140 likes | 425 Views
PILAR KEPEMIMPINAN #3. MEMILIKI KEBIJAKSANAAN. Kebijaksanaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman dalam berbagai situasi. Max Born: “Saya mungkin akan lebih bahagia bila kita mempunyai seorang ilmuwan yang kurang pintar dan kebijaksanaan lebih”.
E N D
PILAR KEPEMIMPINAN #3 MEMILIKI KEBIJAKSANAAN Kebijaksanaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman dalam berbagai situasi.
Max Born: “Saya mungkin akan lebih bahagia bila kita mempunyai seorang ilmuwan yang kurang pintar dan kebijaksanaan lebih”. • PENGETAHUAN DAPAT DIHAFALKAN, SEDANGKAN KEBIJAKSANAAN HARUS DIFIKIRKAN LEBIH DALAM. • Herbert Hoover: “ Kebijaksanaan terdiri dari pengetahu-an yang banyak untuk melakukan sesuatu dalam situasi yang sempit dan mengetahui apa yang harus dilakukan berikutnya”. • PEMIMPIN MENGUMPULKAN PENGETAHUAN. Kita hidup di jaman dengan pengetahuan yang sedang maju pesat. Setengah pengetahuan manusia diperoleh dalam sepuluh tahun terakhir.
Kebijaksanaan membuat kita menggunakan ilmu penge-tahuan sebaik mungkin. Pemimpin yang efektif memer-lukan wawasan yang lebih dalam pada setiap situasi yang diperlukan. • Salam satu komponen kepemimpinan adalah kemam-puan mengantisipasi masalah sebelum masalah itu muncul dari situasi yang ada. Untuk ini diperlukan wawasan yang dalam dan luas. • PEMIMPIN ADALAH PEMBACA. • Epictetus : “Hanya orang berpendidikanlah yang mem-punyai kebebasan”. (=Bebas dari ketakutan & kece-masan karena merasa tidak ada kepastian) • Banyak membaca banyak pengetahuan menemu-kan kepastian bebas dari ketakutan & kecemasan.
INTINYA BIJAKSANA ITU MAMPU MENEMUKAN JALAN KELUAR DARI SETIAP MASALAH YANG DITEMUI DALAM BERBAGAI SITUASI. • Kuncinya adalah PENGETAHUAN dan PENGALAMAN. • Keduanya perlu dicari dan dikumpulkan sebanyak mung-kin dan seluas mungkin. Kita perlu menggunakan seba-gian uang dan waktu untuk investasi di bidang ini. • Waktu perjalanan dgn kendaraan perlu dimanfaatkan untuk membaca atau rekaman audio/video. • Louis Pasteur : “Kesempatan datang kepada mereka yang siap secara mental”. • Meluangkan waktu untuk orang lain / pengikut adalah sa-lah satu bentuk kebijaksanaan dalam memimpin.
Sumbangan terbesar dari seorang pemimpin adalah menggunakan kekuatannya secara positif untuk orang lain – untuk menolong dan memberi inspirasi kepada orang lain (pengikut) bijaksana. • Pemimpin yang hebat adalah yang mampu mengkomu-nikasikan kebijaksanaannya secara efektif, yaitu berko-munikasi dengan penuh perhatian. • Kebanyakan anggota organisasi menginginkan selalu mengetahui informasi tentang apa yang sedang terjadi dengan organisasinya, dan bagaimana mereka dapat menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut. • Mengetahui dan memenuhi keinginan yang positif ini ju-ga wujud kebijaksanaan.
Membagi informasi tentang tujuan dan strategi merupa-kan hal penting untuk kesuksesan organisasi orang perlu tahu lebih dulu kemana mereka harus bergerak se-belum membuat komitmen kepada organisasinya. • Informasi semacam ini jangan dirahasiakan , tetapi jus-tru harus dibuka selebar-lebarnya untuk dua kepenting-an (1) komitmen anggota; (2) anggota merasa diperca-ya dan dihargai. • PEMIMPIN YANG BIJAKSANA MEMPUYAI INTEGRI-TAS para anggota ingin keyakinan bahwa pemimpin mereka jujur dan etis. Pemimpin yang berintegritas ting-gi akan menjadi idola pengikutnya “Suatu hari saya ingin seperti dia”. • Etika kepemimpinan : Pemimpin diberi kedudukan dan kewenangan untuk melayani anggota/pengikutnya.
SUSKSES SEORANG PEMIMPIN DITENTUKAN OLEH KUALITAS INTEGRITASNYA. • Untuk mempunyai pengikut yang loyal dan punya komit-men pada tugasnya dalam organisasi, pemimpin perlu memiliki kepercayaan diri, integritas dan tujuan yang mulia. • Bila orang lain mengetahui pemimpinnya bersalah dan berbohong, atau kehilangan integritasnya maka dia akan gagal. • Ajaran, anjuran kepada orang lain harus sesuai dengan kelakuan dirinya sendiri integritas. • Ketidak jujuran dan tindakan tak bermoral , maka tin-dakan itu akan menghantui kembali.
SARAN UNTUK MEMPERTAHANKAN INTEGRITAS DIRI : • Jadilah orang yang menghormati perkataannya sendiri. • Jangan berbohong untuk menutupi kenyataan. Saling percaya dan jujur akan meningkatkan kerjasama. Bila sudah hilang, kredibilitas sukar dikembalikan. • Berhati-hatilah dengan tukang suap. • Bertanggungjawablah dengan kesalahan Anda dan belajarlah dari kesalahan itu.Jangan menyalahkan orang lain. • Jagalah lidah Anda. Jangan sekali-kali membuka rahasia.
ORANG DAPAT BERUBAH, BUKAN DENGAN PAKSAAN ATAU INTIMIDASI, TETAPI DENGAN SUATU CONTOH. • J. Hanes : “Nama baik sukar dikembalikan. Bila telah hi-lang, maka kita akan kehilangan permata yang paling berharga dalam hidup untuk selamanya”. • PEMIMPIN YANG BIJAKSANA AKAN BERKONSUL-TASI DENGAN ORANG LAIN. • Seperti Presiden membentuk Kabinet, Pemimpin organisasi juga bisa membentuk Tim yang dipercaya untuk memberi nasihat yang baik. Belajarlah untuk dapat menerima nasihat yang baik. • Orang yang bagaimana yang dapat Anda jadikan pena-sihat atau konsultan ?
Orang yang benar-benar memperhatikan Anda. Mereka akan terus beserta Anda dalam waktu-waktu yang sulit sekalipun. • Seseorang yang konsisten. • Seseorang yang jujur kepada Anda. Anda tidak menginginklan orang yang selalu mengiyakan atau menepuk bahu Anda. • Seseorang yang positif. • Seseorang yang mau menerima Anda apa adanya. • Seseorang yang perkataannya masuk akal. • Seseorang yang dapat dipercaya. PENASIHAT YANG BAIK AKAN MEMBUKTIKAN BAHWA MEREKA SANGAT BERHARGA DAN AKAN MENOLONG TERUS.
DELAPAN ETOS KERJA PROFESIONAL • Kerja adalah RAHMAT; kita harus bekerja TULUS penuh rasa SYUKUR • Kerja adalah AMANAH; kita harus bekerja BENAR penuh TANGGUNG JAWAB • Kerja adalah PANGGILAN; kita harus bekerja TUNTAS penuh INTEGRITAS • Kerja adalah AKTUALISASI; kita harus bekerja KERAS penuh SEMANGAT • Kerja adalah IBADAH; kita harus bekerja SERIUS penuh KECINTAAN • Kerja adalah SENI; kita harusbekerja KREATIF penuh SUKACITA • Kerja adalah KEHORMATAN; kita harus bekerja TEKUN penuh KEUNGGULAN • Kerja adalah PELAYANAN; kita harus bekerja SEMPURNA penuh KERENDAHAN HATI. (Jansen Sinamo)