2.17k likes | 6.84k Views
PS AGRIBISNIS FAPERTA UNEJ. 1. MANAJEMEN AGRIBISNIS. UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS KELAS - E (Semester Gasal 2013/20014– 4 : 2). DOSEN PENGAMPU : Ir.H.Imam syafi’i , MS Dr.Ir.Triana Dewi Hapsari , MS Ir. M. Sunarsih , MS Ir. Anik Suwandari , MP.
E N D
PS AGRIBISNIS FAPERTA UNEJ 1 MANAJEMEN AGRIBISNIS UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS KELAS - E (Semester Gasal 2013/20014– 4 : 2) DOSEN PENGAMPU : Ir.H.Imamsyafi’i, MS Dr.Ir.TrianaDewiHapsari, MS Ir. M. Sunarsih, MS Ir. AnikSuwandari, MP
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ MANAJEMEN AGRIBISNIS(4-2) STANDAR KOMPETENSI : Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep & fungsi-fungsi manajemen, sistem manajemen agribisnis, pendekatan dalam memahami manajemen agribisnis, sistem dan manajemen produksi/usahatani, majemen rantai pasokan, pengelolaan pembiayaan & sistem akuntansi agribisnis dan manajemen modal sosial dalam agribisnis
PS AGRIBISNIS FAPERTA UNEJ POKOK BAHASANMANAJEMEN AGRIBISNIS 1 • MANAJEMEN • - Ruang lingkup dan fungsi-fungsi manajemen • - Jenis dan kriteria manajer • AGRIBISNIS • - Sub sistem & mata rantai agribisnis • - Lingkungan agribisnis • - Faktor strategis & Strategi pengembangan agribisnis • MANAJEMEN AGRIBISNIS : • - Perencanaan & pengorganisasian agribisnis • - Pengelolaan usahatani dalam agribisnis (Bentuk, tipe & • model usahatani, Perencanaan & analisis usahatani • - Pengelolaan pembiayaan & akuntansi dalam agribisnis • - Manajemen modal sosial
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ SUB POKOK BAHASAN MANAJEMEN • Batasan & Ruang Lingkup Manajemen : • Ilmu & seni untuk mendapatkan sesuatu melalui kerjasama dengan orang lain yang direncanakan, diorganisasikan, diarahkan, dikoordinasikan dan diadakan pengawasan berdasarkan pada tujuan yang telah ditetapkan • Tergolong Ilmu non Eksakta/Applied Science/ Humaniora • Bersifat Interdisipliner (memerlukan ilmu yang lain untuk memahami & menguasainya : ilmu komunikasi, psikologi, ekonomi, sosiologi dsb)
TINGKATAN DAN KEBUTUHAN MANAJERManajer adalah :- Orang yang mempunyai keahlian untuk menggerakkan orang lain agar melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan- Orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan sumberdaya organisasi Tingkatan Manajer :1. Manajer Puncak (Top Manager)2. Manajer Menengah (Middle Manager)3. Manajer Tingkat/Lini (Supervisory Manager) 1. Manajer Puncak (top manager) : Manajer yang memimpin perusahaan/organisasi & bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi (Misalnya :Direktur utama, Presiden, Dewan Direks dll) 2. Manajer Menengah (Middle Manager) : Manajer yang membawahi satu bidang dalam suatu oraganisasi/perusahaan dan kegiatannya dipertanggung jawabkan kepada manajer puncak (MisalDirektur bidang, Kepala Pengawas, dll) 3. Manajer Tingkat/Lini (Supervisory Manager) : Manajer yang membawahi para pekerja/tenaga operasional dan kegiatannya dipertanggungjawabkan pada manajer menengah (Misalnya : Mandor, Kepala Sub Bagian,Kepala Seksi dll).
KEBUTUHAN KEMAMPUAN / SKILL MANAJER : • Conceptual Skills :Kemampuan manajer dalam menyusun konsep manajemen khususnya perencanaan dan pelaksanaannya dalam upaya mencapai tujuan perusahaan/organisasi (Untuk Manajer puncak membutuhkan proporsi terbesar) 2. Human Skills : Kemampuan manajer dalam berkomunikasi dengan sumberdaya manusia yang terlibat dalam kegiatan perusahaan/organisasi baik internal maupun eksternal (Semua jenis manajer membutuhkan porsi yang sama terhadap kemampuan ini) 3. Technical Skills : Kemampuan manajer tentang teknik/kegiatan operaional yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan/organisasi (Untuk manajer tingkat/lini membutuhkan porsi ini lebih besar)4. Analitical Skills5. Computer Skills
TINGKATAN MANAJER & SKILL YANG DIPERLUKAN TOP MANAJER HUMAN SKILLS CONCEPTUAL SKILLS TECHNICAL SKILLS HUMAN SKILLS TECHNICAL SKILLS CONCEPTUAL SKILLS MEDDLE MANAJER CONCEPTUAL SKILLS TECHNICAL SKILLS HUMAN SKILLS SUPERVISORY MANAJER
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN FUNGSI &SIKLUS MANAJEMEN
MEKANISME KERJA MANAJEMEN KEINGINAN & KEBUTUHAN INFORMASI Penetapan terlebih dahulu apa yg akan dikerjakan, dlm waktu tertentu utk mendapatkan hasil tertentu dengan memanfaatkan faktor-faktor tertentu PERENCANAAN Penetapan sistem, pembagian pekerjaan, tugas & tanggung jawabsetiap personil yg terlibat PENGORGANISASIAN Penetapan instruksi, perintah & delegasi wewenang dari atasan kepada bawahan PENGARAHAN Penyelarasan pendapat dan kegiatan antara atasan & bawahan atau sebaliknya PENGKOORDINASIAN Penilaian terhdap pekerjaan sehingga diketahui bila terjadi penyimpangan & upaya perbaikannya PENGAWASAN Tujuan Organisasi, tujuan manajemen & tujuan individu Tujuan jangka panjang,jangka menengah, jangkapendek TUJUAN
PERENCANAAN (PLANNING) Definisi Perencanaan • Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh karena itu pada hakekatnya terdapat pada setiap jenis usaha manusia (Khairuddin, 1992). • Perencanaan adalah merupakan suatu upaya penyusunan program baik program yang sifatnya umum maupun yang spesifik, baik jangka pendek maupun jangka panjang (Sa’id & Intan, 2001). • Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia (Pasal 1 ayat 1 UU No.25/2004 dan Pasal 1 ayat 1 PP No.8/2008 ).
PERENCANAAN (PLANNING) Definisi Perencanaan Penentuan serangkaian tindakan berdasarkan pemilihan berbagai alternatif fakta yang ada yang dirumuskan dalam bentuk keputusan yang akan dikerjakan untuk masa yang akan datangdalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan Unsur-unsur Perencanaan (Five W’S & How Questions) • Tindakan apa yang harus dilaksanakan ( What action in necessary) • Mengapa dilaksanakan ( Why must it to be done) • Dimana dilaksanakan (Where wilkl it take place) • Kapan dilaksanakan (When will it be done) • Siapa yang melaksanakan (Who will do it) • Bagaimana akan dilaksanakan (How will it be done)
JENIS PERENCANAAN • Dari segi jangka waktu, perencanaan dapat dibedakan : (a) perencanaan jangka pendek (1 tahun), dan (b) perencanaan jangka panjang (lebih dari 1 tahun). • Dari segi luas lingkupnya, perencanaan dapat dibedakan : (a) perencanaan nasional (umumnya untuk mengejar keterbelakangan suatu bangsa dalam berbagai bidang), (b) perencanaan regional (untuk menggali potensi suatu wilayah dan mengembangkan kehidupan masyarakat wilayah itu), dan (c) perencanaan lokal, misalnya; perencanaan kota (untuk mengatur pertumbuhan kota, menertibkan penggunaan tempat dan memperindah corak kota) dan perencanaan desa (untuk menggali potensi suatu desa serta mengembangkan masyarakat desa tersebut). • Dari segi bidang kerja yang dicakup, dapat dikemukakan antara lain : industrialisasi, agraria (pertanahan), pendidikan, kesehatan, pertanian, pertahanan dan keamanan, dan lain sebagainya. • Dari segi tata jenjang organisasi dan tingkat kedudukan menejer, perencanaan dapat dibedakan : (a) perencanaan haluan policy planning, (b) perencanaan program (program planning) dan (c) perencanaan langkah operational planning.
PENETAPAN TUJUAN DALAM PERENCANAAN • DIAWALI DENGAN PENETAPAN MISI : suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud khas (unik) dan konsep diri organisasi yg membedakannya dengan organisasi lainnya TEORITIK CONTOH Melayani penerbangan sebanyak mungkin penumpang MISI ORGANISASI TUJUAN UMUM DAN MENYELURUH Tarif rendah untuk meningkatkan pasar Tujuan khusus, strategi, kebijaksanaan, program dan rencana pada tingkatan lebih rendah Meningkatkan pasar Jakarta-Denpasar, Tarif minimum, Menambahkan frekuensi penerbangan, meningkatkan produktifitas
PEDOMAN PENETAPAN TUJUAN S.M.A.R.T. • Spesific (spesifik) • Measurable (dapat diukur) • Attainable (dapat dicapai) • Realistic (realistis) • Timely (tepat waktu)
SIFAT PERENCANAAN RASIONAL : Berdasarkan pemikiran & perhitungan yang tepat & logis FLEKSIBEL : Dapat menyesuaikan dengan keadaan, waktu & tempat KONTINYU : Dibuat secara terus-menerus (jangka pendek & panjang) STABIL : Diupayakan untuk tidak dirubah DALAM PERIMBANGAN : Seimbang antara waktu, anggaran & tenaga MELIPUTI SEGALA TINDAKAN : Seluruh aktivitas direncanakan MENGGUNAKAN KALIMAT YANG SEDERHANA & DIMENGERTI
KEGUNAAN PERENCANAAN MENGURANGI KETIDAK PASTIAN & PERUBAHAN WAKTU YAD MENGARAHKAN PERHATIAN PADA TUJUAN MERINGANKAN BIAYA SEBAGAI SARANA MENGADAKAN PENGAWASAN
LANGKAH PENYUSUNAN PERENCANAAN 1. MENETAPKAN TUJUAN Tujuan individu, tujuan manajemen dan tujuan organisasi 2. MENYUSUN ANGGAPAN Didasarkan pada pengetahuan dan cita-cita 3. MENENTUKAN BERBAGAI ALTERNATIF TINDAKAN Yang sesuai dengan perencanaan yang akan disusun 4. MENGADAKAN PENILAIAN TERHADAP ALTERNATIF Aspek ekonomi, hukum, sosial, budaya, keamanan dsb 5. MENGAMBIL KEPUTUSAN Berdasarkan satu alternatif yang terpilih 6. MENYUSUN RENCANA PENDUKUNG Berdasarkan pada alternatif yang telah disusun
PENGORGANISASIAN DEFINISI PENGORGANISASIAN : • Tindakan mengusahakan kelakuan yg efektif antara orang-orang sehingga mereka dapat bekerjasama secara efisien dlm kondisi lingkungan tertentu guna mencapai sasaran tertentu • Proses utk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas/pekerjaan diantara para anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien. LANGKAH PROSEDUR PENGORGANISASIAN : • Pemerincian seluruh pekerjaan yg harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan • Pembagian beban pekerjaan total yang secara logis dapat dialksanakan oleh satu orang secara efektif dan efisien • Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme utk mengkoordinasikan pekerjaan menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis
PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI : • PERUMUSAN TUJUAN DENGAN JELAS : sebagaipedoman & arahorganisasi, landasanbagiorganisasi, jenisaktifitas yang dilakukan • PEMBAGIAN KERJA/DEPARTEMENTASI : Prosespengelompokankegiatansecaralogis & penugasankegiatankepadamanajerberdasarkantujuan & prosesnya. PedomanDepartementasi : pembagiankerjaatasdasarwilayah, fungsi/rangkaiankerja, berdasarkanwaktu & jenis yang diproduksi • DELEGASI KEKUASAAN : Hakseseoranguntukmengambiltindakan agar tugas & fungsinyadapatdilaksanakandenganbaik • RENTANGAN KEKUASAAN : Jumlahorang yang sesuaidengankemampuanseorangpimpinandenganmemperhatikan : tugas, wewenag & tanggungjawabnya, jalinanhubungankerjasatudenganlainnya, kemampuanorangdalamberorganisasi • PRINSIP KESATUAN PERINTAH & TANGGUNG JAWAB • PRINSIP KOORDINASI : Untukmencapaikeselarasanorganisasi • PRINSIP PENGAWASAN : Diupayakantingkatpengawasan yang minimal
PENGARAHAN DEFINISI : • Aspekhubunganmanusiawidalamkepemimpinanygmengikatbawahanuntukbersediamengerti & menyumbangkanpikiran & tenagasecaraefektif & efisienuntukmencapaitujuan PRINSIP-PRINSIP PENGARAHAN : • PRINSIP MENGARAH PADA TUJUAN (dipengaruhiolehperencanaan, strukturorganisasi, kemampuan SDM & efektifitaspengawasan) • PRINSIP KEHARMONISAN DENGAN TUJUAN (adanyakeseimbanganantaratujuanindividu & tujuanorganisasi) • PRINSIP KESATUAN KOMANDO (adanyasatuatasanmengurangipertentangan & tanggungjawabbawahanlebihbesar)
BENTUK-BENTUK PENGARAHAN ORIENTASI : Pemberian informasi penting khususnya pada pegawai baru untuk mengadakan pengenalan & pengertian berbagai masalah yang dihadapi 2 PERINTAH : Instruksi resmi (lisan atau terulis) dari atasan pada bawahan untuk mengerjakan atau tidak mengerjakan sesuatu guna merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan pada kegiatan tertentu & keadaan tertentu. Prinsip Perintah : jelas, satu persatu, positif, orang yang tepat, berhub. Erat dengan motivasi, diberikan secara baik & komunikatif 3. DELEGASI WEWENANG : Pemberian kekuasaan dari atasan kepada bawahan untuk menerima sebagian tugas atasan untuk dilaksanakan dan dipertanggung jawabkan dengan sebaik-baiknya (terdapat 3 unsur : tugas (responsibility), kekuasaan (authority) dan pertanggungjawaban (accountability). EFEKTIFITAS DELEGASI : Unsur delegasi lengkap & jelas, diberikan pada bawahan yang tepat, peralatan mendukung, ada insentif/perangsang.
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ 1 MANAJEMEN AGRIBISNIS MENGAPA PERLU MEMPELAJARI MANAJEMEN AGRIBISNIS ?
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ PERGESERAN PARADIGMA PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Product Driven Market Driven Agriculture Agriculture AGRIBUSINESS ACTIVITIES CARA PANDANG YANG BARU : PERTANIAN SEBAGAI LAPANGAN USAHA DAN LAPANGAN KERJA YANG DAPAT MENGHASILKAN BARANG DAN JASA UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN PASAR DENGAN TUJUAN UNTUK MEMPEROLEH NILAI TAMBAH YANG MAKSIMAL SECARA KOMPETITIF
SISTEM AGRIBISNIS ON FARM OFF FARM OFF FARM OFF FARM SUB SISTEM PRODUKSI/ BUDIDAYA/ USAHATANI SUB SISTEM PRA PRODUKSI SUB SISTEM PENGOLAHAN/ AGROINDUSTRI SUB SISTEM PEMASARAN PRODUK SARANA & PRASARANA SUB SISTEM JASA & PENUNJANG PEMBINAAN
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ 3 DEFINISI DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN AGRIBISNIS Agribinis adalah kegiatan di sektor pertanian dimana organisasi dan manajemennya dirancang untuk memperoleh nilai tambah komersial melalui aktifitas pra usahatani, usahatani/produksi dan pasca usahatani (pengolahan/agroindustri dan pemasaran) Kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian baik kegiatan usaha yang menunjang dan kegiatan yang ditunjuang oleh kegiatan pertanian (Lincolyn Arsyad,dkk) Meliputi seluruh sektor bahan masukan, usahatani, produk yang memasok bahan masukan usahatani, penanganan pasca panen/ prosesing, penyebaran dan penjualan produk kepada konsumen akhir (David Downey & Steven P. Erickson) Agribisnis adalah pertanian yang organisasi dan manajemennya secara rasional dirancang untuk mendapatkan nilai tambah komersial yang maksimal dengan menghasilkan barang dan atau jasa yang diminta oleh pasar (Badan Agribisnis Departemen Pertanian RI)
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ PARADIGMA PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL 2 Product Driven Market Driven Agriculture Agriculture AGRIBUSINESS SYSTEM • Sub sistem pra produksi/Sub sistem Pengadaan & Penyaluran Saprodi, Teknologi dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian • Sub Sistem Budidaya atau Usahatani • Sub Sistem Pengolahan Hasil Pertanian/ Agroindustri • Sub Sistem Pemasaran Hasil Pertanian • Sub sistem Prasarana • Sub Sistem Pembinaan
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ 4 AGRIBISNIS SEBAGAI SUATU SISTEM Merupakan rangkaian aktivitas yang saling berkaitan mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi sampai kepada pemasaran produk dimana keberhasilan dan pengembangnannya sangat ditentukan oleh tingkat kehandalan dari setiap komponen yang menjadi sub sistemnya a. Sub Sistem Pengadaan dan Penyaluran Sarana Produksi, Teknologi, dan pengembangan Sumberdaya Pertanian (termasuk penyediaan informasi pertanian, alternatif teknologi yang kompatibel, pengerahan dan tenaga kerja, sumber energi lain beserta unsur pelancarnya). b. Sub Sistem Budidaya atau Usahatani (termasuk perencanaan lokasi, komoditas,teknologi, pola usahatani dan skala usaha untuk mencapai tingkat produksi yang optimal)
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ 5 SUB SISTEM AGRIBISNIS c. Sub sistem Pengolahan Hasil Pertanian/Agroindustri (aktivitas pengolahan sederhana di tingkat petani & keseluruhan penanganan pasca panen sampai pengolahan lanjut yaitu proses pengupasan, pembersihan, pengekstrasian, penggilingan, pembekuan, dehidrasi, pengepakan/pengemasan) d. Sub Sistem Pemasaran Hasil Pertanian (termasuk pemantauan dan pengembangan informasi pasar (market development, market promotion dan market intelegence). e. Sub Sistem Prasarana (prasarana publik, prasarana jalan, perhubungan, pengairan, pengendalian, pengamanan dan konservasi) f. Sub Sistem Pembinaan (pembinaan dari pemerintah baik sosial, ekonomi, politik, budaya yang bersifat kondusif, iklim usaha, penyediaan kemudahan, pengaturan, Iptek, pembinaan SDM, sinkronisasi & koordinasi dan kepemimpinan)
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ 6 KEBERHASILAN SISTEM AGRIBISNIS • Sangat ditentukan oleh tingkat kehandalan dari setiap • komponen yang menjadi sub sistemnya. • Dibutuhkan ulur dan campur tangan pemerintah melalui • regulasi, koordinasi, perlindungan, stimulasi, pelayanan • dan penilaian terhadap seluruh sub sistem dalam sistem • agribisnis beserta lingkungan yang mempengaruhinya LINGKUNGAN AGRIBISNIS 1. Lingkungan Dalam/intern : Berupa sistem agribisnis beserta sub sistemnya 2. Lingkungan luar/ekstern : a. Ekonomi Bisnis b. Fisik Teknis c. Lingkungan Sosial Budaya d. Kebijakan dan Kelembagaan Pemerintah
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ 7 DIAGRAM SISTEM AGRIBISNIS & FAKTOR LUAR YANG MEMPENGARUHI lingkungankebijaksanaan dan Kelembagaan(pemerintah) LingkunganLingkungan Sosial Budaya Ekonomi Bisnis Lingkungan Fisik Teknis SISTEM AGRIBISNIS
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ 10 FAKTOR LINGKUNGAN LUAR AGRIBISNIS • LINGKUNGAN EKONOMI BISNIS • Keadaan Perekonomian (Nasional / Global) • Keadaan Infra Struktur • Mekanisme Pemasaran • Keadaan Pasca Panen • Keadaan Agroindustri/Pengolahan Hasil • Keadaan Badan Usaha (BUMN,BUMD,Koperasi) • LINGKUNGAN FISIK TEKNIS • Letak Geografis • Keadaan Tanah dan Topografi • Keadaan Iklim • Keadaan Sumber Air • Keadaan Vegetasi
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ 11 • LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA • Kemampuan Kelompok Tani • Adat Istiadat • Tata nIlai Budaya • Stratifikasi/Tingkat Sosial • Agama • LINGKUNGAN KEBIJAKAN & KELEMBAGAAN (PEMERINTAH) • Prioritas Pengembangan Wilayah • Kebijakan Pengembangan Sektor Pertanian • Kebijakan Pengembangan Komoditas Unggulan • Kebijakan Penyuluhan Pertanian • Pengaturan Pelayanan Saprodi & Kredit • Pengaturan Sistem Keuangan Pedesaan • Rekomendasi Hasil Riset • Peningkatan Otonomi Daerah
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ 8 MATA RANTAI SISTEM AGRIBISNIS SUB SISTEM SARANA PRODUKSI SUB SISTEM USAHATANI/PRODUKSI SUB SISTEM PENGOLAHAN/AGROINDUSTRI KOMODITAS PRIMER SUB SISTEM PEMASARAN PASAR DOMESTIK PASAR EKSPOR
LINGKUP PEMBANGUNAN SISTEM AGRIBISNIS 8 • SUB SISTEM • AGRIBISNIS HULU • (UP STREAM AGRIBUSINESS) • Industri perbenihan/ • pembibitan • (tanaman /hewan) • Industri agro kimia/organik • industri agro otomotif • SUB SISTEM • USAHATANI/PRODUKSI • (ON FARM AGRIBUSINESS) • Tan. Pangan & Hort. • Tan.Perkebunan • Usaha Peternakan • Usaha Perikanan • SUB SISTEM • PENGOLAHAN/ AGROINDUSTRI • (DOWN STREAM AGRIBUSINESS) • Industri makanan • Industri minuman • Industri rokok • Industri barang serat • Industri biofarma • Industri agrowisata • SUB SISTEM • PEMASARAN • (DOWN STREAM AGRIBUSINESS) • Distribusi • Promosi • Informasi pasar • Struktur pasar • Pasar Internasional • Dsb • SUB SISTEM JASA & PENUNJANG • Perkreditan & Asuransi • Penelitian & Pengembangan • Pendidikan & Penyuluhan • Transportasi & Penggudangan • Kebijaksanaan Pemerintah (Fiskal, Mikro & makro ekonomi, tata ruang
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ 9 FAKTOR STRATEGIS DALAM TATANAN AGRIBISNIS 1. Lingkungan Strategis - Perubahan struktur ekonomi dunia akibat era globalisasi menciptakan blok kerjasama regional/kawasan (MEE/EEC, AFTA, NAFTA, APEC, TRIANGGLE GROWTH, TNE) - Perubahan arah dari keuntungan komparatif ke keuntungan kompetitif 2. Permintaan Upaya peningkatan pasar melalui : - Penyelidikan pasar (market inteligence) - Informasi pasar (market information) 3. Sumberdaya Pertanian - Peningkatan keunggulan kompetitif dengan prinsip wawasan agroekosistem dan wawasan lokalita 4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi - Peningkatan produktivitas dan efisiensi sesuai nilai budaya
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ 12 4 PILAR PENOPANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS 1. Eksistensi semua komponen sistem agribisnis di pedesaan 2. Eksistensi wirausaha dan kemitraan usaha 3.Iklim lingkungan yang kondusif : - Standarisasi dan pengembangan informasi pasar - Permodalan - Peijinan - Sistem pengaturan dan pelayanan - Hubungan manajerial 4.Gerakan nasional pembangunan agribisnis KELEBIHAN ALAMI INDONESIA a.Radiasi sinar matahari cukup besar b.Suhu tidak terlalu panas & ketinggian tanah ideal c.Zone Indonesia di luar zone angin taifun d.Adanya kelebihan daya tumbuh tanaman untuk daerah tropis
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ ASPEK-ASPEK KRITIS PENGEMBANGAN AGRIBISNIS 13 1. ASPEK KUALITAS : Pengembangan standarisasi dan akreditasi 2. ASPEK PASAR : Pengembangan Pasar dan Informasi Pasar 3. ASPEK INSTITUSI : Pengembangan Usaha & Kelembagaan Kemitraan 4. ASPEK INVESTASI : Pengembangan Investasi yang akrab Lingkungan - Pengembangan keprofesionalan kewirausahaan (inkubator, magang, pelatihan,konsultasi) - Pengembangan akses pendukung (modal, kredit, pasar, manajemen, teknologi, mutu) - Pengembangan usaha terpadu dalam kemitraan vertikal dan horisontal
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS 14 STRATEGI DASAR Dengan Menetapkan Struktur Organisasi Agribisnis . (a) Struktur Agribisnis Dengan Integrasi Vertikal (b) Struktur Agribisnis Dengan Integrasi Horisontal STRATEGI DENGAN INTEGRASI VERTIKAL Dibangun dengan memperhatikan karakteristik agribisnis yg bersangkutan melalui integrasi secara vertikal, artinya up-stream, on-farm, dan down streamagribusiness harus berada pada satu sistem manajemen yg integratif secara vertikal. DASAR TUNTUTAN INTEGRASI VERTIKAL : ALASAN TEKNIS : antara up-stream, on-farm, dan down-stream memiliki ketergantungan teknis yg tinggi serta karakteristik produk biologis. ALASAN EKONOMIS : tuntutan pengelolaan/pengusahaan integrasi vertikal agribisnis ditujukan untuk menghilangkan (meminimumkan) masalah transmisi (pass through problem) dan masalah margin ganda (doublemarginalization). UNTUK PENINGKATAN : penetrasi pasar (market penetration), mengembang kan pasar (market development), pengembangan produk (product development) melaluistrategi pemasaran 4P(price,product,place, promotion)
LUAR NEGERI DOMESTIK EKSPORTIR PEDAGANG PENGECER PEDAGANG BESAR PERUSAHAAN AGROINDUSTRI KONSUMEN/PASAR PEDAGANG PENGUMPUL PRODUSEN PRIMER (USAHATANI/BUDIDAYA) DISTRIBUTOR INPUT/ SARANA PRODUKSI FASILITATOR MEKANISME SISTEM Pemerintah : pengatur, pembina, pengawas mekanisme sistem Edukator : pendidik, penyuluh, pembimbing mekanisme sistem Peneliti : peneliti & pengembangan sistem Masyarakat : pengawasan sosial thd pelaksanan & operasi sistem PRODUSEN/PENYEDIA INPUT/ SARANA PRODUKSI
MEKANISME KERJA MANAJEMEN KEINGINAN & KEBUTUHAN INFORMASI Penetapan terlebih dahulu apa yg akan dikerjakan, dlm waktu tertentu utk mendapatkan hasil tertentu dengan memanfaatkan faktor-faktor tertentu PERENCANAAN Penetapan sistem, pembagian pekerjaan, tugas & tanggung jawabsetiap personil yg terlibat PENGORGANISASIAN Penetapan instruksi, perintah & delegasi wewenang dari atasan kepada bawahan PENGARAHAN Penyelarasan pendapat dan kegiatan antara atasan & bawahan atau sebaliknya PENGKOORDINASIAN Penilaian terhdap pekerjaan sehingga diketahui bila terjadi penyimpangan & upaya perbaikannya PENGAWASAN Tujuan organisasi, tujuan manajemen & tujuan individu Tujuan jangka panjang, jangka menengah, jangka pendek TUJUAN
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ POLA AGRIBISNIS INTEGRASI VERTIKAL 1. Agribisnis integrasi vertikal dengan pola koperasi agribisnis 2. Agribisnis intergrasi vertikal dengan pola perusahaan kemitraan agribisnis yang menguntungkan semua pihak 3. Agribisnis integrasi vertikal dengan pola pemilikan tunggal atau kelompok. STRATEGI DENGAN INTEGRASI HORISONTAL • Adanya keterkaitan yg erat antar lini komoditas pada tingkat usaha yg sama atau antar pelaku pada komoditas yg sama • Penciptaan strategi produk yg handal baik strategi lini, lebar maupun kedalaman produk • Menciptakan Sentra Produksi dengan sasaran : - Tercapainya peningkatan pendapatan petani - Peningkatan pertumbuhan ekonomi regional & nasional
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ 15 POLA PENGEMBANGAN USAHA DALAM AGRIBISNIS 1.Program Pengembangan Wirausaha Pedesaan 2.Pengembangan Model Kemitraan Usaha (PIR, Pengelola, Penghela, Kooperatif, Model Spesifik Lokalita) 3.Pengembangan Jaringan Agribisnis : (perencanaan, pembinaan dan pelayanan) 4.Pengembangan Sarana dan Prasarana Agribisnis Pedesaaan
KONSEP KEUNGGULAN KOMPARATIF & KOMPETITIF DALAM AGRIBISNIS JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ 19 • KEUNGGULAN KOMPARATIF • (COMPARATIVE ADVANTAGE) • Keunggulan yang ada di suatu negara/wilayah/perusahaan karena didukung oleh sumberdaya yang tersedia (SDAlam, SDManusia, SDTeknologi, SDModal) • Keunggulan Indonesia : • (1) Dalam masa fase sedang tumbuh, • (2) Sumberdaya alam yang luas, subur, sinar matahari cukup, plasma nutfah banyak dsb.) • (3) Negara lain yang mengembangkan agribisnis memiliki sumber daya alam terbatas, • (4) Sumber daya manusia melimpah & murah
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ 20 • KEUNGGULAN KOMPETITIF/DAYA SAING (COMPETITIVE ADVANTAGE) • Kemampuan suatu negara/perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar secara menguntungkan dan berkelanjutan melalui pemanfaatan komparatifnya • Kemampuan untuk memasok barang & jasa pada waktu, tempat, bentuk yang diinginkan konsumen (domestik atau internasional) pada harga yang sama atau lebih baik dari yang dipasarkan pesaing dengan keuntungan minimal sebesar biaya opportunitas sumberdaya yang digunakan • Tiga Faktor Dasar Yang Harus Dipenuhi : • 1. Kemampuan menghasilkan komoditi lebih murah dari pesaing • 2. Kemampuan menyediakan produk berdasarkan preferensi konsumen (aspek kualitas, komposisi nutrisi, keselamatan mengkonsumsi, lingkungan hidup, kemanusiaan dsb) • 3. Kemampuan mendayagunakan keunggulan komparatif dari hulu (up-stream industry) sampai hilir (down stream industry)sesuai preferensi • konsumen baik domestik maupun internasional
PENCIPTAAN STRUKTUR AGRIBISNIS YANG BERDAYA SAING • Dispersal dirubah menjadi terjalinnya hubungan fungsional antar sub sistem agribisnis • Asimetris dirubah menjadi terciptanya keseimbangan kemampuan dari masing-masing sub sistem • Terciptanya rantai produk agribisnis vertikal (berupa perusahaan tunggal, holding company, koalisi/aliansi, koordinasi vertikal) perlu dibentuk Asosiasi komoditi agribisnis vertikal • Adanya filosofi Tampil Beda dan Anti Kemapanan puas terhadap apa yang belum dicapai bukan puas terhadap apa yang telah dicapai
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ PERENCANAAN AGRIBISNIS 17 BATASAN PENGERTIAN : Usaha sistematis untuk Mencari Alternatif di Bidang Agribisnis disertai penghitungan Konsekwensi Finansiilnya Terhadap Hasil dan Biaya Penentuan Serangkaian Tindakan dalam Agribisnis Berdasarkan Pemilihan dari Berbagai Alternatif Fakta yang ada yang Dirumuskan dalam Bentuk Keputusan yang Dikerjakan Untuk Masa Yang Akan Datang dalam Usaha Mencapai Tujuan Pemikiran yang Mengarah ke Masa Depan yang Menyangkut Rangkaian Tindakan dalam Agribisnis Berdasarkan Pemahaman Penuh Terhadap Semua Faktor yang Terlibat dan Diarahkan Pada sasaran Khusus SEGMEN YANG TERKANDUNG (1) Pemikiran Masa Depan/yang Akan Datang (2) Rangkaian Tindakan (3) Pemilihan Berbagai Alternatif (4) Diarahkan Pada Sasaran Khusus/Tujuan Tertentu
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ TITIK TOLAK PERENCANAAN AGRIBISNIS Pemanfaatan Faktor-faktor Yang Paling Langka Semaksimal Mungkin 18 PROSES PERENCANAN AGRIBISNIS : • Penetapan Tujuan • Mengumpulkan Fakta • Menganalisis Situasi & Masalah yang Terlibat • Memperkirakan Perkembangan yang Akan Datang • Mengembangkan Alternatif, Memilih Alternatif & Menilai Alternatif • Mengambil Keputusan & Menyusun Rencana Pendukung • MANFAAT PERENCANAAN AGRIBISNIS • Mengurangi Ketidak Pastian • Mengarahkan Pada Tujuan • Meringankan Biaya • Sebagai Sarana Untuk Mengadakan Pengawasan
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ KEGIATAN PERENCANAAN AGRIBISNIS 1. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN HULU / AGROINPUT - Lembaga Penyedia (industri hulu : pabrik pupuk, obat2an benih, alat2 pertanian dsb - Mutu dari agro input yang ada - Waktu ketersediaan, - Jumlah yang diperlukan, - Harga 2. IDENTIFIKASI & PENYUSUNAN USAHATANI - Perencanaan : Model, bagian produk, mutu, produk, pengujian - Pelaksanaan usahatani ; Perhatikan 5 M (man, money, machine, material, method) 3. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN HILIR - Kegiatan agroindustri : pengolahan, pengeringan, penyimpanan, - Implementasi agroindustri : mendekatkan prod primer dgn industri - Menciptakan peluang, kesempatan kerja & proses komersialisasi - Menumbuhkan nilai tambah & meningkatkan pendapatan
JURUSAN SOSEK FAPERTA UNEJ KEGIATAN PERENCANAAN AGRIBISNIS 4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASAR - Keinginan pembeli ( komoditi apa, berapa jumlahnya, dimana, berapa harganya dsb) - Pengumpulan berbagai informasi dari berbagai lembaga pemasaran baik langsung maupun tidak langsung 5. IDENTIFIKASI JARINGAN KETERSEDIAAN MODAL USAHA - Perencanaan modal & pengajuan kredit - Cara mendapatkan uanag tunai - Pihak-pihak yang dapat meminjamkan modal - Cara pengembalian pinjaman & besarnya bunga 6. PERENCANAAN TENAGA KERJA - Jenis tenaga kerja - Jumlah kebutuhan tenaga kerja
PERENCANAAN AGROINDISTRI • Pemilihan Teknologi • Pemilihan lokasi • Fasilitas persediaan & masukan • Perencanaan bahan baku & pelengkap • Perencanaan desain produksi PENGORGANISASIAN INPUT & SARANA PENGOLAHAN KEGIATAN PENGOLAHAN PENGAWASAN PENGOLAHAN EVALUASI KEGIATAN PENGOLAHAN PENGENDALIAN KEGIATAN PENGOLAHAN