460 likes | 2.32k Views
M ata Kuliah Bahasa Indonesia. RAGAM BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa Indonesia. Tujuan pembelajaran ini adalah agar pemakai b a h a s a d a p a t memahami berbagai variasi b a h a s a khususnya bahasa Indonesia berdasarkan pemakai, dan pemakaian bahasa.
E N D
Mata Kuliah Bahasa Indonesia RAGAM BAHASA INDONESIA
Ragam Bahasa Indonesia • Tujuan pembelajaran ini adalah agar pemakai bahasa dapat memahami berbagai variasi bahasakhususnya bahasa Indonesia berdasarkan pemakai, dan pemakaian bahasa. • Ragam bahasa dapat dikenali menurut pemakai dan pemakaian bahasa.
Ragam Bahasa Indonesia • Dari segi pemakai bahasa dibedakan menjadi (1) ragam daerah, (2) ragam pendidikan, dan (3) ragam sikap pemakai bahasa. (1) Ragam Daerah/Dialek • mBogor, mBandung, mBali, mBanyumas (orang Jawa) • pendidi’an, tanja’an, kenai’an, tungga’an, gera’an (orang Jawa) • thethapi, pathung,ithu, canthik (orang Bali) • séméntara, tétapi, séwénang-wénang, pérgi, lébaran (orang Batak) (2) RagamPendidikan Padaujaranorang yang tidakberpendidikan formal, bunyif p pakultas, pilem, pakir, pirasat, pebruari
Ragam Bahasa Indonesia (3) RagamSikapPemakaiBahasa Ragambahasamenurutsikappemakaibahasadapatdisebutlanggamataugaya. Sikapitudipengaruhiantara lain olehusiadankedudukanlawanbicara, pokokpersoalan yang disampaikan, dantujuanpenyampaianinformasi. • Dari segipemakaianbahasa, ragam bahasadibedakanmenjadi (1) ragam bahasaberdasarkanpokokpersoalan, (2) ragam menurutsarananya, (3) ragam yang mengalamigangguanpercampuran, dan (4) ragam berdasarkansituasipemakaian.
RagamBahasaMenurutPemakaianBahasa • Ragam Bahasa Berdasarkan Pokok Persoalan Bahasa yang digunakan dalam lingkungan religi berbeda pula dari bahasa yang digunakan di lingkungan olah raga, dunia niaga, jurnalistik, dan militer. Imam Wasit Presiden
RagamBahasaMenurutPemakaianBahasa 2. Ragam Bahasa Berdasarkan Sarana/Media Ragam ini dibedakan ke dalam dua macam, yaitu: (1) ragam bahasa lisan, dan (2) ragam bahasa tulis. Contoh pelafalan: Tidak bakuBaku azas asas merjer merger mines minus ples plus
RagamBahasaMenurutPemakaianBahasa 3. Ragam bahasa yang mengalami gangguan percampuran Lafal Indonesia yang kejawa-jawaan atau kesunda-sundaan masih dapat diterima orang daripada lafal Indonesia yang keinggris-inggrisan. 4. Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi Pemakaian Penggunaan bahasa ini terkait dengan situasi, yaitu situasi resmi dan situasi tidak resmi.
Contoh Penggunaan RagamBahasa Lisan Iapergikekampusakanpinjambukuuntukbelajar. Dalamperjalananiaberhentisebentarbelipermendisebuahwarung. Iasandarkansepedanyaditepijalandanmasukkewarungtersebut. Di dekatpintumasuk, ialihat-lihatstikerdariberbagaifakultas, kemudiandiaambilsalahsatustikerlaludibayar. Di warungtersebutiaketemudenganArdi yang kemarinjualankaosdi GOR Satria. Ardi yang pakaikaosmerahdanpakaisadaljepitmengajakdudukuntukngobrolsebentar. Iakemukakanniatnyadanjanjiakanmembantujualkankaoskepadateman-temandikampusdengankomisi lima prosen. Dari luariadengarDedyketawaterkekeh-kekehkarenalihatsebuahkarikatur yang lucutentangseorangcaleg yang sedangrebutankursi, dankursiituakhirnyarusak, keduanyagulingkesisimejasidang.
Dalam situasi resmi/formal, penggunaan bahasa juga harus formal. • Kata yang seharusnya berimbuhan harus digunakan secara lengkap unsur imbuhannya. • Kata-kata yang tidak baku (ketemu, ngobrol, ketawa) dihindari, diganti dengan bentuk kata yang baku.
Beda Ragam Lisan dan Tulisan • Ragam Lisan: • Perlu kehadiran lawan tutur • Unsur gramatikal tidak lengkap • Terikat ruang dan waktu • Dipengaruhi intonasi, jeda, ritme suara • Ragam Tulis: • Tidak perlu kehadiran lawan tutur • Unsur gramatikal lengkap • Tidak terikat ruang dan waktu • Dipengaruhi oleh tanda baca / ejaan
Standardisasi Bahasa • Standardisasi bahasa dilakukan terhadap ejaan, ucapan atau lafal, istilah, perbendaharaan kata, dan tata bahasa. • Melihat perkembangan bahasa yang sejalan dengan perkembangan budaya manusia, maka perlu dibuat aturan baku untuk mengatur perkembangan bahasa agar tidak terjadi kesimpangsiuran di dalam pemakaian bahasa.
Bahasa Indonesia yang BaikdanBenar • Apa yang dijadikan alat ukur bahasa yang baik, dan apa alat ukur bahasa yang benar? • Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang pemakaiannya sesuai dengan situasi, kondisi, dan maksud pembicaraan. • Kriteria yang dipakai untuk pemakaian bahasa yang benar adalah kaidah tata bahasa yang baku. Kaidah itu meliputi aspek: (1) tata bunyi (fonologi), (2) tata bahasa (kata dan kalimat), (3) kosakata (istilah), (4) ejaan, dan (5) makna.
Bahasa Indonesia yang BaikdanBenar • Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang pemakaiannya sesuai dengan kaidah tata bahasa yang baku. • Bahasa yang mengenai sasaran tidak selalu perlu beragam baku, contoh dalam menawar barang di pasar.