120 likes | 333 Views
Informasi Pasar Alas Kaki di Malaysia. Disampaikan oleh : Atase Perdagangan Malaysia. KARAKTERISTIK PASAR DOMESTIK .
E N D
InformasiPasar Alas Kaki di Malaysia Disampaikanoleh: AtasePerdagangan Malaysia
KARAKTERISTIK PASAR DOMESTIK • Pasar Malaysia didominasiolehmanufaktur local, beberapa retailer skalabesardan department store. Konsentrasikeberadaanmereka di Negara Selangor dan Federal Territory, yaituibukota Malaysia. • Secaraumum, meskipunkalanganberduit Malaysia dapatmembelisepatubermerekbuatanmanasaja, namunsebagianbesarpembeli Malaysia adalahkelasmenengah yang membelisepatudenganhargamurah. • Untukmenarikperhatian buyer, eksporterharusfleksibeldansiapmenerimapesanandalamjumlahsedikit, khususnyapadaawalmusim, tergantungpadadisaindan style. Buyer menyukaiuntukmelakukantespasarsetidaknyaselama 6 bulanpertama.
FaktaIndustri Alas Kaki di Malaysia • Pemainutamaadalah SME’s • Terdapatsekitar 1000 perusahaandengansekitar 3000 pekerja. Kapasitasproduksi 70 jutapasang/tahun • Lokasiindustri: Perak, Selangor (Seri Kembangan), dan Johor Baru. • Kesadaranakanpentingnya “brand”. Contoh brand lokal: DrCaradin,Crocodile, John Bird, LarriedanVincci. • Dukungankebijakan: Merubahkebijakanberbasiskomoditimenjadiberbasisindustri (Bandar kasutipoh); Menjadikan Malaysia SurgaBerbelanjaProduk Branded (penghapusan BM); penyelenggarakanajangpromosi/pameranoleh Malaysian Manufacturer’s Association (MFMA) dalam Malaysia International Shoe Festival (MISF) danaktifberpartisipasidalam pameran2 internasionallainnya
FaktaIndustri Alas Kaki di Malaysia • Musimbelanjaoleh buyer biasanyaMaretdan September. Sehinggaeksportirharusmelakukanpengaturanjadwal yang ketat. Order dilakukansebelumtutuptahununtukmemenuhistokpadaperayaanterbesar Malaysia: Hari Raya, Christmas, TahunBarudanDeepvali. • Buyer Malaysia seringberkunjungdanberbelanja di international trade fairs seperti: GDS Fair di German, MicamModacalzatura Fair di Milan, Asia Pacific Leather & Footwear Fair di HongKongdan BIFF di Bangkok. • Buyer Malaysia tidaknyamandengan model pembeliandenganbatas minimal, mengingat market size Malaysia yang tidakbesar. Minimal order biasanyasekitar 200 pasangsd 500 pasang. • Sistemkonsinyasilebihdisukaiuntukmemasarkan label baru. • Ukuransepatubiasanya 5 – 6 atau 36 -38. Jugaterdapatukuran ½ bagi alas kaki hargamenengahkeatas. • Harga, model/disaindankualitasmenjadifaktorutama.
Industri Alas Kaki di Malaysia TANTANGAN • KekuranganIndustriPendukung • Hampirseluruhindustri alas kaki Malaysia memilikispesialisasidalammemproduksi rubber or plastic outer soles, inner soles, clogs dan heels. Sangatsedikit yang memproduksi footwear uppers. • Manufaktur alas kaki harusmengimporhingga 70% daribagianproduk alas kakinya, meningkatkanongkosproduksidanwaktu sourcing • Kekurangantenagakerjaahli RESPON INDUSTRI • Fokuspadakualitas • Berkonsentrasikepadaprodukbernilaitambahtinggi yang didapatkandaridesaindankualitas yang lebihbaikgunamenghindarikompetisilangsungdenganproduk alas kaki murahdariCinadan Thailand. • Mengupayakanterbentukdanterjadanyakualitasmerek‘Made-in-Malaysia’. • Penempatanpusatproduksi di luarnegeri • Manufakturtelahmemindahkan basis operasikeCina • Hal inidilakukankarenaadanyakeuntungandarisegibanyaknyatenagakerjadankosoperasional yang lebihrendah.
Rekomendasi • Industri Alas Kaki Malaysia mempromosikanproduknyamelaluihargajual yang terbilangrendah. ApabilaprodukIndustri Alas Kaki Indonesia inginmemasukipasar di Malaysia, makanilaijualproduknyaharusbisamenyamaiataupunlebihrendahdarihargaproduk alas kaki industri Malaysia. Rendahnyanilaijualproduk alas kaki di Malaysia disebabkansebagianbesarproduk alas kaki Malaysia dibuat di Cina. Pemerintah Indonesia dapatmempertimbangkanuntukberkompetisi di pasarritel high-end footwear Malaysia untukmendapatkan momentum promosiproduk alas kaki Indonesia danuntukmenghindaripasarketat di low-end segment yang dipenuhidenganprodukmurahasalCina. • Padatahun 2012 tercatatsebanyak 20 merek alas kaki asal Malaysia eksis di Indonesia, yang manahanyamemiliki3 merek alas kaki yaitu Andre Valentino, Edward ForrerdanRotelli. Meskipunpasar alas kaki di Malaysia hanyasebesar ¼ dari total nilaipasar Indonesia, namunpemerintah Indonesia dapatmempertimbangkanuntukmemfasilitasipromosiproduk alas kaki Indonesia di Malaysia untukmembantupenetrasipasar. Perludiinformasikanbahwa brand awareness “Made in Indonesia” tidaktinggisehinggamenyulitkanpemasaranproduk. • Pemerintah Indonesia agar dapatmembantupenetrasiproduk alas kaki Indonesia di Malaysia denganmencarikankesempatankerjasamadengan distributor produk alas kaki ataupundengandepartemen store besar di Malaysia terpilih yang dapatmembantuaktivitaspromosidanpemasaranproduk.
Rekomendasi Manufaktur Distribusi Ritel Marketing • Focus kepadakualitas, desain. • Tidakbersaingdengan • .produkasalCIna • Manufakturdapat Imelibatkan studio desainbagi desain d produksisepatu • Diisarankanuntukbekerja • samadengan importer dan distributor sepatuterkemuka Malaysia yang dapat Melaksanakankegiatan pemasarandanpromosi. • Dalamrangkapromosi brand premium Indonesia Manufakturdapatmenyeleksi Distributor di departemen store utama. Tentusajahal Iniharusdidukungkampanye Marketing yang sesuai. • Alternatifrekomendasilain Adalahdenganmemastikan Ketersedianproduk di outlet Iritelpakaianjadidan sepatu • Kegiatanpemasaran diperlukanguna mengukuhkanmerek dalampasar • Hal inidapatdilakukan melaluiimportirdan and distributors. • Kampanyepemasaran Harusmemasukaniklan di media cetakdan online ,artikelpendukung di koran Lokalataumelalui sponsor kegiatan.