1 / 100

Dasar-dasar PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Dasar-dasar PEMERIKSAAN RADIOLOGI. By dr Sylvia Rachman Sp Rad ( K ). Tujuan pembelajaran. Memahami dasar-dasar pencitraan radiologi terutama yang konvensional. Mengetahui macam-macam sinar, proses terbentuknya dan sifat2nya Mengetahui efek biologik. Pendahuluan.

leala
Download Presentation

Dasar-dasar PEMERIKSAAN RADIOLOGI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Dasar-dasar PEMERIKSAAN RADIOLOGI By dr Sylvia Rachman Sp Rad ( K ). PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  2. Tujuan pembelajaran • Memahami dasar-dasar pencitraan radiologi terutama yang konvensional. • Mengetahui macam-macam sinar, proses terbentuknya dan sifat2nya • Mengetahui efek biologik

  3. Pendahuluan • Radiologi = Ilmu Sinar  cabang ilmu kedokteran yg menggunakan sinar2 (pengion atau non-pengion), baik untuk diagnostik maupun untuk terapi • Sinar pengion  sinar X atau sinar gamma • Sinar non-pengion  Ultrasound (US) & Magnetic Resonance Imaging ( MRI ) • Radiologi :  Diagnostik : - konvensional - Imaging :CT,US, MRI, Nuclear Medicine, DSA  Terapi : kanker . Radiodiagnostik dan radioterapi.

  4. Sejarah • 8 Nov 1895 di Jerman --. Prof Wilheim Conrad Roentgen menemukan “suatu jenis sinar baru” selanjutnya disebut sinar X atau sinar Roentgen  Penemuan besar abad 19 . • Merupakan suatu revolusi dalam dunia kedokteran,ok: hasil penemuan ini dapat dipergunakan untuk memeriksa , mengvisualisasi organ-organ tubuh manusia yang tidak terlihat secara konvensional. • 1896  Henri Becquerel  radioaktif uranium • 1898  Madame Marie Curie  radioaktif radium • Sampai sekarang ini Radiologi terus berkembang, baik yang menggunakan sinar X dan radioaktif maupun sumber radiasi nonpengion, seperti US dan MRI

  5. SINAR X • Ditemukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen tahun 1893 ( Ahli fisika Jerman ) • Sinar X adalah Gelombang elektromagnetik Panjang gelombang sangat pendek---ok dpt menembus benda2. satuan yang dipakai Angstrom. (1/10000 panjang gelombang cahaya) dipakai : 0,50 A – 0,125 A. 1 A= 1/100.000.000 cm PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  6. Macam-macam sinar • Elektromagnetik  Sinar X Sinar Gamma - Sinar inframerah - Sinar ultraviolet - Sinar terlihat - Gelombang radio • Partikel - elektron - proton - dendron - sinar  - sinar 

  7. Sinar x dihasilkan melalui arus listrik bervoltage tinggi. Perlu 10 KV untuk menghasilkan sinar x kemampuan rendah. • Dipakai untuk radiodiagnostik 30-120 KV . • Untuk radioterapeutik… lebih besar . • Dalam menghasilkan sinar x – perlu tabung anoda dan katoda. PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  8. Anoda +---target • Kato - ---filamen • Listrik mengalir---elektron bergerak—dari filamen –target--- energidikonversi – jadi panas dan hanya 1% sinar x. • Perlu pendingin – minyak. PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  9. Sifat Sinar X • Daya tembus • Pertebaran • Penyerapan • Efek fotografi • Efek fluoresensi • Ionisasi • Efek biologi (radioterapi) PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  10. Oleh karena itu setiap bekerja dengan sinar X , harus memperhatikan  keamanan /proteksi - pekerja - pasien antara lain : - ruangan - pelindung PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  11. Pemeriksaan Radiologi : • Diagnostik. • Terapi ---- radioterapi. PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  12. PEMERIKSAAN RADIOLOGI Ada beberapa macam antara lain: • Ro foto konvensional tanpa kontras dengan kontras • Mamografi • USG ( Ultra Sonografi) • CT Scan (Tomografi Komputer) • MRI (Magnetic Resonance Imaging) • Angiografi • Kedokteran Nuklir PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  13. BEBERAPA PEMERIKSAAN • Ro foto konvensional : Tanpa kontras : cranium, tulang belakang , mastoid, thorak, extremitas, abdomen dll Dengan kontras : Barium Urografin ( 60 %, 76 %) PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  14. Pemeriksaan dengan Barium • Barium Meal • Barium Enema ( colon in loop) PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  15. BARIUM MEAL • Minum bubur barium • Barium  radio opag • Dapat menilai : Esofagus, gaster, duodenum • Misalnya : tumor esofagus varises esofagus atresia esofagus tumor gaster PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  16. COLON PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  17. Pemeriksaan Barium Enema (Colon In Loop) • Barium dimasukan kedalam rektum (dengan kanul) sampai mengisi seluruh colon • Dipompakan udara • Harus hati-hati • Dapat menilai seluruh colon misalnya Ca colon, kolitis ulseratif, polip, dll • Dilakukan dibawah fluoroskopi PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  18. Colon In Loop Suspensi barium sulphat dimasukkan melalui anus lewat kateter, kontras harus mencapai coecum. Evakuasi bahan kontras, berikan udara melalui kateter, shg tampak mukosanya Pemotretan beberapa posisi di bawah fluoroscopy PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  19. Neoplasma colon Polip Jinak Filling defect bertangkai Tepi licin Batas tegas Mengganggu pasase kontras PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  20. Karsinoma colon PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  21. Karsinoma colon Prosentase terbanyak di colorectal Filling defect, batas tak tegas, tepi irreguler Penyempitan lumen Sering terjadi kekakuan organ PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  22. URORADIOLOGI ORGAN • Ginjal • Ureter • Vesika Urinaria PEMERIKSAAN • IVP • Antergrad / retrograd pyelografi • Cystografi • Ultrasonografi, angiografi, renoscan/renogram PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  23. TOPOGRAFI GINJAL & PEMBULUH DARAH (PA) PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  24. STRUKTUR GINJAL UTUH PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  25. STRUKTUR GINJAL DIBELAH PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  26. Pemeriksaan dengan zat kontras Urografin • Disuntikan intravena ( IV) • Tidak disuntikan (dimasukan ) PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  27. IVP ( INTRAVENA PYELOGRAFI) • Menilai traktus urinarius • Zat kontras disuntikan IV (20-40 cc) • Diambil foto 5’, 15 ‘, 30 ‘, 60 ‘ 2 jam • Menilai sistem Pelvio calyc ureter buli-buli • Kelainan pada traktus urinarius al : Batu di ureter Tumor di buli-buli PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  28. PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  29. PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  30. PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  31. Pemeriksaan urethrae • Siapkan penderita • Siapkan, pesawat, alat dan bahan • Pesawat X-ray • Kontras (Ionik / non ionik) • Kateter, k/p surflow • Spuit Inj • Bengkok • Pemotretan • AP / Obliq • k/p Lateral • Hal-Hal yang perlu dilihat • lebar OUE • kemungkinan fistula PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  32. PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  33. URETHROCYSTOGRAFI PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  34. HISTEROSALPINGOGRAFI (HSG) • Memasukkan bahan kontras ke dalam uterus • Dilakukan pada hari ke 9 – 10 sesudah haid • Indikasi HSG • Infertilitas (melihat potensi tuba ), jika tuba paten  limpahan kontras (spill (+)) • Perdarahan kronis, berulang-ulang • Abortus berulang • Kelainan uterus, canalis servikalis, cavum uteri • Translokasi IUD PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  35. Kontra Indikasi HSG • Kehamilan • Perdarahan masif • Menstruasi • Tumor servik / portio • Komplikasi • Nyeri • Extravasasi kontras ke vena-vena • Exacerbasi infeksi pelvis PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  36. HISTEROSLAPHYNGOGRAFI ( HSG ) • Dilaksanakan pada hr ke 10 – 12 haid • Siapkan penderita • k/p puasa • Siapkan pesawat, alat dan bahan • Pesawat X-ray • HSG set (Cunam, bugie, spuit, needle) • Kontras (Ionik / non ionik) • Pemotretan • AP/Obliq • k/p lateral • Hal-hal yang perlu diketahui PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  37. HSG PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  38. PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  39. ULTRA SONOGRAFI (USG) • Gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi dari kemampuan pendengaran telinga manusia • Dipakai 1- 13 MHz • Dapat menilai hepar, lien, kandung empedu, ginjal, buli-buli, tyroid, testis, pembuluh darah dll PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  40. Merupakan salah satu imaging diagnostic . • Dapat mempelajari bentuk, ukuran anatomis, gerakan , hubungan dengan jaringan disekitarnya . • Non invasif • Dilakukan dengan cepat dan aman • Tidak ada kontra indikasi • Data yang diperoleh---- nilai diagnostik.

  41. Prinsip USG : • Menggunakan gelombang suara dengan frekuensi tinggi----- tidak dapat didengar . • Satuan------- MHz. • Dipakai 1 sp 13 Mhz. • Tranduser---- kristal-kristal. ----medan listrik.

  42. Masing2 jaringan tubuh --- punya impedance acustic tertentu . • Ada istilah ---- an echoic . • hipoechoic. • hiperechoic .

  43. Lanjutan USG Misalnya tumor hepar kista hepar dan ginjal hidronefrose tumor ginjal acites efusi pleura dll PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  44. CT Scan ( TOMOGRAFI KOMPUTER) • Diperkenalkan pertama tahun 1972 • Alat ini punya detektor yang banyak • Bergerak memutari pasien . • Selama berputar  memancarkan sinar X  ditangkap oleh detektor  komputer  gambar • CT multislice  2, 4, 6, 8,16, 64,128,256 • Generasi terbaru bekerja sangat cepat • Potongan : axial, coronal, sagital PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  45. Lanjutan CT Scan Misalnya trauma kapitis ( epidural hematom, subdural hematom, SAH stroke (infark / perdarahan ) brain atropi tumor nasofaring tumor laring tumor paru, mediastinum tumor intrabdomen Alat ini mahal biaya pemeriksaan mahal PEMERIKSAAN RADIOLOGI

  46. MRI • Menggunakan medan magnit Prinsip kerja : • Inti atom yang bergetar dalam medan magnit • Ion hidrogen  inti atom proton • Medan magnit kekuatan tinggi • Dipakai : tahun 1977 • Tubuh manusia (H2O)  kosentrasi atom hidrogen yang tinggi ( + 70 %) • Tenaga medan magnit : ( 0,3-1,5 ,3 tesla) PEMERIKSAAN RADIOLOGI

More Related