540 likes | 998 Views
KARAKTERISTIK ARUS L.L. Kerangka Dasar Karakteristik Arus Lalu Lintas. Jenis Fasilitas Jalan. Arus Tak Terganggu . Jalan bebas hambatan (jalan tol) Arus Terganggu . Persimpangan bersinyal . Persimpangan tak bersinyal . Bundaran. Karakteristik Arus. Variasi arus dalam waktu
E N D
Jenis Fasilitas Jalan • Arus Tak Terganggu . Jalan bebas hambatan (jalan tol) • Arus Terganggu . Persimpangan bersinyal . Persimpangan tak bersinyal . Bundaran
Karakteristik Arus • Variasi arus dalam waktu . Variasi arus lalu lintas bulanan . Variasi arus lalu lintas harian . Variasi arus lalu lintas Jam-jaman . Variasi arus lalu lintas kurang dari satu jam . Volume Jam Perancangan . Volume perancangan menurut arah • Variasi arus dalam ruang • Variasi arus terhadap jenis kendaraan
ARUS LALU LINTAS Variasi arus dalam waktu
Hubungan antara volume jam dan tingkat arus maksimum di dalam jam di definisikan oleh faktor jam puncak (PHF), seperti berikut: Untuk arus periode 15-menit, persamaan di atas menjadi dimana: q60= tingkat arus jam q15 = tingkat arus puncak 15-menit PHF = faktor jam puncak
Untuk perancangan geometrik digunakan volume jam perancangan yang diperkirakan dari volume harian, dengan menggunakan persamaan: VJR = k x LHRT Perlu untuk mengkonversikan LHRT ke volume jam perancangan dengan menggunakan persamaan berikut: VJRA = D x k x LHRT dimana: VJR= volume jam perancangan LHRT= lintas harian rata-rata tahunan K= proporsi lalu lintas harian yang terjadi selama periode puncak, dinyatakan dalam nilai pecahan VJRA= volume jam perancangan per arah D = faktor distribusi arah
ARUS LALU LINTAS Variasi arus dalam ruang
Gambar 3.8. Pembagian Arah di San Fransisco-Oakland Bay Bridge
ARUS LALU LINTAS Variasi arus terhadap jenis kendaraan
Tabel 3.2 Smp untuk Persimpangan Bersinyal Tabel 3.3. Smp untuk Jalan Perkotaan Tak Terbagi
KARAKTERISTIK KECEPATAN • Variasi kecepatan dan waktu tempuh - variasi terhadap waktu - variasi terhadap ruang - variasi terhadap jenis kendaraan • Kecepatan rata-rata waktu dan ruang • Kecepatan rata-rata perjalanan dan kecepatan rata-rata lari
Kecepatan merupakan kebalikan dari waktu yang digunakan untuk menempuh suatu jarak tertentu, atau dimana: u = kecepatan (km/jam atau m/detik) d = jarak tempuh (km atau m) t = waktu tempuh (jam atau detik)
KECEPATAN LALU LINTAS Variasi kecepatan terhadap waktu
Pengaruh Arus, Jenis Kendaraan, dan Populasi Pengemudi Pada Kecepatan
Pengaruh dari Kecepatan Rencana dan Batas kecepatan pada Kecepatan
KECEPATAN LALU LINTAS Variasi kecepatan terhadap ruang
Kecepatan Rata-rata di Sepanjang Jalan Antar Kota Dua-lajur Dua-Arah
KECEPATAN LALU LINTAS Variasi kecepatan terhadap jenis kendaraan
Kecepatan di Daerah Tanjakan Dari Berbagai Jenis Kendaraan (1)
Kecepatan di Daerah Tanjakan Dari Berbagai Jenis Kendaraan (2)
KECEPATAN LALU LINTAS Kecepatan Rata-rata Waktu dan Ruang (Time Mean Speed dan Space Mean Speed)
Kecepatan rata-ratadapat dihitung dengan menggunakan Persamaan berikut: Kecepatan rata-rata ini disebut sebagai kecepatan rata-rata waktu (time mean speed) karena masing-masing kecepatan diukur untuk kendaraan yang melintas suatu titik potongan jalan selama periode waktu tertentu. Jika kecepatan dikonversikan ke dalam waktu tempuh, kemudian dihitung waktu tempuh rata-rata dan akhirnya dihitung kecepatan rata-rata, maka kecepatan rata-rata menjadi kecepatan rata-rata ruang (space mean speed).
Sebagai contoh, jika tiga kendaraan melintas suatu titik di dalam daerah studi pada kecepatan 30, 60, dan 60 km/jam, kecepatan rata-rata waktu adalah 50km/jam. Sedangkan kecepatan rata-rata ruang menjadi
Contoh lain perbedaan kecepatan rata-rata waktu dan ruang adalah menempatkan dua kendaraan (satu dengan kecepatan 30 km/jam dan yang lain dengan kecepatan 60 km/jam) pada lintasan lingkaran sepanjang 1 km. Jika pengamat berdiri di satu titik melakukan pengamatan selama 1 jam dan mencatat kecepatan setiap kendaraan melintas titik pengamatan, dia akan mencatat 60 kendaraan bergerak dengan kecepatan 60 km/jam dan 30 kendaraan bergerak dengan kecepatan 30 km/jam sehingga kecepatan rata-rata waktu menjadi
Contoh yang sama, bila dilakukan pengambilan dua foto udara yang diambil berurutan beberapa detik jauhnya dari lintasan lingkaran, akan tercatat dua kecepatan kendaraan pada suatu ruang, dan kecepatan rata-rata ruang.
Wardrop, pada tahun 1952 menurunkan persamaan yang menghubungkan kecepatan rata-rata waktu dan ruang seperti terlihat pada Persamaan berikut:
CONTOH • Tiga kendaraan melintas di jalan bebas hambatan sepanjang 1 km dalam waktu 1,2; 1,5; dan 1,7 menit. Berapa kecepatan rata-rata perjalanan dari ketiga kendaraan tersebut? • Waktu tempuh rata-rata = (1,2/60 + 1,5/60 + 1,7/60) / 3 = 0,0244 jam/km • Kecepatan rata-rata perjalanan = 1/0,0244 = 40,91 kpj ( ) • Tiga kendaraan melintas di suatu potongan jalan tertentu pada kecepatan masing-masing 50; 40; dan 35 kpj. Berapa kecepatan rata-rata waktu dari ketiga kendaraan tersebut? • Kecepatan rata-rata waktu = (50 + 40 + 35)/3 = 41,77 kpj ( )
KECEPATAN LALU LINTAS Kecepatan Rata-rata Perjalanan dan Kecepatan Rata-rata Lari
Kecepatan Rata-rata Perjalanan dan Kecepatan Rata-rata Lari • Kecepatan rata-rata perjalanan dan kecepatan rata-rata lari adalah dua bentuk kecepatan rata-rata ruang yang sering digunakan dalam analisis rekayasa lalu lintas. • Keduanya dihitung sebagai jarak dibagi dengan waktu rata-rata untuk melintas suatu potongan jalan. • Keduanya berbeda dalam komponen waktu yang digunakan dalam perhitungan kecepatan. • Waktu perjalanan didefinisikan sebagai waktu total untuk melintas suatu potongan jalan. • Waktu lari didefinisikan sebagai waktu total selama kendaraan dalam keadaan bergerak selama melintas suatu potongan jalan. • Perbedaan antara keduanya adalah bahwa waktu lari tidak termasuk tundaan henti, sedangkan waktu perjalanan termasuk tundaan henti.
Hubungan antara kerapatan distance headway rata-rata dapat dengan mudah dihitung dari Persamaan
KARAKTERISTIK KERAPATAN • Teknik Pengukuran - fotografi - pencacahan input-ouput - perhitungan kecepatan-arus - pengukuran okupansi. (3.15) dimana = kecepatan masing-masing kendaraan (meter per detik) = panjang masing-masing kendaraan (meter) = panjang daerah pengamatan (meter) = waktu okupansi masing-masing kendaraan (detik)
Kondisi Arus Lalu Lintas Berdasarkan Pada Kerapatan dan Persen Okupansi