230 likes | 1.2k Views
RENCANA AKSI DUKUNGAN BADAN LITBANG PERTANIAN PADA PENDAMPINGAN PKAH (BAWANG MERAH DAN CABAI MERAH). www. hortikultura. litbang.deptan.go.id. I. Pengembangan Kawasan Pertanian.
E N D
RENCANA AKSIDUKUNGAN BADAN LITBANG PERTANIAN PADA PENDAMPINGAN PKAH (BAWANG MERAH DAN CABAI MERAH) www.hortikultura.litbang.deptan.go.id
I. Pengembangan Kawasan Pertanian • Kementerian Pertanian telah menerbitkan Permentan No. 50/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian • Pendekatan kawasan dimaksudkan untuk meningkatkan : • produksi, produktivitas,daya saing komoditas unggulan nasional, efektifitas kegiatan,efisiensi anggaran danmendorong keberlanjutan kawasan komoditas unggulan. • Arah pengembangan kawasan : • fokus komoditas, keterpaduan kegiatan, lokasi kegiatan, pembiayaan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan swasta. • Penerapan program kawasan diharapkan mampu meningkatkan daya saing komoditas unggulan berbasis potensi sumberdaya kawasan.
II. PENGEMBANGAN KAWASANAGRIBISNIS HORTIKULTURA (DITJEN HORTIKULTURA) • Definisi Kawasan Agribisnis Hortikultura (UU No 13 tahun 2010 tentang Hortikultura) adalah : • Suatu ruanggeografis yang mempunyaikeserupaanekosistemdandisatukanolehfasilitasinfrastruktur yang samasehinggamembentukkawasan yang berisi kegiatanusaha agribisnis termasuk penyediaansaranaproduksi, budidaya, penanganandanpengolahanpascapanen, pemasaran, sertaberbagaikegiatan pendukungnya. • Pembangunan kawasan berarti pembangunan sistem agribisnis sesuai potensi komoditas berbasis industrial
III. PROGRAM DUKUNGAN INOVASI DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS HORTIKULTURA 1.KarakteristikModel Kawasan Agribisnis Hortikultura Berbasis Inovasi : • Keterkaitan fungsional semua simpul agribisnis (hulu s/d hilir), satukesatuan tindak dalam ikatankelembagaan. • Integrasi inovasi ke dalam sistem agribisnis untuk meningkatkan daya saing 2. Kegiatan Dukungan Inovasi • Merancangsertamemfasilitasiintegrasi inovasi ke dalam sistem agribisnis. • Membangunsistem pendukungteknologidasar (antara lain benihdasar, prototipealat/mesinpertanian, usahapascapanenskalakomersial) secaraluasdandesentralistik. • Menyediakaninformasi dan akses inovasi • Meningkatkan kemampuanmasyarakatuntukmengembangkan percontohan sistem agribisnis berbasisinovasi mutakhirsecaramandiri
Keterkaitan fungsional simpul agribisnis (hulu s/d hilir) dgn kesatuan tindak dalam ikatan kelembagaan Integrasi Inovasi Ke dalam Sistem Agribisnis Kawasan Hortikultura Rancang Bangun Kondisi Yang diharapkan Model sistem agribisnis hulu-hilir Demarea Dukungan Inovasi Demplot Dukungan Inovasi PRA/RRA Kondisi Terkini Rancangan Bangun Dukungan Inovasi Dukungan Kelembagaan
Dukungan PKAH oleh Puslitbanghorti: • BuahTropika • Kalbar (Pepaya), Banten (Manggis), Jabar (ManggaGedong), Jatim (ManggaMerah), Jambi (Manggis) • Krisan • Jabar, DIY, Bali + Jateng, Jatim, Jambi, Sulsel, Sulut • JerukdanStrawberi • Jatim, Bengkulu, Kaltara, Sumbar, NTT • Riau, Bali, Kalsel (belumadadananya) • Bawangmerah, Cabaimerah, Cabairawit
IV. RENAKSI BAWANG MERAH DAN CABAI MERAH FOKUS DUKUNGAN BADAN LITBANG PERTANIAN PENYEDIAAN LOGISTIK (BENIH, ALSIN, PUPUK), PEMBERIAN REKOMENDASI TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN SPESIFIK LOKASI PENDAMPINGAN PENERAPAN TEKNOLOGI
LOKASI: • Bawang Merah: • Sumut, Sumbar, Jabar, Jateng, NTB, Kalteng, Sulteng, Sulsel • Kota: Jakarta, Yogyakarta, Surabaya • Cabai Rawit: Jabar, Jatim, Gorontalo • Cabai Merah: Sumut, Sumbar, Jambi, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali
A. BAWANG MERAH • Produksi dan Distribusi Benih sumber • Pemanfaatan stok benih bawang merah tahun 2013 • Penyiapan benih bawang merah untuk pengembangan kultur tanam bawang merah menggunakan polybag • Pemetaan ketersediaan benih bawang merah di 8 lokasi • Penyiapan dan pengembangan teknologi budidaya dan teknologi pasca panen • Pembuatan desain prototipe alsin pengering dan penyimpan (instore dryer) berbasis tungku berbahan bakar biomassa • Pengembangan teknologi budidaya bawang merah spesifik lokasi melalui kerjasama antara Badan Litbang Pertanian • Pengembangan bawang merah melalui pembuatan Labolatorium Lapang (LL)
A. BAWANG MERAH Lanjutan ...... • Pendampingan teknologi (budidaya, pascapanen, pengolahan) di lokasi pengembangan bawang merah • Pendampingan dan supervisi pelaksanaan produksi benih di penangkar • Pendampingan design dan pelatihan operasional dalam pemeliharaan teknologi alsin pengering dan penyimpan (Instore Drying) • Penyediaan dan pendampingan teknologi perangkap berferomon (Feromon-exi) untuk mengendalikan ulat bawang merah Spodoptera exigua • Sosialisasi dan pendampingan teknologi serta penyusunan, pencetakan dan pendistribusian buku teknologi bawang merah • Pembuatan video dan komik teknologi budidaya bawang merah
B. CABAI RAWIT MERAH • Perakitan VUB dan teknologi budidaya cabai rawit merah • Perakitan VUB yang dilakukan melalui pemurnian VUB cabai rawit merah dan penyusunan SOP teknologi • Pemetaan sentra-sentra produksi cabai rawit merah • Pendampingan program pengembangan, teknologi budidaya, dan pasca panen : • Pendampingan program GPTP, KRPL, P2KP untuk intensifikasi pengembangan cabai rawit merah • Penyiapan benih cabe rawit merah lokal pada KBI sebagai sumber stok benih • Sosialisasi dan pendampingan teknologi serta penyusunan, pencetakan dan pendistribusian buku teknologi cabe merah • Penerapan alsin pengering lorong dan pengemas tipe vaccum untuk cabai kering di sentra produksi • Pendampingan dan pelatihan standar operasional prosedur pemakaian dan pemeliharaan 2 paket alsin pengering dan pengemas
C. CABAI MERAH • Produksi benih sumber cabai merah • produksi benih melalui UPBS • Diseminasi benih sumber VUB cabai merah ( Varietas Kencana dan Varietas Ciko) • Distribusi benih sumber cabai merah: • terutama untuk Kebun Benih Induk (KBI), Kawasan Agribisnis Hortikultura, penangkar, pengembangan kawasan tanaman sayuran • Pendampingan teknologi budidaya di lokasi pengembangan : • Pendampingan dan supervisi • Penyediaan teknologi perangkap berferomon (Feromon-armi) untuk mengendalikan ulat grayak Spodoptera armigera