1 / 12

Asas Kesalahan , Pertanggungjawaban dan Kesengajaan serta Kealpaan

Asas Kesalahan , Pertanggungjawaban dan Kesengajaan serta Kealpaan. Faiq Tobroni , SHI., MH. Perihal Kesalahan dan Pertanggungjawaban. Tidak ada pidana tanpa kesalahan. Kesalahan akan menjadikan seseorang memikul tanggungjawab. Pengertian Kesalahan.

lalasa
Download Presentation

Asas Kesalahan , Pertanggungjawaban dan Kesengajaan serta Kealpaan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AsasKesalahan, PertanggungjawabandanKesengajaansertaKealpaan FaiqTobroni, SHI., MH

  2. PerihalKesalahandanPertanggungjawaban • Tidak ada pidana tanpa kesalahan. • Kesalahan akan menjadikan seseorang memikul tanggungjawab.

  3. Pengertian Kesalahan • Jan Remmelinkmendefiniskan: “Kesalahanadalahpencelaan yang ditujukanolehmasyarakat yang menerapkanstandaretis yang berlakupadawaktutertentuterhadapmanusia yang melakukanperilakumenyimpang yang sebenarnyadapatdihindarinya”. • Chairul Huda jugamendefinisikan: “Kesalahanadalahdapatdicelanyapembuattindakpidana, karenadilihatdarisegimasyarakatsebenarnyaiadapatberbuat lain jikatidakinginmelakukanperbuatantersebut”. • Kesalahanmemilikiartipentingsebagaiasastidaktertulisdalamhukumpositif Indonesia yang menyatakan ‘tiadapidanatanpakesalahan’.

  4. Unsur Kesalahan • Dapat dicela • Dilihat dari segi masyarakat • Dapat berbuat lain

  5. Dapat Dicela • ‘Dapat dicela’ suatu perbuatan dapat diartikan sebagai ‘dapat dipertanggungjawabkan dalam hukum pidana’ dan ‘dapat dijatuhi pidana’. Arti pertama merupakan kesalahan dalam hubungannya dengan fungsi preventif hukum pidana dan arti kedua yang dalam hubungannya dengan fungsi represif dalam hukum pidana.

  6. Dilihat dari Segi Masyarakat • ‘dilihat dari segi masyarakat’ merupakan penegasan penilaian normatif terhadap kesalahan. Pada subjek hukum manusia, ‘ada tidaknya kesalahan tidaklah ditentukan sebagaimana dalam keadaan senyatanya batin terdakwa, tetapi tergantung pada bagaimana penilaian hukum mengenai keadaan batin itu, apakah dinilai ada ataukah tidak ada kesalahan’….

  7. Dapat Berbuat Lain • ‘dapat berbuat lain’ dapat diartikan sebagai adanya pilihan bagi pembuat untuk ‘berbuat’ atau ‘tidak berbuat’ suatu perbuatan yang oleh hukum dicela.

  8. Perihal Pertanggungjawaban • Kemampuan bertanggungjawab tergantung kepada keadaan batin orang yang normal, yang sehat. • Ketentuan yang berhubungan dengan azas kemampuan bertanggungjawab adalah Ps 44: “barangsiapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kepadanya, karena jiwanya cacat dalam tubuhnya atau jiwa yang terganggu karena penyakit. Kalau tidak dapat dipertanggungjawabkannya itu disebabkan karena hal lain, misalnya jiwanya tidak normal karena masih sangat muda atau lain-lain, pasal tersebut tidak dapat dipakai”.

  9. Unsur Kemampuan Bertanggungjawab Dari ucapan-ucapanparasarjanakiranyadapatdiambilkesimpulan, bahwauntukadanyakemampuanbertanggungjawabharusada: • Kemampuanuntukmembeda-bedakanantaraperbuatan yang baikdan yang buruk; yang sesuaihukumdan yang melawanhukum; • Kemampuanuntukmenentukankehendaknyamenurutkeinsyafantentangbaikdanburuknyaperbuatantadi. Yang pertamamerupakanfaktorakal(intelektual factor) yaitudapatmemperbeda-bedakanantaraperbuatan yang diperbolehkandan yang tidak. Yang keduaadalahfaktorperasaanataukehendak (volitional factor) yaitudapatmenyesuaikantingkah-lakunyadengankeinsyafanatasnama yang diperbolehkandanmana yang tidak.

  10. Azas Kemampuan Bertanggungjawab • Pada dasarnya, setiap orang yang berbuat tindak pidana dianggap dalam keadaan normal (sehat) kecuali kalau telah ditemukan bukti sebaliknya.

  11. HubunganAzasPertanggungjawabandenganLainnya • Azas pertanggungjawaban mempunyai hubungan dengan sifat melawan hukum. Keduanya merupakan syarat mutlak terjadinya delik, yang satu bagi dilarangnya perbuatan (adanya sifat melawan hukum), dan yang lain bagi adanya kesalahan. Berhubungan dengan kedua hal itu, dalam KUHP terhadap alasan penghapusan pidana (PS 49, 50 dan 51/alasan pembenar) dan (PS 44/tidak mampu bertanggungjawab).

  12. Kesengajaan dan Kealpaan • Kesengajaan adalah dolus • Kealpaan adalah culpa.

More Related