320 likes | 603 Views
Kuliah - 1 Dr . GATOT SUGENG PURWONO, M.S. NIP. 195503061985031004. Kuliah - 6 Metodologi Penelitian Pengolahan dan Analisis Data Penelitian. Analisis Data Penelitian. Analisis Data Penelitian Kualitatif.
E N D
Kuliah - 1Dr. GATOT SUGENG PURWONO, M.S.NIP. 195503061985031004 Kuliah - 6Metodologi Penelitian Pengolahan dan Analisis Data Penelitian
Data kualitatif, yaitu data-data yang tidak bisa di-angka-kan, dan gunakan analisis non-statistik. • Data kualitatif diolah dan dianalisis berdasarkan isinya (subtansinya). • Analisis non statistik sering juga disebut dengan analisis isi (content analysis), yang mencakup analisis deskriptif, kritis, komparatif, dan sintesis. • Penelitian yang menggunakan data kualitatif disebut dengan penelitian kualitatif. Analisis data penelitian kualitatif
Seluruhhasilpengamatandanwawancaramendalamdibuatkan“transkrip”Seluruhhasilpengamatandanwawancaramendalamdibuatkan“transkrip” Transkrip: Uraiandalambentuktulisan yang rincidanlengkapmengenaiapa yang dilihatdandidengarbaiksecaralangsungmaupundarihasilrekaman • Untukwawancaramendalam, transkripharusdibuatdenganmenggunakanbahasasesuaiyangdiwawancarai(bahasadaerah, bahasaasing, bahasa ‘khusus’ dll) Analisis data penelitian kualitatif
Menangkap makna dari teks untuk menunjukkan bagaimana makna dominan yang ada dalam teks dan makna yang dapat dipertentangkan yg bersifat, spesifik. • Menunjukkan makna-makna yang melekat dalam suatu teks, utamanya makna tersembunyi yang terkandung dalam teks. • Menganalisis bagaimana teks berkaitan dengan kehidupan, pengalaman, kenyataan, dan hal-hal yg bermakna tentang subyek penelitian. Analisis terhadap transkrip
Harus dilaksanakan melalui penerapan-penerapan teknik koding. • Teknik koding ada tiga: • open coding, • axial coding • selective coding. Proses penelitian menurut strategi Strauss dan Corbin
Suatu gejala (misalnya dalam hal ini ‘reaksi kiai’) akan diidentifikasi kategori-kategorinya untuk kemudian (sesudah diberi sebutan/named, labelled) diidentifikasi atribut dan dimensi. Misalnya, • salah satu kategori dalam gejala ‘reaksi kiai’ itu adalah ‘aktivitasnya melakukan pertemuan untuk membahas masalah’ • ‘Pertemuan’ ini kemudian boleh dilihat atribut-atributnya (misalnya: frekuensi, ruang lingkup bahasan, intensitas kajian, lama penyelenggaraan, dsb), dan • seterusnya dimensi masing-masing atribut-atribut itu (sering-tidaknya,luas-sempitnya ruang lingkup bahasan, dalam-dangkal kajian, lama atau sebentarkah penyelenggaraannya, dan seterusnya). Open coding,
Kategori-kategori gejala yang berhasil diungkap akan dihubungkan satu sama lain. • Kategori-kategori tersebut ada yang dapat diposisikan sebagai: • kondisi yang dianggap penyebab, ialah kejadian apapun yang menyebabkan terjadinya suatu gejala • gejala itu sendiri, ialah peristiwa sentral yang akan menggerakkan terjadinya serangkaian aksi/tindakan atau juga interaksi; • konteks, ialah suatu kompleks kondisi – lokasi dan/atau waktu tertentu—yang menjadi ajang berlangsungnya suatu aksi atau interaksi; Axial coding,
kondisi pengintervensi, ialah kondisi-kondisi struktural yang memudahkan atau menyulitkan jalannya proses dalam suatu konteks tertentu; • aksi atau interaksi, ialah strategi tindakan yang dilakukan untuk merespons atau mengatasi permasalahan yang ada; • konsekuensi, ialah hasil yang diperoleh lewat penyelenggaraan aksi atau interaksi. Lanjutan.............
Suatu proses untuk menyeleksi kategori-kategori guna menemukan kategori inti atau sentral, • Secara sistematis dapat dipakai secara konsepsional untuk merangkai dan mengitegrasikan kategori-kategori lain dalam suatu jaringan “kisah”. • Kisah panjang-lebar yang merupakan paparan deskriptif tentang realita sosial, yang diletakkan dalam fokus kajian inilah yang disebut story. • Proses mengintegrasikan kategori-kategori dalam selective coding – yang berakhir dengan story yang dapat dilaporkan ini – dalam suatu tataran analisis yang jauh lebih abstrak daripada yang berlangsung sepanjang proses axial coding. • Kepekaan teoretik seorang peneliti, ialah ketajaman imajinasinya untuk mereka-reka bangunan teoretik dari data dan kategori data yang telah diperoleh, sangat diharapkan pada tahap ini. Selective coding
Untuk data kuantitatif, yaitu data berupa angka atau data bisa diangkakan, analisis statistik lebih tepat digunakan • Bentuknya; statistik deskriptif dan statistik inferensial • Statistik deskriptif digunakan untuk membantu memaparkan (menggambarkan) keadaan yang sebenarnya (fakta) dari satu sampel penelitian penelitian deskriptif • Penelitian deskriptif tidak untuk menguji suatu hipotesis. Analisis data penelitian kuantitatif
Digunakan untuk mengolah data kuantitatif dengan tujuan untuk menguji kebenaran suatu teori baru yang diajukan peneliti yang dikenal dengan “hipotesis” penelitian inferensial • Dalam penelitian inferensial, teknik analisis statistik yang digunakan mengacu kepada suatu pengujian hipotesis Statistikainferensial
Membuat asumsi kondisi apa yang dapat “diterima “ oleh peneliti • Menentukan statistik uji • Memilih suatu tingkat Signifikansi • Menghitung harga statistik uji • Membuat keputusan uji (diterima / ditolak) Langkah-langkahpokokdalampengujianhipotesis
Tipe penelitian (deskriptif, inferensial) • Jenis variabel (terikat, bebas) • Tingkat pengukuran variabel (nominal, ordinal, interval) • Banyaknya variabel (satu, lebih dari satu ) • Maksud statistik (kecenderungan memusat, variabilitas), hubungan (korelasi, asosiasi), pembandingan (komparasi), interaksi, kecocokan, dan sebagainya. Rambu-rambuPemilihanTeknikAnalisisStatistika
Uji Kualitas Data Data Uji Kualitas Data Kuantitatif Uji Kualitas Data Kualitatif Uji Normalitas Uji Validitas Uji Reliabilitas
Uji normalitas data dilakukan sebelum sebuah metode statistik. • Tujuannya untuk mengetahui apakah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yaitu data mampunyai pola seperti distribusi normal (distribusi tidak menceng ke kiri atau ke kanan). • Rumuskan Hipotesis Ho : Populasi berdistribusi normal Ha : Populasi tidak berdistribusi normal • Kriteria keputusan Jika nilai probabilitas > 0,05 maka Ho diterimaJikan nilai probabilitas ≤ 0,05 maka Ho ditolak Uji Normalitas
Misalkan dalam sebuah penelitian pendidikan ingin diketahui apakah data dalam penelitian tersebut berdistribusi normal, data penelitian adalah sebagai berikut
Uji validitas untuk mengukur kelayakan butir-butir pertanyaan dalam kuesioner. Daftar pertanyaan pada umumnya untuk mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Uji validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan. • Hasilnya dibandingkan dengan r tabel | df=n-k dengan tingkat kesalahan 5%. Jika r tabel Jika r tabel < r hitung, maka butir soal disebut valid. • Contoh Penelitian Sdr. Eny Uji Validitas
Selain harus valid, kuesioner sebagai alat ukur harus konsisten bila pertanyaan tersebut dijawab dalam waktu yang berbeda (reliabel). • Untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam menjawab kuesioner. • Kuesioner tersebut mencerminkan konstruk sebagai dimensi suatu variabel yang disusun dalam bentuk pertanyaan. • Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pertanyaan. Jika nilai alpha>0.60, disebut reliable. Uji Reliabilitas
Dari layar Data editor klik analyze Scale Reliability Analysis • Selanjutnya akan tampak kotak (yang akan dihitung hanya indikator dan total harus diabaikan atau dipindahkan • Klik Statistics pada sebelah kanan atas • Pada kotak Reliability Analysis: Statistics tandai (√) kolom scale if item deleted lalu Continue. • Continue OK. Dengan menggunakan data yang sama, langkah uji reliabilitas adalah sebagai berikut:
Uji Homogenitas dimaksudkan untuk memberi keyakinan bahwa sekumpulan data yang dimanipulasi dalam serangkaian analisis memang bersal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. • Pengujian dapat dilakukan dengan (1) uji F, (2) uji Bartlett, dan uji Levene. • Uji F digunakan untuk menguji homogenitas varians dari dua kelompok data sampel • Uji Bartlett digunakan untuk menguji homogenitas varians lebih dari dua kelompok data sampel • Uji Levene Uji Homogenitas