300 likes | 519 Views
Sensor Cahaya. Pertemuan ke 8 Selasa, 16 Oktober 2012. POKOK BAHASAN. Review Sensor Cahaya Pengkondisi Sinyal dengan Operational Amplifier (Op amp) Panduan Perancangan. Fotovoltaic ( Solar Cell/ Fotocell ).
E N D
Sensor Cahaya Pertemuan ke 8 Selasa, 16 Oktober 2012 Sensor-Transduser TEUM@2012
POKOK BAHASAN Review Sensor Cahaya Pengkondisi Sinyal dengan Operational Amplifier (Op amp) Panduan Perancangan Sensor-Transduser TEUM@2012
Fotovoltaic (Solar Cell/Fotocell) Berfungsiuntukmengubahsinarmataharimenjadiaruslistrik DC. Tegangan yang dihasilkansebandingdenganintensitascahaya yang mengenaipermukaan solar cell. Semakinkuatsinarmataharitegangandanaruslistrik DC yang dihasilkansemakinbesar. Simbol Solar Cell: Bahanpembuat solar cell adalahsilicon, cadmium sullphide, gallium arsenidedanselenium.
Sensor LDR (Fotoconductiv families)
LDR (Light Dependent Reisistor) Nilai resistansi pada LDR : Ada cahaya resistansinya = rendah Tidak ada cahaya resistansinya = besar
Aplikasi Sensor Cahaya • LDR • Q1 : Transistor BC107 atau BC 547 • VR1 : Potensio 100 Kohm • RL1 : Relay 9 Volt • R2 : 47 Kohm • BL1 : Lampu taman • R1 : 1K Aplication in Robotic Sensor-Transduser TEUM@2012
OPERATIONAL AMPLIFIER(OP AMP) • Penguat membalik • Penguat tak membalik • Penguat penyangga • Penguat menjumlah • Rangkaian Penguat Diferensial Dasar • Rangkaian Penguat Instrumentasi. Sensor-Transduser TEUM@2012
Penguat Membalik • Arus pada resistor Ri: Arus ini sama dengan arus yang mengalir pada resistor Rf, oleh karena itu tegangan keluaran Vo: Sensor-Transduser TEUM@2012
Penguat Tak Membalik I Arus yang mengalir pada resistor Ri sama dengan yang mengalir pada resistor Rf, yaitu: Tegangan keluaran Vo: Sensor-Transduser TEUM@2012
Penguat Penyangga (Pengikut Tegangan) Vo = Vi Sensor-Transduser TEUM@2012
Penguat Menjumlah Sensor-Transduser TEUM@2012
Rangkaian Penguat Diferensial Dasar • Tegangan keluaran: • Mampu menyingkirkantegangan masukan mode bersama (common mode), yang dinyatakan sebagai CMRR (Common Mode Rejection Ratio). • Kelemahan: • Impedansi masukannya rendah • Impedansi masukan pada kedua terminal masukannya tidak sama • Pengubahan penguatan sulit dilakukan. Sensor-Transduser TEUM@2012
Rangkaian Penguat Instrumentasi Sensor-Transduser TEUM@2012
PANDUAN PERANCANGAN • Definisikan tujuan pengukuran • Parameter.Apa jenis variabel yang diukur (tekanan, suhu, aliran, level, tegangan, arus, resistansi, dsb) • Kisaran.Bagaimanakah kisaran pengukurannya (10 sampai 200 oC, 45 sampai 85 psi, 2 sampai 4 V, dsb) • Akurasi.Seberapa besarkah akurasi yang diinginkan (5% FS, 3% dari pembacaan, dsb) • Linieritas.Haruskah keluaran pengukurannya linier • Noise. Bagaimana level dan spektrum frekuensi noise di lingkungan pengukuran. Sensor-Transduser TEUM@2012
Pilih sensor yang digunakan (bila dimungkinkan) • Parameter. Apa jenis keluaran sensor (resistansi, tegangan, dsb.) • Fungsi alih.Bagaimana hubungan antara keluaran sensor dan variabel yang diukur (linier, grafik, persamaan, akurasi, dsb.) • Tanggapan waktu.Bagaimana tanggapan waktu sensor (konstanta waktu order- pertama, order-kedua, frekuensi) • Kisaran.Bagaimana kisaran keluaran parameter sensor untuk kisaran pengukuran yang diberikan • Daya.Bagaimana spesifikasi daya sensor (maksimum disipasi resistif, penarikan arus, dsb). Sensor-Transduser TEUM@2012
Rancang Pengkondisi Sinyal Analog (P/S) • Parameter. Apa jenis keluaran yang diinginkan (tegangan, arus, frekuensi) • Kisaran. Bagaimana kisaran parameter keluaran yang diinginkan (0 sampai 5 volt, 4 sampai 20 mA, 5 sampai 10 kHz, dsb.) • Impedansi masukan.Berapa impedansi P/S yang harus diberikan kepada sumber sinyal masukan • Impedansi keluaran.Berapa impedansi keluaran P/S yang harus ditawarkan kepada rangkaian beban keluaran. Sensor-Transduser TEUM@2012
Beberapa catatan yang perlu diperhatikan • Bila masukannya berupa suatu perubahan resistansi dan harus digunakan rangkaian jembatan atau pembagi tegangan, maka pertimbangkanlah pengaruh ketidaklinieran tegangan keluaran terhadap resistansi, dan pengaruh arus yang mengaliri sensor resistif • Untuk perancangan dengan opamp, pendekatan perancangan yang paling mudah adalah dengan membuat persamaan keluaran-masukan. Dari persamaan ini akan terlihat dengan jelas, jenis rangkaian yang dapat digunakan. Persamaan ini menyatakan fungsi alih statik P/S • Perhatikan selalu kemungkinan pembebanan sumber tegangan oleh P/S karena dapat menimbulkan kesalahan. Sensor-Transduser TEUM@2012
Contoh 1 Sebuah sensor menghasilkan tegangan keluaran dalam kisaran 20 sampai dengan 250 mV. Buatlah rangkaian yang mengkondisikan tegangan tersebut menjadi dalam kisaran 0 sampai dengan 5 V (linier), dan rangkaian tersebut harus mempunyai impedansi masukan yang tinggi. Penyelesaian : Karena hubungan antara keluaran dan masukan rangkaian tersebut linier, maka hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan garis lurus : Vout = mVi + Vo dengan:m = kemiringan garis, yang menyatakan penguatan Vo = tegangan ofset keluaran Untuk nilai keluaran 0 dan 5 volt diperoleh persamaan : 0 = m (0,02) + Vo 5 = m (0,25) + Vo Sensor-Transduser TEUM@2012
Dari kedua persamaan ini, kalau diselesaikan secara serentak maka akan diperoleh nilai m = 21,7 dan Vo = -0,434 V sehingga persamaannya menjadi : Vout = 21,7 (Vin-0,02) yang merupakan persamaan penguat diferensial. Karena disyaratkan impedansi masukannya harus tinggi, maka digunakan penguat instrumentasi. Misalkan dipilih nilai R2 = R3 = 1kW dan R1 = 100 kW, sehingga RG dapat diperoleh sebesar: RG = 9662 W Sensor-Transduser TEUM@2012
Tegangan 0,02 V dapat diperoleh dari rangkaian pembagi tegangan. Rangkaian yang dimaksudkan diperlihatkan dalam gambar berikut: Sensor-Transduser TEUM@2012
Contoh 2. • Sebuah sensor mengeluarkan tegangan yang berkisar antara –2,4 V sampai -1,1 V. Untuk interface ke ADC, diperlukan untuk mengubah tegangan tersebut menjadi dalam kisaran 0 sampai 2,5 V. Rancanglah sebuah rangkaian pengkondisi sinyal untuk keperluan tersebut. Sensor-Transduser TEUM@2012
Penyelesaian • Dalam soal ini tidak ada informasi tentang variabel yang diukur, lingkungan pengukuran, ataupun sensornya • Permasalahannya hanyalah pengkonversian kisaran tegangan • Impedansi sumbernya juga tidak diketahui, maka akan lebih baik kalau dianggap bahwa nilainya tinggi, dan kemudian dirancang sistem yang berimpedansi masukan tinggi. Sensor-Transduser TEUM@2012
Rangkaian yang diperlukan dapat diperoleh dari persamaan yang menyatakan hubungan keluaran-masukan sebagai berikut : Vout = mVin + Vo • Dari spesifikasi yang diketahui, maka dapat diperoleh : 0 = m (-2,4) + Vo 2,5 = m (-1,1) + Vo • Jika kedua persamaan ini kita selesaikan secara serentak, maka akan diperoleh m = 1,923 dan Vo = 4,6152 V, sehingga diperoleh persamaan fungsi alihnya : Vout = 1,923 Vin + 4,6152. Sensor-Transduser TEUM@2012
- 15V - 4,6152 V Sensor-Transduser TEUM@2012
Terima Kasih Sekian Semoga Sukses Sensor-Transduser TEUM@2012