510 likes | 762 Views
REPRESENTASI PENGETAHUAN. Computer. Inputs. Outputs. Knowledge base. Inference mechanism. Representasi pengetahuan. Problem solving pengetahuan yang cukup Kemampuan nalar sistem Langkah awal dalam membangun sebuah program AI adalah membangun sebuah Knowledge Base
E N D
Computer Inputs Outputs Knowledge base Inference mechanism Representasipengetahuan • Problem solving • pengetahuan yang cukup • Kemampuannalarsistem • Langkahawaldalammembangunsebuah program AI adalahmembangunsebuahKnowledge Base • RepresentasiPengatahuan: ProsesbagaimanapengetahuandirepresentasikanuntukmembentuksebuahKnowledge Base
Representasipengetahuan • Dimaksudkanuntukmenangkapsifat-sifatpentingmasalahdanmembuatinfomasidapatdiaksesolehprosedurpemecahanmasalah. • Bahasarepresentasiharusdapatmembuatseorang programmer mampumengekspresikanpengetahuanuntukmendapatkansolusisuatumasalah.
Representasipengetahuan • Cara-cara lama: • List, digunakanpada LISP • Predicate Calculus, digunakanpada Prolog • Tree, untuk heuristic search • Karakteristik RP: • Dapatdiprogramkan • Dapatdimanfaatkanuntukpenalaran, menggambarkankesimpulansebagaifungsikecerdasan
Representasipengetahuan 1. RepresentasiLogika • Representasiinimenggunakanekspresi-ekspresidalamlogika formal untukmerepresentasikan basis pengetahuan. 2.Representasi Prosedural • Menggambarkanpengetahuansebagaisekumpulaninstruksiuntukmemecahkansuatumasalah. Dalamsistem yang berbasisaturan, aturanif-thendapatditafsirkansebagaisebuahproseduruntukmencapaitujuanpemecahanmasalah.
Representasipengetahuan 3. Representasi Network • Menyatakanpengetahuansebagaisebuahgrafdimanasimpul-simpulnyamenggambarkanobyekataukonsepdalammasalah yang dihadapi, sedangkanlengkungannyamenggambarkanhubunganantarmereka. • Contohnyaadalahjaringansemantik.
Representasipengetahuan 4.Representasi Terstruktur • Memperluas network dengancaramembuatsetiapsimpulnyamenjadisebuahstruktur data kompleks yang berisitempat-tempatbernama slot dengannilai-nilaitertentu. Nilai-nilaiinidapatmerupakan data numerikatausimboliksederhana, pointer kebingkai (frame) lain, ataubahkanmerupakanproseduruntukmengerjakantugastertentu. • Contoh : skrip (script), bingkai (frame) danobyek (object).
RepresentasiLogika Terdiridariduajenisyaitu • Kalkulusproposisional (Propositional logic) • Kalkuluspredikatif (Predicate logic
Logika • Adalahrepresentasipengetahuan yang paling tua. • Prosesmenarikkesimpulandarifakta yang sudahada • Input: premis-premisdanOuput: kesimpulan • Terdiridari: sintaks (simbol), semantik (fakta), danprosespengambilankeputusan (inferensi) • Prosespenalaran: • Deduktif (umum-khusus) • Induktif (khusus-umum) • Logika: • LogikaPreposisi: and, or, not, implikasi, danekuivalensi • LogikaPredikat: representasifaktadalambentuk well formed formula
Logika • Contoh Penalaran Deduktif Premis mayor : Jika hujan turun saya tidak akan berangkat kuliah Premis minor : Hari ini hujan turun Konklusi : Hariinisayatidakakanberangkatkuliah • ContohPenalaranInduktif Premis -1 : Aljabaradalahpelajaran yang sulit Premis -2 : Geometriadalahpelajaran yang sulit Premis -3 : Kalkulus adalah pelajaran yang sulit Konklusi : Matematika adalah pelajaran yang sulit
Bagaimanajika • Premis -4 : Kinematikaadalahpelajaran yang sulit • Konklusi : ? ? ?
Logikaproposisi • Operator logika • Konjungsi : ^ (and) • Disjungsi : v (or) • Negasi : ¬ (not) • Implikasi : (if then) • Ekuivalensi : ↔ (jikadanhanyajika)
LogikaProposisi • Untukmelakukaninferensipadalogikaproposisi resolusi : suatuaturanuntukmelakukaninferensi yang dapatberjalansecaraefisiendalamsuatubentukkhususyaitu CNF (conjunctive normal form) • Langkah :
Langkah-langkahuntukmengubahsuatukalimat (konversi) kebentuk CNF • Hilangkanimplikasidanekuivalensi • x y menjadi ¬ x ∨ y • x ↔ y menjadi (¬ x ∨ y) ∧ (¬ y ∨ x) • Kurangilingkupsemuanegasimenjadisatunegasisaja • ¬ (¬ x) menjadi x • ¬ (x ∨ y) menjadi (¬ x ∧ ¬ y) • ¬ (x ∧ y) menjadi (¬ x ∨ ¬ y) • Gunakanaturanassosiatifdandistributifuntukmengkonversimenjadiconjuction of disjunction • Assosiatif : (A∨ B)∨ C menjadi A∨ (B∨ C) • Distributif : (A ∧ B)∨ C menjadi (A∨ C) ∧ (B ∨ C) • Buatsatukalimatterpisahuntuktiap-tiapkonjungsi
Contoh: Diketahui basis pengetahuan (fakta-fakta yang bernilaibenar) sebagaiberikut : 1. P 2. (P ∧ Q) R 3. (S ∨ T) Q 4. T Tentukankebenaran R. Untukmembuktikankebenaran R denganmenggunakanresolusi,makaubahdulumenjadibentuk CNF.
Kemudiankitatambahkankontradiksipadatujuannya, R menjadi ¬ R sehinggafakta-fakta (dalambentuk CNF) dapatdisusunmenjadi : 1. P 2. ¬ P ∨ ¬ Q ∨ R 3. ¬ S ∨ Q 4. ¬ T∨ Q 5. T 6. ¬ R Sehinggaresolusidapatdilakukanuntukmembuktikankebenaran R, sebagaiberikut
Contohbiladiterapkandalamkalimat • P: Anianak yang cerdas • Q: Anirajinbelajar • R: AniakanmenjadiJuaraKelas • S: Animakannyabanyak • T: Aniistirahatnyacukup
Kalimat yang terbentuk • Anianak yang cerdas • Jikaanianak yang cerdasdananirajinbelajar, makaaniakanmenjadijuarakelas • Jikaanimakannyabanyakatauaniistirahatnyacukup, makaanirajinbelajar • Aniistirahatnyacukup
Setelahdilakukankonversi CNF, didapat: • Fakta ke-2 : Anitidakcerdasatauanitidakrajinbelajaratauaniakanmenjadijuarakelas • Fakta ke-3 : Anitidakmakanbanyakatauanirajinbelajar • Fakta ke-4 : Anitidakcukupistirahatatauanirajinbelajar
Logic: Predicate Logic (1) • Using all the same concepts and rules of propositional logic • Represent knowledge in finer detail • Breaking a statement (proposition) down into component parts: • Argumen : individuatauobjek yang membuatketerangan • Predikat :keterangan yang membuatargumendanpredikat
PREDICATE (Individual [object]1, Individual [object]2) Logic: Predicate Logic (2) Examples: Proposition: The car is in the garage IN (car, garage) PROLOG Predicate (assertion) Argument (object)
Contoh: • Jikabesoktidakhujan, Tommy pergikegunung ¬ cuaca(hujan,besok) pergi(tommy, gunung) • Diana adalahnenekdariibu Amir nenek(Diana,ibu(Amir)) • Mahasiswaberadadidalamkelas didalam(mahasiswa,kelas) Dari contohdiatasdapatdijabarkansebagaiberikut : didalam = predikat (keterangan) mahasiswa = argumen (objek) kelas = argumen (objek)
Contoh: Johan suka Maria Ramon suka Maria Misal : Johan = x, Maria = y, Ramon = z Maka : suka(x,y) ∧ suka(z,y) tidaksuka(x,z) Dibaca : Jika Johan suka Maria dan Ramon suka Maria, maka Johan tidaksuka Ramon
Contoh: diketahuifakta-faktaberikut • Andi adalah seorang laki-laki : A • Ali adalahseoranglaki-laki : B • Amir adalahseoranglaki-laki : C • Anto adalah seorang laki-laki : D • Agusadalahseoranglaki-laki : E Denganlogikapredikatdapatdituliskan: laki-laki(x) Dimana x : variabel
Latihan. Misalterdapatpernyataanberikut • Andiadalahseorangmahasiswa • AndimasukjurusanElektro • Setiap mahasiswa elektro pasti mahasiswa teknik • Kalkulusadalahmatakuliah yang sulit • Setiapmahasiswateknikpastiakansukakalkulusatauakanmembencinya • Setiapmahasiswapastiakansukaterhadapsuatumatakuliah • Mahasiswa yang tidakpernahhadirpadakuliahmatakuliahsulit, makamerekapastitidaksukaterhadapmatakuliahtersebut. • Andi tidak pernah hadir kuliah matakuliah kalkulus
Gunakan operator , ¬, ^, v, (untuksetiap) , (terdapat) • mahasiswa (Andi) • Elektro (Andi) • x : elektro(x) teknik(x) • Sulit (kalkulus) • x : teknik(x) suka (x, kalkulus) v benci (x, kalkulus) • x : y : suka (x,y) • x : y : mahasiswa(x) ^ sulit (y) ^ ¬hadir(x,y) ¬suka(x,y) • ¬hadir(Andi, kalkulus)
List dan Tree • List:serangkaianstruktur data yang dibuatsecaraberhubungan, list bisajugamenggambarkanrelasidanhirarki • Tree: suatustruktur data yang berupa node-node yang dibuatsecarahirarkisdanhubungannya • LihatdiStruktur Data!
Node Arc Lists & Trees (2) List: Tree:
Sematic Network • Diperkenalkan oleh Ros Quillian • Very flexible: almost any kind of object, attribute, concept, etc. can be defined and relationship created with links • To seek answer: the computer simply searches forward or backward through the arcs from a starting node • Gambaran pengetahuan grafis yang menunjukkan hubungan antar objek. • Terdiri dari: • lingkaran-lingkaran yang menunjukkan obyek dan informasi mengenai obyek tersebut • panah (arc) yang menunjukkan hubungan antar obyek • Kelebihan: • Memiliki sifat inheritance • Menggunakan representasi OAV (Object Atributte Value)
Frame (bingkai) • Frame merupakankumpulanpengetahuantentangsutauobjektertentu, peristiwa, lokasi, situasi, dll. Frame memiliki slot yang menggambarkanrincian (atribut) dankarakteristikobjek.
Script • Miripdengan frame, merepresentasikanpengetahuanberdasarkanpengalaman-pengalaman • Frame menggambarkanobyek, sedangkan script menggambarkanurutanperistiwa • Elemen script: • Kondisi input: start, awal • Track: variasi yang mungkinterjadi • Prop: obyekpendukung yang harusada • Role: peran yang dimainkanolehsuatuobyek • Scence: adegan yang terjadi • Hasil (result): kondisiakhir yang terjadi
Contoh script • John pergike restaurant kemarinmalam. Diamemesan steak. Saatmembayar, diamenyadariuangnyakurang. Diacepatpulang, karenahujanmulaiturun. • Apakah John makanmalam? • (Dijawabdenganmengaktifkan Script restaurant) Dari soal, urutankejadian normal, sehinggapasti script restaurant berjalan normal, jadi John pastimelewatitahapmakan.
Contoh script • Susan makansiangdiluar. Diadudukdimejadanmemanggilpelayan. Pelayanmemberikan menu dan Susan memesan hamburger. • Mengapapelayanmemberikan menu? • Script mengandungduajawaban: - karena Susan meminta (backward) - agar Susan dapatmenentukanapa yang ingindimakannya (Forward)
Contoh script kejadian yang adadi UAS Jalur (track) : ujiantertulismatakuliahKecerdasanBuatan Role (peran) : mahasiswa, pengawas Prop (pendukung) : lembar soal, lembar jawab, presensi, pena, dll Kondisi input : mahasiswaterdaftaruntukmengikutiujian Adegan (scene) -1 : Persiapanpengawas •Pengawasmenyiapkanlembarsoal • Pengawasmenyiapkanlembarjawab • Pengawasmenyiapkanlembarpresensi
Adegan-2 : Mahasiswamasukruangan • Pengawasmempersilahkanmahasiswamasuk • Pengawasmembagikanlembarsoal • Pengawasmembagikanlembarjawab • Pengawasmemimpindoa Adegan – 3 : Mahasiswamengerjakansoalujian • Mahasiswamenuliskanidentitasdilembarjawab • Mahasiswamenandatangailembarjawab • Mahasiswamengerjakansoal • Mahasiswamengecekjawaban
Adegan – 4 : Mahasiswatelahselesaiujian • Pengawasmempersilahkanmahasiswakeluarruangan • Mahasiswamengumpulkankembalilembarjawab • Mahasiswakeluarruangan Adegan – 5 : Mahasiswamengemasilembarjawab • Pengawasmengurutkanlembarjawab • Pengawasmengeceklembarjawabdanpresensi • Pengawasmeninggalkanruangan
Hasil : • Mahasiswa merasa senang dan lega • Mahasiswamerasakecewa • Mahasiswapusing • Mahasiswamemaki – maki • Mahasiswasangatbersyukur
Aturan Produksi • Paling populer (sejaktahun 1943-Post, 1957-Chomsky, 1972-Alan Newell) • Terdiridariantecedent/premis/situasidankonsekuen/kesimpulan/tindakan • Digambarkandalam IF-THEN rules • DigunakanpadaSistemPakar • Contoh: • IF temp > 30 C THEN hidupkan AC • IF permintaanmeningkat AND persediaanmenipis THEN pemesananbarang • IF pelamar <= 25 OR lulusankomputer THEN bisaditerimamenjadipegawai
Sistemproduksisecaraumumterdiridarikomponen-komponen : 1. ruangkeadan, yang berisikeadaanawal, tujuan, kumpulanaturan yang digunakanuntukmencapaitujuan 2. strategikontrol, bergunauntukmengarahkanbagaimanaprosespencarianakanberlangsungdanmengendalikanaraheksplorasi
Kelebihan dan Kekurangan • Mudah dimengerti dan luwes, mudah dikembangkan dan disesuaikan dengan pengetahuan yang ada • Inferensi mudah diturunkan • Modifikasi mudah • Mendukung ketidak pastian • Simpel dan intuitive • Jika pengetahuannya banyak dan kompleks, akan sulit • Sulit mendeteksi konflik
Sistem Produksi • Memiliki 3 elemen: • Global Database: mulai dari matriks sederhana, list, atau basis data untuk menyimpan aturan produksi dan memory kerja • Aturan Produksi: berisi aturan IF-THEN • Sistem Kontrol: program pengkontrol urutan mana aturan kaidah-kaidah produksi yang harus dipilih dan menyelesaikan konflik pada saat pemilihan
Resolusi Konflik • Urutkan aturan berdasarkan prioritas, kemudian pilih aturan pertama yang memiliki prioritas tertinggi • Pilih aturan yang paling strict (ketat) • Pilih aturan yang paling sering digunakan • Pilih aturan yang paling akhir dimasukkan di dalam sistem • Pilih semua aturan yang memungkinkan
Metode Penalaran • Forward reasoning (data driven): dimulai dari keadaan awal (dari fakta), kemudian menuju ke arah kesimpulan / tujuan • Backward reasoning (goal driven): dimulai dari tujuan / hipotesa baru dicocokkan dengan keadaan awal / fakta-fakta