650 likes | 2.96k Views
GRAND STRATEGY POLRI. GRAND STRATEGY POLRI 2005 - 2025. TAHAP I TRUST BUILDING (2005-2009) TAHAP II PARTNERSHIP BUILDING (2010-2014) TAHAP III STRIVE FOR EXCELLENCE (2015-2025). MENJADIKAN GRAND STRATEGY POLRI 2005-2025 SEBAGAI GRAND STRATEGY
E N D
GRAND STRATEGY POLRI GRAND STRATEGY POLRI2005 - 2025 TAHAP I TRUST BUILDING (2005-2009) TAHAP II PARTNERSHIP BUILDING (2010-2014) TAHAP III STRIVE FOR EXCELLENCE (2015-2025) MENJADIKAN GRAND STRATEGY POLRI 2005-2025 SEBAGAI GRAND STRATEGY DLM 1 (SATU) MASA KEPEMIMPINAN PADA SATUAN KERJA DAN SATUAN WILAYAH
JUMLAH PERSONEL POLRI PATI 230 PAMEN 13.151 PAMA 30.715 BINTARA 343.111 PNS POLRI 23.111 JMLH ANGGT POLRI: 387.207 JMLH PNS POLRI: 23.111
KOMPOSISI PERSONEL POLRI JUMLAH PERSONIL JUMLAH KESATUAN MABES 15.505 1 POLDA 31 POLRES 445 371.702 POLSEK 4.736
MUSEUM DAN PENGAMANANNYA KEPALA PUSAT SEJARAH POLRI
Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1995, museum adalah lembaga penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda bukti material manusia serta alam dan lingkungan guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Museum menurut UU nomor 11 tahun 2010 pasal 18 ayat 2 yaitu lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi berupa benda, bangunan, dan/atau struktur yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya atau yang bukan cagar budaya, dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat.
FUNGSI MUSEUM DI INDONESIA Masa Sebelum Kemerdekaan Museum sebelum kemerdekaan didirikan oleh pemerintah kolonial/penjajah untuk kepentingan ilmu kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan ilmu sosial yang menunjang kepentingan politik kolonial dalam mempertahankan wilayah jajahannya. Masa Sesudah Kemerdekaan Museum sebagai lembaga yang ramah dan peduli terhadap koleksi artefak dan benda-benda lain yang penting, baik bersifat ilmiah, seni dan sejarah yang mudah dilihat oleh publik melalui pameran permanen atau sementara bertujuan untuk pengembangan studi, pendidikan dan rekreasi.
BENDA/KOLEKSI UNTUK MENAMBAH WAWASAN DAN RASA CINTA TERHADAP BUDAYA LELUHUR INFORMASI APA YANG DAPAT SAYA PEROLEH??? LUAR BIASA... KOLEKSI DAN EDUKASINYA SANGAT BERGUNA
PENGAMANAN MUSEUM • Mengamankan koleksi-koleksi museum dari peristiwa pidana, bencana alam, kerusakan, kebakaran dan kejadian lainnya. • Memberikan perlindungan terhadap koleksi, sarana dan prasarana museum, gedung museum, pengunjung museum, dan staf museum. • Pengamanan di dalam museum dan diluar museum. • Kegiatan rutin yang wajib dilakukan oleh pengelola museum dengan menggunakan prosedur pengamanan yang sudah ditetapkan.
PRINSIP DASAR PELAKSANAAN PENGAMANAN MUSEUM a. Prinsip koordinasi: dalam teknis pengamanan museum diperlukan koordinasi internal museum maupun instansi terkait ; b. Prinsip integritas: sistem pengamanan gedung museum merupakan kepedulian bersama seluruh lapisan masyarakat; c. Prinsip ketelitian : melakukan pengecekan secara teliti kondisi gedung museum dan koleksi yang ada di dalamnya setiap memulai tugas maupun selesai tugas; d. Prinsip sinkronisasi : penyelarasan pelaksanaan pengamanan yang dilakukan museum sesuai peraturan perundang-undangan; e. Prinsip simplipikasi : penyederhanaan pengamanan museum dengan menggunakan standarisasi yang sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing museum.
PENGAMANAN DI DALAM MUSEUM Harus ketat dandilengkapi dengan alarm, CCTV, tabung pemadam kebakaran, dan beberapa orang yang ditunjuk untuk melakukan pengecekan setiap jam.
PENGAMANAN DI LUAR MUSEUM Area parkir dan halaman museum harus ada pos penjagaan serta didukung peralatan seperti pagar, CCTV, hydrant dan lampu penerangan yang berstandar, serta berkordinasi dengan pihak Kepolisian.
POLA PENGAMANAN MUSEUM BERDASARKAN IDENTIFIKASI DAN POTENSI KERAWANAN: a. Bentuk pengamanan: 1. Pengamanan secara langsung, melalui pengecekan secara fisik dilapangan; 2. Pengamanan secara tidak langsung, melalui kegiatan pemantauan, pengawasan dan laporan perkembangan situasi. b. Metode pengamanan: 1. Pengamanan oleh manusia; 2. Pengamanan menggunakan konstruksi; 3. Pengamanan menggunakan peralatan elektronik; 4. Pengamanan dengan menggunakan satwa; 5. Pengamanan dengan menggunakan tanda-tanda khusus; 6. Pengamanan memberdayakan peran serta masyarakat.
PROSEDUR DAN PENGENDALIAN SISTEM PENGAMANAN MUSEUM : a. Bila situasi dan kondisi museum dalam keadaan normal, pengamanan oleh museum itu sendiri. b. Bila terjadi ancaman dan gangguan pada museum yang sudah melibatkan pihak luar, maka otoritas pengamanan bersama- sama Polri dengan pengendalian berada pada Polri. c. Bila terjadi kontijensi atau situasi khusus yang memerlukan bantuan khusus, Polri akan mengambil otoritas pengamanan penuh.
TINGKAT KERAWANAN MUSEUM a.Berdasarkan jenis koleksi (senjata, benda pusaka, logam mulia, lukisan dan lain lain) Solusi: mengaktifkan CCTV dan alarm yang terkoneksi dengan Bag Ops Polres yang ada. b.Berdasarkan area atau wilayah (padat penduduk, tingkat kejahatan yang tinggi dan lain-lain) Solusi: dibangun Polsubsektor di lingkungan museum. c.Berdasarkan jumlah pengunjung (menjadi destinasi wisata baik lokal maupun mancanegara dengan pengunjung yang banyak) Solusi: menyediakan cek list patroli Polisi berupa box.
SEKIAN TERIMA KASIH
MARI KITA BERSAMA-SAMA MELAKUKAN PENGAMANAN MUSEUM DARI TINDAK KEJAHATAN DAN BENCANA
SECURITY METAL DETECTOR YANG DIPASANG PADA PINTU MASUK MUSEUM
CEK LIST BERUPA BOX YANG DI ISI PATROLI POLISI