1 / 28

T erpenoid

T erpenoid. Mengapa perlu mempelajari terpenoid?. TERPENOID. berasal dari molekul isoprene CH2=C(CH3)-CH=CH2 kerangka karbon dibangun oleh penyambungan satuan C5 . Klasifikasi C5 H8 isopren a C10 H16 monoterpenoid komponen mi nyak atsiri C15 H24 sesquiterpenoid

leoma
Download Presentation

T erpenoid

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Terpenoid

  2. Mengapa perlu mempelajari terpenoid?

  3. TERPENOID • berasal dari molekul isopreneCH2=C(CH3)-CH=CH2 • kerangka karbon dibangun oleh penyambungan satuan C5. • Klasifikasi • C5 H8 isoprena • C10 H16monoterpenoid komponen minyak atsiri • C15 H24 sesquiterpenoid • C20 H32 diterpenoid, ex: andrografolid (sambiloto) • C30 H48 triterpenoid, ex: asiatikosida (pegagan) • C40 H64 tetraterpenoid, ex: karotenoid • Cn poliisoprenoid,ex: karet (cis db), gutta perca(trans db)

  4. Peran terpenoid dalam tumbuhan • Pengatur tumbuh: absisin,giberelin(diterpenoid) • Warna tumbuhan(karotenoid): - pigmen pembantu pada fotosintesis - pemberi bau (mono dan sesquiterpenoid) Kandungan terpenoid terletak pada: • Terpenoid umumnya larut dalam lemak, terdapat dalam sitoplasma sel tumbuhan • Minyak atsiri terdapat di dalam sel kelenjar khusus pada permukaan daun • Karotenoid terutama berhubungan dengan kloroplast di dalam daun, dan dengan kloroplast di dalam daunbunga(petal)

  5. BIOSYNTHETIC PRINCIPLES Formation of isoprenoids by condensation of C5 units

  6. MONOTERPENA IRIDOID adalah senyawa siklopentana-(c)-piran, ditemukan pd semut sbg pertahanan (Iridomyrmex spp.). Dlm farmasi yang penting adalah tanaman Gentiana, Plantago, Heydyotis (Oldenlandia), Valeriana spesies.

  7. Plantago major L.(Plantaginaceae)Daun sendok

  8. Hedyotis corymbosa L. Rubiaceae(Rumput mutiara)

  9. MONOTERPENA • Monoterpena reguler: berasal dari GPP yang kemudian termodifikasi, mrpk komponen minyak atsiri, dpt berbentuk monosiklik (karvon, kamfor, limonena, dsb); bisiklik (pinena, kamfena, sabi-nena, tuyon, dsb). • Monoterpena ireguler: berasal dari kondensasi dua DMAPP menjadi krisan-temil PP, terdapat dlm fam. Asteraceae (Artemisia dan Chrysanthemum).

  10. TUMBUHAN YANG MENGANDUNG MONOTERPENA Simplisia yang mengandung monoterpena reguler biasanya terkandung sebagai komponen minyak atsiri, bersama dengan seskuiterpena, sedangkan monoterpena ireguler terdapat dalam tanaman Chrysanthemum cinerariaefolium, Artemisia cina, Artemisia annua. Iridoid sebagai glikosida terdapat dalam tumbuhan Heydiotis corymbosa L., Plantago mayor L., Valeriana officinalis L.

  11. Chrysanthemum cinerariaefolium L.

  12. Artemisia cina O. BergAsteraceae

  13. CONTOH SENYAWA MONOTERPENA

  14. Terpenoid chemistry – classification

  15. SESKUITERPENA

  16. Seskuiterpena • Berasal dari farnesilpirofosfat (FPP), merupakan hasil reaksi adisi IPP dan GPP. Sering dalam bentuk bisiklik, misalnya membentuk germakrena dan mengandung gugus lakton dengan berbagai bioaktivitas. • Tdp sbg komponen minyak atsiri bersama monoterpena. • Selain itu, juga tdp dlm biji Gossypium spp. sbg gosipol(0,3-2%). Pd hewan coba menunjukkan oligospermia (utk KB pria).Efek samping: hipokalemia, G.I.distress, mengganggu libido, dan dpt membuat laki-laki steril. Yang bersifat toksik adalah isomer (+), juga bersifat antiinflamasi dan bersifat imunosupresif. • Dalam strukturgosipol (dimer) terdapat 6 gugus fenolat dan 2 gugus aldehid.

  17. Triterpenoid • Triterpenoid adalah senyawa dengan kerangka 6 satuan isopren. • Struktur siklik, kebanyakan berupa alkohol,aldehid/ asam karboksilat. • Berupa senyawa tidak berwarna,btk kristal, titik leleh tinggi,optis aktif • Pembagiantriterpen : • triterpensebenarnya • steroid • saponin • glikosidajantung • Triterpen sebenarnya hanya beberapa saja yang tersebar luas. Senyawa tsb.adalah -amirindan- amirinsertaturunannyayaituasamursolatdanasamoleanolat. • Triterpen terdapat dalam lapisan malam daun dan dalam buah seperti apel, peer, dan mungkin berfungsi sebagai pelindung untuk menolak serangga dan serangan mikroba. • Triterpen juga terdapat dlm damar, kulit batang& getah(euphorbia,hevea,dll) • Triterpen tertentu terkenal karena rasanya, contoh : • Limonen, terdapat dalam kulit jeruk. • Kukurbitasin, terdapat dalam biji Cucurbitacea.

  18. TRITERPENOID

  19. Isolasi, Identifikasi dan Elusidasi struktur Terpenoid • Umumnya bersifat relatif semi polar-non polar (kecuali glikosidanya) • Terpenoid (kecuali karotenoid) umumnya tidak memiliki ikatan rangkap terkonjugasi • Umumnyaoptis aktif • Pemahaman akan jalur biosintesis penting untuk rasionalisasi gugus fungsional yang mungkin terdapat pada terpenoid Yasman, 2006, Dissertation

  20. Fase gerak universal untuk minyak atsiri adalah toluen-etil asetat = 93:7 v/v • Deteksi: • UV 254; UV 366 • Pereaksi semprot • anisaldehid-asam sulfat • vanilin asam sulfat (warna yang terbentuk mirip AA tetapi untuk thujone, AA: merah lemah, VS biru lemah pd sinar tampak • Coklat-merah/violet: derivat fenilpropan: safrol, anethol, miristisin, apiol dan eugenol • Oranye-merah violet: carvone, timol, piperitone • Biru/biru-violet: citral, citronella, cineole • Abu-abu-biru: sebagian besar monoterpen alkohol dan esternya • asam fosfomolibdat: kecuali anisaldehida, fenchone berwarna biru pada latar belakang kuning di sinar tampak • Deteksi: • TLC • GC • GC-MS Ki-Ka: bergamot, cedar, eucalyptus, syzygium, malaleuca, lavandula, mint, orange, pine, spruce. Identified components: B1 and L1 - linalol, B2 and L2 - linalyl acetate, E1 - cinneol, G1 - eugenol, G2 - carryophyllene. Doubtfully identified components - C1 - cedrol, M3 - menthol, P1 - limonene.

  21. Identifikasi saponin: • Hemolisis • Aglikon: • KLT dengan pereaksi semprot: Liebermann-Burchard Anisaldehid-asam sulfat; Vanilin asam sulfat; SbCl3 • Spektrofotometri: pereaksi Ehrlich:p-dimetilaminobenzaldehid + HCl dalam metanol: 515 nm • HPLC- ELSD (evaporative light scattering detector) • GCMS • Identifikasi glikosida jantung: • Kardenolida (reaksi pada –CH2- di gugus lakton) • Pereaksi Kedde: asam 3,5-dinitrobenzoat + NaOH: violet • Pereaksi Baljet: asam pikrat dan NaOH : oranye atau merah • Pereaksi Raymond: asam 1,3-dinitrobenzol + NaOH: biru • Legal: piridin + Na nitroprusid + NaOH: merah tua • Reaksi terhadap inti steroid: Liebermann-Burchard • Reaksi terhadap keberadaan gula 2-deoksi: • Pereaksi Keller-Kiliani: asam asetat glasial, H2SO4 pekat, FeCl3: cincin biru (kardenolida); merah (bufadienolida)

  22. Review ISOLASI MINYAK ATSIRI Metode isolasi: • Destilasiuap air(steam distillation). • Pengepresan. • Ekstraksidenganpelarutorganikatau gas superkritik(karbondioksidacair). • Steam distillation by microwaves under vacuum. Cara inilebihcepat, sedikitenergi, hasillebihbanyak, suhulebihrendah, biladibandingkandengandestilasiuap.

  23. Isolasi komponen kimia dlm minyak atsiri • Kristalisasi pd suhurendah, cth: stearoptena • Destilasibertingkat • Kristalisasibertingkat • Kromatografi : TLC, GC • Proseskimiawi Penarikan senyawa terpenoid : • Ekstraksi menggunakan pelarut non-polar • PE (petroleum eter) • Eter • Heksan • Kloroform • Destilasi uap

  24. Isolasi • KLT preparatif • Fase diam = silica 60F254 • Fase gerak = benzena : kloroform ( 1:1), benzena : etil asetat ( 19:1). • Kromatografi kolom • Fase diam = silica 60F254 • Fase gerak = pelarut yang bersifat non polar Identifikasi • KLT • KG-SM (GCMS) • Pereaksi warna : • Lieberman-Burchard ( anhidrida asam asetat- H2SO4 pekat ). Dengan pereaksi ini sterol dan triterpen akan berwarna hijau biru.

  25. Contoh KLT : minyak atsiri daun kenikir KLT Fase diam = selulosa Fase gerak = kloroform : heksan (1:1) KLT preparatif Fase diam = selulosa Fase gerak = kloroform : heksan (1:1) Note : penampak bercak :anisaldehid/vanilin - asam sulfat

  26. SELAMAT BELAJAR SEMOGA SUKSES

More Related