUNJUKKAN STRES BERAT

  20. FAKTOR KETURUNAN (GENETIK) (1) TEMPERAMEN TERNAK BERINTERAKSI DENGAN CARA HANDLING YANG PERNAH DIALAMI DAN MENENTUKAN BAGAIMANA DIA AKAN BEREAKSI (2) SPESIES TERNAK LIAR AKAN LEBIH REAKTIF DIBANDING STIMULI SUATU YANG BARU (NOVELTY) (3) DISIMPULKAN BAHWA : TEMPERAMEN BERSIFAT HERITABLE (SIFAT YANG DITURUNKAN, FAKTOR GENETIK) (4) ADA PERBEDAAN TEMPRAMEN SAPI (DALAM BREED ATAU BREED YANG BERBEDA) (5) RESPON TERNAK TERHADAP STRES JUGA DITENTUKAN OLEH FAKTOR GENETIK

  21. BEHAVIOR PADA AYAM (POULTRY) (1) MEMAHAMI BEHAVIOR PENTING, KENAPA ? BEHAVIOR ADALAH INDIKATOR TERBAIK UNTUK KEADAAN WELFARE (KESEHATAN DAN KESELAMATAN) • BAGAIMANA PERASAAN SI TERNAK ? • KEADAAN EMOSINYA POSITIF ATAU NEGATIF ? • KEADAAN MENDERITA (SUFFERING) DENGAN GEJALA SBB : ==FRUSTRASI, ==FEAR, DAN ==SAKIT (DAPAT DIPAKAI MENDIAGNOSE) (2) RESPON RASA TAKUT (FEAR) GEJALANYA : WASPADA, MENGHINDAR, KEPANIKAN BERAT  BERAKHIR DENGAN PENDERITAAN DAN AKHIRNYA GANGGUAN KESEHATAN

  22. BEHAVIOR PADA AYAM (POULTRY) CONTOH : PADA WAKTU PANEN ATAU TRANSPORTASI BROILER  RASA TAKUT KURANGI KONTAK DENGAN MANUSIA, CATCHER GUNAKAN MESIN, MENGURANGI KETAKUTAN (2) RESPON FRUSTASI FRUSTASI SEDANG : BERKOTEK – KOTEK (PREENING) FRUSTASI BERAT DAN BERLANGSUNG LAMA : PENINGKATAN AGRESIVITAS (MENGEPAKKAN SAYAP) SUDAH MENGINDIKASIKAN PENDERITAAN DAN MENURUNNYA WELFARE FRUSTRASI BANYAK TERJADI PADA PEMELIHARAAN SISTEM BATERY (TANPA SARANG)

  23. BEHAVIOR PADA AYAM (POULTRY) (3) GEJALA ATAU RESPON SAKIT (PAIN) MISAL : A. PADA PEMOTONGAN PARUH (BEAK TREAMING) B. ABNORMALITAS SKLETAL (4) INTERAKSI SOSIAL (INDIKATOR TERHADAP WELFARE) FREKUENSI DAN INTENSITAS AGRESIVITAS BEHAVIOR KOHESI (KETERPADUAN) SOSIAL DAN SIKRONI WELFARE POSITF (5) BEHAVIOR SEBAGAI INDIKATOR PENDERITAAN (SUFFERING), KESENAGAN (HAPPINESS) BILA : TANPA SAKIT ATAU PENDERITAAN LUXURY BEHAVIOR (BERPASANGAN-PASANGAN DAN BERSUKA RIA (6) BEHAVIOR EKSPLORASI : JUGA INDIKASI WELFARE

  24. Pengaruh Genetik terhadap Behavior(in Domestic animals) • Historis : • Descartes (17th century) ; tubuh manusia dan hewan bergerak seperti mesin mengikuti hukum mekanis • Huxley (1874) ; behavior adalah reaksi bersifat fisik, kemis atau mekanis. • Abad berikut terjadi perdebatan tentang behavior : apakah hewan bergerak secara mekanis tanpa kesadaran (self awareness) atau hewan punya pikiran dann perasaan seperti manusia • On the origin of species (1859 - 1868), Darwin : teori evolusi, seleksi alam variation within a species tentang behavior dan penampilan fisiknya, tanpa pengetahuan genetik • The Descent of Man (1871) Darwin menyimpulkan ; sifat tempramen ternak (domestic animals) diturunkan (inheritated : genetics) dan punya sensasi dan dapat berpikir

More Related