80 likes | 344 Views
Pert. 8. Estetika Rasionalisme Descartes (1596-1650) (1). 1600-1700: penyelidikan subjektivitas manusia terpusat pada “rasio”(akal-budi) Rasionalisme: sumber pengetahuan-kebenaran adalah rasio, bukan pengalaman. Tokoh: Rene Descartes, ahli matematik.
E N D
Pert. 8. Estetika Rasionalisme Descartes (1596-1650) (1) • 1600-1700: penyelidikan subjektivitas manusia terpusat pada “rasio”(akal-budi) • Rasionalisme: sumber pengetahuan-kebenaran adalah rasio, bukan pengalaman. • Tokoh: Rene Descartes, ahli matematik. • Cita-cita: menyusun sistem filsafat yg berpusat pada manusia berpikir. • Metode Descartes: metode kesangsian. • Cogito ergo sum: Aku berpikir, maka aku ada. • Clara et Distincta: jelas dan terpilah-pilah.
Ide-ide Bawaan (Innate Ideas) (4) Tiga Ide-ide Bawaan: • Ide Pemikiran (Cogito): hakikat kesadaran. • Ide Keluasan (Extensio): materi. • Ide Allah (Deus): wujud sempurna. MANUSIA : 2 Substansi • Jiwa : pemikiran/kesadaran (cogito) • Tubuh (materi) : keluasan (extensio).
Estetika A. Baumgarten (7) (1679-1754) • Baumgarten: filsafat sistematis rasionalisme Christian Wolff. • Kata “estetika”: pertama-kalinya dipakai Baumgarten; judul buku nya (1749). • Keindahan: mungkin jelas (clara) ttp tidak terpilah-pilah (distincta); bahkan “confused”. • Wilayah “clear and confused ideas”: wilayah inderawi.
Estetika A. Baumgarten (1679-1754) cont…(8) Buku “Aesthetica”(1750-58): menyelidiki hal tsb. • Sensate discourse: wacana inderawi. • Extensive clarity: kejelasan yg luas. • Intensive clarity: kejelasan intensif. • Buku Aesthetica: membahas wilayah pengalaman; wilayah pengetahuan Inderawi. • Taste: cita-rasa.