1 / 8

Pert. 8. Estetika Rasionalisme Descartes (1596-1650) (1)

Pert. 8. Estetika Rasionalisme Descartes (1596-1650) (1). 1600-1700: penyelidikan subjektivitas manusia terpusat pada “rasio”(akal-budi) Rasionalisme: sumber pengetahuan-kebenaran adalah rasio, bukan pengalaman. Tokoh: Rene Descartes, ahli matematik.

joel-herman
Download Presentation

Pert. 8. Estetika Rasionalisme Descartes (1596-1650) (1)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pert. 8. Estetika Rasionalisme Descartes (1596-1650) (1) • 1600-1700: penyelidikan subjektivitas manusia terpusat pada “rasio”(akal-budi) • Rasionalisme: sumber pengetahuan-kebenaran adalah rasio, bukan pengalaman. • Tokoh: Rene Descartes, ahli matematik. • Cita-cita: menyusun sistem filsafat yg berpusat pada manusia berpikir. • Metode Descartes: metode kesangsian. • Cogito ergo sum: Aku berpikir, maka aku ada. • Clara et Distincta: jelas dan terpilah-pilah.

  2. Rene Descartes (2)

  3. Descartes dan Putri Christina (3)

  4. Ide-ide Bawaan (Innate Ideas) (4) Tiga Ide-ide Bawaan: • Ide Pemikiran (Cogito): hakikat kesadaran. • Ide Keluasan (Extensio): materi. • Ide Allah (Deus): wujud sempurna. MANUSIA : 2 Substansi • Jiwa : pemikiran/kesadaran (cogito) • Tubuh (materi) : keluasan (extensio).

  5. Diagram Dualisme Descartes (5)

  6. Diagram dari Geometri Descartes (6)

  7. Estetika A. Baumgarten (7) (1679-1754) • Baumgarten: filsafat sistematis rasionalisme Christian Wolff. • Kata “estetika”: pertama-kalinya dipakai Baumgarten; judul buku nya (1749). • Keindahan: mungkin jelas (clara) ttp tidak terpilah-pilah (distincta); bahkan “confused”. • Wilayah “clear and confused ideas”: wilayah inderawi.

  8. Estetika A. Baumgarten (1679-1754) cont…(8) Buku “Aesthetica”(1750-58): menyelidiki hal tsb. • Sensate discourse: wacana inderawi. • Extensive clarity: kejelasan yg luas. • Intensive clarity: kejelasan intensif. • Buku Aesthetica: membahas wilayah pengalaman; wilayah pengetahuan Inderawi. • Taste: cita-rasa.

More Related