180 likes | 532 Views
Analisa Potensi Sumber Daya Manusia dan Informasi Pasar Tenaga Kerja di Indonesia. Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo Dr. Padang Wicaksono Zainul Hidayat , M.Si Dewi Prihastuti , M.Si Naila Maya Shofia , S.E. (Tim Lembaga Demografi FEUI). Tujuan. Sasaran Antara
E N D
Analisa Potensi Sumber Daya Manusia dan Informasi Pasar Tenaga Kerja di Indonesia Prof. Sri MoertiningsihAdioetomo Dr. Padang Wicaksono ZainulHidayat, M.Si DewiPrihastuti, M.Si Naila Maya Shofia, S.E. (Tim LembagaDemografi FEUI)
Tujuan • Sasaran Antara • Menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan kebijakan secara menyeluruh terkait strategi peningkatan SDM berbasis kompetensi • Tujuan Akhir • Meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi regional atau propinsi berbasis optimalisasi potensi pendidikan kejuruan/SMK
Pertanyaan Penelitian • Informasiketenagakerjaan/pasartenagakerjasepertiapa yang diperlukanuntukpengembanganpendidikankejuruan/SMK terutamadidaerahsekitarkeberadaan SMK? • Bagaimanaprofilpendudukmudamenurutumur, pendidikan yang ditamatnkan, yang sedangbersekolahmenurutdaerah/propinsi? • Bagaimanakeberadaanindustridanpenyerapanlapangankerjabagipendudukusiamuda yang adadidaerahsekitarnya?
Pendekatan Studi • Tinjauan (Review) terhadap transisi demografi 10 tahun yang lalu (1998-2007) dan pertumbuhan penduduk muda sampai tahun 2015 (proyeksi 2005-2015) • Pemetaan situasi penawaran tenaga kerja muda menurut propinsi, tingkat pendidikan, dan pekerjaannya menurut lapangan usaha dan jenis pekerjaannya dari tahun 2000-2007
Pendekatan Studi (to be cont’d) Pemetaan lokasi industri (8 lapangan usaha utama) menurut provinsi Pemetaan tenaga kerja menurut jenis pendidikan (SMU:SMK)
Metode Penelitian • Analisa keadaan pasar tenaga kerja dengan menggunakan: • data mentah SAKERNAS • data set industri • studi-studi terkait lainnya
Hasil temuan sementara • Rasioupah • Rasioupahtenagaprofesional-manajerial (KBJI 1 dan 2) dengantenagalainnya/selainprofesional-manajerial (KBJI 3,4,5,6,7,8,dan 9) • Rasioupahlulusan SMK terhadap SMU pada level tenagaprofesional-manajerial (kumulatif) • Rasioupahlulusan SMK terhadap SMU pada level tenagaselainprofesional-manajerial (kumulatif) • Rasioupahlulusan SMK terhadap SMU pada level tenagaprofesional-manajerial (TK yang baru lulus/usia 18-19 tahun) • Rasioupahlulusan SMK terhadap SMU pada level tenagaselainprofesional-manajerial (TK yang baru lulus/usia 18-19 tahun) • Penyerapanlulusan SMK dan SMU dipasartenagakerja • Perbandingan total penyerapanlulusan SMK dan SMU • Perbandingan total penyerapanlulusan SMK dan SMU pada level tenagaprofesional-manajerial (kumulatif) • Perbandingan total penyerapanlulusan SMK dan SMU pada level tenagaselainprofesional-manajerial (kumulatif) • Perbandingan total penyerapanlulusan SMK dan SMU pada level tenagaprofesional-manajerial (TK yang baru lulus/usia 18-19 tahun) • Perbandingan total penyerapanlulusan SMK dan SMU pada level tenagaselainprofesional-manajerial (TK yang baru lulus/usia 18-19 tahun) • Perbandinganjumlahtenagakerja SMK dan SMU menurutjenispekerjaan (tenagaprofesionaldan non-profesional) • Tingkat partisipasiangkatankerja/TPAK 2002-2007 menurutjenispendidikan (SMK dan SMU)lihatimelmbakdewi • Perbandingan rata-rata masatunggululusan SMK dan SMU • Perbandinganjumlahlulusan SMU dan SMK yang memperolehpelatihantambahansetelahmasakerja. (irrelevan, data tidakmendukung, haruskelapangan) • Perbandinganrasiopenyerapanlulusan SMK : SMU menurutsektor (formal dan informal)
HasiltemuansementaraRasioupahtenagaprofesional-manajerial (KBJI 1 dan 2) dengantenagalainnya/selainprofesional-manajerial (KBJI 3,4,5,6,7,8,dan 9) • Definisi tenaga profesional-manajerial : mengacu pada jenis pekerjaan utama SAKERNAS 2007 meliputi kode jenis pekerjaan 1 (tenaga profesional, teknisi, dan yang sejenis), dan 2 (tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan) • Definisi tenaga selain profesional-manajerial : mengacu pada jenis pekerjaan utama SAKERNAS 2007 meliputi kode jenis pekerjaan 3 (tenaga tata usaha dan yang sejenis ), 4 (tenaga usaha penjualan), 5 (tenaga usaha jasa), 6 (tenaga usaha pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan), 7 (tenaga produksi), 8 (operator alat-alat angkutan), dan 9 (pekerja kasar)
Hasil temuan sementaraSecara nasional, Upah tenaga profesional-manajerial dua kali lipat lebih tinggi (pada tahun 2007) dan hampir dua kali lipat lebih tinggi (pada tahun 2006) daripada upah tenaga selain profesional-manajerial
Hasiltemuansementara:secaranasional, upahlulusan SMK lebihbesardaripadalulusan SMU baikpada level tenagaProfesional-manajerialdantenagalainnya
Hasil temuan sementaraUpah Tenaga Kerja fresh graduate SMK lebih tinggi daripada lulusan SMU baik pada level tenaga profesional-manajerial maupun tenaga lainnya*) *)Beberapapropinsitidakmempunyai data tentangupahfresh graduate SMK
Hasil temuan sementara:1. Proporsi lulusan SMK pada level tenaga profesional-manajerial lebih besar daripada lulusan SMU2. Proporsi lulusan SMU pada level tenaga lainnya lebih besar daripada lulusan SMK 3. Proporsi lulusan SMK yang menganggur lebih besar daripada lulusan SMU Sumber data: SAKERNAS 2005-2007 Perbandinganrasiopenyerapanlulusan SMK : SMU menurutsektor (formal dan informal) tahun 2007
Hasil temuan sementara1. tren proporsi penyerapan tenaga profesional-manajerial meningkat baik pada lulusan SMK maupun SMU (namun proporsi SMK masih lebih besar)2. . tren proporsi penyerapan tenaga lainnya menurun baik pada lulusan SMK maupun SMU Sumber data: SAKERNAS 2005-2007
Hasiltemuansementara1. Trenproporsipenyerapantenagaprofesional-manajerialmeningkatbaikpadafresh graduate SMK maupun2. . trenproporsipenyerapantenagalainnyameningkatbaikpadalulusan SMK maupun SMU
Hasiltemuansementara1. Padatahun 2007, lulusan SMK lebihbanyakterserapdisektor formal dibandingkanlulusan SMU2. padatahun yang sama, lulusan SMU lebihbanyak yang terserapdisektor informal biladibandingkandenganlulusan SMK 3. sayangnya, padatahuntersebutproporsilulusan SMK yang menganggurlebihbanyakdaripadalulusan SMU Sumber data: SAKERNAS 2007 Perbandinganrasiopenyerapanlulusan SMK : SMU menurutsektor (formal dan informal) tahun 2007
Hasil temuan sementara 1. Baik pada lulusan SMK maupun SMU, proporsi TK yang masuk ke sektor formal cenderung menurun2. Baik pada lulusan SMK maupun SMU, proporsi TK yang masuk ke sektor informal juga cenderung meningkat3. Proporsi lulusan SMK yang menganggur cenderung meningkat, sementara itu tren sebaliknya terjadi pada lulusan SMU Sumber data: SAKERNAS 2005-2007