510 likes | 837 Views
REPRESENTASI PENGETAHUAN. Nelly Oktavia Adiwijaya , S.Si , MT. Computer. Inputs. Outputs. Knowledge base. Inference mechanism. Representasi pengetahuan. Problem solving pengetahuan yang cukup Kemampuan nalar sistem
E N D
REPRESENTASI PENGETAHUAN Nelly OktaviaAdiwijaya, S.Si, MT
Computer Inputs Outputs Knowledge base Inference mechanism Representasipengetahuan • Problem solving • pengetahuan yang cukup • Kemampuannalarsistem • Langkahawaldalammembangunsebuah program AI adalahmembangunsebuahKnowledge Base • Representasi Pengetahuan: ProsesbagaimanapengetahuandirepresentasikanuntukmembentuksebuahKnowledge Base
Representasipengetahuan • Dimaksudkanuntukmenangkapsifat-sifatpentingmasalahdanmembuatinfomasidapatdiaksesolehprosedurpemecahanmasalah. • Bahasarepresentasiharusdapatmembuatseorang programmer mampumengekspresikanpengetahuanuntukmendapatkansolusisuatumasalah.
Representasipengetahuan • Cara-cara lama: • List, digunakanpada LISP • Predicate Calculus, digunakanpada Prolog • Tree, untuk heuristic search • Karakteristik RP: • Dapatdiprogramkan • Dapatdimanfaatkanuntukpenalaran, menggambarkankesimpulansebagaifungsikecerdasan
Representasipengetahuan 1. RepresentasiLogika • Representasiinimenggunakanekspresi-ekspresidalamlogika formal untukmerepresentasikan basis pengetahuan. 2.Representasi Prosedural • Menggambarkanpengetahuansebagaisekumpulaninstruksiuntukmemecahkansuatumasalah. Dalamsistem yang berbasisaturan, aturanif-thendapatditafsirkansebagaisebuahproseduruntukmencapaitujuanpemecahanmasalah.
Representasipengetahuan 3. Representasi Network • Menyatakanpengetahuansebagaisebuahgrafdimanasimpul-simpulnyamenggambarkanobyekataukonsepdalammasalah yang dihadapi, sedangkanlengkungannyamenggambarkanhubunganantarmereka. • Contohnyaadalahjaringansemantik.
Representasipengetahuan 4.Representasi Terstruktur • Memperluas network dengancaramembuatsetiapsimpulnyamenjadisebuahstruktur data kompleks yang berisitempat-tempatbernama slot dengannilai-nilaitertentu. Nilai-nilaiinidapatmerupakan data numerikatausimboliksederhana, pointer kebingkai (frame) lain, ataubahkanmerupakanproseduruntukmengerjakantugastertentu. • Contoh : skrip (script), bingkai (frame) danobyek (object).
RepresentasiLogika Terdiridariduajenisyaitu • Kalkulusproposisional (Propositional logic) • Kalkuluspredikatif (Predicate logic
Logika • Adalahrepresentasipengetahuan yang paling tua. • Prosesmenarikkesimpulandarifakta yang sudahada • Input: premis-premisdanOuput: kesimpulan • Terdiridari: sintaks (simbol), semantik (fakta), danprosespengambilankeputusan (inferensi) • Prosespenalaran: • Deduktif (umum-khusus) • Induktif (khusus-umum) • Logika: • LogikaPreposisi: and, or, not, implikasi, danekuivalensi • LogikaPredikat: representasifaktadalambentuk well formed formula
Logika • Contoh Penalaran Deduktif Premis mayor : Jika hujan turun saya tidak akan berangkat kuliah Premis minor : Hari ini hujan turun Konklusi : Hariinisayatidakakanberangkatkuliah • ContohPenalaranInduktif Premis -1 : Aljabaradalahpelajaran yang sulit Premis -2 : Geometriadalahpelajaran yang sulit Premis -3 : Kalkulus adalah pelajaran yang sulit Konklusi : Matematika adalah pelajaran yang sulit
Bagaimanajika • Premis -4 : Logika adalah pelajaran yang sulit • Konklusi: ? ? ?
Logikaproposisi • Operator logika • Konjungsi : ^ (and) • Disjungsi : v (or) • Negasi : ¬ (not) • Implikasi : (if then) • Ekuivalensi : ↔ (jikadanhanyajika)
LogikaProposisi • Untukmelakukaninferensipadalogikaproposisi resolusi : suatuaturanuntukmelakukaninferensi yang dapatberjalansecaraefisiendalamsuatubentukkhususyaitu CNF (conjunctive normal form) • Langkah :
Langkah-langkahuntukmengubahsuatukalimat (konversi) kebentuk CNF • Hilangkanimplikasidanekuivalensi • x y menjadi ¬ x ∨ y • x ↔ y menjadi (¬ x ∨ y) ∧ (¬ y ∨ x) • Kurangilingkupsemuanegasimenjadisatunegasisaja • ¬ (¬ x) menjadi x • ¬ (x ∨ y) menjadi (¬ x ∧ ¬ y) • ¬ (x ∧ y) menjadi (¬ x ∨ ¬ y) • Gunakanaturanassosiatifdandistributifuntukmengkonversimenjadiconjuction of disjunction • Assosiatif : (A∨ B)∨ C menjadi A∨ (B∨ C) • Distributif : (A ∧ B)∨ C menjadi (A∨ C) ∧ (B ∨ C) • Buatsatukalimatterpisahuntuktiap-tiapkonjungsi
Contoh: Diketahui basis pengetahuan (fakta-fakta yang bernilaibenar) sebagaiberikut : 1. P 2. (P ∧ Q) R 3. (S ∨ T) Q 4. T Tentukankebenaran R. Untukmembuktikankebenaran R denganmenggunakanresolusi,makaubahdulumenjadibentuk CNF.
Kemudiankitatambahkankontradiksipadatujuannya, R menjadi ¬ R sehinggafakta-fakta (dalambentuk CNF) dapatdisusunmenjadi : 1. P 2. ¬ P ∨ ¬ Q ∨ R 3. ¬ S ∨ Q 4. ¬ T∨ Q 5. T 6. ¬ R Sehinggaresolusidapatdilakukanuntukmembuktikankebenaran R, sebagaiberikut
Contohbiladiterapkandalamkalimat • P: Anianak yang cerdas • Q: Anirajinbelajar • R: AniakanmenjadiJuaraKelas • S: Animakannyabanyak • T: Aniistirahatnyacukup
Kalimat yang terbentuk • Anianak yang cerdas • Jikaanianak yang cerdasdananirajinbelajar, makaaniakanmenjadijuarakelas • Jikaanimakannyabanyakatauaniistirahatnyacukup, makaanirajinbelajar • Aniistirahatnyacukup
Setelahdilakukankonversi CNF, didapat: • Fakta ke-2 : Anitidakcerdasatauanitidakrajinbelajaratauaniakanmenjadijuarakelas • Fakta ke-3 : Anitidakmakanbanyakatauanirajinbelajar • Fakta ke-4 : Anitidakcukupistirahatatauanirajinbelajar
Logic: Predicate Logic (1) • Using all the same concepts and rules of propositional logic • Represent knowledge in finer detail • Breaking a statement (proposition) down into component parts: • Argumen : individuatauobjek yang membuatketerangan • Predikat :keterangan yang membuatargumendanpredikat
PREDICATE (Individual [object]1, Individual [object]2) Logic: Predicate Logic (2) Examples: Proposition: The car is in the garage IN (car, garage) PROLOG Predicate (assertion) Argument (object)
Contoh: • Jikabesoktidakhujan, Tommy pergikegunung ¬ cuaca(hujan,besok) pergi(tommy, gunung) • Diana adalahnenekdariibu Amir nenek(Diana,ibu(Amir)) • Mahasiswaberadadidalamkelas didalam(mahasiswa,kelas) Dari contohdiatasdapatdijabarkansebagaiberikut : didalam = predikat (keterangan) mahasiswa = argumen (objek) kelas = argumen (objek)
Contoh: Johan suka Maria Ramon suka Maria Misal : Johan = x, Maria = y, Ramon = z Maka : suka(x,y) ∧ suka(z,y) tidaksuka(x,z) Dibaca : Jika Johan suka Maria dan Ramon suka Maria, maka Johan tidaksuka Ramon
Contoh: diketahuifakta-faktaberikut • Andi adalah seorang laki-laki : A • Ali adalahseoranglaki-laki : B • Amir adalahseoranglaki-laki : C • Anto adalah seorang laki-laki : D • Agusadalahseoranglaki-laki : E Dengan logikapredikatdapatdituliskan: laki-laki(x) Dimana x : variabel
Latihan. Misalterdapatpernyataanberikut • Andiadalahseorangmahasiswa • AndimasukjurusanElektro • Setiap mahasiswa elektro pasti mahasiswa teknik • Kalkulusadalahmatakuliah yang sulit • Setiapmahasiswateknikpastiakansukakalkulusatauakanmembencinya • Setiapmahasiswapastiakansukaterhadapsuatumatakuliah • Mahasiswa yang tidakpernahhadirpadakuliahmatakuliahsulit, makamereka pasti tidak sukaterhadapmatakuliahtersebut. • Andi tidak pernah hadir kuliah matakuliah kalkulus
Gunakan operator , ¬, ^, v, (untuksetiap) , (terdapat) • mahasiswa (Andi) • Elektro (Andi) • x : elektro(x) teknik(x) • Sulit (kalkulus) • x : teknik(x) suka (x, kalkulus) v benci (x, kalkulus) • x y : suka (x,y) • x y : mahasiswa(x) ^ sulit (y) ^ ¬hadir(x,y) • ¬suka(x,y) • 8. ¬hadir(Andi, kalkulus)
List dan Tree • List : Serangkaian struktur data yang dibuatsecaraberhubungan, list bisajugamenggambarkanrelasidanhirarki • Tree : Suatu struktur data yang berupa node-node yang dibuatsecarahirarkisdanhubungannya • LihatdiStruktur Data!
Node Arc Lists & Trees (2) List: Tree:
Sematic Network • Diperkenalkan oleh Ros Quillian • Very flexible: almost any kind of object, attribute, concept, etc. can be defined and relationship created with links • To seek answer: the computer simply searches forward or backward through the arcs from a starting node • Gambaran pengetahuan grafis yang menunjukkan hubungan antar objek. • Terdiri dari: • lingkaran-lingkaran yang menunjukkan obyek dan informasi mengenai obyek tersebut • panah (arc) yang menunjukkan hubungan antar obyek • Kelebihan: • Memiliki sifat inheritance • Menggunakan representasi OAV (Object Atributte Value)
Frame (bingkai) • Frame merupakankumpulanpengetahuantentangsutauobjektertentu, peristiwa, lokasi, situasi, dll. • Frame memiliki slot yang menggambarkanrincian (atribut) dankarakteristikobjek.
Script • Miripdengan frame, merepresentasikanpengetahuanberdasarkanpengalaman-pengalaman • Frame menggambarkanobyek, sedangkan script menggambarkanurutanperistiwa • Elemen script: • Kondisi input: start, awal • Track: variasi yang mungkin terjadi • Prop: obyek pendukung yang harus ada • Role: peranyang dimainkan olehsuatuobyek • Scence: adegan yang terjadi • Hasil (result): kondisiakhir yang terjadi
Contoh script • John pergike restaurant kemarinmalam. Diamemesan steak. Saatmembayar, diamenyadariuangnyakurang. Diacepatpulang, karenahujanmulaiturun. • Apakah John makanmalam? • (Dijawabdenganmengaktifkan Script restaurant) Dari soal, urutankejadian normal, sehinggapasti script restaurant berjalan normal, jadi John pastimelewatitahapmakan.
Contoh script • Susan makansiangdiluar. Diadudukdimejadanmemanggilpelayan. Pelayanmemberikan menu dan Susan memesan hamburger. • Mengapapelayanmemberikan menu? • Script mengandungduajawaban: - karena Susan meminta (backward) - agar Susan dapatmenentukanapa yang ingindimakannya (Forward)
Contoh script kejadian yang adadi UAS Jalur (track) : ujiantertulismatakuliahKecerdasanBuatan Role (peran) : mahasiswa, pengawas Prop (pendukung) : lembar soal, lembar jawab, presensi, pena, dll Kondisi input : mahasiswaterdaftaruntukmengikutiujian Adegan (scene) -1 : Persiapanpengawas •Pengawasmenyiapkanlembarsoal • Pengawasmenyiapkanlembarjawab • Pengawasmenyiapkanlembarpresensi
Adegan-2 : Mahasiswamasukruangan • Pengawasmempersilahkanmahasiswamasuk • Pengawasmembagikanlembarsoal • Pengawasmembagikanlembarjawab • Pengawasmemimpin doa Adegan – 3 : Mahasiswamengerjakansoalujian • Mahasiswamenuliskanidentitasdilembarjawab • Mahasiswamenandatangailembarjawab • Mahasiswamengerjakansoal • Mahasiswamengecekjawaban
Adegan – 4 : Mahasiswatelahselesaiujian • Pengawasmempersilahkanmahasiswakeluarruangan • Mahasiswamengumpulkankembalilembarjawab • Mahasiswakeluar ruangan Adegan – 5 : Mahasiswamengemasilembarjawab • Pengawasmengurutkanlembarjawab • Pengawasmengeceklembarjawabdanpresensi • Pengawasmeninggalkanruangan
Hasil : • Mahasiswa merasa senang dan lega • Mahasiswamerasakecewa • Mahasiswapusing • Mahasiswamemaki – maki • Mahasiswasangatbersyukur
Aturan Produksi • Paling populer (sejaktahun 1943-Post, 1957-Chomsky, 1972-Alan Newell) • Terdiridariantecedent/premis/situasidankonsekuen/kesimpulan/tindakan • Digambarkandalam IF-THEN rules • DigunakanpadaSistemPakar • Contoh: • IF temp > 30 C THEN hidupkan AC • IF permintaanmeningkat AND persediaanmenipis THEN pemesananbarang • IF pelamar <= 25 OR lulusankomputer THEN bisaditerimamenjadipegawai
Sistemproduksisecaraumumterdiridarikomponen-komponen : 1. ruangkeadan, yang berisikeadaanawal, tujuan, kumpulanaturan yang digunakanuntukmencapaitujuan 2. strategikontrol, bergunauntukmengarahkanbagaimanaprosespencarianakanberlangsungdanmengendalikanaraheksplorasi
Kelebihan dan Kekurangan • Mudah dimengerti dan luwes, mudah dikembangkan dan disesuaikan dengan pengetahuan yang ada • Inferensi mudah diturunkan • Modifikasi mudah • Mendukung ketidak pastian • Simpel dan intuitive • Jika pengetahuannya banyak dan kompleks, akan sulit • Sulit mendeteksi konflik
Sistem Produksi • Memiliki 3 elemen: • Global Database: mulai dari matriks sederhana, list, atau basis data untuk menyimpan aturan produksi dan memory kerja • Aturan Produksi: berisi aturan IF-THEN • Sistem Kontrol: program pengkontrol urutan mana aturan kaidah-kaidah produksi yang harus dipilih dan menyelesaikan konflik pada saat pemilihan
Resolusi Konflik • Urutkan aturan berdasarkan prioritas, kemudian pilih aturan pertama yang memiliki prioritas tertinggi • Pilih aturan yang paling strict (ketat) • Pilih aturan yang paling sering digunakan • Pilih aturan yang paling akhir dimasukkan di dalam sistem • Pilih semua aturan yang memungkinkan
Metode Penalaran • Forward reasoning (data driven): dimulai dari keadaan awal (dari fakta), kemudian menuju ke arah kesimpulan / tujuan • Backward reasoning (goal driven): dimulai dari tujuan / hipotesa baru dicocokkan dengan keadaan awal / fakta-fakta