650 likes | 2.25k Views
Arus Bolak-balik. Topik Pekan Ini. Setelah mempelajari bab ini Anda seharusnya memahami hal berikut: tegangan dan arus bolak-balik kapasitor, resistor dan induktor dalam rangkaian dengan tegangan dan arus bolak-balik. resonansi dan transformator. Fasor.
E N D
Topik Pekan Ini Setelah mempelajari bab ini Anda seharusnya memahami hal berikut: • tegangan dan arus bolak-balik • kapasitor, resistor dan induktor dalam rangkaian dengan tegangan dan arus bolak-balik. • resonansi dan transformator
Fasor Fasor adalah sebuah vektor yang yang berotasi dalam arah yang berlawanan dengan arah perputaran jarum jam dengan laju sudut konstan yang sama dengan frekuensi sudut dari gerak sinusoidal tersebut.
Diagram Fasor Proyeksi fasor pada sumbu horizontal danpada waktu t adalah I cos t, menyatakan nilai sesaat dari arus tersebut.
Sumber AC SumberACadalah istilah untuk sebarang alat yang menyediakan sebuah tegangan v atau arus iyang berubah secara sinusoidal. SimbolsebuahsumberACpada diagram rangkaianadalah:
Contoh Sumber AC Contoh sebuah sumber AC adalah sebuah koil kawat yang berotasi dengan kecepatan sudut konstan dalam suatu medan magnetik.
Tegangan Bolak-Balik Sebuah tegangan sinusoidal dijelaskan oleh fungsi v = selisih potensial sesaat V = selisih potensial maksimum = amplitudo tegangan = 2f rad/sekon f = frekuensi
Arus Bolak-Balik Sebuah arus sinusoidal dijelaskan oleh fungsi i = arus sesaat I= arus maksimum = amplitudo arus = 2f rad/sekon f = frekuensi
Arus Rata-Rata yang Diluruskan Irav (rectified average current) Untuk mengukur arus bolak-balik dapat menggunakan dioda dan rangkaian pelurus gelombang penuh. Arus yang melalui galvanometer G adalah seperti yang diperlihatkan grafik. Luas dibawah kurva I terhadap t sama dengan luas persegi dengan tinggi Irav.
Nilai Akar Kuadrat Rata-Rata(rms = root-mean square) Nilai akar kuadrat rata-rata adalah sebuah cara untuk menjelaskan sebuah kuantitas yang bisa bernilai positif maupun negatif. Untuk mencari Irms, kuadratkan arus sesaat i, ambil rata-rata dari i2 dan akhirnya ambillah akar kuadrat dari rata-rata tersebut.
Sudut Fasa Jika arus i dalam sebuah rangkaian ac adalah i = I cos t dan tegangan v di antara dua titik adalah v = V cos (t + ϕ), maka ϕ dinamakan sudut fasa yang memberikan fasa teganganrelatif terhadap arus.
Hambatan pada Rangkaian AC Tegangan yang melalui sebuah hambatan R adalah sefasa dengan arus. Amplitudo tegangan dan amplitudo arus dihubungkan oleh VR = IR
Induktor pada Rangkaian AC Tegangan yang melalui sebuah induktor L mendahului arus sebanyak 90o. Amplitudo tegangan dan amplitudo arus dihubungkan oleh VL = IXL dimana XL = L adalah reaktansi induktif dari induktor itu.
Kapasitor pada Rangkaian AC Tegangan yang melalui sebuah kapasitor C tertinggal dari arus sebanyak 90o. Amplitudo tegangan dan amplitudo arus dihubungkan oleh VC = IXC dimana XC = 1/C adalah reaktansi kapasitif dari kapasitor itu.
Rangkaian Seri L-R-C Selisih potensial sesaat v sama dengan jumlah dari proyeksi-proyeksi fasor VR, VL dan VCatau proyeksi dari jumlah vektor V. Fasor VLdan VCselalu berada terletak pada garis yang sama, dengan arah yang berlawanan. Fasor VL- VC selalu membentuk sudut siku-siku dengan fasor VR, Sehingga besar fasor V adalah
Impedansi Z Dalam rangkaian AC, amplitudo tegangan dan amplitudo arus dihubungkan oleh V = IZ, di mana Z adalah impedansi dari rangkaian. Dalam sebuah rangkaian L-R-C, dan sudut fasa ϕ dari tegangan relatif terhadap arus adalah
Resonansi Dalam rangkaian seri L-R-C, arus menjadi maksimum untuk sebuah amplitudo tegangan yang diberikan dan impedansi menjadi minimum pada frekuensi sudut 0 = 1/(LC)1/2 yang dinamakan frekuensi sudut resonansi. Fenomena ini disebut resonansi. Pada resonansi, tegangan dan arus sefasa dan impedansi Z sama dengan hambatan R.
Transformator Dalam sebuah transformator ideal yang tidak mengalami kehilangan energi, jika lilitan primer mempunyai N1 putaran dan lilitan sekunder mempunyai N2 putaran, amplitudo (atau nilai rms) dari kedua tegangan itu dihubungkan dengan Amplitudo (atau nilai rms) dari tegangan primer, tegangan sekunder dan arus dihubungkan oleh V1 I1 = V2 I2