1 / 12

Penyesuaian diri remaja yang mempunyai ibu perokok

Penyesuaian diri remaja yang mempunyai ibu perokok. Oleh : fenny veryanti. Latar Belakang Masalah. Harapan Dan Kenyataan. Penyesuaian diri remaja. Ibu perokok. Pertanyaan Penelitian 1. Penyesuaian diri apakah yang dilakukan seorang anak yang mempunyai ibu perokok ?

lenci
Download Presentation

Penyesuaian diri remaja yang mempunyai ibu perokok

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Penyesuaian diri remaja yang mempunyai ibu perokok Oleh : fenny veryanti

  2. Latar Belakang Masalah Harapan Dan Kenyataan Penyesuaian diri remaja Ibuperokok PertanyaanPenelitian 1. Penyesuaiandiriapakah yang dilakukanseoranganak yang mempunyaiibuperokok? 2. Bagaimana dampak penyesuaian diri bagi anak yang memiliki ibu perokok ? TujuanPenelitian

  3. Dinamika Penyesuaian diri remaja yang mempunyai ibu perokok Perilaku Ibu Merokok (Sweeting,1990) Penyesuaian Anak Yang mempunyai Ibu Perokok Anak membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dirinya (Grancinia, 2004)

  4. TINJAUAN PUSTAKA Penyesuaian diri sangat dipengaruhi oleh adanya dukungan diri sendiri untuk melakukan penyesuaian diri. Semua mahluk hidup secara alami dibekali kemampuan untuk menolong dirinya sendiri dengan cara menyesuaikan diri, dengan keadaan lingkungan materi dan alam agar dapat bertahan hidup (Gerungan, 2002). Menurut Powell (dalam Iskandar, 2007), faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri yaitu: Kemampuan untuk mempertemukan hubungan yang baik dengan keluarga dan orang lain, keadaan fisik, kecerdasan, minat, keyakinan yang bersifat religius, kemampuan keuangan, impian. Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa.” Istilah adolescence, seperti yang digunakan saat ini, mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1992). Penyesuaiandiri remaja

  5. Metode Penelitian Metode Penelitian Penelitian Kualitatif StudiKasus Subjek Penelitian TeknikPengumpulan Data Wawancaratidak berstruktur & Observasi non partisipan AlatPengumpul Data Pedoman Wawancara, Alat Perekam danAlatTulis Observasi non partisipan adalahdimanapeneliti Hanyainginsatufungsi Yaitupenelitidapat Mengamatidan data secara Langsungtentangsubjek

  6. Keakuratan penelitian • Menggunakan Triangulasi • Triangulasi Data • Triangulasi Pengamat • Triangulasi Teori • Confirmabillity Keakuratan Penelitian Koding, menggunakan open koding. Pemberian koding yang dilakukan padaada hasil wawancara untuk menemukan tema dan kategori Analisis Intra Kasus Untukmenangkap persamaan danperbedaan antara hasil wawancara subjek dengan significant other, TeknisAnalisis Data PenjodohanPola, yaitu Menjodohkanteoridengan hasilpenelitian. Penjodohanpoladilakukan dipembahasan, AnalisisDeretWaktu, yaitu menggambarkan fenomena penelitian secara runtut dengan kronologis.Analisisderetwaktu dilakukan pada dinamika psikologis, hasilwawancara , setting, hasil penelitian dan analisis intra kasus.,

  7. HASIL PENELITIAN • Setting Subjek anak ketiga dari lima bersaudara, ayah subjek bekerja sebagai pegawai negeri sipil, ayah subjek orang yang sangat ramah, terbuka serta bertanggung jawab terhadap keluarganya. ibu subjek sebagai ibu rumah tangga yang selalu mengurusi kebutuhan anak-anaknya, ibu subjek orang yang sangat baik, ramah dan terbuka terhadap anak-anaknya, ibu subjek merokok karena terbawa faktor lingkungan dan didukung pula oleh faktor keluarga besar subjek, karena sebagian keluarga besar subjek ada wanita yang perokok. Subjek anak ke tiga dari lima bersaudara, kakak-kakak subjek sudah menikah, subjek mempunyai dua adik yang belim menikah, subjek orang yang sangat terbuka dan mudah bergaul dengan siapapun tanpa memandang apapun, sehingga subjek mudah menempatkan diri dan bersosialiasasi di lingkungannya

  8. ● Analisis danPembahasan

  9. Hal inisesuaidenganteoridariEysenck dan Willson (dalam Chairani, 2006), untuk melihat baik atau buruknya penyesuaian diri seseorang yang berhubungan dengan pengaruh dari lingkungan sekitarnya. Untuk menilai dimensi penyesuaian diri yaitu: harga diri, kebahagiaan, kecemasan, obsesi, otonomi, dan rasa bersalah • Hal inisesuaidenganteoriPowell (Iskandar, 2007) faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri adalah kemampuan untuk mempertemukan hubungan yang baik dengan keluarga dan orang lain

  10. SARAN Ada beberapa saran yang ingin peneliti berikan : • Saran untuk Subjek : Dalam penelitian ini peneliti ingin memberikan saran kepada subjek agar subjek lebih dapat menyesuaikan dirinya lagi dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Subjek juga harus bisa berfikir positif dan dapat mengelola perasaan-perasaan dalam diri subjek. • Saran untuk peneliti berikutnya. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan penelitian yang sudah dilakukan sebaiknya oleh peneliti yang berjenis kelamin yang sama, mencari subjek yang usia berbeda, kemudian mencari subjek yang mempunyai waktu luang yang banyak dan diharapkan saat memulai wawancara peneliti menggunakan rapport yang lebih baik sehingga subjek merasa nyaman dan lebih terbuka pada saat wawancara.

More Related