790 likes | 2.82k Views
Filum Platyhelmintes (Cacing Pipih). Filum Platyhelminthes. Bentuk tubuh pipih, dan simetri bilateral. Aselomata (belum memiliki rongga tubuh). Bersifat hermaprodit.
E N D
Filum Platyhelmintes (Cacing Pipih)
Filum Platyhelminthes Bentuk tubuh pipih, dan simetri bilateral. Aselomata (belum memiliki rongga tubuh). Bersifat hermaprodit. Memiliki sistem organ sederhana (misal : 1. sistem pencernaan terdiri atas mulut, faring, usus dan tanpa anus.2. Respirasi melalui difusi dari permukaan tubuhnya, dll). Hidup secara bebas, dan ada pula yang parasit. Ciri Utama Yang Dimiliki :
Klasifikasi Filum Platyhelminthes Ada 3 Kelas, yaitu : Turbellaria—diwakili oleh planaria (hidup bebas) Trematoda—diwakili oleh cacing hisap (parasit) Cestoda—diwakili oleh cacing pita (parasit) Klasifikasi didasarkan pada cara hidup dan struktur tubuh yang dimiliki:
Kelas Turbellaria / Cacing Berambut Getar Contohnya Planaria (Dugesia sp) • Memiliki silia sebagai alat bantu bergerak Merupakan cacing pipih yang hidup secara bebas/tidak parasit. Habitat di air tawar (kolam, danau atau sungai yang bersih) Pemakan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati Bernafas melalui difusi pada permukaan tubuhnya Hermaprodit Reproduksi melalui : 1. Seksual 2. Aseksual (fragmentasi)
Mulut —tempat masuknya makanan, terletak di bagian ventral. Pada mulut, terdapat saluran yang dapat dijulurkan yang disebut faring untuk menyedot makanan. Saluran pencernaan —mencerna makanan Bintik Mata —alat indera digunakan untuk mendeteksi cahaya (planaria menyukai gelap) Aurikel —organ penciuman Protonephridia— yaitu saluran yang menghubungkan pori-pori dengan sel api sebagai organ eskresi Struktur Tubuh Planaria Mulut Faring Saluran pencernaan Aurikel Bintik mata Ganglion Tali spinal
Struktur Reproduksi Planaria Pada suatu waktu, planaria dapat menghasilkan 2 mcam gamet. Namun kedua gamet tidak pernah saling membuahi. Gb. Hermaprodit pada planaria
Kelas Trematoda / Cacing Hisap Contohnya cacing hati (Fasciola hepatica dan Clonorchis sp) Merupakan cacing parasit (parasit internal); cacing hati dapat menginfeksi manusia. Memiliki alat penghisap pada bagian mulutnya, berfungsi menempelkan cacing hati pada inangnya untuk mendapatkan makanan. Bersifat hermaprodit; tubuh dilengkapi organ reproduksi yang dapat menghasilkan 2 macam gamet
Siklus Hidup Clonorchis Zygot – Larva Myrasidium – Sporokis– Redia – Sercaria – Metacercaria – Cacing Dewasa • Telur dilepaskan bersamaan dengan kotoran dari penderita • Telur akan berkembang menjadi larva mirasidium dan masuk ke inang perantara 1, biasanya adalah siput • Di tubuh siput, larva myrasidium akan bermetamorfosis menjadi sporosit • Sporosit ini mengandung banyak kantung embrio, yang akan tumbuh menjadi Redia • Redia akan tumbuh dan mengandung embrio yang akan berkembang menjadi Sercaria • Sercaria yang dihasilkan akan berpindah inang ke inang perantara 2, biasanya ikan • Pada tubuh ikan, metaserkaria akan membentuk kista. • Ikan yang terinfeksi di makan oleh manusia, maka kista akan berkembang menjadi cacing ati dewasa.
Myrasidium Telur Sporokis Sporokis dengan redia Sercaria
Siklus Hidup Fasciola Hepatica Zygot – Larva Myrasidium – Sporosit – Redia – Sercaria – Metacercaria – Cacing Dewasa • Telur dilepaskan bersamaan dengan kotoran dari penderita • Telur akan berkembang menjadi larva mirasidium dan masuk ke inang perantara 1, biasanya adalah siput • Di tubuh siput, larva myrasidium akan bermetamorfosis menjadi sporosit • Sporosit ini mengandung banyak kantung embrio, yang akan tumbuh menjadi Redia • Redia akan tumbuh dan mengandung embrio yang akan berkembang menjadi Sercaria • Sercaria yang dihasilkan akan berpindah menempel pada tumbuhan air membentuk kista metasercaria • Tumbuhan yang mengandung kista di makan oleh domba, maka kista akan berkembang menjadi cacing hati dewasa.
Contohnya cacing pita (Taenia solium) Merupakan cacing pipih parasit (parasit internal); pada babi, ikan, dan sapi dapat menginfeksi manusia. Tubuh pipih panjang terdiri atas kepala (scolex) dilengkapi dengan pengait dan penghisap, berguna untuk melekat pada usus inangnya. Selain scolex, tubuh disusun oleh rantai panjang yang disebut proglotid, dimana masing-masing proglotid memiliki 2 macam alat kelamin (hermaprodit). Proglotid paling ujung, mengandung telur yang matang yang siap dikeluarkan dari inang bersama feses untuk kemudian menginfeksi lagi. Kelas Cestoda
Siklus Hidup Taenia proglottids scolex b Manusia yang memakan daging yang terinfeksi, akan menyebabkan kista berkembang menjadi cacing pita dewasa a Larva, yang dilengkapi dengan scolex akan berkembang menjadi kista pada jaringan tubuh inang, misal pada otot d Di dalam telur yang telah dibuahi, embrio berkembang menjadi larva. Sapi mungkin akan memakan telur bersama rumput dan akan menjadi inang sementara bagi cacing pita c Cacing pita dewasa terdiri dari scolex dan proglotid.Proglotid pada bagian ujung mengandung telur yang telah dibuahi yang siap dikeluarkan bersama feses untuk menginfeksi kembali Fig. 22-11, p.361
Filum Nemathelminthes (Cacing Gilig)
Tubuh simetri bilateral, bulat panjang, bagian anterior dan posterior runcing. Ditemukan hampir di semua tempat – darat, air tawar, laut, kebanyakan adalah parasit. Memiliki rongga tubuh semu (Pseudoselom) Biasanya bukan hermaprodit (1 individu jantan dan betina terpisah – betina umumnya berukuran lebih besar). Saluran pencernaan sempurna-mulut sampai dengan anus. Filum Nemathelminthes Ciri Utama Yang Dimiliki :
Kelompok Nematoda 1. Ascaris Lumbricoides • Ciri : • Parasit pada usus manusia (di sebut juga cacing perut). • Bukan hermaprodit • Reproduksi secara seksual • Cacing jantan lebih kecil ukurannya di banding dengan cacing betina • Memiliki panjang bervariasi, antara 31 cm s.d 49 cm • Infeksi cacing Ascaris menyebabkan penyakit askariasis, umumnya menyerang anak-anak • Infeksi melalui makanan atau minuman yang mengandung telur Ascaris Gb. Cacing Ascaris
Siklus Hidup Ascaris • Telur yang keluar bersama feses penderita berada di tanah/ rumput. • Telur ini akan masuk ke tubuh manusia melalui tangan yang terkontaminasi, atau debu, atau minuman/makanan yang terkontaminasi. • Telur akan masuk ke usus lalu berkembang menjadi larva Ascaris • Larva akan keluar dari usus menuju jantung lalu ke paru-paru dan kemudian keluar untuk kembali ke usus. Di usus Ascaris berkembang menjadi dewasa untuk bereproduksi • Kemudian dihasilkan telur-telur lagi • Telur yang dihasilkan bisa mencapai 200 ribu buah
Bahaya Ascaris Bila tidak segera diobati, Ascaris dapat mengakibatkan kematian
Hidup parasit pada manusia, dengan menyerap darah dan cairan tubuh Cacing menempel pada usus inang karena memiliki kait kitin Reproduksi secara seksual Ancylostoma duodenale ( Cacing Tambang) 4 buah kait kitin
Siklus Hidup Ancylostoma duodenale
Parasit yang menyerang anak-anak. Menginfeksi manusia melalui makanan yang dipegang dengan tangan yang kotor dan terinfeksi telur cacing. Cacing dewasa memiliki panjang sekitar ½ inchi. Hidup sebagai parasit pada usus besar, dan bila bertelur akan menuju ke anus. Enterobius vermicularis / Cacing Kremi Gb. Enterobius vermicularis jantan
Habitat utama di pembuluh limfe Penumpukan cacing filaria di pembuluh limfe dapat menyebabkan penyakit kaki gajah. Cacing filaria menginfeksi manusia melalui perantara nyamuk Culex yang mengigit penderita. Wuchereria Bancrofti / Cacing Filaria
Filum Annelida (Cacing Bersegmen)
Filum Annelida (Cacing Bersegmen) Ciri Utama Yang Dimiliki : • Tubuh memiliki ruas-ruas /segmen tubuh yang jelas • Simetri bilateral • Tubuh berongga (memiliki selom) berisi cairan yang membantu pergerakan • Sistem organ telah berkembang baik. Saluran pencernaan lengkap, sistem peredaran darah tertutup, dan sistem syaraf tangga tali • Secara umum hidup bebas, walaupun ada yang bersifat parasit eksternal pada hewan dan manusia
Polychaeta—cacing pasir (umumnya hidup di laut) Oligochaeta—cacing tanah (hidup di tanah dan air tawar) Hirudinea—lintah (hidup di air tawar, bersifat parasit) Klasifikasi Annelida Filum Annelida diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu :
Hidup di air tawar, bersifat parasit eksternal Menghisap darah inang dengan alat penghisap di setiap ujung tubuhnya Dalam menghisap darah, lintah mengeluarkan zat antikoagulan (anti pembekuan darah). Kini digunakan dalam pengobatan 1. Hirudinae
Sebelum makan Fig. 22-15a, p.363
Setelah makan Fig. 22-15b, p.363
Penghisap anterior Penghisap posterior
Berguna dalam meningkatkan aerasi tanah sehingga meningkatkan kesuburan tanah Memiliki saluran pencernaan lengkap dimulai dari mulut sampai anus Tubuhnya dilapisi kutikula dan lendir yang dihasilkan oleh kulit epidermis membantu agar terhindar dari kekeringan Respirasi menggunakan permukaan kulitnya Tubuh memiliki rangka hidrostatik Hermaprodit 2. Oligochaeta / Cacing tanah
Saluran terdiri berturut-turut dari bagian anterior ke posterior: Mulut—makanan masuk Faring—makanan lewat Esophagus- makanan lewat Tembolok—menyimpan makanan Lambung—Menghancurkan makanan Usus—mencerna makanan & menyerap makanan Anus—mengeluarkan makanan Sistem Pencernaan Cacing Tanah
Saluran Pencernaan Cacing Tanah Sekat selom Faring Mulut Tembolok (penyimpan) Lambung (menghancurkan) esophagus
Hermaprodit Reproduksi melibatkan organ-organ: Clitellum—daerah didekat anterior yang berguna untuk memegang pasangan selama perkawinan dengan menghasilkan mukus yang lengket Kantung Seminal—memproduksi sperma Seminal Reseptakel—menerima dan menyimpan sperma Reproduksi Cacing Tanah
ANATOMI CACING TANAH (ANNELIDA) Anus Esophagus Pembuluh darah dorsal Jantung Otak Selom Saluran pencernaan Nefridium Kantung sperma Mulut Pembuluh darah ventral Faring Simpul syaraf Clitellum