100 likes | 525 Views
Disusun oleh : Muhammad Ilyas Winarto Eko W Sumanto Anas. PENYESUAIAN DAN PEMBINAAN PENDAPAT YANG BERBEDA. Sekolah Tinggi Agama Islam AL-HIDAYAH Bogor 2013. Poin Pembahasan. Pendahuluan Kembali kepada Al-Quran dan Hadits Adab dan Sikap dalam Ikhtilaf. PENDAHULUAN.
E N D
Disusun oleh : Muhammad Ilyas Winarto Eko W Sumanto Anas PENYESUAIAN DAN PEMBINAAN PENDAPAT YANG BERBEDA Sekolah Tinggi Agama Islam AL-HIDAYAH Bogor 2013
Poin Pembahasan • Pendahuluan • Kembali kepada Al-Quran dan Hadits • Adab dan Sikap dalam Ikhtilaf
PENDAHULUAN • Sudah kita ketahui bersama bahwa sumber hukum dan pedoman hidup dalam Islam adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah • Dimasa Rosululloh setiap perbedaan pendapat selalu kembali kepada beliau sehingga sirnalah perselisihan diantara para sahabat • Sepeninggal Rosululloh muncullah perbedaan pendapat dikalangan para ulama
Sebab-sebab perbedaan pendapat • Nash ataudalildalamsuatumasalahtidaksampaikepadaseseorangsehinggakelirudalammengambilsuatukeputusanataumemberikan fatwa. • Hadits (dalil) telahsampaikepadaseseorang yang kebetulankelirudalammengambilsuatukeputusan, namuniakurangpercayakepadapembawaberitaatau yang meriwayatkanhadits. • Dalil (hadits) telahsampaikepadaorangtersebut, namuniakelirudalammemahaminya. • Daliltelahsampaikepadanyatapisudahdinasakh, namuniatidakmengetahuidalil yang menasakhnya. • Hadits (dalil) telahsampaikepadanya, namunialupaterhadapdaliltersebut.
Kembali Kepada Al-quran dan Hadits • Segala perbedaan pendapat harus dikembalikan kepada Al-Qur’an dan Assunah (QS. Al-A’raf: 3) • Siapa saja yang diajak untuk mengamalkan al-Qur’an dan as-Sunnah tapi kemudian malah menghalang-halangi maka ia termasuk golongan orang munafik. (QS. An-Nisa: 61) • Allah ta’ala mengaitkan sikap mengembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya dengan keimanan. (QS. An-Nisa: 59) • Ancaman keras bagi orang-orang yang tidak mengamalkan sunnah, apalagi jika ia menganggap pendapat seseorang lebih baik daripada sunnah beliau (QS. Al-Hasyr: 7) • Allah bersumpah bahwa mereka tidak beriman sehingga mereka menjadi Nabi shallallahu’alaihi wasallam sebagai hakim dalam segala permasalahan yang mereka perselisihkan . (QS. An-Nisa: 65)
Adab dan Sikap Dalam Ikhtilaf • Meyakini bahwa khilaf para ulama bukan karena menyengaja menentang dalil, namun karena sebab-sebab yang sudah kita sebutkan. • Kita mengikuti pendapat yang lebih kuat dari sisi dalil. • Selain Rasulullah, tidak ada jaminan terbebas dari kesalahan. • Perkataan para imam madzhab untuk meninggalkan pendapat yang menyelisihi dalil. • DianjurkanuntukKeluardariLingkupPerselisihan
R A M P U N G . . ! ! STAI AL-HIDAYAH BOGOR 2013 PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDIN www.kelasdaistai.wordpress.com