190 likes | 1.01k Views
VARIETAS SINTETIK. Ika Dyah Saraswati. Hukum Hardy-Weinberg dasar pembentukan V. Sintetik: populasi kawin acak yg mencapai equilibrium ( keseimbangan populasi ),
E N D
VARIETAS SINTETIK Ika Dyah Saraswati • Hukum Hardy-Weinberg dasar pembentukan V. Sintetik: • populasikawinacakygmencapaiequilibrium(keseimbanganpopulasi), • frekuensi gen & genotipeakankonstan (tidakberubah) darigenerasikegenerasibilatidakadafaktorluar (seleksi, migrasi & mutasi) yang berpengaruh.
Tahapan pembentukan varietas baru jagung sintetik adalah sebagai berikut:
Syukur et al., 2012 juga menjelaskan mengenai seleksi yang khusus dapat digunakan dalam pengujian daya gabung umum yaitu Seleksi Berulang untuk Daya Gabung Umum (RecurrentSelection for General Combining Ability)
Misalkan untuk penentuan pembentukan varietas dengan mendasarkan ada hasil tongkol segar, maka nilai Uji DGU diambil yang paling tinggi
membentuk populasi rekombinasi Rekombinasi dapat dilakukan dengan rancangan pola persilangan dialel Single cross Single cross and selfing Single cross, selfing and resiproc Hasil Uji Daya Gabung Umum (DGU) dapat digunakan sebagai patokan untuk mengetahui tetua yang akan digunakan dalam rekombinasi persilangan dialel mating design dalam pembentukan var sintetik.
Di tanam dan dibiarkan open mating membentuk generasi Syn-1, Syn-2 dst sampai seragam secara fenotip Dilakukan pengujian daya hasil dan multilokasi sebelum dilepas sebagai var baru sintetik Sintetik-0
Sintetik dan komposit 30-40% dari pasar • Dominasi oleh hibrida • Kebutuhan agroniomis hibrida>sintetik dan komposit. Karena utk mendapatkan optimum hasil/ ekspresi sepenuhnya gen2 yg dimiliki oleh hibrida maka asupan juga harus optimal! • Hasil hibrida lebih tinggi namun asupan agronomi harus lebih besar. Berbeda dg sintetik dan komposit, asupan agronomi dapat lebih rendah. Jadi kalau dihitung2 antara input dan output sebenarnya seimbang antara hibrida dan sintetik/komposit
Memilikibeberapagalur inbred ataubeberapanomorgenerasipertamadarihasilselfing (penyerbukansendiri ). • Melakukanpengujiandayaberkombinasidari breeding material denganmelakukantestcross ,terutamauntukdayagabungumum. Dari hasilujiinidipilihlahnomorataugalur yang memenuhikriteriaseleksiygditetapkan. • Melakukanpersilangancampuran (intercross) darigalurataunomor-nomorterpilihtersebut. Bijihasilpersilanganinidinamakangenerasi Sintetik-0 (Sin-0) • Menanamkembalibiji-bijidari Sin-0 dandibiarkanterjadirandom mating diantaraindividudalampopulasitersebut. Hasilbijiygdiperolehdisebutsbgbijivarietas Sin-1 ( Sintetik-1 ).
Varietas sintetik dibentuk dari beberapa galur inbrida yang memiliki daya gabung umum yang baik, • Varietas sintetik adalah populasi bersari bebas yang berasal dari silang sesamanya (intercross) antargalur inbrida, yang diikuti oleh perbaikan melalui seleksi. • Pembentukan varietas sintetik diawali dengan pengujian silang puncak (persilangan galur dengan penguji) untuk menguji galur, terutama untuk menentukan daya gabung umum galur-galur yang jumlahnya banyak. Oleh karena itu varietas sintetik merupakan hasil sementara dari program pembentukan hibrida.
Silang puncak dapat dibuat di dalam petak terisolasi, di mana semuabunga jantan dari galur-galur yang akan diuji dicabut dan penguji berfungsi sebagai induk jantan. Jenis penguji yang dipakai bergantung pada evaluasi yang diinginkan, yaitu untuk daya gabung umum (DGU) atau daya gabung khusus (DGK). Nilai daya gabung memberi informasi tentang galur-galur yang dapat membentuk hibrida-hibrida yang baik, bila disilangkan dengan galur yang lain. • Galur-galur yang daya gabungnya baik juga dapat digunakan dalam perakitan varietas sintetik. Produksi benih varietas sintetik lebih mudah dan petani dapat menggunakan benih dari hasil pertanamannya sendiri. Untuk varietas hibrida, petani harus membeli benih setiap kali tanam, sehingga menambah biaya produksi.